Anda di halaman 1dari 26

Lanjutan...........

bio
mekanika

Hukum II Newton tentang Gerak


Jika suatu gaya total bekerja pada benda, maka
benda akan mengalami percepatan, di mana
arah percepatan sama dengan arah gaya total
yang bekerja padanya.
Vektor gaya total sama dengan massa benda
dikalikan dengan percepatan benda.
Percepatan (a) dan gaya (F) adalah sebanding
dalam besaran

F = m.a atau a = F/m


F=1N
m = massa benda atau massa inisial
m dinyatakan 1kg massa
a = Percepatan 1 mS-2
tampak bahwa percepatan sebuah benda
berbanding lurus dengan resultan gaya yang
bekerja padanya dan arahnya sejajar dengan
gaya tersebut. Tampak juga bahwa percepatan
berbanding terbalik dengan massa benda

satuan
Satuan massa adalah kilogram, satuan percepatan

adalah kilogram meter per sekon kuadrat (kg m/s2).


Satuan Gaya dalam Sistem Internasional adalah kg
m/s2. Nama lain satuan ini adalah Newton;
diberikan untuk menghargai Isaac Newton. Satuansatuan tersebut merupaka satuan Sistem
Internasional (SI).
Dengan kata lain, satu Newton adalah gaya total
yang diperlukan untuk memberikan percepatan
sebesar 1 m/s2 kepada massa 1 kg. Hal ini berarti 1
Newton = 1 kg m/s2.

Dalam satuan CGS (centimeter, gram, sekon),

satuan massa adalah gram (g), gaya adalah


dyne.
Satu dyne didefinisikan sebagai gaya total
yang diperlukan untuk memberi percepatan
sebesar 1 cm/s2 untuk benda bermassa 1
gram.
Jadi 1 dyne = 1 gr cm/s2.

Hukum Newton III


Apabila sebuah benda memberikan gaya

kepada benda lain, maka benda kedua


memberikan gaya kepada benda yang
pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar
yang sama tetapi berlawanan arah.
Secara matematis Hukum III Newton dapat
ditulis sebagai berikut :

F A ke B = - F B ke A

Hasil pengamatan Newton ketiga dapat

disimpulkan :
untuk setiap aksi , selalu ada reaksi yang
arahnya berlawanan .
Persamaan Hukum III Newton di atas juga bisa
kita tulis sebagai berikut :
Faksi = -Freaksi
Hukum Newton III dikenal dengan julukan
hukum aksi-reaksi

Gaya aksi dan reaksi adalah gaya kontak yang

terjadi ketika kedua benda bersentuhan.


Ketika kita menjatuhkan batu, misalnya,
antara bumi dan batu saling dipercepat satu
dengan lain.
batu bergerak menuju ke permukaan bumi,
bumi juga bergerak menuju batu

Gaya total yang bekerja pada bumi dan batu

besarnya sama. Bumi bergerak ke arah batu yang


jatuh karena massa bumi sangat besar maka
percepatan yang dialami bumi sangat kecil (Ingat
hubungan antara massa dan percepatan pada
persamaan hukum II Newton).
Walaupun secara makroskopis tidak tampak, tetapi
bumi juga bergerak menuju batu atau benda yang
jatuh akibat gravitasi.
Bumi menarik batu, batu juga membalas gaya tarik
bumi, di mana besar gaya tersebut sama namun
arahnya berlawanan.

Gaya Pada Tubuh Dan Diluar


Tubuh
Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya

gaya yang bekerja. Ada gaya yang bekerja


pada tubuh dan gaya yang bekerja di dalam
tubuh.
Gaya pada tubuh : dapat kita ketahui
ex:
gaya berat tubuh.
Gaya dalam tubuh : seringkali td disadari
ex:
Gaya otot jantung
gaya otot paru-paru

Gaya pada tubuh ada 2 tipe :


1. Gaya pada tubuh dlm keadaan statis.
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.
Berikut ini adalah beberapa aspek gaya pada
tubuh dalam keadaan statis:
--. Gaya Berat dan Gaya Otot sebagai Sistem
Pengumpil

Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dlm


keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen
gaya yang ada sama dengan nol.
Tulang dan otot tubuh manusia berfungsi
sebagai sistem pengumpil.
Ada 3 kelas sistem pengumpil :
1. Klas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat
dan otot
Contoh: kepala & leher

2. Klas Kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya
otot.
contoh: tumit menjinjit
3. Klas Ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan
gaya berat
Contoh: otot lengan

Gaya paling sering diterapkan untuk

menstabilkan ekstremitas yang cedera leher,


punggung, atau area pelvik.
Traksi terapeutik didapat dengan memberikan
tarikan pada kepala, tubuh atau anggota gerak
menuju sedikitnya dua arah, mis: tarikan traksi
dan tarikan traksi lawannya
Gaya traksi lawan atau gaya keduanya biasanya
berasal dari : berat tubuh pasien pada saat
bertumpu atau berat lain

Analisa Gaya Dan Kegunaan


Klinik
Gaya yang bekerja pada suatu benda/tubuh manusia

bias gaya vertical, gaya horizontal dan gaya bentuk


sudut dengan bidang horizontal atau vertical.
1. Gaya vertical
Apabila seseorang berdiri di atas suatu benda, maka
orang tersebut memberi gaya diatas benda
tersebut, sedangkan benda tersebut akan memberi
gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya yang
diberikan orang itu.
Peristiwa ini merupakan hukum newton ketiga. (aksi
sama dengan reaksi)

Gaya horizontal

a. Ada dua gaya yang bekerja pada sebuah


benda dengan arah yang sama, maka total
gaya yang diperoleh sebesar :
S = F1 + F2
b. Apabila dua gaya yang bekerja pada
sebuah benda dengan arah yang berlawanan,
maka gaya total sebesar selisih gaya I dan
gaya II :
S = F1 F2

Penerapan Analisa Gaya dalam Terapan Kesehatan


1. Gaya Berat Tubuh & Posisi Duduk yang
menyehatkan Tulang Belakang
Punggung adalah salah satu organ tubuh yang
bekerja nonstop selama 24 jam.
Dalam keadaan tidur pun, punggung tetap
menjalankan fungsinya untuk menjaga postur tubuh.
Punggung tersusun dari 24 buah tulang belakang
(vertebrae), dimana masing-masing vertebrae
dipisahkan satu sama lain oleh bantalan tulang
rawan atau diskus. Seluruh rangkaian tulang
belakang ini membentuk tiga buah lengkung
alamiah, yang menyerupai huruf S.

Lengkung paling atas adalah segmen servikal

(leher), yang dilanjutkan dengan segmen


toraks (punggung tengah), dan segmen paling
bawah yaitu lumbar (punggung bawah).
Lengkung lumbar inilah yang bertugas untuk
menopang berat seluruh tubuh dan
pergerakan.

Postur tubuh yang baik akan melindungi dari

cedera sewaktu melakukan gerakan karena


beban disebarkan merata keseluruh bagian
tulang belakang, ungkap Barbara Dorsch.
Postur tubuh yang baik, lanjut dia, akan
dicapai jika telinga, bahu, dan pinggul berada
dalam satu garis lurus ke bawah.

2. Traksi dalam Praktik Klinik


Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan

berat atau alat lain untuk menangani kerusakan


atau gangguan pada tulang dan otot.
Tujuan dari traksi adalah untuk menangani
fraktur, dislokasi atau spasme otot dalam usaha
untuk memperbaiki deformitas dan
mmpercepat penyembuhan.
Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal
dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat
sejumlah penanganan

Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang

diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai,


pelvis atau tulang belakang dan menarik
tahanan yang diaplikasikan pada arah yang
berlawanan yang disebut dengan
countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari
pada hukum ketiga (Footner, 1992 and Dave,
1995).

Traksi dapat dicapai melalui tangan sebagai

traksi manual, penggunaan talim splint, dan


berat sebagaimana pada traksi kulit serta
melalui pin, wire, dan tongs yang dimasukkan
kedalam tulang sebagai traksi skeletal (Taylor,
1987 and Osmond, 1999

Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau

tulang.
Kulit hanya mampu menanggung beban
traksi sekitar 5 kg pada dewasa.
Jika dibutuhkan lebih dari ini maka diperlukan
traksi melalui tulang.
Traksi tulang sebaiknya dihindari pada anakanak karena growth plate dapat dengan
mudah rusak akibat pin tulang.

Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk

anak-anak yang memerlukan reduksi tertutup,


traksi sementara sebelum operasi, traksi yang
memerlukan beban 5 kg.
Akibat traksi kulit yang kelebihan beban di
antaranya adalah nekrosis kulit, obstruksi
vaskuler, oedem distal, serta peroneal nerve
palsy pada traksi tungkai.

Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang

memerlukan beban > 5 kg, terdapat


kerusakan kulit, atau untuk penggunaan
jangka waktu lama.
Kontratraksi diperlukan untuk melawan gaya
traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan
tungkai lebih tinggi pada traksi yang
dilakukan di tungkai.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai