HUKUM NEWTON
ANGGOTA KELOMPOK:
GURU PENGAMPU :
MA’AM ASTIN ARUMANTKA, S.Pd
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI……………………………………..ii
PENDAHULUAN………………………………..1
PEMBAHASAN
2. Hukum I Newton……………………..2
3. Hukum II Newton…………………….3
B. Gaya……………………………………….3
1. Gaya Berat……………………………3
2. Gaya Normal…………………………4
3. Gaya Gesek…………………...............4
2. Sistem Kotrol…………………………5
FISIKA X ii
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
FISIKA X 1
PEMBAHASAN
Contoh :
Pada saat kita naik bus yang sedang
bergerak/melaju di jalan, kemudian laju bus direm
secara mendadak, maka tubuh kita akan terdorong
ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh kita
cenderung mempertahankan untuk tetap bergerak
lurus. Secara metamatis dinyatakan dengan
persamaan : ∑F = 0
FISIKA X 2
Hukum I Newton tidak berlaku untuk semua
kerangka acuan. Salah satu contohnya adalah jika
kerangka acuan berada dalam mobil yang
dipercepat.
3. Hukum II Newton
“Percepatan yang timbul pada suatu benda akibat
adanya gaya tertentu berbanding lurus dengan besar
gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda”
Persamaan : F = m.a
Keterangan : F = Gaya (N)
a = Percepatan Gerak Benda (m/s)
m = Massa Benda (kg)
Contohnya:
Ketika orang melakukan push up maka orang
tersebut sebenarnya memberikan gaya beratnya
pada kedua belah tangan dan kakinya. Secara
bersamaan lantai mengarahkan gaya reaksi kepada
tangan dan kaki dengan besar gaya yang sama
namun arahnya berlawanan.
B. GAYA
1. Gaya Berat
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar
orang menggunakan kata “berat” untuk menyatakan
ukuran, namun sebenarnya penggunaan besaran ini
tidak tepat. Contohnya adalah “beras itu beratnya
100 kg”, kalimat ini mungkin umum dipahami oleh
masyarakat luas, namun dalam ilmu fisika hal ini
FISIKA X 3
salah. Satuan kg bukan untuk berat, melainkan
untuk masa. Gaya berat yang tepat adalah gaya
yang bekerja pada suatu benda sebagai akibat
adanya percepatan gravitasi, arahnya selalu menuju
pusat gravitasi.
w = m.g
keterangan : W = Berat (N)
m = Massa (Kg)
g – Gravitasi Bumi (m/s^2)
2. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang
sentuh antara dua permukaan benda yang
bersentuhan. Arah gaya normal berlawanan dengan
gaya berat.
3. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang muncul jika
permukaan kedua benda bersentuhan langsung
secara fisik. Arah gaya gesek berlawanan dengan
gerakan benda sehingga bisa dikatakan bahwa gaya
gesek menghambat gerakan benda.
Gaya Gesek dibedakan menjadi dua:
a. Gaya gesek statis ( fs )
Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja
pada benda yang diam di atas suatu permukaan.
Dalam hal ini nilai ( fs ) = F benda
Persamaan : fs = μs x N
Keterangan : fs = Gaya gesek statis (N)
N = Gaya Normal (N)
μs = Koefisien gesekan statis
FISIKA X 4
b. Gesekan kinetis (fk)
Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja
pada benda yang bergerak di atas permukaan
bidang. Dalam hal ini fk < F
Persamaan : fk = μk x N.
Keterangan : fk = Gaya gesek kinetis (N)
N = Gaya Normal
μk= Koefisien gesekan kinetis
2. Sistem katrol
FISIKA X 5