Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MAKNA DAN AKTUALISASI

DISUSUN OLEH :

OZAL PEBRI WILYANTO

DOSEN PEMBIMBING :
RIA ALISTIN, S. Pd

AKADEMI TEKNIK ADIKARYA KERINCI


T A. 2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya jua lah
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi kita Muhammad SAW,keluarga,sahabat dan pengikut beliau hingga akhir
zaman. Amin…
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di
kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya. Amin...
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A LATAR BELAKANG...................................................................................... 1
B RUMUSAN MASALAH.................................................................................. 1
C TUJUAN PENULISAN.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
A. MAKNA AKTUALISASI PANCASILA........................................................ 3
B. MACAM – MACAM AKTUALISASI PANCASILA..................................... 4
C. PENGAMALAN AKTUALISASI DALAM BERBAGAI BIDANG............. 4
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 7
A KESIMPULAN................................................................................................. 7
B. SARAN............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam 10 tahun terakhir ini banyak bermunculan kasus – kasus sosial. Mulai dari ringan,
sedang hingga yang berat, dalam bentuk tindak pelanggaran, perilaku menyimpang dan
tindak kriminal. Antara lain seks bebas, penggunaan narkoba, terorisme, dan berbagai
aktifitas yang menyimpang lainnya. Kegelisahan pun muncul di kalangan para orang tua,
masyarakat, pemuka agama, apalagi para pendidik. Namun sayangnya tidak semua pihak
yang mengambil sikap, peran serta kontribusi yang jelas dan nyata untuk mencari jalan keluar
mengenai masalah-masalah sosial yang sedang terjadi saat ini. Yang bisa dilakukan adalah
pengarahan, penyuluhan, dan penyuluhan dan himbauan kepada seluruh warga masyarakat.
Terdapat norma-norma yang tidak berfungsi lagi atau bahkan hilang akibat
era  globalisasi, yang semestinya harus diketahui dan dipahami untuk dimanifestasikan dalam
kehidupan sosial. Di dalam realitasnya, kehidupan mengalami disfungsi nilai – nilai.
Masyarakat Indonesia yang terbiasa santun dalam berprilaku, melaksanakan musyawarah
mufakat dalam menyelesaikan masalah, mempunyai kearifan lokal yang kaya dan pluralis,
serta bersikap toleran dan gotongroyong mulai cenderung berubah menjadi kelompok-
kelompok yang saling mengalahkan dan berperilaku tidak jujur. Semua ini menegaskan
bahwa terjadi ketidakpastian jati diri dan karakter bangsa yang bermuara pada disorientasi
dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila sebagi  filosofi dan ideologi bangsa
ini, memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa, serta bergesernya nilai etika
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perilaku ini semua berpangkal pada tata kelola negara yang kurang bertanggung jawab
dengan korupsi, kolusi, dan nepotisne. Melihat kondisi bangsa ini seperti itu diperlukan
upaya – upaya untuk mengatasinya. Untuk itu saat ini yang menjadi pertanyaan kita saat ini
adalah bagaimana cara kita mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan kita??

B. Rumusan Masalah
Sebagai masyarakat Indonesia, kita seharusnya sadar apa yang menjadi dasar kita sebagai
rakyak Indonesia yaitu Pancasila. Pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia yang menjadi visi dan misi oleh bangsa ini. Pancasila merupakan dasar dalam kita
warga negara Indonesia dalam melakukan aktifitas kita sehari-hari dalam berperilaku.
Dalam makalah ini yang menjadi pokok bahasan utama adalah bagaimana cara
mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena pada saat ini
nasionalisme bangsa Indonesia sudah memulai memudar akibat era globalisasi yang kian hari
kian mendunia.
Jika kita sebagai warga Indonesia menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri kita
masing-masing maka negara kita ini pasti akan mengalami perkembangan. Menurut kami,
aktualisasi Pancasila dapat terealisasi jika kita sebagai warga Indonesia memahami nilai-nilai
apa saja yang terdapat dalam Pancasila lalu menjalankan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Namun yang menjadi pertanyaan kita saat ini adalah bagaimana cara kita
mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari?

C. Tujuan Dan Manfaat


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan dosen,
sekaligus untuk menambah wawasan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari- hari dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna Aktualisasi Pancasila


Sebelum kita masuk pada pokok bahasan kita perlu tau lebih dulu apa makna sebenarnya
dari aktualisasi tersebut. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, aktualisasi diambil dari kata
actual  yaitu “betul-betul ada (terlaksana)”. Jadi aktualisasi Pancasila adalah mengaplikasikan
atau mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia mengandung konsekuensi setiap aspek
dalam penyelenggaraan negara dan sikap dan tingkah laku bangsa Indonesia dalam
bermasyarakat dan bernegara harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Hakikat Pancasila
adalah bersifat universal, tetap dan tidak berubah. Nilai-nilai tersebut perlu dijabarkan dalam
setiap aspek dalam penyelenggaraan negara dan dalam wujud norma-norma baik norma
hukum, kenegaraan, maupun norma-norma moral yang harus dilaksanakan oleh setiap warga
negara Indonesia.
Permasalah pokok dalam aktualisasi Pancasila  adalah bagaimana wujud realisasinya itu,
yaitu bagaimana nilai-nilai pancasila yang universal itu dijabarkan dalam bentuk-bentuk
norma yang jelas dalam kaitannya dengan tingkah laku semua warga negara dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dalam kaitannya dengan segala aspek
penyelenggaraan negara.
Berdasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia bahwa setiap manusia adalah sebagai
individu dan sekaligus sebagai makhluk sosial. Kesepakatan kita sebagai suatu kesepakatan
yang luhur untuk mendirikan negara Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila mengandung
konsekuensi bahwa kita harus merealisasikan Pancasila itu dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara dan tingkah laku dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Bagi bangsa Indonesia merealisasikan Pancasila adalah merupakan suatu keharusan moral
maupun yuridis.
Aktualisasi Pancasila dapat terealisasi jika kita sebagai warga Indonesia memahami nilai-
nilai apa saja yang terdapat dalam Pancasila lalu menjalankan dalam kehidupan kita sehari-
hari misal dengan cara menghindarkan diri dari perilaku diskriminasi.
Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan kampus, berarti realisasi penjabaran nilai-nilai
Pancasila dalam bentuk norma-norma dalam setiap aspek kehidupan kampus.Aktualisasi
Pancasila dalam kehidupan kampus, merupakan aktualisasi Pancasila yang obyektif, karena
dilaksanakan dalam suatu lembaga.
B. Macam Aktualisasi Pancasila.
Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu aktualisasi Pancasila
obyektif dan subyektif :
1. Aktualisasi Pancasila yang Objektif
Aktualisasi Pancasila obyektif yaitu aktualisasi Pancasila dalam berbagai bidang
kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan negara antara lain legislatif,
eksekutif maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang – bidang aktualisasi
lainnya seperti politik, ekonomi, hukum terutama dalam penjabaran ke dalam undang
- undang, GBHN, pertahanan keamanan, pendidikan maupun bidang kenegaraan
lainnya.
2. Aktualisasi Pancasila yang Subjektif
 Aktualisasi Pancasila subyektif adalah pelaksanaan Pancasila dalam setiap pribadi,
perorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa
dan setiap orang Indonesia dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup negara
dan masyarakat. Aktualisasi Pancasila yang subjektif ini justru lebih penting dari
aktualisasi yang objektif, karena aktualisasi subjektif ini merupakan persyaratan
keberhasilan aktualisasi yang objektif.
 Pelaksanaan Pancasila yang subjektif sangat berkaitan dengan kesadaran, ketaatan,
serta kesiapan individu untuk mengamalkan Pancasila. Pelaksanaan Pancasila yang
subjektif akan terselenggara dengan baik apabila suatu keseimbangan kerohanian
yang mewujudkan suatu bentuk kehidupan dimana kesadaran wajib hukum telah
terpadu menjadi kesadaran wajib moral, sehingga dengan demikian suatu perbuatan
yang tidak memenuhi wajib untuk melaksanakan Pancasila bukan hanya akan
menimbulkan akibat moral, dan ini lebih ditekankan pada sikap dan tingkah – laku
seseorang. Sehingga Aktualisasi Pancasila yang subjektif berkaitan dengan norma –
norma moral.

C. Pengamalan Aktualisasi Pancasila dalam Berbagai Bidang.


1. Bidang Politik
Sistem politik Indonesia adalah Demokrasi pancasila. Dimana demokrasi pancasila itu
merupakan sistem pemerintahan dari rakyat dalam arti rakyat adalah awal mula
kekuasaan Negara sehingga rakyat harus ikut serta dalam pemerintahan untuk
mewujudkan suatu cita-cita. Organisasi sosial politik adalah wadah pemimpin-
pemimpin bangsa dalam bidangnya masing-masing sesuai dengan keahliannya, peran
dan tanggung jawabnya. Sehingga segala unsur-unsur dalam organisasi sosial politik
seperti para pegawai  Republik Indonesia harus mengikuti pedoman pengamalan
Pancasila agar berkepribadian Pancasila karena mereka selain warga negara
Indonesia, juga sebagai abdi masyarakat, dengan begitu maka segala kendala akan
mudah dihadapi dan tujuan serta cita-cita hidup bangsa Indonesia akan terwujud.
2. Bidang Ekonomi
 Pengaktualisasian pancasila dalam bidang ekonomi yaitu dengan menerapkan sistem
ekonomi Pancasila yang menekankan pada harmoni mekanisme harga dan social
(sistem ekonomi campuran), bukan pada mekanisme pasar yang bersasaran ekonomi
kerakyatan agar rakyat bebas dari kemiskinan, keterbelakangan,
penjajahan/ketergantungan, rasa was-was, dan rasa diperlakukan tidak adil yang
memosisikan pemerintah memiliki asset produksi dalam jumlah yang signifikan
terutama dalam kegiatan ekonomi yang penting bagi negara dan yang menyangkut
hidup orang banyak. Sehingga perlu pengembangan Sistem Ekonomi Pancasila
sehingga dapat menjamin dan berpihak pada pemberdayaan koperasi serta usaha
menengah, kecil, dan mikro (UMKM).
 Ekonomi menurut pancasila adalah berdasarkan asas kebersamaan, kekeluargaan
artinya walaupun terjadi persaingan namun tetap dalam kerangka tujuan bersama
sehingga tidak terjadi persaingan bebas yang mematikan. Dengan demikian pelaku
ekonomi di Indonesia dalam menjalankan usahanya tidak melakukan persaingan
bebas, meskipun sebagian dari mereka akan mendapat keuntungan yang lebih besar
dan menjanjikan. Hal ini dilakukan karena pengamalan dalam bidang ekonomi harus
berdasarkan kekeluargaan. Jadi interaksi antar pelaku ekonomi sama-sama
menguntungkan dan tidak saling menjatuhkan.
3. Bidang Sosial Budaya
 Aktualisasi Pancasila dalam bidang social budaya berwujud sebagai pengkarakter
sosial budaya (keadaban) Indonesia yang mengandung nilai-nilai religi, kekeluargaan,
kehidupan yang selaras-serasi-seimbang, serta kerakyatan profil sosial budaya
Pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia yang gagasan, nilai, dan
norma/aturannya yang tanpa paksaan sebagai sesuatu yang dibutuhkan proses
pembangunan budaya yang dibelajarkan/dikondisikan dengan tepat dan
diseimbangkan dalam tatanan kehidupan, bukan sebagai suatu warisan dari generasi
ke generasi, serta penguatkan kembali proses integrasi nasional baik secara vertical
maupun horizontal.
4. Begitu luasnya cakupan kebudayaan tetapi dalam pengamalan Pancasila kebudayaan
bangsa Indonesia adalah budaya ketimuran, yang sangat menjunjung tinggi sopan
santun, ramah tamah, kesusilaan dan lain-lain. Budaya Indonesia memang mengalami
perkembangan misalnya dalam hal Iptek dan pola hidup, perubahan dan
perkembangan ini didapat dari kebudayaan asing yang berhasil masuk dan diterima
oleh bangsa Indonesia.
5. Bidang Hukum
 Pancasila dapat dijadikan sebagai margin of appreciation akan mengandung fungsi-
fungsi sebagai: the line at which supervision should give way to State’s discretion in
enacting or enforcing its law, striking(menemukan) a balance between a right
quaranteed and a permitted derogation (limitation), Move principle of justification
than interpretation, Preventing unneccesarry restriction, To avoid damaging dispute,
A Uniform Standard of Protection, Gives flexibility needed to avoid damaging
confrontantions.
 Peranan Pancasila sebagai margin of appreciation di bidang hukum akan mewarnai
segala sub sistem di bidang hukum, baik substansi hukum yang bernuansa “law
making process”, struktur hukum yang banyak bersentuhan dengan “law
enforcement” maupun budaya hukum yang berkaitan dengan “law awareness”.
Peranan Pancasila sebagai margin of appreciation yang mengendalikan
kontekstualisasi dan implementasinya telah terjadi pada:
a. Pada saat dimantabkan dalam Pembukaan UUD 1945 pada saat 4 kali proses
amandemen.
b. Pada saat merumuskan HAM dalam hukum positif Indonesia.
c. Pada saat proses internal di mana The Founding Fathers menentukan urutan Pancasila.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan kita dalam makalah ini, kita seharusnya jangan mebiarkan negara kita
terus terpuruk. Kita harus mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kehidupan
kita masing-masing. Kita jangan hanya menjadi pembaca-pembaca yang baik, tapi sebagai
generasi muda kita harus mewujudkannya dalam setiap kehidupan kita dalam berbangsa dan
bernegara.

B. Saran
Hendaklah kita sebagai warga  negara bukan sampai dalam deskripsi saja, namun
hendaklah kita sebagai warga negara mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Karena dengan begitu negara kita akan mengalami perubahan ke arah
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://filzanadhila.blogspot.com/2012/04/tugas-makalah-kewarganegaraan.html
Kaelan Pendidikan Pancasila ?Yogyakarta/ Paradigma-ffseT

Anda mungkin juga menyukai