Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ferdiyanto

Npm : 1985201035
Mata kuliah : Biomekanika Olahraga

Simpulkan materi tentang TBB dan Gaya

Titik Berat Benda adalah titik di mana gaya berat benda atau anggota tubuh itu
bekerja. Dan bisa dikatakan bahwa titik berat adalah titik yang mewakili berat dari
benda atau tubuh.
Setiap anggota tubuh kita seperti benda-benda lain mempunyai massa. Setiap
anggota tubuh kita mempunyai titik tangkap dari massa yang bekerja. Massa
anggota tubuh kita yang bekerja sebagai gaya berat atau gaya tahanan mempunyai
titik pusat massa. Titik pusat massa itulah yang disebut dengan titik berat. Oleh
karena anggota tubuh kita dapat berubah-ubah satu terhadap yang lain, maka titik
berat badan kita letaknya tidak selalu tetap.
Titik berat terletak pada sikap anatomis adalah pada sikap tegak, tinggi dari tbb
plus minus 57% dari tinggi badannya. Tbb berada didalam pinggang, di depan
tulang sakrum kedua. Letak tbb berubah sesuai dengan perubahan sikap gerak.tbb
tidak dapat dipengaruhi oleh gerakan badan, namun posisi dari bagian-bagian
badan dapat berubah letaknya terhadap tbb.
Kesetimbangan merupakan hal yang paling penting dari semua asas jasmani,
dalam mekanika yang berhubungan dengan teknik-teknik olahraga. Berbagai
macam aspek kesetimbangan dipertahankan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Kesetimbangan itu ditentukan oleh 3 faktor , yaitu :

1. Letak titik berat benda terhadap porosnya. Bila titik berat badan berada pada
garis gaya berat / garis vertikal, dan berada di bawah poros geraknya, maka benda
dalam keadaan stabil ; Agak bila titik berat badan berada diatas poros geraknya,
benda dalam keadaan labil
2. Luas bidang tumpuannya / alasnya .
Bila bidang tumpuannya cukup luas , benda ada dalam keadaan stabil, sebaliknya
bila tumpuannya relatif kecil benda ada dalam keadaan labil.

3. Letak titik berat benda benda terhadap bidang tumpuannya.


Bila bidang tumpuannya cekung / concav (sehingga bila benda itu bergeser /
bergerak, titik berat badan nya naik), benda ada dalam keadaan stabil. Malah bila
tumpuannya cembung / cembung benda ada dalam keadaan labil.
Hukum kesetimbangan I
Benda/badan selalu dalam keadaan setimbang stabil selama proyeksi dari
tbb tersebut jatuh pada bidang tumpuannya.
Hukum kesetimbangan II
Stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuannya. Artinya
makin luas bidang tumpuannya makin besar stabilitasnya dan semakin kecil
bidang tumpuannya makin kecil stabilitasnya.

Hukum kesetimbangan III


Stabilitas berbanding lurus dengan berat benda/badan. Artinya semakin
berat suau benda semakin besar stabilitasnya dan semakin ringan benda semakin
kecil stabilitasnya.

Hukum kesetimbangan V
Stabilitas berbanding lurus denganjarak vertikal dari tbb terhadap bidang
alasnya. Makin besar jarak vertikalnya makin kecil stabilitasnya dan makin kecil
jarak vertikalnya makin besar stabilitasnya.

Dalam status setimbang / Balance, relokasi gaya yang bekerja saling meniadakan
dan tubuh tetap dalam keadaan istirahat. Bila mana ditinjau dari titik berat / pusat
gravitasi dan luas kontak.
Kesetimbangan Tubuh bisa dicapai dan ditingkatkan bila:
1. Letak pusat gravitasi direndahkan, misalnya pada posisi tidur / duduk.
2. Peningkatan luas permukaan penyangga , misalnya dari posisi tidur, duduk,
kedua kaki dilebarkan.

Kesetimbangan Tubuh dapat dikurangi dengan cara:


1. Meningkatkan pusat dengan cara angkat tangan ke atas, menjunjung beban
diatas kepala.
2. Bawah dasar permukaan penyangga dengan cara menjinjit atau berdiri dengan
satu kaki.

2. Gaya
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi pada suatu benda. Gaya ini
menimbulkan perubahan posisi, gerak atau perubahan bentuk benda.
Sebuah Gaya disimbolkan dengan huruf F (Force) dan Satuan Gaya dalam SI
(Satuan Internasional) adalah Newton, disingkat dengan N.
Pengukuran gaya dapat dilakukan dengan alat yang disebut dinamometer atau
neraca pegas.

Sifat gaya

1. Gaya dapat mengubah arah gerak benda

2. Gaya dapat mengubah bentuk benda

3. Gaya dapat mengubah posisi benda dengan cara menggerakkan atau


memindahkannya

Rumus dan satuan gaya


Gaya dirumuskan dengan tiga rumusan dasar yang menjelaskan kaitan
gaya dengan gerak benda. Tiga Rumusan dasar ini adalah HUKUM NEWTON 1,
2, dan 3.

Hukum newton 1
Jika Resultan (Penjumlahan atau pengurangan gaya) yang bekerja pada benda
sama dengan nol, maka benda yang semula diam akan tetap diam, dan benda yang
bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan.
Rumus Hukum Newton 1 adalah :
∑F = 0
Keterangan :
∑F = resultan gaya (Kg m/s2)

Hukum newton 2
Percepatan (Perubahan dari kecepatan) gerak benda selalu berbanding lurus
dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda dan selalu berbanding
terbalik dengan massa benda.
Rumus Hukum Newton 2 adalah :
∑F = m.a
Keterangan :
∑F = resultan gaya (Kg m/s2)

Hukum Newton 3
Setiap Aksi akan menimbulkan reaksi, artinya Jika Suatu benda mengerjakan gaya
terhadap benda kedua maka, benda kedua akan membalas gaya dari benda
pertama dengan arah yang berlawanan.

Rumus Hukum Newton 3 adalah : ∑FAKSI = -∑FREAKSI

Macam macam gaya


- Gaya Sentuh: gaya yang bekerja dengan sentuhan
- Gaya Tak Sentuh: gaya yang akan bekerja tanpa terjadinya sentuhan.
Berdasarkan Jenis Gaya
Secara Umum dikenal 9 Jenis Gaya utama, yaitu  :
• Gaya Otot
• Gaya Pegas
• Gaya Gesek
• Gaya Gesek Statis
• Gaya Gesek Kinetik
• Gaya Mesin
• Gaya Gravitasi Bumi (Gaya Berat)
• Gaya Magnet
• .Gaya Listrik

Anda mungkin juga menyukai