Anda di halaman 1dari 16

KINEMATIKA PARTIKEL

KELOMPOK : 2
KELAS : B1-PAGI

NAMA:

1.Ahmad Bukhari Prastio (2307210054)


2.Muhammad Barakah (2307210055)
3.Gilang Atthalansah Putra (2307210056)
4.Ragel Prabowo (2307210059)

TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "KINEMATIKA PARTIKEL".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karyailmiahini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Medan,Oktober2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................

1.1 Latar Belakang ....................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
1.3 Tujuan .................................................................................................
1.4 Manfaat ...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................

KINEMATIKA PARTIKEL ........................................................................

1.Pergeseran,Kecepatan,dan Percepatan .....................................................

1.1 Pergeseran ...............................................................................

1.2 Kecepatan ................................................................................

1.2.1 Kecepatan rata-rata ...................................................

1.2.2 Kecepatan Sesaat ......................................................

1.3 Percepatan ...............................................................................

1.3.1 Percepatan rata-rata ..................................................

1.3.2 Percepatan Sesaat .....................................................

2. Gerak dalam Satu Dimensi dengan Percepatan Konstan ..........................

2.1 Gerak dalam Arah Sumbu x ....................................................

2.2 Gerak dalam Arah Sumbu y ....................................................

2.2.1 Gerak Jatuh Bebas ....................................................

2.2.2 Gerak Vertikal ke Atas ..............................................

3.Gerak Lurus ............................................................................................

BAB III PENUTUP ...................................................................................

3.1 Kesimpulan .............................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Fisika adalah salah satu ilmu pasti yang mempelajari tentang benda. Salah satu kajian
dalam fisika adalah mengenai gerak benda atau yang disebut dengan mekanika. Dalam ilmu
mekanika, gerak suatu benda dapat didefinisikan menjadi dua bagian, yaitu kinematika dan
dinamika. Kinematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerak suatu benda tanpa
memperhatikan bagaimana benda tersebut bergerak. Sedangkan dinamika membahas mengenai
pergerakan suatu benda dengan memperhatikan bagaimana benda tersebut bergerak. Partikel
adalah objek yang menjadi pengamatan dalam mekanika, dimana objek tersebut berupa benda,
memiliki massa dan dapat dihitung. Jadi, dalam mengkaji suatu pergerakan benda,dapat
dilakukan dengan dua sudut pandang ilmu, yaitu kinematika dan dinamika. Dalam mempelajari
kinematika maupun dinamika, tentunya banyak hal yang perlu dipelajari. Seperti halnya bola
yang dilempar dengan arah yang membentuk lintasan seperti parabola. Hal ini memiliki
keterkaitan tentang kecepatan, posisi, waktu dan jarak.
Kompleksnya perhitungan yang dicari dapat dengan mudah dipelajari dalam kinemaika partikel.
Sebab kinematika partikel merupakan awal dalam mempelajari tentang gerak benda sebelum
mempelajari tentang dinamika partikel.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut merupakan rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini.
1. Apa yang dimaksud dengan kinematika partikel?
2. Apa yang dimaksud dengan gerak translasi?
3. Bagaimana gerak translasi dan apa jenis gerak translasi beserta perhitungannya?
4. Bagaimana gerak rotasi dan apa jenis gerak rotasi beserta perhitungannya?
5. Bagaimana hubungan antara gerak translasi dan rotasi?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kinematika partikel.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan gerak translasi.
3. Mengetahui bagaimana gerak translasi dan apa jenis gerak translasi beserta
perhitungannya.
4. Mengetahui bagaimana gerak rotasi dan apa jenis gerak rotasi beserta perhitungannya.
5. Mengetahui bagaimana hubungan antara gerak translasi dan rotasi

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Bagi Penulis

Dalam penulisan makalah ini manfaat yang kami dapat bagi penulis yaitu memberikan banyak
pengalaman dalam penyusunan makalah ini dan juga bisa memberikan informasi tentang
Kinematika Partikel dan bisa menjelaskan tentang Kinematika Partikel serta hal – hal yang
berkaitan dengan Kinematika Partikel

2. Bagi Pembaca

Manfaat bagi pembaca yang membaca makalah ini adalah mendapat informasi tentang
Kinematika Partikel dan penjelasan tentang Kinematika Partikel.
BAB II
PEMBAHASAN

KINEMATIKA PARTIKEL

Kinematika partikel adalah studi yang mempelajari karakteristik gerak suatu partikel. Posisi suatu
partikel didefinisikan sebagai vektor koordinat dari awal titik acuan ke partikel.
Kinematika adalah cabang fisika yang mempelajari tentang gerak. Benda dikatakan bergerak jika
benda mengalami perubahan posisi. Besar perubahan posisi dinyatakan sebagai perpindahan.
Perpindahan yang terjadi setiap satuan waktu disebut dengan kecepatan. Jika kecepatan benda
berubah maka kita mengenal besaran percepatan. Percepatan adalah perubahan kecepatan setiap
detik.

Posisi, perpindahan, kecepatan, dan percepatan adalah besaran-besaran fisika yang berkaitan
langsung dengan cabang kinematika. Dalam belajar tentunya kamu harus memahami rumus
kinematika gerak lurus & materi gerak lainnya dalam soal kinematika.

Besaran-besaran ini merupakan besaran vektor. Sehingga saat menyatakan nilai dari besaran-
besaran ini harus disertai dengan arahnya. Selain besaran-besaran kinematika dengan analisis
vektor tersebut, dalam kinematika juga dipelajari besaran skalar yang berkaitan langsung dengan
gerak, yaitu jarak, kelajuan dan perlajuan. Jarak menyatakan panjang lintasan yang ditempuh
suatu benda, kelajuan menyatakan besar jarak yang ditempuh setiap satuan waktu dan perlajuan
adalah perubahan kelajuan setiap satuan waktu.

Dalam mempelajari gerak, kinematika membagi gerak menjadi beberapa jenis. Berdasarkan
lintasannya gerak dibedakan menjadi gerak lurus dan tak lurus. Gerak lurus adalah gerak dengan
lintasan lurus. Gerak lurus dibedakan menjadi dua yaitu gerak lurus dengan kecepatan konstan
dan gerak lurus dengan percepatan konstan. Pada gerak lurus nilai dari besaran vektor dan skalar
memiliki besar yang sama.

Gerak tak lurus adalah gerak dengan lintasan tak lurus. Ada banyak gerak jenis ini, namun
yang dipelajari hanya gerak parabola dan gerak melingkar. Gerak parabola merupakan gerak
dengan lintasan berupa parabola. Gerak ini merupakan perpaduan dua jenis gerak, yaitu gerak
dengan kecepatan konstan dan gerak dengan percepatan konstan.

Berdasarkan dimensinya, gerak dibedakan menjadi tiga, gerak gerak satu dimensi, gerak dua
dimensi dan gerak tiga dimensi. Termasuk di dalam gerak satu dimensi adalah gerak lurus pada
satu sumbu koordinat. Gerak dua dimensi adalah gerak benda pada suatu bidang dan gerak tiga
dimensi adalah benda pada sebuah ruang. Gerak dua dan tiga dimensi biasanya lebih mudah
dipelajari jika besaran-besaran geraknya dinyatakan pada komponen-komponen sumbu x, y dan
z.
1. PERGESERAN, KECEPATAN dan PERCEPATAN

1.1. Pergeseran

Posisi dari suatu partikel di dalam suatu sistem koordinat dapat dinyatakan dengan vektor
posisi:

𝑟̅ = i𝑥̅ +j𝑦̅ J ............................................................................................... 2.1

ika posisi suatu partikel pada koordinat kartesian terdapat pada titik (x,y), maka vektor posisi
dapat dinyatakan sebagai berikut :

Partikel bergerak dari pisisi pertama 1 𝑟̅ ke posisi kedua 2 𝑟̅ melalui lintasan sembarang
(tidak harus lurus). Pergeseran merupakan suatu vektor yang menyatakan perpindahan partikel
dari posisi pertama ke posisi kedua melalui garis lurus. Dengan demikian, pergeseran
didefinisikan:

∆𝑟̅ =𝑟̅ 2-𝑟̅ 1 ............................................................................................... 2.2

Sebagai contoh: sebuah partikel pada saat t 1 berada pada posisi r1 bergerak pada suatu lintasan
hingga pada saat t2 sudah berada pada posisi r2 .Maka perpindahan/ pergeseran partikel tersebut
dinyatakan oleh ∆𝑟̅ .
1.2. Kecepatan

Pertikel bergerak dengan suatu lintasan tertentu. Pada saat t 1, partikel berada pada posisi 𝑟̅ 1dan
pada saat t2 partikel berada pada posisi 𝑟̅ 2 . Kecepatan adalah pergeseran partikel tiap satuan
waktu.

1.2.1. Kecepatan rata-rata

Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan posisi (perpindahan/pergeseran) suatu


partikel selama selang waktu tertentu. Secara matematis dirumuskan :

𝑟̅ 2−𝑟̅ 1 ∆𝑟̅
𝑣̅ r = 𝑡2−𝑡1 = ∆𝑡̅ ............................................................................................... 2.3

1.2.2. Kecepatan sesaat.

Kita dapat menghitung kecepatan pada saat tertentu dari sebuah partikel yang sedang
bergerak. Kecepatan semacam itu kita beri nama sebagai kecepatan sesaat. Lihat persamaan 2.3
di atas, jika selang waktu pengukuran ∆t dibuat mendekati harga nol maka diperoleh kecepatan
sesaat, yaitu kecepatan pada saat t tertentu. Sehingga kecepatan sesaat dapat dirumuskan:

∆𝑟̅
𝑣 = lim ∆𝑡̅ ............................................................................................... 2.4

∆𝑡 → 0

Persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk :

𝑑𝑟̅
𝑣 = 𝑑𝑡 ............................................................................................... 2.5

Secara lebih umum jika kita menganalisis gerak dalam 2 dimensi, kecepatan sesaat 𝑣
dinyatakan :

𝑑𝑟̅ 𝑑𝑟̅ d𝑦̅


𝑣 = 𝑑𝑡 = 𝑑𝑡 𝑖̅ + 𝑗̅ ............................................................................................... 2.6
𝑑𝑡

𝑣 = 𝑣 x𝑖̅ + 𝑣 y𝑗̅
1.3. Percepatan

Sebuah partikel seringkali mengalami perubahan kecepatan selama pergerakannya.


Percepatan adalah sebuah besaran yang digunakan untuk menjelaskan kenyataan tersebut. Kita
mendefinisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan tiap satuan waktu.

1.3.1. Percepatan rata-rata

Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu ∆t. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut:

𝑣̅2−𝑣̅1 ∆𝑣̅
𝑎̅ = = ∆𝑡 ............................................................................................... 2.7
𝑡2−𝑡1

1.3.2. Percepatan sesaat

Kita dapat menghitung percepatan pada saat tertentu dari sebuah partikel yang sedang
bergerak. Percepatan semacam itu kita beri nama sebagai percepatan sesaat. Lihat persamaan 2.7
di atas, jika selang waktu pengukuran ∆t dibuat mendekati harga nol maka diperoleh percepatan
sesaat, yaitu percepatan pada saat t tertentu. Sehingga percepatan sesaat dapat dirumuskan :

∆𝑣̅
𝑎̅ = lim ∆𝑡

∆𝑡 → 0

Persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk :

𝑑𝑣̅
𝑎 = 𝑑𝑡 ............................................................................................... 2.8

Secara lebih umum jika kita menganalisis gerak dalam 2 dimensi, percepatan sesaat a
dinyatakan :

............................................................................................... 2.9

2. GERAK DALAM SATU DIMENSI dengan PERCEPATAN KONSTAN

Sebuah partikel dikatakan melakukan gerak satu dimensi jika selama pergeserannya partikel
hanya melibatkan satu sumbu koordinat saja untuk menunjukan arah gerakannya. Sebagai contoh
sebuah partikel yang bergerak di atas permukaan datar ke arah kanan dari suatu titik acuan atau
sebuah partikel yang mengalami gerak jatuh bebas dari ketinggian tertentu. Kita biasa
menggunakan sumbu x untuk menganalisis gerak pada arah horisontal dan sumbu y untuk gerak
vertikal.
2.1. Gerak dalam arah sumbu x.

Gerak satu dimensi berarti partikel bergerak dalam satu arah saja, misalkan dalam arah sumbu
x. Sehingga pergeseran, kecepatan dan percepatan gerak tersebut dinyatakan :

............................................................................................... 2.10

Sekarang kita akan merumuskan berbagai keadaan dalam gerak satu dimensi. Namun karena
dalam gerak satu dimensi arah gerak sudah ditentukan maka kita akan menganalisis gerak
tersebut sebatas besarnya saja. Perumusan kita akan dibatasi untuk gerak dengan Percepatan
konstan. Suatu partikel dikatakan mengalami gerak dengan percepatan konstan manakala partikel
tersebut mengalami perubahan kecepatan yang tetap tiap satuan waktu. Kita telah mendefinisikan
percepatan rata-rata pada persamaan 2.7.

Jika waktu mula-mula t1 = 0 dan t2 kita nyatakan sebagai selang waktu t, sedangkan v1
dinyatakan sebagai kecepatan awal (vo) dan v2 merupakan kecepatan pada saat t yang dinyatakan
dengan vx, maka persamaan 2.7 dapat dinyatakan :

............................................................................................... 2.11

Persamaan ini menunjukan bahwa pada selang waktu t, kecepatan telah bertambah sebesar art
Jika percepatan konstan, maka kita juga dapat menyatakan bahwa kecepatan rata-ratanya adalah
kecepatan awal (vo) ditambah kecepatan pada selang waktu t (vt) dibagi dua :

............................................................................................... 2.12

Berdasarkan persamaan 2.10, kita juga dapat mengatakan bahwa vrt menyatakan pertambahan
posisi dalam selang waktu t. Dengan demikian maka posisi partikel dapat dinyatakan :

𝑥 = x0 + vrt ............................................................................................... 2.13

Dengan mensubstitusikan persamaan 2.11 ke dalam persamaan 2.12, maka diperoleh :

1
𝑥 = x0 + ( v0 + vx )t ............................................................................................... 2.14
2
Sekarang kita subtitusikan persamaan 2.10 ke persamaan 2.13, sehingga diperoleh :

Akhirnya diperoleh :

............................................................................................... 2.15

Berdasarkan persamaan 2.10 kita juga bisa merumuskan bahwa :

vt−v0
𝑡= 𝑎

Jika persamaan tersebut yang kita subtitusikan ke persamaan 2.14, maka diperoleh :

Jika kita selesaikan persamaan tersebut maka diperoleh :

............................................................................................... 2.16

Pembahasan yang baru saja kita lakukan telah membawa kita pada suatu benang merah di mana
kita dapat menghubungkan keempat variabel dalam kinematika, yaitu posisi, kecepatan,
percepatan dan waktu dalam satu paket persamaan. Semua permasalahan tentang gerak partikel
dapat diselesaikan dengan menggunakan 4 buah persamaan berikut :
2.2. Gerak dalam arah sumbu y.

Persamaan gerak dalam arah sumbu y diturunkan persis sama dengan persamaan-persamaan
yang sudah diperoleh pada bagian 2.1 di atas. Sehingga kita akan menuliskan keempat
persamaan pokok gerak dalam arah sumbu y secara langsung sebagai berikut :

Contoh gerak dalam arah sumbu y adalah Gerak Jatuh Bebas dan Gerak Vertikal Ke atas.

2.2.1. Gerak Jatuh Bebas

Gerak jatuh bebas adalah kondisi khusus dari gerak dalam arah sumbu y. Suatu partikel
dikatakan mengalami Gerak Jatuh Bebas ketika partikel tersebut jatuh dari ketinggian tertentu
(yo) dengan kecepatan awal vo = 0 dan dipercepat ke bawah oleh percepatan gravitasi bumi (g).
Dengan kata lain, pada Gerak Jatuh Bebas diberlakukan vo = 0, yo = 0 dan ay = g. Karena arah
gerak selalu ke bawah, maka arah ke bawah diberi tanda positip. Dengan memasukan batasan-
batasan tersebut dalam 4 persamaan pokok gerak 1 dimensi diperoleh persamaan-persamaan
untuk Gerak Jatuh Bebas sebagai berikut:

𝑣 y = gt ............................................................................................... 2.17

1
𝑦 = 2 vy ............................................................................................... 2.18

1
𝑦 = 2 gt2 ............................................................................................... 2.19

Vy = 2gy............................................................................................... 2.20

2.2.2. Gerak Vertikal Ke atas

Gerak vertikal ke atas terjadi manakala suatu partikel dilemparkan secara vertikal ke atas
(membentuk sudut 00 terhadap sumbu y) dengan kecepatan awal (v0) tertentu. Partikel akan
mengalami percepatan negatif (perlambatan) akibat adanya percepatan gravitasi bumi (g) pada
arah yang berlawanan dengan arah kecepatan. Karena mengalami perlambatan maka pada saat
tertentu partikel akan mencapai titik tertingginya (berhenti) lalu terjatuh.
Berdasarkan definisi tersebut, maka kita dapat menurunkan paket persamaan untuk Gerak
Vertikal Ke Atas sebagai berikut :

vy = v0 – gt ............................................................................................... 2.21

y = y0 + 1⁄2( v0 + vt)t ............................................................................................... 2.22

1
y = y0 + v0t - 2 gt2 ............................................................................................... 2.23

vy2 = v02 – 2g (y – y0) ............................................................................................... 2.23

3. Gerak Lurus
Gerak adalah suatu perubahan posisi suatu objek yang diamati yakni dari suatu titik acuan. Titik
acuan yang dimaksud itu didefinisikan ialah sebagai titik awal objek tersebut ataupun juga titik
tempat pengamat berada. Gerak lurus ini adalah gerak suatu obyek yang lintasannya itu berupa
garis lurus. Jenis gerak ini disebut juga dengan suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu
yang sama itu terjadi perpindahan yang besarnya juga sama.
Gerak Lurus ini termasuk sebagai Gerak Translasi, merupakan gerakan suatu objek yang
bergerak itu tanpa berotasi. Dinamakan Garis Lurus dengan karena lintasannya itu berupa garis
lurus. Contohnya yang dapat kita lihat ialah pada mobil yang bergerak maju, gerakan oleh buah
apel yang jatuh dari pohonnya, serta pada tiap-tiap objek yang bergerak itu pada lintasan lurus.

Pada saat suatu objek itu bergerak, objek itu kemudian akan mengalami perubahan jarak dan juga
dapat pula mengalami perubahan posisi atau yang biasa disebut dengan perpindahan. Berikut
dijelaskan lebih lanjut,

 Jarak (distance) itu adalah panjang seluruh lintasan yang ditempuh oleh suatu objek yang
bergerak. Jarak itu hanya mempunyai nilai.
 Perpindahan (displacement) ini adalah panjang lintasan lurus yang diukur dari posisi
awal itu dengan posisi akhir dari objek tersebut. Perpindahan tersebut mempunyai nilai
serta arah.

Jadi bisa disimpulkan bahwa, jarak itu hanya mempunyai nilai sehingga merupakan besaran skalar.
Sedangkan untuk perpindahan itu merupakan besaran yang mempunyai nilai dan arah. Besaran
yang mempunyai nilai serta arah disebut dengan vektor.

Jika melihat sebuah objek yang bergerak, maka hal yang paling diperhatikan biasanya adalah
kecepatan dari objek tersebut bergerak. Terdapat dua istilah tentang seberapa cepat benda objek
bergerak diantaranya kelajuan serta kecepatan.
Kelajuan (speed) ini merupakan perbandingan antara jarak yang ditempuh oleh objek dengan
selang waktu yang diperlukan. Kelajuan tersebut merupakan besaran skalar (hanya mempunyai
nilai), Kecepatan (velocity) ini merupakan suatu perbandingan antara perpindahan objek itu
dengan selang waktu yang dibutuhkan. Kecepatan ini merupakan besaran vektor (artinya
memiliki nilai serta arah).
Jenis-jenis Gerak Lurus
A.Gerak Lurus Beraturan(GLB)
Gerak Lurus Beraturan (GLB) ini merupakan suatu gerak lurus yang mempunyai kecepatan yang
tetap disebabkan karna tidak adanya percepatan pada objek. Jadi, nilai percepatan pada objek
yang mengalami GLB ini ialah nol (a = 0).
Rumus gerak beraturan:
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Kinematika adalah bagian dari mekanika yang mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan
apa/siapa yang menggerakkan benda tersebut.

· Partikel merupakan suatu pendekatan/model dari benda yang diamati.

· Kecepatan adalah perpindahan per satuan waktu. Kecepatan rata-rata

Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan posisi (perpindahan/ pergeseran) suatu


partikel selama selang waktu tertentu.

Kecepatan sesaat

Kita dapat menghitung kecepatan pada saat tertentu dari sebuah partikel yang sedang bergerak.
Kecepatan semacam itu kita beri nama sebagai kecepatan sesaat. Jika selang waktu pengukuran
Dt dibuat mendekati harga nol maka diperoleh kecepatan sesaat, yaitu kecepatan pada saat t
tertentu.

Percepatan adalah sebuah besaran yang digunakan untuk menjelaskan kenyataan tersebut. Kita
mendefinisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan tiap satuan waktu.

Percepatan rata-rata

Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu Dt. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut:

Percepatan sesaat

Kita dapat menghitung percepatan pada saat tertentu dari sebuah partikel yang sedang bergerak.
Percepatan semacam itu kita beri nama sebagai percepatan sesaat. jika selang waktu pengukuran
Dt dibuat mendekati harga nol maka diperoleh percepatan sesaat, yaitu percepatan pada saat t
tertentu. Sehingga percepatan sesaat dapat dirumuskan
DAFTAR PUSTAKA

https://www.wardayacollege.com/fisika/kinematika/

https://staffnew.uny.ac.id/upload/132309687/pendidikan/ii-kinematika.pdf

https://mirza.staff.ugm.ac.id/fisdas/note1.pdf

Anda mungkin juga menyukai