DINAMIKA PARTIKEL
Dosen : ICHWAN NUGROHO SE., MM
Disusun Oleh :
MUHAMMAD NAUFAL BILAL SYAM
Kelas : 01TPLP032
Semester : 01 (satu)
Ruang : V. 324
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi Allah SWT.
Dan taklupa juga kami sampaikan atas rasa terimakasih kepada orang tua
kita yang sudah mendukung dan menyemangati putra/putri nya dalam menuntut
ilmu serta dengan tulus ikhlas memberikan dorongan dan doa sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Fisika Dasar yang diamanatkan oleh dosen penulis. Yaitu Bapak Dosen
Ichwan Nughroho SE., MM. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun
dalam isi.
Penulis
8 Desember 2022
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................4
1.2 Metode Penulisan................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................4
1.4 Rumusan Masalah................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1 Dinamika : Gerak dan Gaya..................................................................................6
2.2 Hukum Newton Pertama......................................................................................7
2.3 Hukum Newton Kedua.........................................................................................8
2.4 Hukum Newton Ketiga.......................................................................................10
2.5 Berat Dan Massa................................................................................................12
2.6 Sistem Satuan Mekanika....................................................................................13
BAB III...............................................................................................................................15
PENUTUP......................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................15
3.2 Saran..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Gaya kita gambarkan sebagai tarikan dan dorongan contohnya ketika kita
mendorong mobil mogok, kita memberikan gaya pada mobil tersebut. Atau ketika
sebuah mesin mengangkat lift berarti sebuah gaya telah di berikan. Kita katakan
bahwa sebuah benda jatuh karena gaya gravitasi. Gaya tidak selalu menyebabkan
gerak. Sebagai contoh, anda bisa saja mendorong sebuah meja sekuat tenaga tetapi
meja tersebut tetap tidak bergerak.
Salah satu cara untuk mengukur besar (atau kekuatan) gaya ialah dengan
mengunakan neraca pegas. Biasanya nerca di gunakan untuk menimbang berat
sebuah benda, dengan istilah berat, yang dimaksud adalah gaya gravitasi yang
bekerja pada benda tersebut . neraca pegas, jika telah dikalibrasi dapat juga di
gunakan untuk mengukur jenis gaya yang lain. Sebuah gaya memiliki arah dan
besar, sehingga merupakan vektor. Kita dapat menyatakan gaya apapun pada
sebuah diagram dengan sebuah tanda panah, seperti yang kita lakukan dengan
kecepatan. Arah tanda panah tersebut merupakan dorongan atau tarikan, dan
panjangnya di gambarkan sebanding dengan besar gaya.
Sebuah benda akan berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan apabila resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol´. (Jika
∑ F = 0 Maka V = Tetap)
Untuk menyatakan ukuran secara luas dari konsep massa, kita harus
mendefinisikan suatu standar. Dalam SI satuan massa adalah kilogr4am (kg).
Istilah massa dan berat sering di kacaukan antara satu dengan yang lainnya, tetapi
adalah penting untuk membedakan keduanya. Massa adalah sifat dari benda itu
sendiri (yaitu ukuran inersia benda tersebut atau jumlah zatnya). Berat adalah
gaya,gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah benda. Untuk melihat
perbedaannya, misalkan kita membawa sebuah benda ke bulan. Benda itu hanya
akan mempunyai berat seperenam dari beratnya di bumi, karena gaya gravitasi
lebih lemah,tetapi massa akan tetap sama. Benda tersebut akan tetap memiliki
jumlah zat yang sama dan inersia yang sama karena tidak adanya gesekan.
Hukum Newton pertama menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total yang
bekerja pada sebuah benda, benda tersebut akan tetap diam, atau jika sedang
bergerak akan tetap bergerak dengan laju konstan dalam garis lurus. Tetapi apa
yang terjadi jika sebuah gaya total diberiakan pada benda tersebut? Newton
berpendapat bahwa kecepatan akan berubah, suatu gaya total yang diberikan pada
sebuah benda mungkin menyebabkan lajunya bertamba. Atau, jika gaya total itu
mempunyai arah yang berlawanan dengan gerak , gaya tersebut akan memperkecil
laju benda itu. Jika arah gaya total yang bergerak, maka arah kecepatannya akan
berubah (dan mungkin besarnya juga).
Berat sebuah benda adalah gaya gravitasi yang dilakukan oleh bumi
padanya. Berat termasuk gaya, karena itu ia merupakan besaran vektor. Arah dari
vektor ini adalah arah dari gaya gravitasi, yaitu menuju pusat bumi, besar berat
dinyatakan dengan satuan gaya, seperti misalnya pon atau Newton. Jika sebuah
benda bermassa m dibiarkan jatuh bebas, percepatannya adalah percepatan
gravitasi g dan gaya yang bekerja padanya adalah gaya berat W. jika hukum
Newton kedua, F = ma, diterapkan pada benda yang sedang jatuh bebas, maka
diperoleh W = mg. baik W maupun g, keduanya adalah vektor yang mengarah ke
pusat bumi, karena itu dapat dituliskan : W = mg Dengan W dan g adalah besar
vektor berat dan vektor percepatan.
Telah kita lihat bahwa berat benda, yaitu tarikan kebawah oleh bumi pada
benda, adalah besaran vektor, sedangkan massa benda adalah besaran scalar.
Hubungan kuantitatif antara dan massa diberikan oleh W = mg. karena g berbed-
beda dari satu titik lain di bumi, maka W yaitu berat benda bermassa m, berbeda
juga untuk tempat yang berbeda. Jadi berat benda bermassa satu kilogram di
tempat yang memiliki g = 9,80m/s 2 adalah 9.80 N, di tempat dengan g = 9,78 m/s
2 , benda yang sama beratnya hanya 9.78 N.
3.1 Kesimpulan
a). Gaya kita gambarkan sebagai tarikan dan dorongan contohnya ketika kita
mendorong mobil mogok, kita memberikan gaya pada mobil tersebut. Atau ketika
sebuah mesin mengangkat lift berarti sebuah gaya telah di berikan. Kita katakan
bahwa sebuah benda jatuh karena gaya gravitasi. Gaya tidak selalu menyebabkan
gerak. Sebagai contoh, anda bisa saja mendorong sebuah meja sekuat tenaga tetapi
meja tersebut tetap tidak bergerak.
b). Gerak dinyatakan dalam besaran vektor r, v dan a, tanpa mempersoalkan apa
yang “menyebabkan” gerak tersebut. Sebagian besar pembahasan bersifat
geometris semata. pasal ini dan pasal berikut akan di bahas penyebab gerak,
pembahasan ini termasuk bagian mekanika yang disebut dinamika.
c). Gerak dari suatu partikel tertentu ditentukan oleh sifat dan susunan benda-
benda lain yang merupakan lingkungannya.
e). Hukum Newton kedua adalah : “percepatan sebuah denda berbanding lurus
dengan gaya totsl usng bekerja padanya dan berbanding terbalik
dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang
bekerja padanya”.
f). Hukum Newton yang ketiga: “ketika suatu benda memberikan gaya pada
benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar
tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama”. Hukum ini kadang
kadang-kadang dinyatakan juga sebagai “untuk setiap aksi ada reaksi yang
sama dan berlawanan arah”. pernyataan ini memang benar. Tetapi untuk
menghindari kesalah pahaman, sangat penting untuk mengingat bahwa
gaya “aksi” dan gaya “reaksi” bekerja pada benda yang berbeda.
g). Newton mengunakan istilah massa sebagai sinonim jumlah zat. Pandangan
intuitif mengenai massa benda ini tidak terlalu tepat karena konsep “jumlah zat”
tidak terdefinisi dengan baik. Lebih tepat lagi, dapat kita katakana bahwa massa
adalah ukuran inersia suatu benda. Makin besar massa yang dimiliki sebuah
benda, makin sulit merubah keadaan geraknya. Lebih sulit menggerakkannya dari
keadaan diam, atau menghentikannya ketika sedang bergerak.
3.2 Saran
Materi dinamika ini perlu dikaji lebih mendalam lagi, hal ini agar materi
tentang dinamika ini dapat dikuasai dengan sempurna oleh mahasiswa
sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA