Anda di halaman 1dari 8

BAB 3 GERAK DAN GAYA DENGAN

HUKUM NEWTON

ANGGOTA KELOMPOK:

- INDRYANI DWI LESTARI (29)


- HESTI NOPIANTI (27)
- JESSICA INTAN NURAINI (31)
- FRYZA ISMA ARFINATA (24)
- KAFKA LAILIN NAFISA (32)
- HAEFA ERLIANA A.B.A (25)

GURU PENGAMPU :
MA’AM ASTIN ARUMANTKA, S.Pd

SMK KESEHATAN BRAWIJAYA


TULLUNGAGUNG

JL. YOS SUDARSO IV NOMOR. 100,


PRAYAN, SOBONTORO
KEC. BOYOLANGU, KABUPATEN
TULLUNGAGUNG
FISIKA X
SEMESTER 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Kuasa yang telah melimpahkan anugerah dan
perkenaan-Nya, sehingga kami dapat menerbitkan
modul pendamping ini untuk melengkapi dan
mendukung aktivitas belajar mengajar sebagai
wujud pelaksanaan tujuan pendidikan nasional.
Buku ini disusun berdasarkan standar isi dan
kompetensi dalam kurikulum yang berlaku.
Modul pendamping dilengkapi dengan
pendalaman materi, tugas siswa dan ulangan harian.
Pendalaman materi berisi wawasan materi secara
padat dan ringkas serta berbobot dan aktual dengan
disertai gambar ilustrasi yang mendukung agar
dapat menarik siswa sehingga termotivasi untuk
memahaminya, baik secara mandiri maupun
kelompok. Materi pokok yang disajikan dalam
modul pendamping perlu dikembangkan lagi oleh
peserta dan guru. Hal ini dimaksudkan agar peserta
didik terbiasa untuk mencari, menemukan,
menghayati, dan melakukan pembahasan
permasalahan yang disajikan dan tugas siswa dan
ulangan harian. Tugas siswa disajikan secara
mandiri dan kelompok untuk merangsang siswa
agar lebih mengetahui materi secara mendalam.
Ulangan harian sebagai evaluasi yang berupa soal-
soal dan pertanyaan yang sesuai dengan taraf
kemampuan peserta didik.
Dengan pola penyajian modul pendamping dan
pendekatan pembelajaran yang tepat, maka dapat
tercipta peserta didik yang aktif dan kreatif yang
pada akhirnya akan membentuk anak yang
berkualitas.
Harapan kami semoga modul pendamping ini
bermanfaat untuk mendampingi siswa dalam meraih
prestasi dalam proses belajar. Kami mengucapkan
terima kasih atas saran dan kritik konstruktif dari
semua pihak untuk kesempurnaan modul
pendamping siswa ini.
Daftar Isi

DAFTAR ISI……………………………………..ii

PENDAHULUAN………………………………..1

1.1 Latar Belakang…………………………….1

1.2 Rumusan Masalah………………................1

1.3 Tujuan……………………………. ………1

PEMBAHASAN

A. Hukum Tentang Gerak…………………….2

1. Pengertian Hukum Newton…………..2

2. Hukum I Newton……………………..2

3. Hukum II Newton…………………….3

4. Hukum III Newton………...................3

B. Gaya……………………………………….3

1. Gaya Berat……………………………3

2. Gaya Normal…………………………4

3. Gaya Gesek…………………...............4

C. Aplikasi Dinamika Gerak…………………5

1. Gerak Benda Pada Bidang Miring……5

2. Sistem Kotrol…………………………5

3. Gaya Pada Tegangan Tali…………….5

FISIKA X ii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hukum gerak Newton adalah hukum sains


yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton
mengenai sifat gerak benda.Hukum gerak
Newton itu sendirimerupakan hokum yang
fundamental. Artinya, pertama hokum ini
tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain,
kedua hukum ini memungkinkankita agar
dapat memahami jenis gerak yang paling
umum yang merupakandasar mekanika klasik.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan
tarikan atau dorongan. Misalnya, pada waktu
kita mendorong atau menarik suatu bendaatau
kita menendang bola, dikatakan bahwa kita
mengerjakan suatu gayadorong pada mobil
mainan.Pada umumnya benda yang dikenakan
gaya mengalami perubahan-perubahan lokasi
atau berpindah tempat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Hukum Newton ?


2. Bagaimana Bunyi Hukum I Newton ?
3. Bagaimana Bunyi Hukum II Newton ?
4. Bagaimana Bunyi Hukum III Newton ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Hukum


Newton
2. Untuk Mengetahui Hukum I Newton
3. Untuk Mengetahui Hukum II Newton
4. Untuk Mengetahui Hukum III Newton

FISIKA X 1
PEMBAHASAN

GERAK DAN GAYA DENGAN HUKUM


NEWTON

A. Hukum Tentang Gerak

1. Pengertian Hukum Newton


Hukum-hukum Newton adalah hukum yang
mengatur tentang gerak. Hukum gerak Newton itu
sendiri merupakan hukum yang fundamental.
Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan
dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini
memungkinkan kita agar dapat memahami jenis
gerak yangpaling umum yang merupakan dasar
mekanika klasik. Hukum gerak Newton adalah
tiga hokum yang menjadi dasar mekanika klasik.
Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya
yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang
disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama
dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya
Philosophi Naturalis Principa Mathematica, pertama
kali ditebitkan pada 05 Juli 1687

2. Hukum I Newton (Hukum Kelembaman)


“ Jika resultan gaya yang berkerja pada benda sama
dengan nol, maka benda yang mula mula diamakan
tetap diam dan jika mula mula bergerak lurus
beraturan (GLB) tetap bergerak lurus beraturan
(GLB) “

Contoh :
Pada saat kita naik bus yang sedang
bergerak/melaju di jalan, kemudian laju bus direm
secara mendadak, maka tubuh kita akan terdorong
ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh kita
cenderung mempertahankan untuk tetap bergerak
lurus. Secara metamatis dinyatakan dengan
persamaan :  ∑F = 0

FISIKA X 2
Hukum I Newton tidak berlaku untuk semua
kerangka acuan. Salah satu contohnya adalah jika
kerangka acuan berada dalam mobil yang
dipercepat.

3. Hukum II Newton
“Percepatan yang timbul pada suatu benda akibat
adanya gaya tertentu berbanding lurus dengan besar
gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda”
Persamaan :  F = m.a 
Keterangan : F = Gaya (N)
a = Percepatan Gerak Benda (m/s)
m = Massa Benda (kg)

4. Hukum III Newton


“Jika benda pertama memberikan gaya pada benda
kedua maka benda kedua akan memberikan gaya
reaksi kepada benda pertama dengan besar yang
sama, namun arahnya berlawanan” Hukum III
Newton dikenal dengan hukum aksi dan reaksi.
Persamaan :  F aksi = F reaksi

Contohnya:
Ketika orang melakukan push up maka orang
tersebut sebenarnya memberikan gaya beratnya
pada kedua belah tangan dan kakinya. Secara
bersamaan lantai mengarahkan gaya reaksi kepada
tangan dan kaki dengan besar gaya yang sama
namun arahnya berlawanan.

B. GAYA

1. Gaya Berat
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar
orang menggunakan kata “berat” untuk menyatakan
ukuran, namun sebenarnya penggunaan besaran ini
tidak tepat. Contohnya adalah “beras itu beratnya
100 kg”, kalimat ini mungkin umum dipahami oleh
masyarakat luas, namun dalam ilmu fisika hal ini

FISIKA X 3
salah. Satuan kg bukan untuk berat, melainkan
untuk masa. Gaya berat yang tepat adalah gaya
yang bekerja pada suatu benda sebagai akibat
adanya percepatan gravitasi, arahnya selalu menuju
pusat gravitasi.
w = m.g
keterangan : W = Berat (N)
m = Massa (Kg)
g – Gravitasi Bumi (m/s^2)

2. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang
sentuh antara dua permukaan benda yang
bersentuhan. Arah gaya normal berlawanan dengan
gaya berat.

3. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang muncul jika
permukaan kedua benda bersentuhan langsung
secara fisik. Arah gaya gesek berlawanan dengan
gerakan benda sehingga bisa dikatakan bahwa gaya
gesek menghambat gerakan benda.
Gaya Gesek dibedakan menjadi dua:
a. Gaya gesek statis ( fs )
Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja
pada benda yang diam di atas suatu permukaan.
Dalam hal ini nilai ( fs ) = F benda
Persamaan :  fs = μs x N
Keterangan : fs = Gaya gesek statis (N)
N = Gaya Normal (N)
μs = Koefisien gesekan statis

FISIKA X 4
b. Gesekan kinetis (fk)
Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja
pada benda yang bergerak di atas permukaan
bidang. Dalam hal ini fk < F
Persamaan :  fk = μk x N.
Keterangan : fk = Gaya gesek kinetis (N)
N = Gaya Normal
μk= Koefisien gesekan kinetis

C. APLIKASI DINAMIKA GERAK

1. Gerak benda pada bidang miring


Jika benda bergerak pada bidang miring licin, maka
pada benda terdapat beberapa gaya yang bekerja,
antara lain:

2. Sistem katrol

3. Gaya pada tegangan tali


Gaya tegangan tali adalah gaya tegangan yang
berkerja pada ujung ujung tali karena tali tersebut
tegangan ( dihubungkan dengan beban ).

FISIKA X 5

Anda mungkin juga menyukai