Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Hukum Nelton Dan
Penerapan” Yang diberikan kepada kami,namun demikian bukan suatu beban yang pada
akhirnya merupakan anugrah untuk kami, karena telah diberikan kepercyaan untuk
menyelesaikan maklah ini.
Kami ucapakan terima kasih kepada pihak yang telah membantu hingga makalah ini
tersusun serta dibuat dengan segala masukan dan kekurangan yang telah diberikan kepada
kami. Namun demikian makalah ini masih jauh dari kata sempurna, segala krtik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk dimasa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................ 1
C. TUJUAN PENULISAN.............................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 2
A. HUKUM NEWTON................................................................... 2
B. JENIS – JENIS GAYA................................................................ 4
C. PENERAPAN HUKUM NEWTON........................................... 5
BAB III PENUTUP..................................................................................... 8
A. KESIMPULAN........................................................................... 8
B. SARAN....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam fisika kita mengenal yang namanya hokum newton 1,2dan 3 tapi apakah kita
tau apa Pengertiannya, fungsinya dalam kehidupan sehari hari oleh karna itu penulis ingin
membagikan sedikit ilmu dan jikalau salah mohon para pembaca memberikan kritikan dan
saran yang mmbangun karna penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu hukum Newton?
2. Jenis – Jenis Gaya?
3. Penerapan Hukum Newton?
C. Tujuan Penulisan
Mengetahui lebih mendalam mengenai hukum-hukum Newton dan bagaimana
penerapannya dalam kasus-kasus yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Newton
Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum gerak
Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak
dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini memungkinkan kita agar dapat
memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.Hukum
gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini
menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang
disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam
karyanya Philosophi Naturalis PrincipaMathematica, pertama kali ditebitkan pada 05 Juli
1687.
Hukum I Newton
Bunyi Hukum I Newton “ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan
akan tetap bergerak lurus beraturan “
a. Hukun Newton Pertama Sebagai Hukum Kelembaman
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan
kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu.
Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya
( malas bergerak ), dan benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan
keadaan bergeraknya ( malas berhenti ). Sifat benda yang cenderung mempertahankan
keadaan geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang disebut kelembaman atau inersia
( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama Newton disebut juga hukum
Kelembaman atau Hukum inersia.
Hukum II Newton
a. Bunyi Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding
lurus dengan besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan
massa benda tersebut”.
Secara matematis dapat ditulis :
a= F
m
Dimana :
F = gaya, Satuannya N
m = massa, Satuannya Kg
a = Percepatan, Satuannya ms-2
b. Gaya, Massa, dan Hukum Kedua Newton
Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan
massa dan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah
suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah
kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkan
jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya
gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan yang dihasilkan gaya.
Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur resistensinya terhadap
percepatan.
Hukum III Newton
Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda melakukan
gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan
arah yang berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III Newton ini berbunyi :
Gaya aksi = gaya reaksi.
Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.
Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi.
Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama
tetapi arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu sama besar tetapi
berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya yang dimaksudkan dalam
Hukum III Newton ini bekerja pada dua benda yang berbeda. Gaya mana yang merupakan
gaya reaksi pada dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal
fisika disebutkan bahwa gaya aksi adalah gaya yang kita lakukan, meskipun sebenarnya bisa
dipertukarkan.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa
keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja
pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun
berlawanan arah ( reaksi ). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah
ada gaya yang muncul sendirian.
Sebagai Contoh, ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong tanah kebelakang
( aksi ). Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan, sehingga kita berjalan
kedepan.
Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung,
pendayung mendorong air ke belakang ( aksi ). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada
dayung kedepan sehingga perahu bergerak kedepan
Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :
Yang bisa dibaca sebagai “ gaya benda A yang bekerja pada benda B sama
dengan negativgaya benda B yang bekerja pada benda A ”
A. Kesimpulan
Hukum-Hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.
Hukum pertama Newton disebut juga hukum kelembaman benda yang relatif
mempertahankan geraknya.
Hukum kedua Newton mengatur tentang gaya, F = ma.
Hukum ketiga Newton disebut juga hukum aksi-reaksi,di mana jika suatu benda A
memberikan aksi pada benda B maka benda B akan memberikan reaksi yang arahnya
berlawanan dengan aksi yang diberikan.
B. .Saran
Penulis menyarankan agar penimbangan berat badan sebaiknya dilakukan pada
lantai,karena berat yang terbaca adalah berat yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Penyelesaian:
Gaya-gaya yang bekerja pada balok seperti gambar di bawah ini, karena balok diam, maka
berlaku hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
ΣF = 0
T – w = 0
T – 50 = 0
T = 50 N
Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada balok tersebut adalah 50 Newton.
2. Sebuah truk dapat menghasilkan gaya sebesar 7000 N. Jika truk tersebut dapat
bergerak dengan percepatan 3,5 m/s2, maka tentukan massa truk tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
ΣF = 7000 N
a = 3,5 m/s2
Ditanyakan: m = …?
Jawab:
ΣF
m =
a
7000
m =
3,5
m = 2000 kg = 2 ton
Jadi, massa truk tersebut adalah 2 ton.
3. Dhania menarik beban dengan bantuan katrol seperti pada gambar (a) di bawah
ini. Pada saat gaya yang diberikan F = 125 N ternyata beban dapat terangkat
dengan kecepatan tetap. g = 10 m/s2. Jika gaya gesek katrol dan massa tali dapat
diabaikan maka berapakah massa beban tersebut?
Penyelesaian:
Diagram gaya yang bekerja pada sistem ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar (b).
Pada beban bekerja dua buah gaya yaitu gaya berat w dan gaya tegangan tali T. Besar gaya
tegangan tali ini besarnya sama dengan gaya tarik F. Karena kecepatan beban yang bergerak
ke atas adalah tetap, maka berlaku hukum II Newton sebagai berikut.
ΣF = 0
T – w = 0
F – mg = 0
125 – m(10) = 0
125 – 10m = 0
10m = 125
m = 125/10
m = 12,5 kg
Jadi, massa beban tersebut adalah 12,5 kg.
Penyelesaian:
m = 20 kg
g = 10 m/s 2
w = mg = 20 × 10 = 200 N
α = 30 o
Gaya dorong Ucok F harus dapat mengimbangi proyeksi gaya berat. Lihat gambar di bawah
ini. Balok bergerak ke atas dengan kecepatan tetap berarti masih berlaku hukum I Newton
sehingga memenuhi persamaan berikut.
ΣF = 0
F – (200)(1/2) = 0
F – 100 = 0
F = 100 N
Jadi, gaya yang harus diberikan pada balok agar balok bergerak dengan kecepatan tetap
adalah sebesar 100 N.
5. Sebuah buku diletakkan di atas meja. Pada sistem benda tersebut akan bekerja
gaya-gaya seperti pada gambar di bawah ini. Ada empat gaya yang bekerja pada
sistem tersebut yaitu:
□ w = berat buku.
□ N = gaya tekan normal meja terhadap buku.
□ N’= gaya tekan normal buku pada meja.
□ Fg = gaya gravitasi bumi pada buku.
a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N−W=0
N − mg = 0
N − (10)(10) = 0
N = 100 N
Jika sudut yang terbentuk antara gaya F = 25 N dengan garis mendatar adalah 37o, koefisien
gesek kinetis permukaan lantai adalah 0,1 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 tentukan
nilai:
a) Gaya normal
b) Gaya gesek
c) Percepatan gerak benda
(sin 37o = 0,6 dan cos 37o = 0,8)
Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N + F sin θ − W = 0
N = W − F sin θ = (5)(10) − (25)(0,6) = 35 N
b) Gaya gesek
Jika dalam soal hanya diketahui koefisien gesek kinetis, maka dipastikan benda bisa
bergerak, sehingga fges = fk :
fges = μk N
fges = (0,1)(35) = 3,5 N
9. Massa balok 1 adalah 2 kg, massa balok 2 adalah 3 kg, percepatan gravitasi
adalah 10 m/s2. Tentukan (a) besar dan arah percepatan sistem (b) besar gaya
tegangan tali!
Pembahasan
Diketahui :
Massa balok 1 (m1) = 2 kg
Massa balok 2 (m2) = 3 kg
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Berat balok 1 (w1) = m1 g = (2)(10) = 20 Newton
Berat balok 2 (w2) = m2 g = (3)(10) = 30 Newton
Jawab :
(a) besar dan arah percepatan sistem
w2 > w1 karenanya balok 2 bergerak ke bawah, balok 1 bergerak ke atas. Jadi sistem bergerak
searah putaran jarum jam. Gaya yang searah gerakan sistem, yakni w2 dan T1, bertanda
positif. Gaya yang berlawanan arah dengan gerakan sistem, yakni T2 dan w1, bertanda negatif.
10. Balok 1 berada di atas bidang datar kasar ada gesekan. Massa balok 1 adalah 2
kg, massa balok 2 adalah 4 kg, percepatan gravitasi adalah 10 m/s 2, koefisien
gesek statis dan kinetis adalah 0,4 dan 0,3. Apakah sistem diam atau bergerak ?
Jika sistem bergerak, tentukan besar dan arah percepatan sistem!
Pembahasan
Gaya tegangan tali (T) tidak digambarkan karena seperti pada perhitungan soal sebelumnya,
gaya tegangan tali pada akhirnya dilenyapkan dari persamaan. Jika ditanyakan dalam soal
maka gaya tegangan tali perlu digambarkan tetapi jika tidak ditanyakan dalam soal maka
abaikan saja.
Diketahui :