Pendahuluan
1.1.
Pengertian statistika
Pada mulanya kata statistic diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik
yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif),
yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu Negara. Namun , pada
perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi
keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) saja; bahan keterangan tidak berwujud
angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik. (Sudjiono:2014)
Pengertian statistika menurut sudjana adalah pengetahuan tersendiri yang berhubungan
dengan cara-cara pengumpulan data ,pengolahan atau penganalisisisannya dan penarikan
kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.
Suatu defenisi yang lebih toritis sifatnya, diambil dari buku :statistical Theory in
research, karangan Anderson and Bancrof ( supranto : 2000) :
statistical is the science and art of the development and application of the mos effective
methods of collecting,tabulating, and interpreting quantitative data in such a manner that the
fability of conclusions and estimates may be assessed by means of inductive reasoning based
on the mathematics of probability. (statistika adalah ilmu dan seni pengembangan dan
penerapan metode yang paling efektif untuk kemungkinan salah dalam kesimpulan dan
estimasi dan diperkirakan dengan menggunkana penalaran induktif berdasarkan matematika
probabilitas).
Didalam defenisi ini ditunjukkan peranan matematika dan probabilitas. Probabilitas
selain dipergunakan untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya suatu peristiwa, juga
sangat berguna untuk mengukur unsur-unsur ketidakpastian (uncertainty) yang bisa
menimbulkan risiko dalam pengambilan keputusan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang
pengumpulan data, penyajian, dan analisis data untuk membuat kesimpulan secara umum dari
hasil penelitian yang kita lakukan.
Berikut ini akan diuraikan peranan-peranan statitiska, populasi dan sampel, data
statistik, skala pengukuran dan pengumpulan data.
Bab II
2.1. Peranan statistik
Statistika sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: perbandingan
antara wanita dan pria, mengitung jumlah dan persentase penduduk miskin di indonesia,
perbedaan persentase kemenangan jokowi dan prabowo dalam pemilihan presiden, angka
kematian yang besar terjadi karena kecelakaan. Statistik juga banyak diterapkan di bermacam
macam bidang pengetahuan seperti : teknik, industri ,ekonomi ,astronomi, sosiologi,
pemerintahan, antropologi maupun di bidang bisnis. Salah satu contoh dari penerapan ilmu
statistik terhadap bidang perekonomian yaitu perhitungan pertumbuhan ekonomi, inflasi,
jumlah uang beredar, tingkat kemiskinan, jumlah pengangguran dan lainnya, sedangkan
dalam bidang industri dapat dicontohkan pada perhitungan jumlah produksi barang atau jasa
yang mencapai keuntungan maksimum, kapan waktu yang tepat untuk mengembangkan
produk baru atau menambah produksi, dalam bidang bisnis juga statistik diterapkan antara
lain, perhitungan indeks tendensi bisnis, peluang mendapatkan keuntungan jika menanamkan
investasi di saham dan lainnya.
Selain itu statistik juga menggunakan perannya dalam bidang pendidikan. Pendidik
menggunakan statistik untuk mengetahui tingkat prestasi siswa dalam bidang yang
diajarkannya, melihat minat siswa dalam belajar, mengevaluasi kegiatan siswa, mengukur
kemampuan berfikir siswa, dan para pendidik sering menggunakannya untuk melihat
efektivitas metode pembelajaran, atau media pembelajaran. Dapat kita simpulkan bahwa
peranan statistik sangatlah penting untuk menentukan keputusan dalam kehidupan sehari-hari
dan hasilnya dapat diukur kebenarannya dan tingkat keberhasilannya sesuai dengan yang kita
inginkan.
Untuk
menunjukkan
pentingnya
statistik
bagi
riset
(penelitian),
pada
ENCYCLOPEDIA AMERICANA, jilid 25, tahun 1971 (supranto : 2000), yang membahas
masalah statistic , terdapat dalam kalimat sebagai beriku :
.the kinds of uses of purely descriptive statistics are limited;those of analytical statistics
are on the whole more challenging to research works and are still rapidly developing.
Furthermore, modern problems in policy making in many fields and scientific research
require information and procedures devide from analytical statistics. Statistical method is a
body off tools and techniques available for research development, or operational work in the
physical,biological, and social sciences and in their applications. It provides a means of
obtaining new knowledge. Because of this function,statistical method is a part of general
scientific method (.. penggunaan statistic deskriptif secara murni sangat terbatas;statistic
2
analitis pada umumnya lebih menantang para peneliti, dan sedang berkembang dengan cepat.
Lebih jauh lagi, masalah-masalah modern dalam pembuatan kebijakan di banyak bidang dan
riset ilmiah memerlukan informasi dan prosedur yang diturunkan dari statistic analitis
metode statistic merupakan pranata peralatan dan tekik yang tersedia untuk pengembangan
riset, atau pun kerja operasional dalam ilmu fisika,biologi, dan sosial serta penerapannya.
Metode statistis ini memberikan sarana untuk mendapatkan pengetahuan baru dalam bidang
masalah substantif dan metode itu sendiri bukan berfungsi sebagai pranata pengetahuan
substantif. Karena fungsi ini , metode statistic merupakan bagian dari metode ilmiah yang
umum.)
2.2. Data statistik
Data statistik (Sudjana : 2005) merupakan keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu
hal bisa berbentuk kategori, misalnya : rusak, baik, senang , puas, berhasil, gagal, dan
sebagainya, atau bisa berbentuk bilangan. Menurut Supranto data statistik pada dasarnya
merupakan angka-angka dari hasil pengolahan berdasarkan data mentah, seperti total,ratarata,persentase,angka indeks,simpangan,koefisien korelasi, dan koefisien regresi.
Pengelompokkan data (supranto :2000):
1. Data menurut sifatnya yakni, data kuantitatifdan data kualitatif. Data yang berbentuk
bilangan disebut data kuantitatif, harganya berubah-ubah atau bersifat variabel. Data
yang bukan kuantitatif disebut data kualitatif. Ini tiada lain daripada data yang
dikategorikan menurut lukisan.
2. Data menurut sumbernya yakni, data internal dan data ekternal. Data internal adalah
data yang bersumber dari keadaan atau kegiatan suatu organisasi atau kelompok. Data
eksternal adalah data yang bersumber dari luar suatu organisasi atau kelompok.
3. Data menurut cara memperolehnya yakni, data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau
perorangan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah
diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi.
4. Data menurut waktu pengumpulannya. Berdasarkan waktu pengumpulan , data
dibedakan sebagai data cross section dan data berkala (times series). Data cross
sectiona adalah data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu, buasanya
menggambarkan keadaan atau kegiatan dala periode tersebut. Data berkala adalah
data yang dikumpulkan dari waktu kewaktu. Tujuannya adalah untuk menggambarkan
perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Data ini sering disebut sebagai
data historis.
3
Hal yang paling penting adalah sebaiknya dalam mengambil data diperhatikan ,
bagaimanapun dan dari manapun diperolehnya, daatkan lah data yang sahih dan
kebenarannya dapat diandalkan.
2.3. Populasi dan sampel
Menurut Doddy.S . dkk , isitilah populasi digunakan untuk mengukur sesuatu yang
agak luas dalam penelitian. Populasi biasanya diartikan sebagai kumpulan dari orang-orang,
hewan,tumbuhan, atau objek tertentu yang alami,terletak pada letak gegografis tertentu atau
dalam bidang politik. Tetapi beberapa ilmuwan statistik menggunakan populasi untuk
mengukur suatu kelompok dengan sesuatu yang lebih sempit.
Menurut sudjana populasi adalah totalitas semua nilai yang
mungkin, hasil
dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
4
=1
=2
=3
5
=4
Sarjana
=5
Analisis data di atas menunjukkan pendidikan TK dengan nomor urut 1 lebih rendah
disbanding dengan tingkat pendidikan SD nomor urut 2 dan SD lebih rendah disbanding
SMP.
3. Skala Interval
Skala interval suatu skala dimana objek dapat diurutkan berdsarkan suatu atribut
tertentu, dimana jarak/interval antara tiap objek sama. Pada skala ini yang dijumlahkan
bukanlah kuantitas atau besaran melainkan interval dan tidak terdapat nilai nol.
Misalnya pengukuran instrument penelitian. Dalam banyak kegiatan penelitian data diperoleh
sering melalui kuesioner untuk menilai sikap atau perilaku sering dinyatakn dengan data
interval, setelah alternative jawabannya diberi skala yang setara dengan data interval.
Contoh.
Jawaban:
STS
TS
SS
Keterangan.
STS : sangat tidak setuju
TS : tidak setuju
N
: netral
: setuju
SS : sangat setuju
Interval antara STS dan TS atau S dan SS adalah sama
4. Skala Rasio
Suatu skala yang memiliki sifat-sifat skala nominal, skla nominal dan skala interval
dilengkapi dengan titik nol absolute dengan makna empiris. Karena terdapat angka nol maka
pada skala ini dapat dibuat perkalian atau pembagian. Sifat yang membedakan data skala
rasio dengan nominal, ordinal dan interval dapat dilihat melalui contoh ini.
Contoh: panjang suatu benda dalam ukuran meter dinyatakan dalam rasio
a. Panjang benda 1 meter dengan 2 meter sangat berebda nyata, sehingga dapat dibuat
kategori benda yang berukuran 1 meter dan 2 meter (sifat data nominal)
b. Ukuran panjang benda mulai dari yang terpendek sampai yang paling panjang (sifat data
ordinal)
c. Perbedaan antara panjang benda 1 meter dengan 2 meter memiliki perbedan yang sama
antara panjang benda 2 meter dengan 3 meter (sifat data interval)
d. Kelebihan sifat yang dimiliki data rasio ada dua hal, yaitu data rasio memiliki angka 0
meter, artinya tidak ada benda yang diukur dan benda yang memiliki panjang 4 meter, 2 kali
lebih panjang dari benda yang memiliki panjang 2 meter. Kedua hal tersebut tidak dimiliki
oleh jenis data nominal, ordinal, dan interval.
Dilihat dari bentuk instrument dan peernyata yang dikembangkan instrument, menurut
Djaali bentuk sekala yang dapat digunakan dalam pengukuran bidang pendidikan yaitu : skala
likert, skala Guttman, skala differensial, rating scale, dan skala thurstone.
1. Skala likert
Skala Likert ialah skala yang dapat dipergunaan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.
Ada dua bentuk peenyatan yang menggunakan skal likert yaitu bentuk pertanyaan positif
untuk mengukur sikap positif, dan bentuk pertanyaan negative untuk mengukur sikap negatif.
Pernyataan positif diberik skor 5,4,3,2, dan 1; sedangkan bentuk negatif diberi skor
1,2,3,4, dan 5 atau -2,-1, 0,1,2. Bentuk jawaban skal liker adalah sangat setuju,setuju, raguragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Contoh :
N
o.
Pernyataan
Jawaban
S
S
R
R
T
S
ST
S
X
X
SS = Sangat Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
RR = Ragu-Ragu
7
2. Skala Guttman
Skala Guttman yaitu skala yang menginginkan tipe jawaban tegas, seperti jawaban
benar-salah, ya-tidak, pernah-tidak pernah,positif-negatif,tinggi-rendah, baik-buruk, dan
seterusnya. Pada skala ini hanya dua interval yaitu setuju dan tidak setuju.
3. Semantic Differensial
Skala Differensial yaitu skala yang mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan
ganda atau checklist, tetapi tersusun dalam satu gasris yang kontinu di mana jawaban yang
sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negative terletak
dibagian kiri garis, atau sebaliknya.
Demokrasi
Otoriter
Bertanggung
Jawab
Tidak
Bertanggung
Jawab
Memberi
Kepercayaan
Mendominasi
Menghargai
Bawahan
Tidak
Menghargai
Bawahan
Keputusan
Diambil
Bersama
Keputusan
Diambil
Sendiri
4. Rating Scale
Data-data skala yang diperoleh melalui tiga skala yang dikemukan diatas adalah data
kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Rating Scale data yang diperoleh adalah data
kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Seperti halnya
skala lainnya, dalam Rating Scale responden akan memillih salah satu jawab kuantitatif yang
telah disediakan.
Contoh :
Kenyamanan ruang kelas XI-IA-1 :
5
4
3
2
1
Kebersihan ruang kelas XI-IA-1 :
5
4
3
2
1
5. Skala Thurstone
8
Skala Thurstone ialah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skal
interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut kunci skor menghasilkan nilai yang
berjarak sama.
Contoh : minat siswa terhadap pelajaran fisika,
No.
Pernyataan
Jawaban
7
Pelajaran fisika
bermanfaat
Saya berusahan
memiliki buku pelajaran
fisika
pengambilan data yang digunakan adalah dengan cara sampling, dan alat yang digunakan
dalam penelitian berupa instrument penilaian hasil belajar, baik itu ranah kognitif, ranah
psikomotorik, dan ranah afektif.
Daftar Pustaka
10
11