Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Hukum Nelton Dan
Penerapan” Yang diberikan kepada kami,namun demikian bukan suatu beban yang pada
akhirnya merupakan anugrah untuk kami, karena telah diberikan kepercyaan untuk
menyelesaikan maklah ini.
Kami ucapakan terima kasih kepada pihak yang telah membantu hingga makalah ini
tersusun serta dibuat dengan segala masukan dan kekurangan yang telah diberikan kepada
kami. Namun demikian makalah ini masih jauh dari kata sempurna, segala krtik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk dimasa yang akan datang.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................ 1
C. TUJUAN PENULISAN.............................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 2
A. HUKUM NEWTON................................................................... 2
B. JENIS – JENIS GAYA................................................................ 4
C. PENERAPAN HUKUM NEWTON........................................... 5
BAB III PENUTUP..................................................................................... 8
A. KESIMPULAN........................................................................... 8
B. SARAN....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam fisika kita mengenal yang namanya hokum newton 1,2dan 3 tapi apakah kita
tau apa Pengertiannya, fungsinya dalam kehidupan sehari hari  oleh karna itu penulis ingin
membagikan sedikit ilmu dan jikalau salah mohon para pembaca memberikan kritikan dan
saran yang mmbangun karna penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu hukum Newton?
2. Jenis – Jenis Gaya?
3. Penerapan Hukum Newton?

C. Tujuan Penulisan
Mengetahui lebih mendalam mengenai hukum-hukum Newton dan bagaimana
penerapannya dalam kasus-kasus yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Hukum Newton
Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum gerak
Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak
dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini memungkinkan kita agar dapat
memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.Hukum
gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini
menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang
disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam
karyanya Philosophi Naturalis PrincipaMathematica, pertama kali ditebitkan pada 05 Juli
1687.
 Hukum I Newton
Bunyi Hukum I Newton “ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan
akan tetap bergerak lurus beraturan “
a. Hukun Newton Pertama Sebagai Hukum Kelembaman
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan
kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu.
Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya
( malas bergerak ), dan benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan
keadaan bergeraknya ( malas berhenti ). Sifat benda yang cenderung mempertahankan
keadaan geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang disebut kelembaman atau inersia
( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama Newton disebut juga hukum
Kelembaman atau Hukum inersia.
 Hukum II Newton
a. Bunyi Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding
lurus dengan besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan
massa benda tersebut”.
Secara matematis dapat ditulis :
a= F
m
Dimana :
F  = gaya, Satuannya N
m = massa, Satuannya Kg
a  =  Percepatan, Satuannya ms-2
b. Gaya, Massa, dan Hukum Kedua Newton
Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan
massa dan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah
suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda  mengubah
kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkan
jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya
gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan yang dihasilkan gaya.
Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur resistensinya terhadap
percepatan.
 Hukum III Newton
Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda melakukan
gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan
arah yang berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III Newton ini berbunyi :
Gaya aksi        =  gaya reaksi.
Gaya aksi        =  gaya yang bekerja pada benda.
Gaya reaksi     =  gaya reaksi benda akibat gaya aksi.
Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama
tetapi arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu sama besar tetapi
berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya yang dimaksudkan dalam
Hukum III Newton ini bekerja pada dua benda yang berbeda. Gaya mana yang merupakan
gaya reaksi pada dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal
fisika disebutkan bahwa gaya aksi adalah gaya yang kita lakukan, meskipun sebenarnya bisa
dipertukarkan.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa
keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja
pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun
berlawanan arah ( reaksi ). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah
ada gaya yang muncul sendirian.
Sebagai Contoh, ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong tanah kebelakang
( aksi ). Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan, sehingga kita berjalan
kedepan.
Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung,
pendayung mendorong air ke belakang ( aksi ). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada
dayung kedepan sehingga perahu bergerak kedepan
Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :

FA  =  -  FB Atau Faksi  = - Freaksi

          Yang bisa dibaca sebagai “ gaya benda A yang bekerja pada benda B sama
dengan negativgaya benda B yang bekerja pada benda A ”

B. Jenis-jenis gaya dan contohnya


1. Gaya gesek
Yang pertama adalah gaya gesek. Gaya gesek merupakan salah satu jenis gaya yang
ditimbulkan karena adanya dua benda yang saling bergesekan. Beberapa contoh yang
termasuk ke dalam gaya gesek adalah mengasah pisau, mengamplas dinding, antara
rem dan ban dan lainnya.
2. Gaya magnet
3. Yang kedua adalah gaya magnet. Jenis gaya yang satu ini merupakan gaya yang
terjadi karena muatan listrik. Contohnya yaitu pasir akan menempel pada magnet jika
didekatkan, besi akan menempel jika didekatkan dengan magnet dan lainnya.
3. Gaya pegas
Macam-macam gaya dalam ilmu fisika selanjutnya adalah gaya pegas. Pegas sendiri
juga identik dengan benda yang bersifat elastis. Oleh karena itu, gaya pegas adalah
gaya yang disebabkan dan ditimbulkan oleh pegas atau benda yang memiliki sifat
elastis. Misalnya saja, shockbreaker motor ketika di pakai, karet gelang yang ditarik,
panah yang dilepaskan dari busurnya, dan lain-lain. Baca juga pengertian energi
potensial pegas dan contohnya.
4. Gaya listrik
Berikutnya adalah gaya listrik. Sama seperti namanya, gaya listrik adalah gaya yang
ditimbulkan oleh benda yang bermuatan yang berada dalam medan listrik. Contohnya
adalah kipas angin akan bergerak ketika dihubungkan dengan sumber listrik, serpihan
kertas akan bergeral ketika didekatkan dengan sisir atau penggarasi plastik yang telah
digosokkan pada rambut.
5. Gaya otot
Gaya otot adalah gaya yang berupa dorongan atau tarikan terhadap suatu benda yang
dihasilkan. Contohnya, menendang bola, membawa air dalam ember, tarik tambang
dan lainnya.
6. Gaya gravitasi
Yang terakhir adalah gaya gravitasi. Gaya gravitasi adalah gaya tarik menarik pada
semua partikel yang memiliki massa di alam semesta, contohnya yaitu benda yang
dilempar ke atas akan kembali dan jatuh ke tanah, buah mangga jatuh dari pohoh dan
lainnya.

C. Penerapan Hukum Nelton


Hukum-hukum Newton tentang gerak dapat menjelaskan beberapa peristiwa gerak
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, alasan mengapa pengendara mobil dianjurkan
untuk menggunakan sabuk pengaman. Menurut Hukum I Newton suatu benda akan
cenderung mempertahankan kedudukannya. Jika benda diam, cenderung tetap diam, dan jika
benda bergerak cenderung terus bergerak. Ketika naik mobil ada dua kemungkinan yang
terjadi, yaitu mobil diam tiba-tiba bergerak dan ketika melaju kencang tiba-tiba mobil direm
mendadak. Pada kemungkinan pertama(mobil diam tiba-tiba bergerak ),tidak terlalu
berbahaya karena tubuh akan tertahan oleh jok mobil, tetapi pada kemungkinan kedua (mobil
tiba-tiba di rem) sangat berbahaya karena tubuh akan cenderung bergerak dan jika tidak
menggunakan sabuk pengaman tubuh bisa terhenyak pada dashboard mobil. Seseorang akan
mengalami gaya tekan dasboard mobil sebesar 10 kali berat badannya jika dihentikan
mendadak pada kelajuan 70 km/jam.
Dengan menggunakan sabuk pengaman kecelakaan semacam itu dapat
diminimalisiasi. Mobil-mobil terbaru selain dilengkapi sabuk pengaman, juga ditambah
dengan balon udara yang akan menggembung jika terjadi tabrakan. Sabuk Pengaman
Mengapa mobil perlu terus-menerus diinjak pedal gasnya agar kelajuan sepeda motor
konstan? Selain gaya dorong mesin, mobil juga mengalami gaya-gaya gesekan baik dari
mesin maupun udara. Menurut Hukum I Newton, agar benda bergerak dengan kelajuan
konstan, resultan gaya harus sama dengan nol. Karena itu gaya gesekan ini harus diimbangi
Ilmu Pengetahuan Alam 2 Paket 6 Penerapan Hukum-hukum Newton dalam Gerak 6 – 7
dengan gaya tarik/dorong mesin sepeda motor dengan cara digas. Ketika mobil bergerak
dengan kelajuan konstan, gaya dorong mesin sama dengan gaya gesek.
Mobil dan Gaya Gesekan Mengapa sepeda balap dirancang seringan mungkin?
Sepeda Balap Dibuat Seringan Mungkin Menurut Hukum II Newton semakin ringan sepeda
yang digunakan, semakin sedikit gaya yang harus diberikan agar sepeda melaju dengan
percepatan tertentu. Semakin ringan sepeda berarti waktu yang diperlukan untuk mencapai
kecepatan tertentu juga semakin cepat atau dapat dikatakan akselerasinya tinggi. Hal ini
tentunya juga dapat menghemat tenaga bagi pembalap. Karena itu, sepeda balap dibuat dari
bahan khusus yang sangat kuat, tetapi juga sangat ringan. Mengapa seorang karateka harus
mempunyai kuda-kuda yang kokoh? Karateka dan Kuda-kudanya Menurut Hukum III
Newton, setiap ada aksi selalu ada reaksi. Menurut Hukum I Newton, benda yang memiliki
inersia besar akan sulit digerakkan dan kalau Ilmu Pengetahuan Alam 2 Paket 6 Penerapan
Hukum-hukum Newton dalam Gerak 6 – 8 bergerak sulit dihentikan.
Dengan kuda-kuda yang baik, seorang karateka seolah-olah menyatu dengan lantai
sehingga inersianya besar. Dengan demikian, tidak mudah roboh ketika terpukul lawan. Apa
sajakah aplikasi Hukum I, II dan III Newton dalam bidang pekerjaan? Hukum I, II dan III
Newton amat diperlukan dalam berbagai bidang pekerjaan terutama yang berkaitan dengan
mekanika. Perancangan dan konstruksi bangunan misalnya banyak memanfaatkan Hukum I
dan III Newton tentang gerak karena konstruksi bangunan lebih banyak memerlukan kajian
statika atau mekanika pada benda-benda diam. Sementara, para insinyur yang bekerja dengan
benda-benda bergerak sering memerlukan perhitungan yang cermat terkait dengan penerapan
Hukum II Newton tentang gerak.
Berbagai Kegiatan Mekanika Beberapa contoh permasalahan mekanika yang lain
antara lain sebagai berikut. Dua buah balok dihubungkan dengan sebuah tali ringan melalui
sebuah katrol yang tanpa gesekan. Benda 50 kg terletak di atas lantai yang memiliki koefisien
gesekan 0,2, sementara benda 30 kg tergantung di udara. Berapakah percepatan sistem
benda? Jawab Sketsa gaya-gaya yang bekerja pada sistem benda dapat digambarkan sebagai
berikut (Gambar 6.8). Gambar 6.8 Gaya-gaya yang Bekerja pada Sebuah Benda dan Diagram
Gayanya Ilmu Pengetahuan Alam 2 Paket 6 Penerapan Hukum-hukum Newton dalam Gerak
6 – 9 Karena terdapat gesekan antara balok 1 dan lantai, berlaku rumus: f N m g N ges = μ. =
μ. . = 0,2.50.9,8 = 98 m .a T 98N 1 = − Pada m2, berlaku rumus: g m .a 2 2 − = Jika dua buah
persamaan tersebut dijumlahkan, akan didapatkan: 2,4 s2 m Jadi percepatan sistem benda
adalah 2,4 m/s2. Dua buah balok dihubungkan dengan sebuah tali ringan melalui sebuah
katrol yang tanpa gesekan.
Benda 50 kg terletak di atas lantai yang memiliki koefisien gesekan 0,8, sementara
benda 30 kg tergantung di udara. Berapakah percepatan sistem benda? Jawab Sketsa gaya-
gaya yang bekerja pada sistem benda dapat digambarkan sebagai berikut. Gaya-gaya yang
Bekerja pada Sebuah Benda dan Diagram Gayanya Karena terdapat ada gesekan antara balok
1 dan lantai, berlaku rumus: f N m g N ges = μ. = μ. . = 0,8.50.9,8 = 392 392N Pada m2,
berlaku rumus: Jika dua buah persamaan tersebut dijumlahkan akan didapatkan: 1,2 s2 a = −
m Meskipun secara matematis perhitungan tersebut benar, dalam kenyataannya tidak
mungkin benda bergeser ke kiri. Inilah salah satu sifat gaya gesekan yang penting. Jika gaya
tarik besarnya lebih kecil daripada gaya gesekan, Ilmu Pengetahuan Alam 2 Paket 6
Penerapan Hukum-hukum Newton dalam Gerak 6 – 10 benda masih dalam keadaan diam.
Jadi, karena gaya tarik 294 N sementara gaya gesekan statis maksimum adalah 392,
sesungguhnya benda tetap diam.
Menurut hukum I Newton, besarnya gaya gesekan adalah 294, yakni saling
menghilangkan dengan gaya tarik yang disebabkan oleh benda 2. Balok A massanya 2 kg dan
balok B massanya 3 kg terletak di atas lantai yang licin sempurna sebagaimana Gambar 6.10
di bawah. Sistem Dua Buah Balok Dikenai Gaya Jika balok A mendapatkan gaya dorong
sebesar 50 N, carilah: a) percepatan tiap-tiap balok! b) gaya aksi-reaksi antara balok A dan
balok B! Jawab: Percepatan tiap-tiap balok dapat dihitung dari perbandingan gaya dengan
keseluruhan massa sistem. 10 . 5 50 s2 N m m m a F A B = = + Σ = Jadi percepatan sistem
benda adalah 10 m/s2. Untuk mencari gaya aksi reaksi antara kedua balok kita dapat
menerapkan hukum II Newton untuk salah satu balok. Misalnya balok A resultan gaya adalah
selisih gaya dorong dan gaya reaksi balok B ( BA f ). Pada balok A berlaku rumus: 2 50 50
BA A BA A f m f m a F − = − = Σ = f N BA 50 − = 2.10 = 20 Jadi = 30 N Gaya tersebut
sama dengan gaya yang diterima oleh balok B akibat aksi balok A Ilmu Pengetahuan Alam 2
Paket 6 Penerapan Hukum-hukum Newton dalam Gerak 6 – 11 Rangkuman 1. Permasalahan
gerak dalam kehidupan sehari-hari dapat dijelaskan dengan menggunakan Hukum Newton
tentang gerak. 2. Permasalahan gerak pada benda diam dan benda bergerak dengan kelajuan
konstan dapat dianalisis dengan Hukum-hukum Newton I tentang gerak. 3. Permasalahan
gerak pada benda yang bergerak dengan percepatan konstan dapat dianalisis dengan Hukum-
hukum Newton II tentang ergak. 4. Permasalahan yang terkait dengan hubungan antar benda-
benda dapat dianalisis dengan Hukum-hukum Newton III tentang gerak
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Hukum-Hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.
 Hukum pertama Newton disebut juga hukum kelembaman benda yang relatif
mempertahankan geraknya.
 Hukum kedua Newton mengatur tentang gaya, F = ma.
 Hukum ketiga Newton disebut juga hukum aksi-reaksi,di mana jika suatu benda A
memberikan aksi pada benda B maka benda B akan memberikan reaksi yang arahnya
berlawanan dengan aksi yang diberikan.

B. .Saran
Penulis menyarankan agar penimbangan berat badan sebaiknya dilakukan pada
lantai,karena berat yang terbaca adalah berat yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA

Tipler, P. A., 1998. Fisika untuk sains dan tekni-jilid 1 (Terjemahan),


Jakarta: Penerbit Erlangga Jilid 1.
Young, H. D., 1992, University phisics, USA: Addison Wesley
Publishing Company, Inc.
Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid 1 (Terjemahan), Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Contoh soal dan jawaban
1. Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50 N) digantung dengan tali dan
diikatkan pada atap. Jika balok diam maka berapakah tegangan talinya?

Penyelesaian:

Gaya-gaya yang bekerja pada balok seperti gambar di bawah ini, karena balok diam, maka
berlaku hukum I Newton yaitu sebagai berikut.

ΣF = 0

T – w = 0

T – 50 = 0

T = 50 N

Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada balok tersebut adalah 50 Newton.

2. Sebuah truk dapat menghasilkan gaya sebesar 7000 N. Jika truk tersebut dapat
bergerak dengan percepatan 3,5 m/s2, maka tentukan massa truk tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
ΣF = 7000 N
a = 3,5 m/s2
Ditanyakan: m = …?
Jawab:

ΣF
m =
a
7000
m =
3,5
m = 2000 kg = 2 ton
Jadi, massa truk tersebut adalah 2 ton.

3. Dhania menarik beban dengan bantuan katrol seperti pada gambar (a) di bawah
ini. Pada saat gaya yang diberikan F = 125 N ternyata beban dapat terangkat
dengan kecepatan tetap. g = 10 m/s2. Jika gaya gesek katrol dan massa tali dapat
diabaikan maka berapakah massa beban tersebut?

Penyelesaian:

Diagram gaya yang bekerja pada sistem ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar (b).
Pada beban bekerja dua buah gaya yaitu gaya berat w dan gaya tegangan tali T. Besar gaya
tegangan tali ini besarnya sama dengan gaya tarik F. Karena kecepatan beban yang bergerak
ke atas adalah tetap, maka berlaku hukum II Newton sebagai berikut.

ΣF = 0

T – w = 0

F – mg = 0

125 – m(10) = 0

125 – 10m = 0

10m = 125

m = 125/10

m = 12,5 kg
Jadi, massa beban tersebut adalah 12,5 kg.

4. Balok bermassa 20 kg berada di atas bidang miring licin dengan sudut


kemiringan 30o. Jika Ucok ingin mendorong ke atas sehingga kecepatannya tetap
maka berapakah gaya yang harus diberikan oleh Ucok?

Penyelesaian:
m = 20 kg
g = 10 m/s 2

w = mg = 20 × 10 = 200 N
α = 30 o

Gaya dorong Ucok F harus dapat mengimbangi proyeksi gaya berat. Lihat gambar di bawah
ini. Balok bergerak ke atas dengan kecepatan tetap berarti masih berlaku hukum I Newton
sehingga memenuhi persamaan berikut.

ΣF = 0

F – w sin 30o = 0

F – (200)(1/2) = 0

F – 100 = 0

F = 100 N

Jadi, gaya yang harus diberikan pada balok agar balok bergerak dengan kecepatan tetap
adalah sebesar 100 N.
5. Sebuah buku diletakkan di atas meja. Pada sistem benda tersebut akan bekerja
gaya-gaya seperti pada gambar di bawah ini. Ada empat gaya yang bekerja pada
sistem tersebut yaitu:
□ w = berat buku.
□ N = gaya tekan normal meja terhadap buku.
□ N’= gaya tekan normal buku pada meja.
□ Fg = gaya gravitasi bumi pada buku.

Tentukan pasangan gaya yang termasuk aksi reaksi!


Penyelesaian:
Pasangan gaya aksi-reaksi memenuhi sifat: sama besar, berlawanan arah dan bekerja pada
dua benda. Dari sifat di atas dapat ditentukan dua pasangan aksi-reaksi yaitu:
□ w dengan Fg
□ N dengan N’
w dan N bukan aksi-reaksi karena bekerja pada satu benda (buku) tetapi hubungan N = w
merupakan hukum I Newton yaitu ΣF = 0.

6. Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh gaya F = 12 N


ke arah kanan. Jika koefisien gesekan statis antara benda dan lantai adalah 0,2
dengan koefisien gesekan kinetis 0,1 tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda
Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N−W=0
N − mg = 0
N − (10)(10) = 0
N = 100 N
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimum yang bisa terjadi antara benda dan
lantai:
fsmaks = μs N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya gesek statis maksimum masih lebih besar dari gaya yang menarik benda (F)
sehingga benda masih berada dalam keadaan diam. Sesuai dengan hukum Newton untuk
benda diam :
Σ Fx = 0
F − fges = 0
12 − fges = 0
fges = 12 N
c) Percepatan gerak benda
d) Benda dalam keadaan diam, percepatan benda NOL

7. Perhatikan gambar berikut, benda mula-mula dalam kondisi rehat!


Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh gaya F = 25 N ke arah
kanan. Jika koefisien gesekan statis antara benda dan lantai adalah 0,2 dengan koefisien
gesekan kinetis 0,1 tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda
d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 sekon
Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:

a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N−W=0
N − mg = 0
N − (10)(10) = 0
N = 100 N

b) Gaya gesek antara benda dan lantai


Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimum yang bisa terjadi antara benda dan
lantai:
fsmaks = μs N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya yang gesek statis maksimum (20 N) lebih kecil dari gaya yang menarik
benda (25 N), Sehingga benda bergerak. Untuk benda yang bergerak gaya geseknya
adalah gaya gesek dengan koefisien gesek kinetis :
fges = fk = μk N
fges = (0,1)(100) = 10 N
c) Percepatan gerak benda
Hukum Newton II :
Σ Fx = ma
F − fges = ma
25 − 10 = 10a
a = 15/10 = 1,5 m/s2
d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 sekon
S = Vo t + 1/2 at2
S = 0 + 1/2(1,5)(22)
S = 3 meter

8. Perhatikan gambar berikut, benda 5 kg mula-mula dalam kondisi tidak


bergerak!

Jika sudut yang terbentuk antara gaya F = 25 N dengan garis mendatar adalah 37o, koefisien
gesek kinetis permukaan lantai adalah 0,1 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 tentukan
nilai:
a) Gaya normal
b) Gaya gesek
c) Percepatan gerak benda
(sin 37o = 0,6 dan cos 37o = 0,8)
Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N + F sin θ − W = 0
N = W − F sin θ = (5)(10) − (25)(0,6) = 35 N

b) Gaya gesek
Jika dalam soal hanya diketahui koefisien gesek kinetis, maka dipastikan benda bisa
bergerak, sehingga fges = fk :
fges = μk N
fges = (0,1)(35) = 3,5 N

c) Percepatan gerak benda


Σ Fx = ma
F cos θ − fges = ma
(25)(0,8) − 3,5 = 5a
5a = 16,5
a = 3,3 m/s2

9. Massa balok 1 adalah 2 kg, massa balok 2 adalah 3 kg, percepatan gravitasi
adalah 10 m/s2. Tentukan (a) besar dan arah percepatan sistem (b) besar gaya
tegangan tali!
Pembahasan
Diketahui :
Massa balok 1 (m1) = 2 kg
Massa balok 2 (m2) = 3 kg
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Berat balok 1 (w1) = m1 g = (2)(10) = 20 Newton
Berat balok 2 (w2) = m2 g = (3)(10) = 30 Newton
Jawab :
(a) besar dan arah percepatan sistem 
w2 > w1 karenanya balok 2 bergerak ke bawah, balok 1 bergerak ke atas. Jadi sistem bergerak
searah putaran jarum jam. Gaya yang searah gerakan sistem, yakni w2 dan T1, bertanda
positif. Gaya yang berlawanan arah dengan gerakan sistem, yakni T2 dan w1, bertanda negatif.

Gaya tegangan tali sama besar pada setiap bagian tali.


Jadi T1 = T2 = T
w2 – T + T – w1 = (m1 + m2) a
w2 – w1 = (m1 + m2) a
30 – 20 = (2 + 3) a
10 = 5 a
a = 10 / 5
a = 2 m/s2
Besar percepatan sistem adalah 2 m/s2.
(b) besar gaya tegangan tali  
Tinjau balok 2.
Terdapat dua gaya yang bekerja pada balok 2. Pertama, gaya berat balok 2 (w2) yang arahnya
ke bawah, searah dengan gerakan balok 2, sehingga bertanda positif. Kedua, gaya tegangan
tali pada balok 2 (T2) yang arahnya ke atas, berlawanan dengan arah gerakan balok 2,
sehingga bertanda negatif.  Terapkan hukum II Newton :
Tinjau balok 1.
Terdapat dua gaya yang bekerja pada balok 1. Pertama, gaya berat balok 1 (w1) yang arahnya
ke bawah, berlawanan dengan arah gerakan balok 1, sehingga bertanda negatif. Kedua, gaya
tegangan tali pada balok 1 (T1) yang arahnya ke atas, searah dengan arah gerakan balok 1,
sehingga bertanda positif.  Terapkan hukum II Newton :

Besar gaya tegangan tali = T1 = T2 = T = 24 Newton

10. Balok 1 berada di atas bidang datar kasar ada gesekan. Massa balok 1 adalah 2
kg, massa balok 2 adalah 4 kg, percepatan gravitasi adalah 10 m/s 2, koefisien
gesek statis dan kinetis adalah 0,4 dan 0,3. Apakah sistem diam atau bergerak ?
Jika sistem bergerak, tentukan besar dan arah percepatan sistem!
Pembahasan
Gaya tegangan tali (T) tidak digambarkan karena seperti pada perhitungan soal sebelumnya,
gaya tegangan tali pada akhirnya dilenyapkan dari persamaan. Jika ditanyakan dalam soal
maka gaya tegangan tali perlu digambarkan tetapi jika tidak ditanyakan dalam soal maka
abaikan saja.
Diketahui :

Ditanya : apakah sistem


diam atau bergerak ? jika bergerak, tentukan besar dan arah percepatan sistem!
Jawab :
Karena w2 > fs (40 Newton > 8 Newton) maka sistem bergerak, di mana balok 2 bergerak
vertikal ke bawah dan balok 1 bergerak horisontal ke kanan. Ketika sistem sedang bergerak,
gaya gesek yang bekerja pada balok 1 adalah gaya gesek kinetis (fk). Terapkan hukum II
Newton :

Besar percepatan sistem adalah 5,7 m/s2

Anda mungkin juga menyukai