Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOMEKANIKA

DOSEN PEMBIMBING :
Rizka Hasmi Nasution, M.Pd

D
I
S
U
S
U
N

Oleh:

1.Gloria Tiurmaida Tampubol


2.Hera Satya Jayanti
3.Reza Ayu Praditha Yudha
4.Risusanti Sylvia Saragih
5.Saleh Affif Simamora
6.Salsa Dilla Lupiah Hapni
7. Ulan Dari

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA


PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
segala kuasa-Nyalah penulis akhirnya bisa menyusun makalah yang berjudul “Biomekanika”
ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada semua anggota yang telah meluangkan waktu
untuk berdiskusi sehingga dapatlah hasil yang di inginkan.Penulis sangat berharap agar
makalah ini memberi banyak manfaat bagi para pembaca terutama Mahasiswa agar
bertambah pula ilmunya.

Penulis juga sangat mengharapkan masukan, kritikan serta saran dari semua pihak agar karya
tulis ini bisa menjadi lebih sempurna.

Medan,26 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………….. i
Daftar isi………………………………………………………… ii
Pengertian biomekanika………………………………………… 1
Manfaat biomekanika…………………………………………… 1
Dasar gerak dan gaya hukum newton tentang gerak……………. 1
1. Hukum newton 1……………………………………………1
2. Hukum newton 2………………………………………….. 2
3. Hukum newton 3………………………………………….. 3
Jenis-jenis gaya………………………………………………….. 4
Penerapan Analisa Gaya dalam Terapan Kesehatan ……………. 5
Pendekatan biomekanika ……………………………………… 5
Kolaborasi Antara tulang,jaringan penghubung dan otot…............6
Gangguan-gangguan pada otot…………………………………. 7
1. Penyebab MSDs/CTDs………………………………….......... 8
2. Pencegahan MSDs/CTDs………………………………......…. 8
Daftar pustaka……………………………………………………. 9
BIOMEKANIKA

A. Pengertian biomekanika
Biomekanika merupakan salah satu dari empat bidang penelitian informasi ergonomi,
yakni penelitian tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya
fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan
harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan
aktivitas tersebut.

1. Manfaat biomekanika

Menurut Chaffin & Andersson (1991) :


a. Evaluasi timgkat kemampuan pekerja terhadap kebutuhan fisik pekerja
b. Simulasi alternative metode kerja dan menentukan penurunan kebutuhan fisik
pekerjaan terhadap jenis pekerjaan baru yang sedang di analisis
c. Sebagai acuan dalam proses seleksi pekerja dan prosedur penempatan.
d. Sebagai pedoman perancangan:
-perancangan peralatan
-acuan batas kemampuan pada material handling
-kriteria seleksi pekerja dan pelatihan

2. Dasar Gerak & Gaya Tubuh Hukum Newton tentang Gerak

Hubungan fundamental pada mekanika klasik tercakup dalam hukum tentang gerak
yang dikemukakan oleh Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton sangat
berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya dan gerak.

1) HUKUM NEWTON 1

Sebuah benda terus berada pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan kecuali benda itu dipengaruhi oleh gaya yang tak seimbang, atau
gaya luar neto.
Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa perecepatan benda nol jika
gaya total (gaya resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol.
Secara matematis dapat ditulis :

F neto = 0

Tubuh yang diam akan tetap diam, dan tubuh yang bergerak akan tetap bergerak dalam
kecepatan yang konstan, kecuali dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang.
Jika seseorang berada dalam bus yang berjalan dan tiba-tiba mengerem, mungkin orang
tersebut bisa terpelanting dan berkata ”aku terlempar ke depan !”, padahal itu adalah
inersia yang menyebabkan ke depan berlanjut walau bus telah berhanti.
2) HUKUM NEWTON 2

Percepatan sebuah benda (a) berbanding terbalik dengan massanya (m) dan sebanding
dengan gaya neto (F) yang bekerja padanya :

F=ma

Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai yang licin sekali sehingga
benda itu bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan, jika gayanya diperbesar
2 kali ternyata percepatannya menjadi. 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar
3 kali percepatannya lebih besar 3 .kali lipat. Dan sini kita simpulkan bahwa percepatan
sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.
AtauSekarang kita lakukan percobaan lain. Kali ini massa bendanya divariasi tetapi gayanya
dipertahankan tetap sama. Jika massa benda diperbesar 2 kali, ternyata percepatannya
menjadi ½ kali. Kita bisa simpulkan bahwa percepatan suatu benda berbanding terbalik
dengan massa benda itu.

Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap
percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan
menggunakan gaya yang sama pada masing-masing benda dan dengan mengukur
percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio
percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama : m = F/m
Massa sebuah benda tidak tergantung pada lokasi benda.
Seorang tenaga medis yang kesulitan memindahkan troli yang berat, mungkin akan
meminta bantuan sejawatnya, untuk menghasilkan gaya yang lebih besar, sehingga
pergerakan troli dari keadaan diam menjadi bergerak (percepatan) yang dihasilkannya lebih
besar atau troli lebih mudah dipindahkan.

2) Hukum Newton 3

Gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan sebuah gaya pada benda
B, gaya yang sama besar dan berlawanan arah dikerjakan oleh benda B pada benda A.

F aksi = F reaksi
F aksi = gaya yang bekerja pada benda
F reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi
Saat berjalan, hentakan kaki atau sepatu ke permukaan lantai biasanya mengartikan bahwa
orang tersebut menekankan kakinya ke permukaan lantai dengan gaya reaksi bumi yang
sama melalui lantai pada kaki tersebut.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa
keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja
pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun
berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah
ada gaya yang muncul sendirian.

4.Jenis-Jenis Gaya
1. Gaya Berat
Berat sebuah benda adalah gaya tarikan gravitasi antara benda dan bumi. Gaya ini
sebanding dengan massa m benda itu dan medan gravitasi , yang juga sama dengan
percepatan gravitasi jatuh bebas :

Berat benda sifat intrinsik benda.


Berat bergantung pada lokasi benda, karena g bergantung pada lokasi. Gaya berat selalu
tegak lurus kebawah dimana pun posisi benda diletakkan, apakah dibidang horisontal,
vertikal ataupun bidang miring.

2.Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua prmukaan yang
bersentuhan, dan arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh.

3. Gaya Gesek
Bila dua benda dalam keadaan bersentuhan, maka keduanya dapat saling mengerjakan gaya
gesekan. Gaya-gaya gesekan itu sejajar dengan permukaan benda-benda di titik
persentuhan.
Gaya gesek (friksi) sangat penting dalam kehidupan keseharian terutama tubuh.
[1] Salah satu fungsi yang sangat penting dari kantong perikardial yang menyelubungi
jantung adalah untuk menampung cairan perikardial yang menjaga agar membran tetap
terpisah dan tidak saling bergesekan akibat friksi yang berasal dari dentuman jantung.
[2] Cairan sinovial mengurangi friksi dengan cara bertindak sebagai pelumas atau penurun
friksi antara ujung-ujung tulang yang dilapisi kartilago paa sendi sinovial, mis: sendi lutut.

Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya yang bekerja di dalamGaya pada tubuh ada 2 tipe
:
1. Gaya pada tubuh dlm keadaan statis.
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.

Berikut ini adalah beberapa aspek gaya pada tubuh dalam keadaan statis:

Gaya Berat dan Gaya Otot sebagai Sistem Pengumpil


Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dlm keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen
gaya yang ada sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusiaberfungsi sebagai sistem
pengumpil.

Ada 3 kelas sistem pengumpil :

a.Klas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
Contoh: kepala & leher

b. Klas Kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
contoh: tumit menjinjit
c. Klas Ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat
Contoh: otot lengan

Penerapan Analisa Gaya dalam Terapan Kesehatan


1. Gaya Berat Tubuh & Posisi Duduk yang menyehatkan Tulang Belakang

Punggung adalah salah satu organ tubuh yang bekerja nonstop selama 24 jam. Dalam keadaan
tidur pun, punggung tetap menjalankan fungsinya untuk menjaga postur tubuh. Punggung
tersusun dari 24 buah tulang belakang (vertebrae), dimana masing-masing vertebrae dipisahkan
satu sama lain oleh bantalan tulang rawan atau diskus. Seluruh rangkaian tulang belakang ini
membentuk tiga buah lengkungalamiah, yang menyerupai huruf S.

Lengkung paling atas adalah segmen servikal (leher), yang dilanjutkan dengan segmen toraks
(punggung tengah), dan segmen paling bawah yaitu lumbar (punggung bawah). Lengkung
lumbar inilah yang bertugas untuk menopang berat seluruh tubuh dan pergerakan.
Berdasarkan data British Chiropractic Association, sekitar 32% populasi dunia menghabiskan
waktu lebih dari 10 jam sehari untuk duduk di depan meja kerja. Separuh dari populasi
tenrsebut tidak pernah meninggalkan meja kerja, bahkan saat makan siang. Sementara itu, dua
pertiga populasi menambah porsi duduk tegak saat berada di rumah.
”Postur tubuh yang baik akan melindungi dari cedera sewaktu melakukan gerakan karena
beban disebarkan merata keseluruh bagian tulang belakang,” ungkap Barbara Dorsch. Postur
tubuh yang baik, lanjut dia, akan dicapai jika telinga, bahu, dan pinggul berada dalam satu garis
lurus ke bawah.
Duduk dalam posisi tegak 90 derajat, kerap menyebabkan timbulnya pergerakan sendi
belakang sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Maka itu, posisi duduk santai dengan postur
miring 135 derajat adalah posisi terbaik. Dalam posisi ini, tulang belakang akan berada dalam
posisi ideal, di mana tulang belakang bagian bawah akan berbentuk seperti huruf S.
Kelebihan dari posisi ini adalah:
Posisi duduk dengan sudut kemiringan 135 derajat akan memperbaiki sirkulasi darah di bagian
bawah tubuh, sehingga dapat terhindar dari gangguan varises,selulit, dan penggumpalandarah di
kaki serta mengurangi kelelahan di kaki. “Tubuh akan terasa lebih rileks, sehingga mengurangi
terjadinya ketegangan otot,” papar Barbara.
Duduk dengan posisi kemiringan 135 derajat juga akan menghasilkan mobilitas yang lebih baik,
mudah bergerak di atas kursi, dan lebih mudah untuk naik turun kursi.

2. Traksi dalam Praktik Klinik

Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan
atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur,
dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan mmpercepat
penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal dan traksi kulit, dimana
didalamnya terdapat
sejumlah penanganan.
Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis
atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan yang
disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari pada hokum ketiga (Footner, 1992
and Dave, 1995).
Traksi dapat dicapai melalui tangan sebagai traksi manual, penggunaan talim splint, dan berat
sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan tongs yang dimasukkan kedalam
tulang sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond, 1999).
Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu menanggung beban traksi
sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih dari ini maka diperlukan traksi melalui tulang.
Traksi tulang sebaiknya dihindari pada anak-anak karena growth plate dapat dengan mudah
rusak akibat pin tulang.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksi tertutup,
traksi sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan beban 5 kg. Akibat traksi kulit yang
kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit, obstruksi vaskuler, oedem distal, serta
peroneal nerve palsy pada traksi tungkai.
Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat kerusakan kulit,
atau untuk penggunaan jangka waktu lama. Kontratraksi diperlukan untuk melawan gaya
traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan tungkai lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di
tungkai.

PENDEKATAN BIOMEKANIKA
 Tubuh manusia sebagai suatu system yang terdiri dari elemen-elemen yang saling berkaitan
dan terhubung satu sama lain,melalui sendi-sendi dan jaringan otot yang ada
 Struktur tubuh manusia:TULANG(BONES),SAMBUNGAN(CONNECTIVE
TISSUE),OTOT(MUSCLE)
 Prinsip-prinsip fisika digunakan untuk menyatakan tegangan mekanik pada tubuh dan gaya
otot yang diperlukan untuk membagi tegangan-tegangan tersebut.
KOLABORASI ANTARA TULANG,JARINGAN PENGHUBUNG DAN OTOT

TULANG adalah alat untuk meredam dan mendistribusikan gaya/tekanan yang ada
padanya,

SAMBUNGAN/JARINGAN PENGHUBUNG
Menurut Ghaffin & Anderson (1984),terdapat enam penghubung :
-Penghubung lengan bawah yang dibatasisambungan pergelangan tangan dan siku
-penghubung lengan atas yang dibatasi sambungan siku dan bahu
-Penghubung punggung yang dibatasi sambungan bahu dan pinggul
-Penghubung paha yang dibatasi sambungan pinggul dan lutut
-penghubung paha yang dibatasi sambungan lutut dan mata kaki
-Penghubung kaki yang dibatasi sambungan mata kaki dan telapak kaki

Otot striatik yaitu otot sadar,otot yang terbentuk atas visber(fibre) dengan ukuran panjang dari
10-40 mm dan diameter 0,01-0,1 mm,sumberenergi otot berasal dari pemecahan senyawa kaya
energi melalui proses aerob maupun anaerob.
GANGGUAN-GANGGUAN PADA OTOT
A. Musculoskeletal Disorders (MSDs)
MSDs atau gangguan otot rangka merupakan kerusakan pada
otot,saraf,tendon,ligamen,persendian,kartilago,dan discus imvertebralis.
Kerusakan pada otot dapat berupa ketegangan otot,inflamasi,dan degenerasi
Kerusakan pada tulang dapat berupa memar,mikero faktur,patah atau
terpelintir.

B. Cumulative Trauma Disorders (CTD)


Gangguan sistem tubuh pada anggota gerak disebut Cumulative Disorder
(Wicken dkk,2004).
Sakit pada kumpulan otot,tendon,syaraf yang terkait akibat dari melakukan
kerja yang berulang.

CTD pada :
-Bagian tendon
-Bagian jari tangan (Raynaud’s phenomenon)
-Bagian pergelangan tangan (Carpal tunnel)
-Bagian bahu (Impingement syndrome)

PENYEBAB MSDs/CTDs

Kelelahan dan keletihan terus menerus yang disebabkan oleh frekuensi atau periode waktu
yang lama dari usaha otot,dihubungkan dengan pengulangan atau usaha terus menerus dari
bagian tubuh yang sama meliputi posisi tubuh yang statis.Kerusakan tiba-tiba yang disebabkan
oleh aktivitas yang sangat kuat/berat atau pergerakan yang tak terduga.

PENCEGAHAN MSDs/CTDs
Memastikan pekerja paham :
 Job requirement dan tipe alat yang diperlukan dalam pekerjaan
 Cara melakukan pekerjaan dengan posisi yang nyaman dan aman
 Melakukan posisi mengangkat yang benar.

ANALISIS MEKANIK :
 Maximum Permissible Limit (MPL)
Merupakan batas besarnya gaya tekanan pada segmen L5/S1 dari kegiatan pengangkatan
dalam satuan Newton,yang distandararkan oleh NIOSH ( National Institute of
Occupational Safety and Healty ) tahun 1991.
Besarnya gaya tekannya adalah dibawah 6500 N pada L5/S1,sedangkan batasan gaya
angkatan normal ( Action limit ) sebesar 3500 N pada L4/S1.
 Recommended Weight Limit (RWL)
 RWL (1991) yaitu batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa
menimbulkan cedeta meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara berulang-
ulang daam durasi kerja tertentu (missal = 8 jam / hari ) dan dalam jangka waktu
yang cukup lama.
 Persamaan :
RWL = LC x HM x VM x DM x bAMx FM x CM
Keterangann : LC = (konstan pembebanan)
HM = (faktor penggali horizontal)
FM = (faktor penggali frekuenzi)
CM = (faktor penggali kopling/handle)
VM = (faktor penggali vertikal)
DM = (faktor perpindahan dimana
AM = (faktor penggali asimetrik)
 Lifting Index (LI)
 Lifting Index – index pengangkatan yang menunjukan apakah aktivitas yang
dilakukan mengandung resiko cedera tulang belakang atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA

Footner, (1992) and Dave,( 1995).


Ghaffin & Anderson (1984).
Jelita Asiah.2014.Ilmu Gizi.jurnal of Ilmu Gizi UNS 3-5.
Taylor, 1987 and Osmond,( 1999).
Wicaksono Prayogi.2014.Biomekanika Analisis Gerak.Diakses dari halaman
http;//olagragasport.blogspot.co.id/2014/06/makalah-biomekanika-analisis.html pada tanggal
09 oktober pukul 06.29.
Wicken dkk,(2004).
https://www.asiafitnesstoday.com/2017/03/15/886
Footner,( 1992) and Dave, (1995).
PERTANYAAN
Sesi pertanyaan 1
1. Bagaimana system kerja agar mencegah terjadinya CTDs?
Jawab : 1. Job requirement dan tipe alat yang diperlukan dalam pekerjaan
2. Pekerjaan dengan posisi yang nyaman dan aman
3. Melakukan posisi mengangkat yang benar.
( PUTRI AFNI NASUTION KEL 8)

2. Berikan contoh mekanika kedokteran ?


Jawab : Traksi dan cara duduk yang benar yaitu dengan posisi 135◦ agar tidak terjadi
cidera
( WAHYU SANDI KEL 9)

Sesi pertanyaan 2
1. Apa hubungan biomekanika dengan ergonami ?
Jawab : Kedua nya memiliki hubungan interaksi Antara manusia dengan elemen-elemen
lain seperti otot, tulang dan lain-lain serta mengoptimalkan system agar sesuai
dengan kebutuhan manusia
(VINA ARISANDI KEL 2)

2. Apa tujuan biomekanika ?


Jawab : Tujuan nya untuk mengetahui manfaat mekanisme dari pergerakan manusia.
( FATIN SUCI RAHMA KEL 4)

Sesi pertanyaan 3
1. Jelaskan tipe MDSs contoh dari penyebab dan pencegahan nya ?
Jawab : Kelelahan dan keletihan terus menerus yang disebabkan oleh frekuensi atau
periode waktu yang lama dari usaha otot,dihubungkan dengan pengulangan atau
usaha terus menerus dari bagian tubuh yang sama meliputi posisi tubuh yang
statis.

Anda mungkin juga menyukai