A. Pengertian
Syok septic terjadi akibat dari infeksi yng berat dan sebagai komplikasi
penyakit yang beragam yang disebut juga dengan sepsis septikemi. Syok septic yang
akan berakir dengan multiple organ failure sindrom oleh karena patofisiologi yang
beragam.
Syok septic adalah suatu kegagalan sirkulasi perifer dengan perfusi jaringan
yang tidak adekuat akibat septikemia. Syok akibat sepsis merupakan penyakit yang
amat kompleks. Syok septic merupakan sindrom yang mengenai jantung, system
vascular, dan hampir semua organ.
Suatu keadaan dimana tekanan darah turun sampai tingkat yang
membahayakan nyawa sebagai akibat dari sepsis, disertai adanya infeksi (sumber
infeksi). Syok septic terjadi akibat racun yang dihasilkan oleh bakteri tertentu dan
akibat sitokinesis (zat yang dibuat oleh system kekebalan untuk melawan suatu
infeksi). Racun yang dilepaskan oleh bakteri bisa menyebabkan kerusakan jaringan
dan gangguan peredaran darah.
Infeksi sistemik yang terjadi biasanya karena kuman Gram negative yang
menyebabkan kolaps kardiovaskuler. Endotoksin basil gram negative ini
menyebabkan vasodilatasi kapiler dan terbukanya hubungan pintas arteriovena
perifer. Selain itu terjadi peningkatan permeabilitas kapiler. Peningkatan kapasitas
vaskuler karena vasodilatsi perifer menyebabkan terjadinya hipovolemia relative,
sedangkan peningkatan permeabilitas kapiler menyebabkan kehilangan cairan
intravaskuler ke intertisial yang terlihat sebagai udem. Pada syok septic hipoksia, sel
yang terjadi tidak disebabkan penurunan perfusi jaringan melainkan karena
ketidakmampuan sel untuk menggunakan oksigen karena toksin kuman.
B. Etiologi
a. Infeksi bakteri gram negative
b. Malnutrisi
c. Luka besar terbuka
d. Iskemia saluran pencernaan
C. Klasifikasi
1. Sepsis onset dini
Merupakan sepsis yang berhubungan dengan komplikasi obstertik
Terjadi mulai dalam uterus dan mucul pada hari-hari pertama kehidupan (20
jam pertama kehidupan)
Sering terjadi pada bayi premature, lahir ketuban pecah dini, demam impart.
E. Pathway
F. Prognosis
Prognosis bergantung pada kondisi umum pasien, pada jenis bakteri, seberapa cepat
diagnosis dibuat, dan sumber bacteremia. Tingkat kematian bervariasi antara 40
sampai 80 persen.
G. Pemeriksaan Penunjang
Kultur (luka, sputum, urin, darah) yaitu untuk mengidentifikasi organisme
penyebab sepsis, sensitifitas menentukan pilihan obat yang paling efektif.
Elektrolit serum : Berbagai ketidakseimbangan mungkin terjadi dan
menyebabkan asidosis, perpindahan cairan dan perubahan fungsi ginjal.
Trombosit : penurunan kadar dapat terjadi karna agegrasi trombosit
PT/PTT : mungkin memanjang mengindikasikan koagulopati yang
diasosiasikan dengan hati/sirkulasi toksin/status syok
Laktat serum : meningkat dalam asidosis metabolic,disfungsi hati,syok
Glukosa serum : hiperglikemio yang terjadi menunjukan glikoneogenesis dan
glikonolisis didalam hati sebagai respon dari puasa/perubahan selulur dalam
metabolisme
BUN/Kreatinin : peningkatan kadar diasosiasikan dengan
dehidrasi,ketidakseimbangan atau kegagalan ginjal dan disfungsi atau
kegagalan hati
GDA : alkalosis respiratori dan hipoksemia dapat terjadi sebelumnya. Dalam
tahap lanjut hipoksemia,asidosis respiratorik dan asidosis metabolic terjadi
karna kegagalan mekanisme kompensasi
EKG : dapat menunjukan segmen ST dan gelombang T dan distrimia
menyerupai infark miokard
H. Penatalaksanaan
1. Penderita segera dimasukkan keruang perawatan intensif untuk menjalani
pengobatan.
2. Cairan dalam jumlah banyak diberikan melalui infus untuk menaikkan tekanan
darah dan harus diawasi dengan ketat.
3. Bisa diberikan dopamine atau nor-epinefrin untuk menciutkan pembuluh darah
sehingga tekanan darah naik dan aliran darah ke otak dan jantung meningkat.
4. Jika terjadi gagal paru-paru, mungkin diperlukan ventilator mekanik.
5. Antibiotik intravena (melalui pembuluh darah) diberikan dalam dosis tinggi untuk
membunuh bakteri.
6. Jika ada abses, dilakukan pembuangan nanah.
7. Jika terpasang kateter yang mungkin menjadi penyebab infeksi, harus dilepaskan.
8. Mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang mati,
misalnya jaringan gangrene dari usus.
I. Pencegahan
Sebelum sepsis bisa menyerang tubuh pasien, lebih baik mencegah terjadinya.
Beberapa cara untuk mencegah sepsis dan syok septic :
Praktik pengendalian infeksi yang ketat
Untuk mencegah invasi mikroorganisme di dalam tubuh, infeksi harus
dilakukan melalui teknik dan intervensi aseptic yang efektif
Mencegah infeksi garis tengah
Rumah sakit harus menerapkan program yang efisien untuk mencegah infeksi
garis tengah, yang merupakan rute paling berbahaya yang dapat dilibatkan
dalam sepsis
Debriding awal luka
Luka harus diturunkan terlebih dahulu agar jaringan nekrotik bisa dilepas
Peralatan kebersihan
Peralatan yang digunakan untuk pasien, terutama yang terlibat dalam prosedur
invasive, harus dibersihkan dan dipelihara dengan benar agar tidak
mengandung mikroorganisme berbahaya yang dapat masuk ke dalam tubuh.
J. Daftar Pustaka
Mary DiGiulio, RN, MSN, APRN, BC, dkk. 2007. Keperawatan Medikal Bedah
Edisi 1. Yogyakarta
Taufan Nugroho, dkk 2015. Teori keperawatan Gawat Darurat. Edisi 1. Yogyakart