Disusun Oleh:
ELIDAR HASRANOFA
NIM 2213201011
i
BAB I
PENDAHULUAN
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton
mengenai sifat gerak benda.Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang
fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain,
kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum
pada waktu kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita menendang bola, dikatakan
1
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum gerak
Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak
dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini memungkinkan kita agar dapat
memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum
ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang
disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam
karyanya Philosophi Naturalis Principa Mathematica, pertama kali ditebitkan pada 05 Juli
1687.
“Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka benda
diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan“.
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan
kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan
ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai kelembaman. Benda yang
3
mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya (malas bergerak), dan benda yang
benda yang cenderung mempertahankan keadaan geraknya (diam atau bergerak) inilah yang
disebut kelembaman atau inersia (kemalasan). Oleh karena itu hukum pertama Newton
Seseorang yang berada dalam bus yang berjalan dan tiba – tiba berhenti, maka badan orang
tersebut akan tersentak keras ke depan. Namun kepala cenderung tidak bergerak dan tersentak
dalam posisi yang menjulur. Karena kepala melekat pada badan, maka kepala akan terbentur
Berdasarkan kegiatan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap benda yang diam
cenderung untuk tetap diam dan benda yang bergerak lurus beraturan cenderung untuk tetap
bergerak lurus beraturan (ingin mempertahankan keadaannya). Sifat demikian itulah yang
“Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding
lurus dengan besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan massa
benda tersebut”.
F
a=
𝑚
Dimana :
4
F = gaya, Satuannya N
m = massa, Satuannya Kg
Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan massa
dan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah suatu pengaruh
pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya, artinya dipercepat.
Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya gaya
yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya
percepatan yang dihasilkan gaya. Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur
Pada gambar disamping, sebuah benda ditarik dengan gaya F. Dengan adanya gaya F,
maka benda bergerak dengan percepatan a. Pada kasus yang kedua, benda dengan
massa m ditarik oleh 2 orang dengan gaya 2F. Pada Kasus yang kedua ini, benda bergerak
dengan percepatan 2a, massa benda ditambah dan ditarik dengan gaya F. Pada kasus yang
1. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda dengan massa m
berbanding langsung ( sebanding ) dengan besar resultan gaya. Makin besar gaya, makin
besar percepatan.
5
2. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda berbanding terbalik
Contoh soal :
Seorang perawat sedang mendorong pasien dengan berat badan 45 kg yang ditidurkan di atas
sebuah strecher dengan gaya F. Oleh karena gaya F tersebut, strecher menjadi bergerak dengan
Diketahui : m = 45 Kg
a = 10 m/s2
Ditanya : F ?
Jawab : F = m.a
= 45 Kg . 10 m/s2 = 450 N
Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda melakukan gaya
pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang
Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama
tetapi arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu sama besar tetapi
berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya yang dimaksudkan dalam Hukum
III Newton ini bekerja pada dua benda yang berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi
6
pada dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal fisika disebutkan
bahwa gaya aksi adalah gaya yang kita lakukan, meskipun sebenarnya bisa dipertukarkan.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa
keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja
pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun
Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang
muncul sendirian.
Sebagai Contoh, ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong tanah kebelakang (
aksi ). Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan, sehingga kita berjalan
kedepan. Saat seorang dokter berjalan, hentakan kaki ke permukaan lantai mengartikan bahwa
dokter tersebut menekankan kakinya ke permukaan lantai dengan gaya reaksi bumi yang sama
Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung,
pendayung mendorong air ke belakang ( aksi ). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung
Yang bisa dibaca sebagai “ gaya benda A yang bekerja pada benda B sama
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hukum I Newton berbunyi “ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan
Hukum II Newton berbunyi “ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada
suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa
benda itu “.
Hukum III Newton berbunyi “ bila suatu benda melakukan gaya pada benda lainnya, maka
akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang berlawanan”. Dimana :
Faksi = - Freaksi
8
DAFTAR PUSTAKA
http://thamaro.blogspot.com/2012/12/makalah-hukum-newton.html