Anda di halaman 1dari 5

MEKANIKA GERAK DAN GAYA

TUTOR IBU ALFIAH

MEKANIKA GERAK DAN GAYA

1.DISKUSIKAN MENGAPA KEDUA KAKI HARUS DIBUKA LEBAR SAAT


MENGANGKAT ?
karena semakin di sempitkan kaki maka tekanan semakin bnyak di kaki, sedangkan
semakin dilebarkan kaki maka tekanan berada pada paha dan kaki sehingga memudahkan
mengangkat barang.
2. DISKUSIKAN PERBEDAAN BERAT DAN MASSA ?
MASSA
adalah ukuran inersia suatu benda atau ukuran jumlah zat yang dikandung oleh suatu
benda. Massa benda adalah besaran skalar. Makin besar massa suatu benda, makin sulit
mengubah keadaan gerak benda tersebut.
Semakin besar massa benda, semakin sulit menggerakannya dari keadaan diam, atau
menghentikannya ketika sedang bergerak atau merubah gerakannya keluar dari lintasannya yang
lurus. Kita dapat mengatakan bahwa semakin besar massa benda, semakin besar hambatan benda
tersebut untuk dipercepat.

BERAT
adalah gaya gravitasional yang dilakukan oleh Bumi pada suatu benda yang arahnya
menuju ke pusat Bumi. Berat sebuah benda adalah besaran vektor. Vektor berat benda selalu
digambarkan berarah tegak lurus ke bawah, di manapun posisi benda diletakan, baik pada bidang
horisontal, bidang miring, atau pada bidang tegak.
Jadi perbedaan massa suatu benda tetap di mana saja benda berada, sedangkan berat suatu benda
bergantung pada percepatan gravitasi di tempat di mana benda berada
3. DISKUSIKAN TEKNIK MENGANGKAT ATAU MENGUBAH POSISI KLIEN
DENGAN POSTUR YANG BENAR UNTUK MELINDUNGI SISTEM
MUSKULOSKELETAL ?
TEKNIK MENGANGKAT PASIEN
Angka cedera dalam pekerjaan meningkat pada tahun-tahun terakhir, dan lebih dari setengahnya
adalah cidera punggung yang diakibatkan oleh teknik mengangkat dan membungkuk yang salah
(owen dan garg, 1991).
Perawat beresiko mengalami cedera otot lumbal ketika mengangkat atau mengubah posisi klien
imobilisasi.
Sebelum mengangkat, perawat harus mengkaji kemampuan mengangkat klien / objek yang akan
diangkat.

Kriteria Dasar Cara Mengangkat Klien


Posisi beban : beban yang akan diangkat sedekat mungkin dengan klien, posisikan objek seperti
di atas ketika perawat menggunakan gaya mengangkat dikarenakan objek berada dalam
potongan sama. (stamps, 1989)
Posisi tubuh : tubuh diposisikan dengan batang tubuh tegak sehingga kelompok otot multiple
bekerja sama dengan cara yang sinkron.
Berat maksimum : setiap perawat harus mengetahui berat maksimum yang aman untuk diangkat
(aman bagi perawat dan klien)
Objek yang berat adalah jika beratnya sama dengan atau lebih dari 35% berat badan orang yang
mengangkat. Misal : pearawt berat badannya 59,1 kg jangan mencoba mengangkat klien dengan
berat badan 45,5 kg.Mengangkat objek dari tempat tidur yang lebih tinggi meningkatkan resiko
karena lebih sulit mempertahankan keseimbangan tubuh. untuk meraih objek yang lebih tinggi,
orang sering berdiri berjinjit dengan kakinya bersamaan sehingga menurunkan dasar topangan,
menaikkan pusat gravitasi pada akhirnya menurunkan keseimbangan

4.DISKUSIKAN TENTANG HUKUM NEWTON 1, NEWTON 2, DAN NEWTON 3,


SERTA BERILAH CONTOH DARI KE TIGA HUKUM NEWTON YANG BERKAITAN
DENGAN KEPERAWATAN ?

Hukum I Newton

Hukum ini sering juga disebut sebagai hukum inersia (kelembaman). Hukum I Newton
berbunyi Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula
diam akan terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak, akan terus bergerak dengan
kecepatan tetap.Pernyataan Hukum I Newton ini secara matematis dapat dituliskan sebagai: F =
0 (Jumlah dari semua gaya yang bekerja sama dengan nol.)
Contoh:
Ketika tubuh dalam keadaan istirahat semua otot dan organ lain juga dalam keadaan relaks. Maka
ketika kita akan menggerakkannya harus dimulai dari perlahan lahan (perlu pemenasan ). Jika
secara tiba-tiba digerakkan maka kemungkinan akan mengakibatkan cedera pada organ tersebut.
Penumpang akan serasa terdorong kedepan saat mobil yang bergerak cepat direm mendadak.
Koin yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara cepat.
Ayunan bandul sederhana.
Pemakaian roda gila pada mesin mobil.

Hukum II Newton
Hukum ini berbunyi Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya
(resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya
Rumus F= m . a
F= gaya Newton
m= massa benda
a= percepatan benda
Gaya dinyatakan dalam satuan Newton, massa dalam satuan kg dan percepatan dalam satuan
meter per detik. Semakin besar massa benda maka semakin besar gaya yang diperlukan dan
semakin besar percepatan suatu benda maka gaya yang diperlukan juga akan semakin besar
Hukum II Newton ini dapat pula dinyatakan dengan laju perubahan momentum sebuah benda
yang bergerak sebanding dan searah dengan gaya yang mempengaruhinya dan diformulasikan
sebagai:
F = d(mv) / dt
Gaya merupakan turunan dari fungsi momentum suatu benda terhadap waktu. Jika massa benda
adalah tetap maka:
F = m dv/dt
Gaya merupakan hasil kali antara massa benda dengan turunan fungsi kecepatan suatu benda
terhadap waktu.
Contoh
Gaya otot yang diperlukan akan lebih besar ketika mengangkat beban yang berat dibandingkan
dengan ketika mengangkat beban yang ringan.
Ketika mendorong sebuah sebuah kereta pasien atau kursi dorong gaya yang diperlukan lebih
besar ketika mendorong pasien yang berbadan besar dibandingkan dengan ketika mendorong
pasien yang bertubuh kecil.
Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya dan
berbading terbalik dengan massa mobil tersebut

Hukum III Newton

Hukum ini sering juga disebut dengan hukum aksi-reaksi. Hukum ini berbunyi Jika suatu
benda mengerjakan gaya pada benda lain maka benda yang di kenai gaya akan mengerjakan gaya
yang besarnya sama dengan gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan.
Hukum ini menyatakan jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda yang
kedua ini akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama dan arahnya
berlawanan. Secara matematis dituliskan sebagai:
Faksi = -Freaksi
Besarnya gaya reaksi sama dengan besarnya gaya aksi. Tanda negatif menyatakan bahwa arah
gaya reaksi berlawanan dengan arah gaya aksi.
Contoh:
Ketika telapak kaki menginjak tanah dan mendorong kearah belakang maka tanah akan membalas
dengan memberikan gaya yang besarnya dengan arah kedepan sehingga badan akan terdorong
maju.
Adanya gaya gravitasi
Peristiwa gaya magnet
Gaya listrik

5. ANDA MUNGKIN PERNAH MENGALAMI SEAKAN-AKAN TERDORONG KE


DEPAN KETIKA MOBIL YANG ANDA TUMPANGI DIREM KUAT, JUGA SEAKAN-
AKAN TERDORONG KE BELAKANG KETIKA MOBIL DI GAS DENGAN KUAT.
DISKUSIKAN MENGAPA DEMIKIAN ?
Hal itu terjadi gara-gara ulah inersia. Inersia adalah "sifat malas" yang dimiliki oleh
semua benda. Termasuk kita dan mobil yang kita tumpangi. Oya, istilah itu berasal dari bahasa
Inggris yaitu inertia. Di dalam bahasa Indonesia, artinya lembam atau malas. Karena adanya
inersia, benda yang sedang diam (tidak bergerak) akan cenderung tetap diam. Saat mobil belum
bergerak, tubuh kita ikut diam. Ketika mobil mulai bergerak, tubuh kita ternyata masih diam.
Akibatnya, punggung kita didorong oleh kursi mobil yang telah bergerak ke depan. Inilah yang
sebenarnya terjadi saat tubuh kita terlempar ke belakang. Dan karena inersia pula, benda yang
sedang bergerak akan cenderung bergerak terus. Nah , ketika mobil telah bergerak, tubuh kita
pun ikut bergerak. Namun saat direm, mobil langsung berhenti. Sedangkan kita di dalamnya
masih bergerak sesuai arah mobil. Karena itu, tubuh pun seperti "ditarik ke depan". Agar tubuh
tidak mudah bergerak ke depan maupun belakang, sebaiknya kita mengencangkan sabuk
pengaman. Dengan begitu, punggung kita akan selalu menempel di kursi. Wajah pun enggak
bakalan mencium dashboard atau pun kursi di depan kita bila mobil direm mendadak.

Awas, tikungan! Saat di belokan atau tikungan, apa yang kalian rasakan? Yap! Tubuh
terasa terdorong ke kiri atau kanan. Saat mobil berbelok ke kiri, tubuh kita akan miring ke kanan.
Dan ketika menikung ke kanan, tubuh terdorong ke kiri. Bila tidak memakai sabuk pengaman,
kadang kita harus berpegangan agar tidak terguling. Apalagi saat melewati tikungan tajam! Oya,
lintasan jalan di tikungan sebenarnya adalah bagian dari lingkaran. Setiap tikungan punya jari-
jari tertentu.
Eh, tahu enggak. Mobil yang kita tumpangi bisa berbelok karena adanya suatu gaya. Namanya
gaya sentripetal. Artinya, gaya yang mengarah ke pusat lingkaran. Saat di tikungan, mobil
melakukan gaya sentripetal ini agar dapat berbelok.
Ketika mobil melakukan gaya sentripetal, penumpang di dalamnya akan mengalami gaya
sentrifugal. Gaya sentrifugal berlawanan arah dengan gaya sentripetal. Gaya sentrifugal
mengarah ke luar lingkaran. Gaya inilah yang mengakibatkan tubuh kita terdorong ke kanan saat
mobil berbelok ke kiri. Dan, terdorong ke kiri saat mobil berbelok ke kanan.

Wah, tanjakan dan turunan!Kondisi jalan tidak selamanya datar. Kadang ada jalan yang
menanjak. Kadang diselingi juga dengan jalan yang menurun. Laju mobil pun menjadi tidak
konstan. Kadang merambat pelan saat naik tanjakan. Namun bisa melaju kencang saat melewati
turunan. Wow.., serasa naik roller coaster!
Saat ber-"roller coaster" di jalanan itulah kita benar-benar akan merasakan gaya gravitasi. Oya,
karena kita tinggal di Bumi, gaya itu sering pula disebut sebagai gaya gravitasi Bumi. Atau, gaya
tarik Bumi. Gaya ini mengarah ke pusat Bumi.
Di jalanan yang naik turun, posisi duduk kita di dalam mobil bisa ikut melonjak-lonjak. Saat
mobil tiba-tiba menukik di turunan tajam, wiii... tubuh kita "melayang" sesaat karena adanya
inersia. Namun karena ada gaya gravitasi, tubuh kita akan langsung ditarik ke pusat Bumi.
Bumm..., tubuh pun terhenyak ke kursi mobil.

Aduh.., mual!Jalanan yang berkelok-kelok dan naik turun, bisa terasa mengasyikkan. Namun,
ada pula penumpang yang merasakannya sebagai siksaan. Bila tidak kuat, mereka akan "mabuk
perjalanan". Gejalanya sering diawali dengan pernafasan yang tidak enak. Lalu, muncul keringat
dingin. Kepala pun terasa pusing. Setelah itu, mual dan akhirnya muntah.
Agar nyaman dan tidak mabuk saat di perjalanan, cobalah hal-hal berikut ini:
A. Sebelum berangkat:
1. Makan dan minumlah secukupnya
2. Bergembiralah dan jangan cemas (stress)
3. Berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa
B. Saat di kendaraan:
4. Duduklah dengan rileks (santai). Usahakan agar punggung dan kepala bisa bersandar dengan
nyaman. Oya, kepala boleh disangga dengan bantal agar tidak gampang bergoyang. Jangan lupa,
kenakan dan kencangkan sabuk pengaman
5. Bagi kalian yang sering mabuk perjalanan, sebaiknya tidak usah membaca apa pun saat di
kendaraan. Jangan melihat pepohonan, tiang listrik, atau benda lain yang terlihat berkelebat cepat
di sisi kiri atau kanan mobil. Lebih baik, arahkan saja pandangan ke depan. Bila melihat ke sisi
kiri atau kanan, arahkan pandangan ke benda yang jauh. Atau, ke benda-benda yang relatif diam.
Hal ini agar mata kita tidak "berputar-putar" yang dapat memicu timbulnya pusing, mual, dan
muntah.

Anda mungkin juga menyukai