Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DINAMIKA GERAK

DISUSUN OLEH
1. ASNIRANDA AHMAD
2. ZULKIFLI N. HIBU
3. DESI NOFITA SANAG
4. TOMAS J. MAU

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PANTAR
Jalan Sartika No 17 Kec Pantar
KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, terima kasih Kami ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah mempermudah
dalam pembuatan makalah ini, hingga akhirnya terselesaikan tepatwaktu.

Dalam makalah kali ini, yang berjudul Dinamika Gerak, kami akan membahas
beberapa materi yang berhubungan pada judul kami. Kami menyadari jika mungkin ada
sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti menyampaikan informasi berbeda sehingga
tidak sama dengan pengetahuan pembaca lain. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika
ada kalimat atau kata-kata yang salah.Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Tuhan.

Demikian Saya ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca hasil karya ilmiah
kami.

Kabir, 28 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................  i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar belakang Makalah ................................................................................... 1
B. Perumusan Makalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan Pembuatan Makalah ............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................
A. DINAMIKA GERAK ....................................................................................... 2
1. Hukum I Newton ........................................................................................ 2
2. Hukum II Newton ....................................................................................... 3
3. Hukum III Newton....................................................................................... 3
B. GAYA ............................................................................................................... 4
1. Gaya Berat .................................................................................................. 4
2. Gaya Gesek ................................................................................................. 5
3. Gaya Sentripetal ......................................................................................... 5
4. Gaya Normal ............................................................................................... 6
5. Massa dan Inersia ....................................................................................... 7
6. Gerak Melingkar ......................................................................................... 7
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 8
A.  Kesimpulan ............................................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................................... 8
DAFATR PUSTAKA.......................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Makalah


Kinematika dan Dinamika (Kindin) adalah ilmu dari bagian mekanika fisika. Kinematika adalah
ilmu yang mempelajari gerak yang dapat terjadi tanpa memperdulikan penyebab terjadinya gerak
tersebut, sedangkan dinamika adalah ilmu mempelajari gerak dengan menganalisis seluruh
penyebab yang menyebabkan terjadinya gerak tersebut. Kindin tak dapat dipisahkan dari ilmu
bidang teknik salah satunya adalah teknik mesin, karena Kindin salah satu ilmu teknik dasar yang
dibutuhkan untuk mempelajari ilmu teknik lainnya.

B. Perumusan Makalah
Kita dapat mengetahui apa yang di maksud dengan Dinamika.
Kita dapat mengetahui beberapa hukum newton.
Kita dapat mengetahui macam-macam gaya.

C. Tujuan Pembuatan Makalah
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk membantu, mempermudah pembelajaran serta
melengkapi pematerian.
BAB II
PEMBAHSAN

A. DINAMIKA GERAK

Dinamika adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak suatu partikel dengan
meninjau penyebab geraknya. Gerak dari suatu partikel dipengaruhi oleh sifat-sifat dan susunan
benda lain yang ada disekitarnya. Persoalan pengaruh lingkungan yang mempengaruhi gerak
suatu partikel telah dipecahkan oleh Issac Newton (1642-1727) yang digambarkan dengan
menggunakan hanya tiga hukum sederhana yang dinamakan dengan hukum Newton tentang
gerak.
Dalam fisika gaya diartikan sebagai tarikan atau dorongan. Gaya termasuk salah satu dari
besaran vektor karena selain mempunyai nilai gaya juga mempunyai arah. Alat untuk mengukur
gaya adalah neraca pegas atau dinamometer. Satuan gaya dalam SI adalah Newton (N).  Bentuk
gaya tidak bisa kita dilihat, namun kita dapat merasakan pengaruh suatu gaya. Semakin besar
gaya,  makin besar pula tenaga yang diperlukan.
Dalam bab ini, Anda akan mempelajari hukum gerak Newton secara berurutan. Hukum pertama,
memperkenalkan konsep kelembaman yang telah diusulkan sebelumnya oleh Galileo. Hukum
kedua, menghubungkan percepatan dengan penyebab percepatan, yakni gaya. Hukum ketiga,
merupakan hukum mengenai aksi-reaksi. Newton menuliskan ketiga hukum geraknya dalam
sebuah buku yang terpenting sepanjang sejarah, yakni Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica, yang dikenal sebagai principia.
1. HUKUM NEWTON I
Setiap benda tetap dalam keadaan diam atau bergerak dengan kelajuan konstan pada garis
lurus kecuali ada resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Pernyataan di atas dikenal sebagai Hukum Pertama Newton. Kecenderungan benda
mempertahankan keadaannya, yaitu diam atau bergerak dengan kelajuan konstan dalam garis
lurus, disebut kelembaman atau inersia. Oleh karena itu, Hukum Pertama Newton disebut
juga sebagai hukum Kelembaman.
Hukum pertama Newton berlaku pada kerangka acuan yang inersial, yaitu kerangka acuan
yang bergerak dengan kecepatan konstan atau diam.
2. HUKUM NEWTON II
 Massa benda dipengaruhi oleh gaya luar yang berbanding terbalik dengan percepatan gerak
benda tersebut
Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah
kecepatannya atau mengalami percepatan. Arah gaya sama dengan arah pecepatan yang
ditimbulkan oleh gaya tersebut jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda
yang bermassa. Massa adalah sifat intrinsik sebuah benda yang mengukur resistansinya
terhadap percepatan. Jika gaya F dikerjakan pada benda bermassa m1, dan menghasilkan
percepatan a1, maka
F = m1a1
Jika gaya yang sama dikerjakan pada benda kedua yang massanya m 2 dan menghasilkan
percepatan a2 maka
F = m2a2
Dengan menggabungkan kedua persamaan diatas kita dapatkan
F = m1a1= m2a2
Hubungan antara resultan gaya, massa, dan percepatan secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut.

3. HUKUM NEWTON III


ketika suatu benda memberikan gaya pada benda lainnya, benda kedua akan memberikan
gaya yang sama dan berlawanan arah pada benda pertama. Pernyataan di atas dikenal
sebagai Hukum Ketiga Newton.
Hukum ketiga Newton kadang-kadang dinamakan hukum interaksi atau aksi reaksi. Hukum
ini menggambarkan sifat penting dari gaya, yaitu bahwa gaya selalu terjadi bersama-sama.
Misalkan F12 adalah gaya yang dikerjakan oleh partikel 1 pada partikel 2, dan F 21 adalah gaya
oleh partikel 2 pada partikel 1.
Persamaan ini dikenal dengan Hukum kekekalan momentum, dengan penjelasan “jika resultan
gaya eksternal yag bekerja pada sistem sama dengan nol, maka vektor momentum total sistem
tetap konstan.

B. GAYA

Gaya, di dalam ilmu fisika, adalah interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda
bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah, maupun konstruksi geometris. [1].
Dengan kata lain, sebuah gaya dapat menyebabkan sebuah objek dengan massa tertentu untuk
mengubah kecepatannya (termasuk untuk bergerak dari keadaan diam), atau berakselerasi, atau
untuk terdeformasi. Gaya memiliki besaran (magnitude) dan arah, sehingga merupakan
kuantitas vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan
dengan N). Gaya sendiri dilambangkan dengan simbol F.
MACAM-MACAM GAYA
1. Gaya Berat
Berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Akibat gayaini, benda yang jatuh
bebas akan memperoleh percepatan a = g (percepatangravitasi bumi). Dengan demikian berat
benda dapat ditulis

Arah dari gaya gravitasi selalu menuju ke pusat bumi (tegak lurus bidang datar).Ketika benda
berada pada suatu bidang, bidang tersebut akan memberikangaya pada benda tadi yang disebut
gaya kontak. Jika gaya kontak ini tegaklurus permukaan bidang maka disebut gaya normal.
Besar gaya normalbergantung pada besar gaya lain yang bekerja pada benda. Arah gaya
normalselalu tegak lurus bidang tempat benda itu berada.
2. Gaya Gesekan
Pada keadaan benda tepat akan bergerak, besar gaya F tepat samadengan gaya gesekan statis
maksimum. Besar gaya gesekan statismaksimum sebanding dengan gaya normal antara benda
dan bidang.Konstanta kesebandingan antara besar gaya gesekan statis maksimumdan gaya
normal disebut koefisien gesekan statis. Dengan demikian, secaramatematis besar gaya
gesekan statis maksimum memenuhi persamaan

3. Gaya Sentripetal
Arah besaran Vektor Perpindahan (S), kecepatan (V) dan percepatan (a) pada gerak lurus ke
satu arah sedang pada gerak melingkar V selalu berubah menyinggung lintasan lingkaran
(tegak lurus jejari) berarti ada perubahan kecepatan (ΔV) akibat arah yang berubah atau ada
percepatan. Ingat dua vektor dikatan sama jika besar dan arah sama. Perkecil selang
perpindahan maka vektor ΔV akan tampak menuju ke pusat rotasi. Ingat kembali  ΔV/Δt=a
(percepatan), maka Pada gerak melingkar beraturan ada percepatan disebut Percepatan
sentripetal/percepatan radial arahnya menuju ke pusat lingkaran.
4. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bersentuhan, di mana arah gaya
normal tegak lurus bidang sentuh. Lambang gaya normal adalah N dan satuan sistem
internasional adalah kg m/s2 atau Newton.

Gaya normal pada bidang datar


N adalah gaya normal yang dikerjakan lantai pada balok, N’ adalah gaya normal yang
dikerjakan balok pada lantai. w adalah gaya gravitasi yang bekerja pada balok atau berat
balok. N dan N’ merupakan gaya aksi reaksi, sedangkan N dan w bukan gaya aksi reaksi.
Jika balok sedang diam atau tidak bergerak pada arah vertikal maka besar gaya normal dapat
dihitung menggunakan hukum I Newton
ΣFy = 0
N–w=0
N=w

5. Massa Dan Inersia


Sebagai mana yang kamu tahu, inersia adalah sebagai kecenderungan benda untuk
mempertahankan kedudukannya. Kamu dapat mengamati hal ini dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh, mendorong mobil mogok lebih sulit daripada mendorong sepeda motor mogok.
Dengan cara yang sama, untuk menghentikan mobil lebih sulit dariapda menghentikan sepeda
motor. Mobil lebih sulit diubah gerakannya karena inersia mobil lebih besar daripada inersia
motor. Contoh lain untuk perbandingan inersia ini adalah kantong pasir. Untuk kantung pasir
yang berukuran besar, mempunyai inersia lebih besar daripada yang berukuran kecil sehingga
pengaruh pukulan sangat kecil.
Pada awalnya, Newton menjelaskan massa sebagai jumlah materi. Setelah penelitiannya
tentang inersia, ia menganggap massa sebagai ukuran inersia. Benda dengan massa yang
lebih besar mempunyai inersia yang lebih besar juga sehingga kantung pasir yang massanya
besar mempunyai inersia yang lebih besar daripada kantung pasir yang massanya kecil.
Dengan demikian,, dengan massa yang lebih besar sulit untuk diubah gerakannya.
Massa adalah suatu entitas atau sifat yang dimiliki benda/materi, merupakan suatu bentuk
perlawanan terhadap gaya atau kelembaman untuk mempertahankan posisinya, bisa ditinjau
dari F = ma. Yang mana berlaku untuk gerakan linier.  Sedang momen inersia (massa) adalah
kelembaman sistem untuk menahan gerakan, sama seperti massa, hanya saja berlaku pada
gerakan rotasi,
M=Ixα. 
M=momenpuntir
I=inersia 
α=percepatansudut 

Tampak analog jika memperhatikan konsep kelembaman. Hanya saja jika definisi massa
diperluas kedalam kesetaraan energi dan massa, E = mc^2, maka inersia menjadi sangat
berbeda dengan massa. Lalu juga jika massa didefinisikan sebagai kemampuan untuk menarik
massa lainnya, F = Gm1m2/r^2, maka bisa dikatakan inersia dan massa tampak berbeda.

6. Gerak Melingkar
Dalam bagian percepatan kita telah melihat bahwa percepatan timbul dari perubahan
kecepatan. Pada contoh gerak jatuh bebas, perubahan kecepatan yang terjadi hanya
menyangkut besarnya saja, sedangkan arahnya tidak. Untuk partikel yang bergerak melingkar
dengan laju konstan, arah vektor kecepatan berubah terus menerus, tetapi besarnya tidak.
Gerak ini disebut gerak melingkar beraturan (GMB)
Dalam gerak lurus anda mengenal besaran perpindahan (linear) dan kecepatan (linear),
keduanya termasuk besaran vektor. Dalam gerak melingkar anda akan mengenal juga besaran
yang mirip dengan itu, yaitu perpindahan sudut dan kecepatan sudut, keduanya juga termasuk
besaran vektor.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cabang dari ilmu mekanika yang meninjau gerak partikel dengan meninjau penyebab
geraknya dikenal sebagai dinamika.
1. Hukum I Newton
Hukum Kelembaman ( F = 0 )
2. Hukum II Newton
a =f/m   atau Ʃf = m.a
3. Hukum III Newton
F aksi = - F reaksi

B. Saran
Adapaun saran yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini adalah :
1. Siswa hendaknya lebih mendalami konsep terkait dengan mekanik klasik seperti dinamika
gerak sederhana
2. Hendaknya para siswa banyak berlatih dalam menyelesaikan maslah yang berkkaitan
dengan dinamika erak
DAFTAR PUSTAKA

www.gaya gesek.wordpress.com
www.gayanewton.descs.com
www.gerakpartikel.wordpress.com
www.gaya melingkar.wordpress.com
www.macam gaya.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai