Anda di halaman 1dari 8

Hukum Newton ,gaya dan tipe pengungkit

Nama: Pradipta Maulana putra

Nim: 3220200467

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

2022/2023
DAFTAR ISI

DALAMAN JUDUL..................................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................

A.HUKUM NEWTON.........................................................................................................................

1. NEWTON 1..................................................................................................................................

2. NEWTON2...................................................................................................................................

3. NEWTON3...................................................................................................................................

B. GAYA

1.SIFAT GAYA...................................................................................................................................

2. JENIS GAYA..................................................................................................................................

3. MACAM GAYA.................................................................................................................................

C. PENGGUNGKIT...............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................


A. HUKUM NEWTON

Hubungan fundamental pada mekanika klasik tercakup dalam hukum tentang


gerak yang dikemukakan oleh Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris.

Ada 3 hukum newthon

1. Hukum I Newton.
Sebuah benda terus berada pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak
dengan kecepatan konstan kecuali benda itu. dipengaruhi oleh gaya yang tak
seimbang, atau gaya luar neto". Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan
bahwa perecepatan benda nol jika gaya total (gaya resultan) yang bekerja pada
benda sama dengan nol Secara matematis dapat ditulis:
F neto = 0
Tubuh yang diam akan tetap diam, dan tubuh yang bergerak akan tetap
bergerak dalam kecepatan yang konstan, kecuali dipengaruhi oleh gaya yang tidak
seimbang. Contoh I: Jika seseorang berada dalam bus yang berjalan dan tiba tiba
mengerem, mungkin orang tersebut bisa terpelanting, padahal itu adalah inersia
yang menyebabkan ke depan berlanjut walau bus telah berhenti.
Cedera benturan disebabkan kecenderungan kepala manusia untuk
mematuhi hukum tersebut. Jika ada gaya sentakan dari belakang, badan akan
tersentak keras ke depan karena ia berkontak dengan tempat duduknya. Namun
kepala cenderung tidak bergerak dan tersentak dalam posisi yang menjulur
(ekstensi). Karena kepala. Melekat pada badan, maka kepala akan terbentur dengan
keras ke depan menyebabkan kerusakan pada vertebra serviks. Contoh II Cedera
dalam tinju atau football yang mengakibatkan kerusakan otak terjadi dalam proses
serupa
2. Hukum II Newton
Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka benda akan mengatur
percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya “. HK II Newton digunakan untuk
mengukur suatu pengamatan. Percepatan sebuah benda (a) berbanding terbalik
dengan massanya (m) dan sebanding dengan gaya neto (F) yang bekerja padanya.
Maka hubungan gaya (F) dan percepatan oleh Newton dirumuskan : F = m. A
Ket :
M: massa benda atau massa inisial (m: 1 kg massa)
A: percepatan 1 mS-2
F: 1 kg mS2=1 N

Percobaan I:

Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai yang licin sekali
sehingga benda itu bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan, jika gayanya
diperbesar 2 kali ternyata percepatannya menjadi 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya
diperbesar 3 kali percepatannya menjadi 3 kali lebih besar. Kesimpulan bahwa percepatan
sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.

Percobaan II:

Kali ini massa bendanya divariasi tetapi gayanya dipertahankan tetap sama.. Jika massa
benda diperbesar 2 kali, ternyata percepatannya menjadi 2 kali. Kita bisa simpulkan bahwa
percepatan suatu benda berbanding terbalik dengan massa benda itu.

Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap
percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan
menggunakan gaya yang sama pada masing-masing benda dan dengian mengukur
percepatannya.

Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio percepatan
benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama :

M = F/a Massa sebuah benda tidak tergantung pada lokasi benda.

Contoh :

Seorang tenaga medis yang kesulitan memindahkan troli yang berat, mungkin akan
meminta bantuan teman sejawatnya, untuk menghasilkan gaya yang lebih besar, sehingga
pergerakan troli dari keadaan diam menjadi bergerak (percepatan) yang dihasilkannya lebih
besar atau troli lebih mudah dipindahkan.

3. Hukum lll newton


Gaya-gaya selalu terjadi berpasangan jika benda A mengerjakan sebuah
Gaya pada benda B, gaya yang besar sama besar dan berlawanan arah di kerjakan
oleh benda B pada benda A

F aksi = f reasi
F aksi = F reaksi Faksi gaya yang bekerja pada benda

F reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi

Hukum ketiga menyatakan bahwa “tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain
yang sama dan berlawanan dengan gaya itu”.

Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar
namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya
yang muncul sendirian.. Contoh :
Saat berjalan, hentakan kaki atau sepatu ke permukaan lantai biasanya mengartikan bahwa orang tersebut
menekankan kakinya ke permukaan lantai dengan gaya reaksi bumi yang sama melalui lantai pada kaki
tersebut.:

B. GAYA
Gaya merupakan dasar dari ilmu fisika. Gaya adalah bagian yang tak lepas dari
kehidupan sehari hari
Gaya adalah tarikan dan dorongan yang terjadi dari suatu benda.
1. Sifat sifat gaya
1. Gaya dapat mengubah bentuk benda
Sifat ini adalah salah satu sifat gaya yang utama. Gaya dapat mengubah bentuk benda atau
sebuah objek tertentu. Contohnya seperti pada tanah liat. Melalui gaya, tanah liat bisa dijadikan
sebuah bentuk. Itu adalah contoh sifat gaya dalam mengubah bentuk benda.
2. Gaya dapat mengubah arah benda
Tidak hanya bentuk benda, gaya juga dapat mengubah arah benda. Gaya dapat mengubah
arah benda yang bergerak. Benda yang bergerak dapat berubah kea rah lain melalui gaya.

Contohnya seperti permainan sepak bola. Ketika seseorang menendang bola ke arah kipper,
kipper dapat mengubah kembali arah bola tersebut. Melalui gaya tendangan, kipper dapat
membuat bola menjauh dari gawang dan dirinya.

3. Gaya dapat mengubah benda yang diam menjadi bergerak


Sifat dari gaya berikutnya adalah dapat mengubah benda yang diam menjadi bergerak.
Contohnya seperti benda-benda di sekitar kita. Seperti sebuah meja yang diam. Melalui gaya
tarikan atau dorongan, meja tersebut dapat berubah menjadi bergerak
4. Gaya dapat mengubah benda bergerak menjadi benda yang diam
Sifat gaya kali ini adalah sifat sebaliknya dari poin sebelumnya. Melalui gaya, benda yang
bergerak dapat menjadi diam. Contohnya seperti permainan baseball. Ketika seseorang
menangkap bola, maka bola yang semula bergerak menjadi diam. Inilah salah satu contoh sifat
gaya dapat mengubah benda yang bergerak menjadi benda yang diam.
5. Gaya dapat mengubah kecepatan gerak benda
Sifat gaya yang kelima adalah dapat mengubah kecepatan pada gerak benda. Melalui gaya,
benda yang bergerak dapat diatur batas kecepatannya. Bisa dibuat melambat atau bahkan lebih
cepat.

Contohnya seperti sedang mengendarai mobil. Melalui gaya, mobil bisa diatur kecepatannya.
Mobil bisa berjalan dengan sangat cepat maupun sangat lambat. Semua itu tergantung pada
gaya yang diberikan oleh orang yang menyetir mobil.

Jenis jenis gaya


Terdapat beberapa jenis gaya. Jenis-jenis gaya tersebut dibagi lagi menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
Gaya sentuh adalah jenis gaya yang terjadi ketika sumber gaya tersebut tersentuh. Maksudnya adalah sumber
dari gaya tersebut bersentuhan langsung dengan objek yang akan menerima gaya tersebut.

Contoh dari gaya sentuh antara lain gaya otot, gaya gesek dan gaya pegas. Sedangkan gaya tak sentuh adalah
jenis gaya yang terjadi ketika sumber gayanya tidak bersentuhan. Maksudnya adalah sumber dari gaya
tersebut tidak mengalami sentuhan langsung dengan objek yang menerima gaya itu. Contoh dari gaya tak
sentuh adalah gaya gravitasi, gaya magnet dan gaya listrik.

Macam-macam gaya
1. Gaya normal
2. Gaya otot
3. Gaya pegas
4. Gaya gravitasi
5. Gaya gesek
6. Gaya listerik
7. Gaya mesin
8. Gaya magnet
9. Gaya tegangan
10. Gaya hambatab udara
Golongan Tuas atau Pengungkit

Berdasarkan letak titik tumpunya, tuas atau pengungkit dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu sebagai
berikut.

1. Tuas golongan pertama

Tuas golongan pertama memiliki ciri yaitu titik tumpu berada di antara titik beban dan titik kuasa.

Contoh dari tuas golongan pertama adalah gunting, tang, dan jungkat-jungkit.

2. Tuas golongan kedua

Tuas golongan kedua memiliki ciri yaitu titik beban di antara titik tumpu dan titik kuasa.

Contoh tuas golongan dua adalah pemotong kertas, pelubang kertas, dan gerobak.

3. Tuas golongan ketiga

Tuas golongan ketiga memiliki ciri yaitu titik kuasa berada di antara titik tumpu dan titik beban.

Contoh tuas golongan ketiga adalah alat pancing dan sekop.


Daftar pustaka

https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/zat-gizi-makro-vs-mikro/

https://www.alodokter.com/gangguan-pencernaan

https://m.bola.com/ragam/read/4696796/cara-kerja-enzim-struktur-dan-fungsinya-yang-perlu-diketahui

Anda mungkin juga menyukai