Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

APLIKASI HUKUM NEWTON

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biomedik

Disusun Oleh:

ELIDAR HASRANOFA

NIM 2213201011

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


POLTEKKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

2.1 Pengertian Hukum Newton......................................................................... 3

2.2 Hukum I Newton ........................................................................................ 3

2.2.1 Bunyi Hukum I Newton....................................................................... 3

2.2.2 Hukun Newton Pertama Sebagai Hukum Kelembaman ........................ 3

2.3 Hukum II Newton ...................................................................................... 4

2.3.1 Bunyi Hukum II Newton ..................................................................... 4

2.3.2 Gaya, Massa, dan Hukum Kedua Newton ............................................ 5

2.4 Hukum III Newton ..................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 8

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton

mengenai sifat gerak benda.Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang

fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain,

kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum

yang merupakan dasar mekanika klasik.

Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan. Misalnya,

pada waktu kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita menendang bola, dikatakan

bahwa kita mengerjakan suatu gaya dorong pada mobil mainan.

Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami perubahan-perubahan

lokasi atau berpindah tempat.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Hukum Newton?

2. Bagaimana bunyi Hukum I Newton?

3. Bagaimana bunyi Hukum II Newton?

4. Bagaimana bunyi Hukum III Newton?

1
1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Hukum Newton

2. Untuk mengetahui bunyi Hukum I. Newton

3. Untuk mengetahui bunyi Hukum II. Newton

4. Untuk mengetahui bunyi Hukum III. Newton

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum Newton

Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum gerak

Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak

dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini memungkinkan kita agar dapat

memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.

Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum

ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang

disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam

karyanya Philosophi Naturalis Principa Mathematica, pertama kali ditebitkan pada 05 Juli

1687.

2.2 Hukum I Newton

2.2.1 Bunyi Hukum I Newton

“Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka benda

diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan“.

2.2.2 Hukun Newton Pertama Sebagai Hukum Kelembaman

Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau

bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan

kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan

ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai kelembaman. Benda yang

3
mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya (malas bergerak), dan benda yang

mula-mula bergerak akan mempertahankan keadaan bergeraknya (malas berhenti). Sifat

benda yang cenderung mempertahankan keadaan geraknya (diam atau bergerak) inilah yang

disebut kelembaman atau inersia (kemalasan). Oleh karena itu hukum pertama Newton

disebut juga hukum Kelembaman atau Hukum inersia.

Contoh penerapan hukum I Newton yaitu :

Seseorang yang berada dalam bus yang berjalan dan tiba – tiba berhenti, maka badan orang

tersebut akan tersentak keras ke depan. Namun kepala cenderung tidak bergerak dan tersentak

dalam posisi yang menjulur. Karena kepala melekat pada badan, maka kepala akan terbentur

dengan keras ke depan menyebabkan kerusakan pada vertebra serviks.

Berdasarkan kegiatan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap benda yang diam

cenderung untuk tetap diam dan benda yang bergerak lurus beraturan cenderung untuk tetap

bergerak lurus beraturan (ingin mempertahankan keadaannya). Sifat demikian itulah yang

disebut sebagai kelembaman (inersia) suatu benda.

2.3 Hukum II Newton

2.3.1 Bunyi Hukum II Newton

“Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding

lurus dengan besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan massa

benda tersebut”.

Secara matematis dapat ditulis :

F
a=
𝑚

Dimana :

4
F = gaya, Satuannya N

m = massa, Satuannya Kg

a = Percepatan, Satuannya ms-2

2.3.2 Gaya, Massa, dan Hukum Kedua Newton

Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan massa

dan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah suatu pengaruh

pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya, artinya dipercepat.

Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya gaya

yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya

percepatan yang dihasilkan gaya. Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur

resistensinya terhadap percepatan.

Contoh penerapan Hukum II Newton :

Pada gambar disamping, sebuah benda ditarik dengan gaya F. Dengan adanya gaya F,

maka benda bergerak dengan percepatan a. Pada kasus yang kedua, benda dengan

massa m ditarik oleh 2 orang dengan gaya 2F. Pada Kasus yang kedua ini, benda bergerak

dengan percepatan 2a, massa benda ditambah dan ditarik dengan gaya F. Pada kasus yang

ketiga benda bergerak dengan percepatana/2 .

Dalam hukum ini, Newton menyimpulkan sebagai berikut :

1. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda dengan massa m

berbanding langsung ( sebanding ) dengan besar resultan gaya. Makin besar gaya, makin

besar percepatan.

5
2. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda berbanding terbalik

dengan massa benda m. Makin besar massa, makin kecil percepatan.

Contoh soal :

Seorang perawat sedang mendorong pasien dengan berat badan 45 kg yang ditidurkan di atas

sebuah strecher dengan gaya F. Oleh karena gaya F tersebut, strecher menjadi bergerak dengan

percepatan 10m/s2. Berapakah gaya yang diberikan pada mobil-mobilan?

Diketahui : m = 45 Kg

a = 10 m/s2

Ditanya : F ?

Jawab : F = m.a

= 45 Kg . 10 m/s2 = 450 N

2.4 Hukum III Newton

Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda melakukan gaya

pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang

berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III Newton ini berbunyi :

Gaya aksi = gaya reaksi.

Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.

Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi.

Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama

tetapi arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu sama besar tetapi

berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya yang dimaksudkan dalam Hukum

III Newton ini bekerja pada dua benda yang berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi

6
pada dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal fisika disebutkan

bahwa gaya aksi adalah gaya yang kita lakukan, meskipun sebenarnya bisa dipertukarkan.

Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa

keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja

pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun

berlawanan arah ( reaksi ).

Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang

muncul sendirian.

Sebagai Contoh, ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong tanah kebelakang (

aksi ). Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan, sehingga kita berjalan

kedepan. Saat seorang dokter berjalan, hentakan kaki ke permukaan lantai mengartikan bahwa

dokter tersebut menekankan kakinya ke permukaan lantai dengan gaya reaksi bumi yang sama

melalui lantai pada kaki dokter tersebut.

Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung,

pendayung mendorong air ke belakang ( aksi ). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung

kedepan sehingga perahu bergerak kedepan.

Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :

FA = - FB Atau Faksi = - Freaksi

Yang bisa dibaca sebagai “ gaya benda A yang bekerja pada benda B sama

dengannegativ gaya benda B yang bekerja pada benda A ”

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.

 Hukum I Newton berbunyi “ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama

dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan

tetap bergerak lurus beraturan”.

 Hukum II Newton berbunyi “ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada

suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa

benda itu “.

 Hukum III Newton berbunyi “ bila suatu benda melakukan gaya pada benda lainnya, maka

akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang berlawanan”. Dimana :

Faksi = - Freaksi

8
DAFTAR PUSTAKA

http://thamaro.blogspot.com/2012/12/makalah-hukum-newton.html

Ruwanto, Bambang. 2009. Asas-asas Fisika 2A. Yogyakarta:Yudhistira

Sugijono, dkk. 1996. Konsep-konsep Fisika. Klaten: PT Intan Pariwara

Anda mungkin juga menyukai