Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FISIKA

HUKUM NEWTON
DOSEN : RISKA HASMI NST, MPd

KELOMPOK 4 :
 ANI RAMONA FITRIA
 MUHAMMAD AKHBAR
 PUTRI PEMI HAKIM SIMATUPANG
 RISTY AMANDA
 SELVIANA BR. A. AMPUN

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN 2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas nikmat dan karunia- Nya
kita dapat menyelesaikan makalah tentang “Hukum Newton”. Kami mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Riska Hasmi Nst, MPd. selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Fisika Dasar
yang telah memberikan tugas ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai hukum Newton dan juga
bagaimana kaitnya dengan kehidupan sehari-hari. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang
akan datang. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan memohon kritik serta saran yang membangun demi perbaikan dimasa
depan.

Medan, 26 Oktober 2022

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

COVER .....................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................2


A. Pengertian Hukum Newton ...................................................................................2
B. Hukum 1 Newton ..................................................................................................2
C. Hukum 2 Newton ..................................................................................................7
D. Hukum 3 Newton ................................................................................................11

BAB III PENUTUP ...................................................................................14


A. Kesimpulan .........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton
mengenai sifat gerak benda. Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang
fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain,
kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum
yang merupakan dasar mekanika klasik. Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan
tarikan atau dorongan. Misalnya, pada waktu kita mendorong atau menarik suatu benda
atau kita menendang bola, dikatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya dorong pada
mobil mainan.Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami perubahan-
perubahan lokasi atau berpindah tempat.
B. Rumusan Masalah
1. Hukum Newton I
2. Hukum Newton II
3. Hukum Newton III

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Newton


Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum gerak
Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak
dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini memungkinkan kita agar dapat
memahami jenis gerak yang paling umum yangmerupakan dasar mekanika klasik. Hukum
gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini
menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dangerak yang
disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam
karyanya Philosophi Naturalis Principa Mathematica, pertama kali ditebitkan pada 05 Juli
1687.
B. Hukum 1 Newton
Sir Isaac Newton memulai hukum geraknya dengan Hukum 1 Newton. Lewat sebuah
pernyataan singkat dan sederhana, Newton menjelaskan perilaku dari sebuah objek atau
benda, baik yang diam maupun yang bergerak konstan dengan kecepatan tetap.
Bunyi Hukum 1 Newton
Hukum 1 Newton membahas tentang kelembaman benda. Hukum 1 Newton berbunyi :
“ Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka benda yang awalnya
bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan dengan kecepatan konstan “
Hukum 1 Newton dikenal sebagai hukum inersia (kelembaman), yaitu kecenderungan suatu
benda untuk mempertahankan keadaannya selama tidak ada gaya eksternal yang bekerja
padanya. Itulah sebabnya mengapa Newton membuka rumusan hukum petamanya dengan
pernyataan “Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol”.
Jadi, menurut Hukum 1 Newton resultan gaya pada benda sama dengan nol. Hukum gerak
Newton yang pertama menyatakan bahwa suatu benda yang diam akan tetap diam dan
benda bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan yang sama, selama tidak ada gaya
luar yang mengganggu keseimbangan tersebut.
Hukum 1 Newton merupakan pengembangan dari hukum Inersia yang dicetus oleh Gaileo
Galilei. Ketika suatu benda diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, semua gaya yang
bekerja padanya seimbang. Inilah yang dimaksud dengan “resultan gaya sama dengan nol”.
Jadi, jangan salah sangka, benda diam atau bergerak konstan itu bukan berarti tidak ada
gaya yang bekerja padanya, tetap ada gaya hanya saja gaya-gaya tersebut berada dalam
keadaan seimbang.
Sebagai contoh, buku yang diletakkan diam diatas meja. Gaya yang bekerja pada buku
tersebut adalah gaya tarik gravitasi yang bekerja ke bawah dan gaya normal tegak lurus

v
dengan permukaan meja yang bekerja ke atas. Kedua gay aini besarnya sama, sehingga total
keseluruhan (resultan) sama dengan nol. Perhatikan gambar berikut ini:

Sekarang, bayangkan sebuah mobil bergerak ke timur di sepanjang jalan raya dengan
kecepatan konstan 60 km/jam. Apa yang terjadi ketika pengemudi melepas kakinya dari
pedal gas?
Menurut Hukum 1 Newton, mobil akan tetap bergerak dengan kecepatan 60 km/jam,
selama gaya yang bekerja seimbang. Akan tetapi, seperti yang sering kita saksikan, mobil
akan melambat dan akhirnya berhenti. Muncul pertanyaan: gaya eksternal apa yang bekerja
pada mobil sehingga gerakannya berhenti?
Jawabannya adalah gaya gesekan. Gaya ini memiliki arah yang berlawanan dengan Gerakan
Ketika dua benda bersentuhan satu sama lain. Seandainya saja tidak gaya gesek, maka mobil
akan terrus bergerak ke timur dengan kecepatan 60 km/jam.
Rumus Hukum 1 Newton
Hukum 1 Newton jika ditulis dalam bentuk persamaan atau rumus yaitu:

ΣF = 0
Keterangan:

 Σ = Resultan
 F = Gaya

vi
Contoh Penerapan Hukum 1 Newton
Berikut ini adalah beberapa conoh penerapan Hukum 1 Newton atau peristiwa yang
berhubungan dengan Hukum 1 Newton dalam kehidupan sehari-hari:

 Apabila kita meletakan buku di atas selembar kain lalu kain tersebut ditarik dengan
cepat, maka buku akan tetap berada di tempatnya.
 Penumpang sebuah mobil akan terdorong ke belakang saat pengemudi mengijak
pedal gas. Hal ini disebabkan tubuh penumpang berusaha mempertahankan
keadaanya.
 Begitupun pada saat pengemudi menginjak pedal rem, maka penumpang akan
derdorong ke depan, karena tubuh penumpang berusaha mempertahankan keadaan
awalnya.
Contoh Soal Hukum 1 Newton
1. Benda bermassa 15 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh gaya sebesar 30 N ke arah
kanan. Tentukan besarnya gaya normal! (g = 10 m/s2)
Pembahasan:
Diketahui:
m = 15 kg
F = 25 N
g = 10 m/s2
Ditanyakan: N = …?
Jawaban:
∑F = 0
N–W=0
N – (m . g) = 0
N – (15 kg x 10 m/s2) = 0
N = 150 N
2. Sebuah benda digantung dengan seutas tali sehingga timbul tegangan pada tali sebesar
150 N. Jika percepatan gravitasi 10 m/s, dan benda dalam keadaan seimbang. Berapakah
massa benda tersebut?
Jawaban :
Pada soal disebutkan bahwa benda dalam keadaan diam, artinya benda tetap diam dan
sesuai dengan Hukum 1 Newton.
Sehingga, massa benda dapat dicari menggunakan persamaan Hukum 1 Newton sebagai
berikut:

vii
∑F = 0
F gaya yang bekerja pada benda. Karena benda dalam keadaan diam yang stabil, jumlah
gaya yang bekerja pada benda adalah nol. Gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah
tegangan tali (T) dan juga berat benda (W). Adapun berat merupkan hasil kali antara massa
(m) dan percepatan gravitasi (g). sehingga didapatkan persamaan sebagai berikut:
∑F = 0
T–W=0
T=W
T = m.g
150 = m. 10
m = 150/10
m = 15
Sehingga, massa benda yang digantung pada seutas tali tersebut adalah 15 kilogram.
3. Sebuah balok beratnya 100 N. Pada balok tersebut bekerja sebuah gaya seperti pada
gambar berikut! Besar gaya normal yang bekerja pada balok adalah …

viii
Jawaban:
Untuk menjawab soal tersebut, pertama-tama kita harus menggambarkan gaya-gaya yang
bekerja pada benda tersebut.
Gaya-gaya yang bekerja adalah gaya berat (W) yang selalu mengarah ke pusat gravitasi dan
gaya normal (N) yang selalu berlawanan dengan gaya berat.
Selanjutnya, kita harus memproyeksikan gaya F = 40 ke sumbu Y (Fy) untuk mempermudah
perhitungan. Sehingga didapat gambaran gaya-gaya yang bekerja pada benda-benda
tersebut adalah sebagai berikut:

Besar proyeksi gaya F terhadap sumbu Y:


Fy = F sin 30°
Fy = 40 sin 30°
Fy = 40 x 0,5
Fy = 20 N
Setelah diketahui besar memperkirakan gaya yang bekerjanya (Fy), kita dapat menghitung
besar gaya normal (N) sebagai berikut:
∑F = 0
N + Fy + W = 0
N = W – Fy
N = 100 – 20
N = 80
Sehingga, besar gaya normal yang bekerja pada benda tersebut adalah 80 newton.

ix
C. Hukum 2 Newton
Setelah menuntaskan hukum pertamanya, Newton kemudian berlanjut ke rumus Hukum 2
Newton. Hukum ini lebih kompleks dari hukum pertama, karena gerak benda ditinjau
berdasarkan tiga variable yaitu gaya, massa, dan percepatan. Menurut Newton, tiga besaran
ini berpengaruh terhadap gerak benda.
Bunyi Hukum 2 Newton
“ Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja padanya
dan berbanding terbalik dengan massanya “
Hukum 2 Newton menyatakan bahwa percepatan yang dialami oleh sebuah benda
sebanding dengan resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut, tetapi berbanding
terbalik dengan massanya. Pernyataan ini bermakna bahwa semakin besar gaya yang
bekerja pada sebuah benda, maka semakin besar pula percepatan yang ditimbulkan.
Besarnya percepatan juga dipengaruhi oleh massa benda. Semakin kecil massa benda, maka
gaya akan bekerja secara maksimal untuk menimbulkan percepatan pada benda. Sebaliknya,
jika massa benda besar, maka efek gaya terhadap percepatan juga akan berkurang.
Misalkan, terdapat dua buah bola dengan massa masing-masing 1 kg dan 10 kg. Bola mana
yang akan bergerak lebih cepat jika ditendang dengan gaya yang sama besar? Jelas, bola
yang bermassa kecil akan mengalami perubahan gerak yang lebih besar. Hukum 2 Newton
memberi penjelasan tentang perilaku benda Ketika dikenai gaya.
Hukum 2 Newton menyatakan bahwa gaya eksternal yang menyebabkan percepatan benda,
nilainya berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja padanya dan berbanding
terbalik dengan massanya. Perhatikan, Hukum 2 Newton menyatakan bahwa besarnya
percepatan berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja pada benda. Lantas, apa itu
gaya total dan bagaimana cara meenghitungnya?
Gaya total adalah jumlah semua gaya yang bekerja pada suatu benda dalam arah tertentu.
Karena gaya memiliki arah, maka ia adalah besaran vector. Besaran vector adalah besaran
yang memiliki nilai dan arah. Di atas kertas, arah gaya sering disimbolkan dengan anak
panah. Misalnya terhadap sebuah benda yang di dorong ke kanan dengan gaya 10 N dan ke
kiri dengan gaya 5 N. Maka, gaya total yang bekerja pada benda tersebut adalah 10 – 5 = 5 N
Ke kanan.
Kedua gaya saling diperkurangkan karena saling berlawanan arah. Gaya-gaya akan saling
dijumlahkan apabila menunjuk pada arah yang sama. Setelah gaya total berhasil diketahui,
maka percepatan benda bisa ditentukan.
Rumus Hukum 2 Newton
Pernyataan Hukum 2 Newton diatas, dapat dituliskan ke dalam bentuk persamaan
matematis. Newton mengatakan bahwa percepatan berbanding lurus dengan resultan gaya
yang dialami benda, dalam bentuk rumus bisa dituliskan:
a ∝ ∑F

x
Selanjutnya, Newton juga mengatakan bahwa percepatan sebuah benda berbanding
terbalik dengan massanya:
a ∝ 1/m
Saat dua persamaan diatas digabungkan, akan terbentuk rumus Hukum 2Newton:
a = ∑F/m
Untuk beberapa alasan, rumus Hukum 2 Newton sering ditulis dalam bentuk gaya
sebagai subjek persamaan:
∑F = m . a
Keterangan :
 a = percepatan benda ( m/s2 )
 ∑F = resultan gaya ( N )
 m = massa benda ( kg )
Contoh Penerapan Hukum 2 Newton
Contoh peristiwa yang menunjukan berlakunya Hukum 2 Newton dalam kehidupan
sehari-hari adalah:
1. Lemari yang didorong 3 orang akan bergerak lebih cepat jika dibandingkan saat
didorong oleh 1 orang.
2. Mobil angkutan barang dengan muatan sedikit akan bergerak lebih cepat jika
dibandingkan dengan mobil yang bermuatan banyak.
3. Kelereng dengan massa yang lebih kecil akan menggelinding lebih cepat
dibandingkan kelereng bermassa besar saat didorong dengan gaya yang sama.
Contoh Soal Hukum 2 Newton
1. Sebuah balok bermassa 10 kg ditarik seseorang dengan gaya 90 N ke barat. Satu
orang dibelakangnya, menarik balok dengan gaya 110 N ke arah timur. Perhatikan
gambar berikut ini.

Jika gaya gesek antara balok dan lantai dianggap nol, berapakah percepatan balok
tersebut?

xi
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 10 kg
F1 = 110 N
F2 = -90 N (tanda – menunjukkan F2 berlawanan arah dengan F1)
Ditanyakan: a = …?
Jawab:
Untuk mencari percepata benda, gunakan persamaan berikut ini.
ΣF = ma
F1 + F2 = ma
110 – 90 = 10a
a = 2 m/s2
Jadi, percepatan yang dialami benda adalah 2 m/s2 ke arah timur.
2. Sebuah truk dapat menghasilkan gaya sebesar 7000 N. Jika truk tersebut dapat bergerak
dengan percepatan 3,5 m/s2, maka tentukan massa truk tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
ΣF = 7000 N
a = 3,5 m/s2
Ditanyakan: m = …?
Jawab:
Σ
m = F
a
7000
m =
3,5
m = 2000 kg = 2 ton
Jadi, massa truk tersebut adalah 2 ton.

xii
3. Balok A bermassa 4 kg diletakkan di atas balok B yang bermassa 6 kg. Kemudian balok B
ditarik dengan gaya F di atas lantai mendatar licin sehingga gabungan balok itu mengalami
percepatan 1,8 m/s2. Jika tiba-tiba balok A terjatuh maka berapakah percepatan yang
dialami oleh balok B saja?
Penyelesaian:
Diketahui:
mA = 4 kg
mB = 6 kg
a1 = 1,8 m/s2
Ditanyakan: a2 = …?
Jawab:
Keadaan balok pertama (tergantung) dan kedua (A jatuh) dapat di gambarkan seperti pada
gambar di bawah ini.

Pada kedua kejadian berlaku hukum II Newton sebagai berikut.


F = ma
F = (mA + mB)a1
F = (4 + 6)1,8
F = 18 N
Gaya F juga bekerja pada keadaan kedua sehingga diperoleh:
F = mBa2
18 = 6a2
berarti a2 = 3 m/s2

xiii
4.  Jika suatu benda diberi gaya 20 N, benda tersebut memiliki percepatan 4 m/s 2.
Berapakah percepatan yang dialami benda tersebut jika diberi gaya 25 N?
Penyelesaian:
Pada kasus ini, massa benda (m) adalah tetap. Ketika diberi gaya F 1 = 20 N, benda
mengalami percepatan a1 = 4 m/s2, sehingga massa benda:

F1
m =
a1
20 N
m =
4 m/s2
m = 5 kg
Pada saat diberi gaya F2 sebesar 25 N, maka percepatan yang dialami benda menjadi:

F2
a2 =
m2
25 N
a2 =
5 kg
a2 = 5 m/s2
D. Hukum 3 Newton
Sekarang, kita telah sampai pada Hukum Newton terakhir, yaitu Hukum 3 Newton. Hukum
ini menjelaskan tentang interaksi dua benda yang saling memberikan gaya dengan arah
yang berlawanan. Benda pertama melakukan gaya kepada benda kedua, begitupun
sebaliknya benda kedua melakukan gaya kepada benda pertama.
Bunyi Hukum 3 Newton
“ Ketika sebuah benda memberikan gaya pada benda kedua, di saat bersamaan benda
kedua akan memberikan gaya terhadap benda pertama dengan besar yang sama tetapi
berlawanan arah “
Hukum 3 Newton disebut juga hukum aksi-reaksi. Hukum 3 Newton membahas tentang
interaksi dua benda yang saling memberikan gaya dengan arah berlawanan. Hukum 3
Newton bermakna bahwa bila dua benda berinteraksi, gaya yang diadakan oleh benda satu
kepada yang lain sama besarnya dan berlawanan arahnya.
Ciri-ciri dari gaya aksi-reaksi adalah sebagai berikut:

 Besar sama dan arahnya berlawanan


 Bekerja pada dua benda yang berbeda
 Segaris kerja dan tidak saling meniadakan
 Bukan sebagai sebab akibat, tetapi keduanya tibul secara Bersama-sama

xiv
Saat kita duduk diatas sebuah kursi, tubuh kita tidak terjatuh ke lantai. Padahal, pada saat
itu tubuh memberikan gaya pada kursi. Mengapa seperti itu? Hal ini karena, disat
bersamaan ada gaya lain yang berasal dari kursi dengan besar yang sama mendorong tubuh
kita ke atas dan mengimbangi gaya dari tubuh.

Gaya-gaya yang bekerja saat kita duduk di kursi hanyalah salah satu contoh dari Hukum 3
Newton, yang menyatakan bahwa untuk setiap gaya aksi ada gaya reaksi yang sama dan
berlawanan. Fakta ini memberikan arti bahwa semua gaya dating berpasangan, hal ini
menunjukan kesimetrian dari alam semesta.
Begitupun yang terjadi saat kita berdiri di atas tanah, tubuh memberikan gaya kepada tanah
melalui pijakan kaki (gaya aksi). Di saat bersamaan, muncul gaya reaksi dari bumi yang
mendorong kaki ke atas.
Rumus Hukum 3 Newton
Hukum 3 Newton dapat ditulis dengan persamaan matematis:

ΣFAksi = - ΣFReaksi

Catatan: tanda negative (minus) pada gaya reaksi bermakna bahwa gaya tersebut
berlawanan arah dengan gaya aksi.

xv
Contoh Penerapan Hukum 3 Newton
Contoh peristiwa yang menunjukan berlakunya Hukum 2 Newton dalam kehidupan
sehari-hari adalah:
1. Ketika kita mendorong meja, telapak tangan kita akan berubah bentuk karena meja
memberikan gaya reaksi terhadap tangan kita.
2. Pada orang berenang, gaya aksi tangan ke air mengakibatkan gaya reaksi air ke
tangan yang menyebabkan perenang terdorong ke depan.
3. Saat mendayung, gaya aksi yang diberikan dayung ke air akan menghasilkan gaya
reaksi air ke dayung yang menyebabkan perahu terdorong ke depan.
4. Sayap burung mendorong udara ke belakang (aksi). Sebagai reaksinya, udara
mendorong sayap burung sehingga burung terbang ke depan.
Contoh Soal Hukum 3 Newton
1. Tama memiliki massa sebesar 40 kg, kemudian Tama mendorong tembok dengan gaya
200 N. Maka, gaya reaksi yang dilakukan oleh tembok terhadap Tama adalah sebesar?
Diketahui :
m = 40 kg
F(aksi) = 200N(+)
Ditanya = F(reaksi) ?
Jawab:
F(aksi) = -F(reaksi)
200 = -F(reaksi)
F(reaksi) = -200N

xvi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpilan
1. Gerak suatu benda dipengaruhi oleh gaya.
2. Menurut Hukum I Newton : Jika resultan gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda
sama dengan nol, benda tersebut mungkin tetap diam atau bergerak lurus
beraturan. Dirumuskan: ΣF = 0
3. Menurut Hukum II Newton: “Percepatan yang timbul pada sebuah benda karena
pengaruh suatugaya yang bekerja pada benda, besarnya berbanding lurus
dengangaya dan berbanding terbalik dengan massa benda”. Dirumuskan: ∑F = m . a
4. Apabila suatu benda mengerjakan gaya (gaya aksi) pada benda lain,maka benda yang
ke dua ini mengerjakan pada benda pertama gaya(gaya reaksi) yang sama besarnya
tetapi arahnya berlawanan : Faksi= -Freaksi (Hukum III Newton tentang gerak).

xvii
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D.C.. 1995.


Physics . New Jersey: Prentice Hall.Halliday, D., Resnick, R. 1994.
Physics , terjemahan: Pantur Silaban dan ErwinSucipto. Jakarta: Erlangga.Zitzewitz, P.W.,
David, M., Guitry, N.D. Hainen, N.O., Kramer, C.W., Nelson, J..1999.
Physics, Principles and Problem .New York: GlencoeMcGraw-Hill.
https://www.fisika.co.id/2019/12/hukum-newton-1-2-3.html
https://www.fisikabc.com/2018/06/hukum-newton-3.html
https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-hukum-3-newton-aksi-reaksi
https://materikimia.com/10-contoh-hukum-newton-3-beserta-gambarnya/

xviii

Anda mungkin juga menyukai