Anda di halaman 1dari 41

DAR2/PROFESIONAL/184/1/2022

DAR2/Profesional/184/1/2022

PENDALAMAN MATERI FISIKA

MODUL 1: KINEMATIKA

Penulis: Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISTEK,


DAN TEKNOLOGI
2022
KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Kasih,
yang telah memberkati kita semua sehingga Modul Fisika ini dapat diselesaikan
dengan baik dan dapat digunakan oleh peserta PPG untuk mendalami bidang fisika.
Secara keseluruhan Modul Fisika ini terdiri dari 6 Modul yaitu: (1)
Kinematika, (2) Dinamika, (3) Fluida dan Termodinamika, (4) Gelombang dan
Optik, (5) Listrik dan Magnet, serta (6) Fisika Modern. Modul yang sekarang ini
kita pegang adalah Modul Ke 1 tentang Kinematika. Modul ini terdiri dari 4 KB
yaitu: 1) Besaran, Satuan, Pengukuran dan Vektor, 2) Gerak Lurus, 3) Gerak
Parabola, dan 4) Gerak Melingkar.
Modul ini diperuntukkan bagi para peserta PPG yang mempelajari bidang
fisika untuk mendapatkan sertifikasi sebagai guru fisika di SMA/SMK. Harapan
kami bahwa para peserta PPG dapat sungguh menguasai materi modul ini sehingga
nantinya dapat membantu siswa-siswi SMA/SMK menguasai bahan fisika yang
dipelajari dengan benar. Dengan bantuan yang tepat itu diharapkan nantinya akan
banyak siswa yang tertarik dan senang untuk menekuni bidang fisika lebih lanjut.
Semoga modul ini dapat membantu kemajuan guru fisika di Indonesia dan
akhirnya juga ikut membantu perkembangan pendidikan di Indonesia terutama
dalam bidang fisika.
Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu terselesainya penyusunan modul dan pirantinya ini. Kepada
para penyusun modul, para pengembang media, dan staf yang ikut bekerja keras
kami haturkan terima kasih. Kepada Prodi Pendidikan Fisika, FKIP, USD kami
ucapan terima kasih karena telah memberikan kesempatan dan waktu untuk
mengerjakan modul ini. Khususnya kepada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang telah mensponsori dan mempercayai kami untuk menyusun
modul ini, kami ucapkan banyak terima kasih. Semoga berkat dan karunia Allah
menyertai Anda semua.

Jakarta, 1 Juli 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 3


DAFTAR ISI ................................................................................................. 4
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... 5
DAFTAR TABEL ........................................ Error! Bookmark not defined.
........................................................................................... 6

A. Pendahuluan ...................................................................................... 7
B. Inti ..................................................................................................... 8

1. Capaian Pembelajaran ................................................................... 8


2. Pokok-Pokok Materi...................................................................... 8
3. Uraian Materi................................................................................. 9

3.1. Gerak Lurus ............................................................................. 9


3.2. Gerak Vertikal ........................................................................ 22
3.3. Contoh-contoh Latihan .......................................................... 24

4. Forum Diskusi ............................................................................. 33

C. Penutup............................................................................................ 33

1. Rangkuman .................................................................................. 33
2. Tes Formatif ................................................................................ 35

Daftar pustaka .......................................................................................... 40

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Berbagai jenis gerak ........................................................................... 9


Gambar 2.2. Posisi A dan B dalam garis horisontal ............................................. 10
Gambar 2.3 Posisi P dan Q dalam koordinat sumbu vertikal. ........................... 11
Gambar 2.4 Perpindahan .................................................................................. 13
Gambar 2.5 Posisi sepeda motor ...................................................................... 15
Gambar 2.6 Grafik menunjukkan benda bergerak dengan kecepatan tetap mulai
dari titik x0............................................................................................... 17
Gambar 2.7 Grafik Kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan tetap ..... 18
Gambar 2.8 Grafik Percepatan benda yang bergerak lurus berubah beraturan
tetap ......................................................................................................... 21
Gambar 2.9 Grafik Kecepatan benda yang bergerak lurus berubah beraturan
berubah secara teratur. Pada grafik di samping benda bergerak dengan
kecepatan awal v0 .................................................................................... 21
Gambar 2.10 Grafik dengan percepatan positif (a>0) berbentuk parabola terbuka
ke atas dengan kecepatan awal Vo dan kedudukan awal xo = 0 ............. 21

5
DAR2/Profesional/184/1/2022

PENDALAMAN MATERI FISIKA

GERAK LURUS

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISTEK,


DAN TEKNOLOGI
2022

6
A. Pendahuluan
Para guru peserta PPG dalam jabatan, selamat berjumpa dan selamat
datang untuk mendalami materi Gerak Lurus! Semoga Bapak dan Ibu guru tetap
sehat dan semangat sehingga dapat menguasai materi ini dengan baik agar dapat
membantu para murid mendalami materi fisika secara mendalam.
Di dalam Modul ini Saudara diajak untuk mempelajari gerak lurus. Gerak
Lurus merupakan topik di dalam fisika yang telah menjadi kajian para ilmuwan
sejak ratusan tahun sebelum masehi. Kajian tentang Gerak Lurus, selain
membantu kita memahami fenomena yang menjadi bagian dalam kehidupan kita
sehari-hari, juga membantu kita mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar
untuk mempelajari bidang-bidang lain di dalam fisika. Pembahasan tentang
Gerak Lurus diawali dengan pembahasan mengenai konsep-konsep dasar yang
terdiri dari: posisi, gerak, jarak dan perpindahan. Pembahasan tentang Gerak
Lurus dilanjutkan dengan analisis gerak benda yang tidak mengalami percepatan
yang dikenal dengan Gerak Lurus Beraturan (GLB) kemudian gerak benda yang
mengalami percepatan tetap yang dikenal sebagai Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB). Termasuk ke dalam pembahasan tentang Gerak Lurus adalah
analisis grafik berbagai keadaan gerak.
Selain berisi teks yang dicetak, modul pembelajaran Gerak Lurus juga
disertai media pembelajaran. Apabila Saudara mempelajari modul ini melalui
media cetak dan tidak tersambung dengan jaringan atau di luar jaringan (luring),
silahkan mengunduh media-media yang disebutkan di dalam modul ini, namun
apabila Saudara mempelajari modul ini dalam jaringan (daring), maka untuk
menonton media tersebut Saudara cukup mengklik tautan yang ditunjuk.
Fisika adalah ilmu yang mempelajari fenomena alam, oleh karena itu,
ketika mempelajari fisika jangan terfokus pada persamaan atau rumus-rumus
serta penerapannya, akan tetapi Saudara perlu mempelajari konsep-konsep yang
dipelajari secara lengkap dan mendalam. Belajar fisika tidak terarah pada
penguasaan fakta-fakta tetapi juga melatih kemampuan siswa berpikir, seperti
dinyatakan oleh Einstein: “Education is not learning the facts, but training the
mind to think”.

7
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Menganalisis materi kinematika dan penerapannya untuk
menyelesaikan permasalahan fisika dalam kehidupan sehari-hari. Setelah
mempelajari modul ini diharapkan dapat memenuhi Sub Capaian
Pembelajaran berikut ini:
1. Menganalisis gerak lurus dengan menggunakan konsep-konsep fisika
yang meliputi posisi, jarak, perpindahan, kecepatan, kelajuan dan
percepatan untuk menjelaskan benda yang bergerak lurus dan untuk
menyelesaikan persoalan tentang Gerak Lurus Beraturan.
2. Menganalisis gerak lurus dengan menggunakan konsep-konsep fisika
yang meliputi posisi, jarak, perpindahan, kecepatan, kelajuan dan
percepatan untuk menjelaskan benda yang bergerak lurus dan untuk
menyelesaikan persoalan tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan.
3. Menganalisis gerak lurus dengan menggunakan konsep-konsep fisika
yang meliputi posisi, jarak, perpindahan, kecepatan, kelajuan dan
percepatan untuk menjelaskan benda yang bergerak lurus dan untuk
menyelesaikan persoalan tentang Gerak Vertikal

2. Pokok-Pokok Materi
a. Posisi, jarak, perpindahan.
b. Persamaan posisi, persamaan kecepatan dan analisis grafik pada Gerak
Lurus Beraturan.
c. Persamaan posisi, persamaan kecepatan dan analisis grafik pada Gerak
Lurus Berubah Beraturan.
d. Gerak Vertikal

8
3. Uraian Materi
3.1. Gerak Lurus
Gerak merupakan fenomena keseharian yang kita alami dan kita lihat dalam
kehidupan sehari-hari. Coba bapak/ibu guru ingat-ingat, dalam satu hari ini bapak
/guru sudah melakukan gerak apa saja?

Gambar 2.1. Berbagai jenis gerak

Perhatikanlah gambar 2.1! Pada gambar tersebut dapat dilihat gambar


tangan yang digerakkan, orang yang berjalan, serta jam dengan jarumnya yang
bergerak. Di dalam tiga peristiwa yang ditampilkan itu semuanya menunjukkan
obyek yang sedang bergerak, meskipun demikian jenis gerak dari tiga fenomena
yang ditampilkan tersebut berbeda-beda. Di dalam modul ini kita akan mempelajari
salah satu fenomena gerak yang sifatnya ditampilkan oleh orang yang berjalan yaitu
gerak lurus.
Oleh karena fenomena gerak merupakan fenomena yang dominan dalam
kehidupan sehari-hari kita, maka tidak mengherankan bahwa fenomena tersebut
telah menjadi bahan kajian para tokoh ilmuwan sejak awal perkembangan ilmu
pengetahuan. Kajian tentang gerak yang sekarang kita kenal sebagai Kinematika,
sejauh catatan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, telah menjadi salah satu
kajian Aristoteles seorang filsuf Yunani sejak abad keempat sebelum Masehi.
Di dalam ilmu fisika, penilaian terhadap suatu benda bergerak atau tidak
bergerak bersifat relatif. Suatu gerakan bersifat relatif karena penilaian apakah
suatu benda bergerak atau tidak tergantung pada acuan atau patokan yang dipakai.
Ambil contoh seseorang sedang tertidur pulas di dalam kereta api dari Jakarta ke
Surabaya. Apabila acuan yang dipakai adalah kursi tempat duduk di mana orang itu

9
sedang tertidur, maka dikatakan bahwa orang tersebut tidak bergerak, ia tetap
berada di kursinya di dalam kereta yang sedang membawanya ke Surabaya. Akan
tetapi apabila acuan kita adalah stasiun kereta api Gambir di Jakarta, maka orang
tersebut dikatakan bergerak karena posisinya makin lama makin jauh dari stasiun
kereta api Gambir dan semakin dekat dengan stasiun Surabaya. Jadi jelaslah bahwa
penilaian suatu benda bergerak atau tidak bergerak tergantung pada acuan yang
dipakai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu benda dikatakan
bergerak apabila dalam suatu kurun waktu tertentu posisinya berubah
terhadap titik acuan tertentu. Silahkan Saudara mencari contoh-contoh lain
untuk menunjukkan bahwa pernyataan tentang gerak benda harus selalu melibatkan
suatu titik acuan.

Posisi, Jarak dan Perpindahan


Posisi merupakan konsep yang sangat penting bukan hanya dalam fisika
tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Apabila kita menelpon atau berkomunikasi
melalui pesan tertulis dengan seseorang, sangat sering kita bertanya: “Posisi Anda
di mana?” Manusia akan merasa bingung dan tertekan apabila tidak mengetahui
sedang berada di mana. Pada zaman sekarang, posisi seseorang atau sesuatu di alam
semesta sudah sangat mudah ditentukan dengan adanya teknologi Global
Positioning System (GPS).
Lokasi keberadaan suatu benda disebut posisi. Ada berbagai cara untuk
menyatakan posisi suatu benda. Di dalam pembahasan ini, posisi benda dinyatakan
dengan menggunakan sistem koordinat Cartesius tegak, dan karena topik yang
dibahas adalah Gerak Lurus, maka sistem koordinat Cartesian yang dipergunakan
adalah sistem satu dimensi, bisa sumbu X, atau sumbu Y, atau bisa pula sumbu Z.

A B

Gambar 2.2. Posisi A dan B dalam garis horisontal

10
Pada gambar 2.2 posisi A adalah 𝑥 = -2 m dan posisi B adalah 𝑥 = 3 𝑚

𝑦 (𝑚)
Gambar 2.3 Posisi P dan Q dalam
4P
koordinat sumbu vertikal.
3
2 Pada Gambar 2. 3. Posisi P adalah
1
𝑦 = -2 m, dan posisi Q adalah 𝑦 = -4 m
0
Tanda positif atau negatif pada
-
- posisi menyatakan kedudukan benda di
1
−3 sebelah kiri/kanan acuan (Pada sumbu
- Q horisontal) atau di atas/bawah acuan
(Pada sumbu vertikal)

Suatu benda dinyatakan berpindah tempat apabila posisi benda tersebut


berubah terhadap acuan tertentu. Apabila suatu benda berpindah, maka ada dua
besaran yang terlibat di dalam fenomena tersebut yaitu jarak dan perpindahan.
Jarak (Distance) merupakan besaran skalar yang menyatakan panjang lintasan
yang dilalui oleh suatu benda yang berpindah. Ketika membicarakan jarak,
persoalan arah tidak diperhitungkan.
Contoh 1: Pada gambar 2.2, apabila A dan B bertukar posisi maka kedua orang
tersebut menempuh jarak yang sama yaitu 5 m. Sementara itu, pada
gambar 2.3, apabila P dan Q bertukar posisi, P dan Q menempuh jarak
yang sama pula yaitu 8 m.

Contoh 2: Seseorang menempuh perjalanan dari Yogyakarta sejauh 35 km ke


Magelang. Sementara itu, ada juga orang lain yang menempuh
perjalanan dari Magelang sejauh 35 km sampai ke Yogyakarta.

11
Contoh 3: Sebuah obyek bergerak sepanjang lintasan
lengkung berbentuk setengah lingkaran
dengan jari-jari 5 m dari A ke B. Jarak yang
A B
ditempuh olah obyek tersebut adalah
5m
setengah dari keliling lingkaran dengan jari-
jari 5 m.
Perpindahan (Displacement) merupakan besaran vektor yang menyatakan
perbedaan antara posisi awal dengan posisi akhir suatu benda yang bergerak.
Karena merupakan besaran vektor, maka informasi tentang perpindahan suatu
benda harus mengandung dua unsur yaitu panjang dan arah.

Contoh 1: Pada gambar 2.2 apabila A dan B bertukar posisi, untuk bertukar posisi
tersebut masing-masing menjalani perpindahan yang berbeda. Orang A
berpindah sejauh 5 m, diperoleh dari 3m - (-2m) = 5m. Sedangkan orang
B berpindah sejauh -2m – 3 m = -5 m. Tanda positif (+) pada
perpindahan A menunjukkan bahwa A berpindah ke kanan dann tanda
negatif (-) pada perindahan B menunjukkan bahwa B berpindah ke kiri.

Contoh 2: Pada Gambar 2.3 apabila P dan Q bertukar posisi masing-masing


menjalani perpindahan yang berbeda, berpindah sejauh 4m – (-4m) =
8m, sedangkan Q berpindah sejauh -4m – 4m = -8m. Tanda positif pada
perpindahan P menunjukkan bahwa P berpindah ke atas sedangkan
tanda negatif pada perpindahan Q menyatakan bahwa benda berpindah
ke bawah.

Contoh 3: Seorang mahasiswa berjalan sejauh 5 m ke timur. Perhatikan baik-baik


di dalam pernyataan tersebut, 5 m menyatakan panjang perpindahan
sementara ke timur menyatakan arah perpindahan.

12
Contoh 4: Seorang pemain sepakbola, dalam waktu 10 sekon melakukan
pergerakan di lapangan sepakbola dari A ke B kemudian ke C seperti
ditunjukkan gambar 2.4. berikut:

Gambar 2.4 Perpindahan

Pada peristiwa di atas, jarak yang ditempuh oleh pemain dari A


ke C adalah (5 + 8) m=13m.
Sementara itu, perpindahan pemain dari A ke C harus dihitung
dengan menggunakan vektor dengan memperhitungkan sudut lintasan
dari A ke B dan ke C. Andaikan sudut belokan di B adalah 1200, maka
perpindahan pemain bola adalah:
P = √55 + 82 − 2(5)(8) cos 1200
P = 11,36 m
Untuk menyatakan perpindahan, jawaban tersebut belum
lengkap. Sebagai besaran vektor, perpindahan harus memuat dua unsur
yaitu besar dan arah, 11,36 m menyatakan panjang perpindahan.
Arah perpindahan pada contoh di atas dapat dinyatakan dengan
sudut, misalnya sudut terhadap arah selatan.
Apabila hasil perhitungan sudut antara garis perpindahan dengan
garis yang menunjuk ke arah selatan adalah β, maka rumusan lengkap
dari perpindahan pemain bola pada contoh di atas adalah: Pemain bola
berpindah sejauh 11,36 m dengan membentuk sudut β terhadap arah
selatan.
Perpindahan suatu benda harus memuat panjang dan arah dari perpindahan
itu. Jarak dan perpindahan merupakan dua besaran yang kelihatannya memiliki

13
makna sama, akan tetapi sebetulnya dua konsep itu memiliki definisi dan makna
yang berbeda.

Kecepatan (velocity) dan kelajuan (speed)


Pada bagian awal pembahasan tentang Gerak Lurus telah dibahas konsep-
konsep dasar posisi, jarak dan perpindahan. Telah dipelajari pula bahwa suatu
benda dinyatakan berpindah apabila dalam selang waktu tertentu posisi benda
berubah terhadap acuan tertentu.
Para fisikawan selalu berusaha mendeskripsikan keadaan suatu benda dengan
suatu besaran tertentu. Kecepatan merupakan besaran yang mendeskripsikan
keadaan gerak benda. Dengan mencermati besaran kecepatan suatu benda pada
suatu saat tertentu, dapat diketahui apakah suatu benda bergerak atau tidak dan
bergeraknya ke mana. Selain itu apabila pencermatan terhadap kecepatan benda
dilakukan dalam selang waktu tertentu maka dapat diketahui apakah benda yang
diamati bergerak makin cepat atau makin lambat.

3.1.3.1 Kecepatan rata-rata


Kecepatan rata-rata adalah perpindahan per satuan waktu atau dinyatakan
dalam persaman berikut ini:
Kecepatan rata-rata suatu benda yang bergerak dihitung dengan persamaan

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢

∆𝒙⃗ (2.1)
⃗ =
𝒗
𝒕

Karena perpindahan merupakan besaran vektor dan waktu adalah besaran


skalar, maka kecepatan merupakan besaran vektor pula, memiliki besar dan arah.
Contoh 1:
Seorang pengendara sepeda motor berpindah dari A ke B dalam waktu 3 sekon.

14
Gambar 2.5 Posisi sepeda motor
Kecepatan rata-rata pengendara sepeda motor pada Gambar 2.5 adalah:

∆𝑥 (100 − 25)𝑚 75 𝑚
𝑣= = = = 25 𝑚/𝑠
∆𝑡 3𝑠 3𝑠

Apabila orang itu kembali dari B ke A dalam waktu 5 sekon, maka keceparan
rata-rata orang tersebut ketika kembali adalah:

∆𝑥 (25 − 100)𝑚 −75 𝑚


𝑣= = = = −15 𝑚/𝑠
𝑡 5𝑠 5𝑠

Catatan: Dalam pembahasan ini pengukuran waktu dimulai dari t = 0 s, oleh


karena itu ∆𝑡 = 𝑡.
Perhatikan bahwa ketika bergerak dari A ke B, nilai kecepatan pengendara
motor adalah 25 m/s dan arahnya ke kanan, sedangkan ketika orang tersebut
bergerak dari B ke A nilai kecepatannya 15 m/s dan arahnya ke kiri.
Dua kecepatan di atas memberi informasi kepada kita mengenai arah, ke
kanan atau ke kiri yang ditunjukan oleh tanda bilangan positif atau negatif, dan
nilai. Nilai kecepatan menyatakan seberapa cepat benda itu bergerak. Nilai
kecepatan yang besar berarti dalam waktu singkat menempuh jarak yang
panjang/jauh sedangkan nilai kecepatan yang kecil menunjukkan bahwa jarak yang
ditempuhnya dalam selang waktu yang sama lebih pendek.
Istilah yang sering dipakai untuk menyatakan nilai kecepatan adalah kelajuan.
Karena hanya menyatakan nilai dari kecepatan dan tidak memiliki arah, maka
kelajuan merupapan besaran vektor. Dalam bahasa Inggris, kejaluan disebut speed,
sedangkan kecepatan disebut velocity.

15
Kelajuan rata-rata suatu benda yang bergerak difenisikan sebagai
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
𝐾𝑒𝑙𝑎𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
Pada kendaraan bermotor terdapat suatu alat bernama speedometer, alat
tersebut berfungsi untuk mengukur kelajuan sesaat kendaraan yang sedang
bergerak. Alat tersebut mengukur nilai kecepatan, yang menyatakan seberapa cepat
kendaraan bergerak, tetapi tidak menyatakan arah dari gerak kendaraan.

Video2.1 Jarak dan Perpindahan


https://www.youtube.com/watch?v=21BwUNDOQno

Kecepatan sesaat adalah kecepatan suatu benda pada suatu waktu tertentu
(vt), indeks t pada v menyatakan waktu ketika kecepatan itu terjadi.
Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai:

∆𝑥 (2.2)
𝑣𝑡 = lim
⃗⃗⃗
∆𝑡→0 ∆𝑡

Persamaan (2.2) dapat diartikan bahwa kecepatan sesaat merupakan


kecepatan dalam selang waktu tertentu di mana selang waktu tersebut sangat kecil,
mendekati nol. Apabila dalam suatu kurun waktu tertentu benda bergerak
dengan kecepatan tetap, maka benda itu disebut mengalami Gerak Lurus
Beraturan (GLB). Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa benda yang bergerak
lurus beraturan adalah benda yang bergerak dengan kecepatan tetap.

Posisi benda yang melakukan GLB

Pada uraian tentang kecapatan rata-rata telah didefinisikan bahwa:

16
∆𝑥
𝑣=
𝑡
atau ∆𝑥 = 𝑣 𝑡
∆𝑥 adalah perpindahan yang dilakukan oleh benda, apabila posisi awal benda
adalah 𝑥0 maka posisi 𝑥 setelah mengalami perpindahan adalah:
𝑥 = ⃗⃗⃗⃗
𝑥𝑜 + ∆𝑥 = ⃗⃗⃗⃗
𝑥0 + 𝑣 𝑡 (2.3)
Persamaan di atas menyatakan posisi benda setelah berpindah selama t sekon
sejauh ∆𝑥. Pada persamaan 2.3 di atas, posisi yang dinyatakan oleh 𝑥 adalah besaran
vektor. Tanda positif atau negatif menyatakan posisi terhadap titik asal. Pada sumbu
horizontal, x positif berarti posisi benda berada di sebelah kanan titik asal dan x
negatif menyatakan bahwa benda berada di sebelah kiri titik asal.
Catatan: Banyak siswa menganggap persamaan (2.3) yaitu
persamaan posisi sebagai persamaan jarak. Para siswa tersebut belum
bisa membedakan posisi dengan jarak.
Representasi Grafik dari GLB
Grafik merupakan representasi visual dari variabel-variabel suatu keadaan.
Dengan grafik keadaan suatu fenomena seringkali dapat diketahui dan dimengerti
dengan lebih mendalam. Fenomena gerak benda juga dapat dinyatakan dengan
grafik. Berikut ini dibahas representasi grafik dari keadaan gerak benda.
1. Grafik GLB
a) Grafik posisi vs waktu benda bergerak lurus beraturan

X (m)

x0
t(s)

Gambar 2.6 Grafik menunjukkan benda bergerak dengan kecepatan


tetap mulai dari titik x0

17
b) Kecepatan vs waktu benda bergerak lurus beraturan

v (m/s)

t(s)

Gambar 2.7 Grafik Kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan


tetap

Percepatan
Peristiwa di dalam realitas banyak benda yang mula-mula diam kemudian
bergerak atau sebaliknya benda yang mula-mula bergerak kemudian berhenti.
Adapula benda yang mula-mula bergerak lambat menjadi cepat atau sebaliknya.
Benda-benda tersebut mengalami perubahan kecepatan. Di dalam peristiwa yang
kita temui sehari-hari, sangat jarang ada benda yang terus menerus bergerak dengan
kecepatan tetap. Untuk menjelaskan peristiwa yang disebutkan di atas, di dalam
fisika dikenal konsep percepatan. Dikenal dua jenis percepatan yaitu percepatan
rata-rata dan percepatan sesaat.
Percepatan rata-rata dalam suatu selang waktu adalah perubahan kecepatan
selama selang waktu tersebut dibagi waktu terjadinya perubahan tersebut. Secara
matematis, percepatan rata-rata ditulis:


∆𝑣 ⃗⃗⃗⃗
𝑣2 −𝑣⃗1 (2.4)
𝑎= =
∆𝑡 ∆𝑡

Percepatan ditulis secara sederhana:


∆𝑣 (2.5)
𝑎=
∆𝑡
Sementara itu, percepatan sesaat dirumuskan sebagai berikut:

18
∆𝑣 (2.6)
𝑎 = lim
∆𝑡→0 ∆𝑡
Persamaan tersebut dapat juga dinyatakan dalam bentuk:
𝑑𝑣 (2.7)
𝑎=
𝑑𝑡
Percepatan merupakan besaran vektor, memiliki nilai dan arah.
Tanda positif atau negatif dari percepatan tidak serta merta dapat diartikan
membuat gerak benda menjadi semakin cepat (mempercepat) atau mengakibatkan
gerak benda semakin lambat (memperlambat). Untuk mengambil kesimpulan gerak
benda dipercapat atau diperlambat harus dilihat pula arah kecepatan benda tersebut.
Apabila arah kecepatan sama dengan arah percepatan maka gerak benda semakin
cepat atau dipercepat, sedangkan apabila arah percepatan berlawanan dengan narah
kecepatan maka gerak benda diperlambat atau benda pengalami perlambatan.
Benda yang dalam geraknya mengalami percepatan tetap disebut benda itu
mengalami Gerak Lurus Berubah Beraturan. Pernyataan berubah beraturan
menunjuk pada kecepatan yang berubah secara teratur.
Konsep percepatan yang dirumuskan di atas, apabila diterapkan ke dalam
keadaan umum di mana kecepatan mula-mula benda 𝑣0 dan kecepatan benda
setelah bergerak selama 𝑡 sekon berubah menjadi 𝑣𝑡 , maka percepatan rata-rata
benda dapat ditulis:
𝑣𝑡 − 𝑣0
𝑎=
𝑡
atau dapat ditulis pula menjadi
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎𝑡 (2.8)

Kecepatan rata-rata benda yang bergerak lurus berubah beraturan dengan


kecepatan mula-mula 𝑣0 dan berubah menjadi 𝑣𝑡 setelah 𝑡 sekon adalah:

𝑣0 + 𝑣𝑡
𝑣=
2

Selanjutnya, bagaimana peramaan posisi benda yang bergerak lurus berubah


beraturan? Persamaan posisi benda yang bergerak lurus berubah beraturan dapat

19
dicari dengan menggunakan persamaan posisi benda yang bergerak lurus beraturan
dengan posisi awal 𝑥0 .

Pada gerak lurus beraturan berlaku: 𝑥 = 𝑥0 + 𝑣𝑡

Apabia varibel kecepatan pada persaman di atas diganti dengan kecepatan


rata-rata pada benda yang bergerak lurus berubah beraturan, persamaan di atas
menjadi:

𝑣0 + 𝑣𝑡
𝑥 = 𝑥0 + ( )𝑡
2
𝑣0 𝑣𝑡
𝑥 = 𝑥0 + ( 𝑡 + 𝑡)
2 2

Selanjutnya, variabel 𝑣𝑡 pada persamaan 2.8 disubstitusi dengan persamaan


percepatan, menjadi:

𝑣0 (𝑣0 + 𝑎𝑡)
𝑥 = 𝑥0 + 𝑡+ 𝑡
2 2

1
𝑥 = 𝑥0 + 𝑣0 𝑡 + 2
𝑎𝑡 2 (2.9)

Persamaan terakhir di atas menyatakan persamaan posisi benda yang


mengalami gerak lurus berubah beraturan.

Representasi grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan


Sebagaimana di dalam pembahasan tentang gerak lurus beratursan,
hubungan antara besaran-besaran pada peristiwa gerak lurus berubah
beraturanpun dapat dinyatakan dengan grafik.

20
1. Grafik percepatan vs waktu benda bergerak lurus berubah beraturan

a (m/s2)

t(s)

Gambar 2.8 Grafik Percepatan benda yang bergerak lurus berubah


beraturan tetap

2. Grafik kecepatan vs waktu benda bergerak lurus berubah beraturan

v (m/s) Gambar 2.9 Grafik


Kecepatan benda yang
bergerak lurus berubah
beraturan berubah secara
teratur. Pada grafik di
v0 samping benda bergerak
t(s)
dengan kecepatan awal v0

3. Grafik posisi vs waktu benda bergerak lurus berubah beraturan


𝑥 (𝑚)

Gambar 2.10 Grafik dengan


percepatan positif (a>0)
berbentuk parabola terbuka ke
atas dengan kecepatan awal
𝑡 (𝑠) Vo dan kedudukan awal xo = 0

21
3.2. Gerak Vertikal

Di dalam kajian tentang Gerak Lurus terdapat satu pembahasan khusus yaitu
tentang gerak vertikal di dalam ruang yang hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi
bumi. Pembahasan ini merupakan penerapan dari analisis tentang Gerak Lurus yang
telah dibahas di muka. Gerak vertikal yang dibahas di sini adalah gerak yang
mengalami percepatan tetap karena pengaruh gaya gravitasi bumi yang arahnya
selalu ke pusat bumi dan nilainya tetap (dalam suatu rentang ketinggian tertentu).
Pada benda-benda yang mengalami gerak vertikal, benda mengalami
percepatan ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
−𝑔, tanda minus menunjukkan bahwa arah percepatan gravitasi ke
bawah sesuai dengan arah gaya gravitasi yang dialami benda.
Akan dibahas dua fenomena gerak vertikal yaitu benda bergerak ke atas dan
benda bergerak ke bawah.

3.2.1 Kecepatan benda bergerak vertikal

Andaikan posisi mula-mula benda adalah berada pada ketinggian ⃗⃗⃗⃗


ℎ𝑜
simbol h dipakai untuk menunjukkan posisi benda dalam sumbu vertikal,
kadang juga dipakai simbol y. Benda tidak mungkin bergerak vertikal dengan
sendirinya, pasti harus ada kecepatan awal. Andaikan kecepatan awal benda
ketika dilontarkan ke atas adalah 𝑣0 arahnya ke atas, maka kecepatan benda
pada saat t dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.10:

𝑣𝑡 = ⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗ 𝑣0 − 𝑔 𝑡 (2.10)

Hasil dari perhitungan dengan persamaan di atas memberi informasi


mengenai nilai dan arah kecepatan benda pada saat t.

Contoh 1:
Sebuah bola tenis dilontarkan tegak lurus ke atas dengan kecepatan 15 m/s.
Kecepatan bola pada saat 1 sekon setelah dilemparkan adalah

22
𝑚 𝑚
𝑣1 = 15
⃗⃗⃗⃗ − 9,8 2 (1) = 5,2 𝑚/𝑠
𝑠 𝑠

Hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai kecepatan bola pada saat 1


sekon setelah dilontarkan adalah 5,2 m/s dan bernilai positif yang berarti bola
sedang bergerak ke atas.
Sementara itu kecepatan bola pada saat 2 sekon setelah dilontarkan
adalah

𝑚 𝑚
𝑣1 = 15
⃗⃗⃗⃗ − 9,8 2 (2) = −4,6 𝑚/𝑠
𝑠 𝑠

Hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai kecepatan bola pada saat21


sekon setelah dilontarkan adalah 4,6 m/s dan bernilai negatif yang berarti bola
sedang bergerak ke bawah.
Kecepatan benda baik sedang bergerak ke atas atau ke bawah dihitung
dengan persamaan yang sama. Arah gerak benda dibaca/diketahui dari tanda
bilangan kecepatan: positif berarti benda bergerak ke atas dan positif berarti
benda bergerak ke bawah.
Persamaan 2.10 dapat juga dipakai untuk menghitung kecepatan benda
yang ditolak/didorong ke bawah dengan kecepatan tertentu. Dalam hal
demikian, kecepatan awalnya bernilai negatif karena kecepatan awalnya ke
bawah maka bernilai negatif.
Catatan: Banyak siswa sekolah menengah berpendapat bahwa
percepatan gravitasi yang dialami benda ketika naik bernilai negatif
(karena memperlambat benda), sedangkan percepatan gravitasi bumi
yang dialami ketika benda turun bernilai negatif. Hal ini
bertentangan dengan konsep percepatan gravitasi sebagai akibat dari
adanya gaya gravitasi yang arahnya selalu menuju pusat bumi.

23
3.2.2 Posisi benda bergerak vertikal

Selanjutnya, posisi benda dapat dihitung dengan menerapkan persamaan


(2.11). Posisi benda pada saat t sekon sejak dilontarkan dihitung dengan persamaan:
ℎ⃗𝑡 = ℎ0 + 𝑣0 𝑡 − 1/2𝑔𝑡 2 (2.11)

Pada kasus bola di atas, apabila bola dilontarkan ke atas dari ketinggian 1 m
(ketinggian mula-mula 1 m) maka dapat dicari posisi bola pada saat 1 sekon dan 2
sekon sejak dilontarkan.
Posisi bola pada saat 1 sekon sejak dilontarkan:
ℎ⃗𝑡 = 1𝑚 + 15 𝑚/𝑠(1 𝑠) − 1/2(9,8 𝑚/𝑠 2 )(1𝑠)2 = 10,1 m
Sedangkan posisi benda pada saat 2 sekon sejak dilontarkan adalah:
ℎ⃗𝑡 = 1𝑚 + 15 𝑚/𝑠(2 𝑠) − 1/2(9,8 𝑚/𝑠 2 )(2𝑠)2 = 10,4 m
Perlu diperhatikan bahwa posisi benda pada saat 1 sekon dengan 2 sekon
sangat kecil bila dibandingkan ndengan nilai kecepatan benda, bukan berarti bahwa
jarak yang ditempuh dari 1 sekon ke 2 sekon pendek, benda sudah menempuh jarak
yang jauh karena menurut perhitungan kecepatan di atas, pada saat 1 sekon benda
sedang naik dan pada saat 2 sekon benda sedang turun.
Untuk memantapkan pemahaman, silakan simak video berikut ini.

Video Pembelajaran Modul 1 KB 2 – Model Pembelajaran Inquiry tentang


Percepatan Gravitasi
3.3. Contoh-contoh Latihan
Berikut ini adalah contoh-contoh soal gerak lurus dan penyelesaiannya.
Silahkan dipelajari, apabila sudah menguasai, silahkan mencari mencari soal yang
lain untuk dikerjakan.
1. Sebuah kendaraan bergerak sepanjang lintasan lurus. Posisi setiap saat
dari kendaraan tersebut dinyatakan dalam grafik di bawah ini:

24
Analisislah gerakan benda mulai dari t = 0 s sampai dengan t = 10 s
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Hitunglah kecepatan rata-rata kendaraan dari t = 0 s sampai dengan t = 5 s
b. Hitunglah kecepatan rata-rata kendaraan dari t = 5 s sampai dengan t = 10 s
c. Nyatakanlah/rumuskanlah persamaan posisi kendaraan
d. Tentukanlah posisi kendaraan pada saat t = 4 s
e. Gambarlah grafik kecepatan rata-rata sebagai fungsi waktu dari t = 0s
sampai t =10s
f. Hitunglah jarak yang ditempuh kendaraan dari t = 0 s sampai t = 10 s
g. Deskripsikanlah dengan kata-kata bagaimana gerak kendaraan
tersebut!

25
Penyelesaian:
a. Kecepatan rata-rata dari t = 0 s sampai dengan t = 5 s
∆𝑥 𝑥2 −𝑥1
Kecepatan rata-rata 𝑣̅ = =
∆𝑡 𝑡2 −𝑡1

Karena yang ditanyakan adalah kecepatan rata-rata dari t = 0 s sampai


t = 5 s, maka simbol-simbol atau notasi dalam persamaan di atas dapat
dimaknai:
𝑥1 ∶ 𝑃𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑡 = 0𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 : 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑡 = 5𝑠
Posisi kendaraan pada saat t = 0 s menurut grafik adalah -25 m dan
posisi kendaraan pada saat t = 5 s menurut grafik adalah 0 m.
𝑡1 = 0𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑡2 = 5𝑠
25−0 25 𝑚
Maka: 𝑣̅ = = =5
10−5 5 𝑠

Jadi kecepatan rata-rata kendaraan dari t = 0 s sampai t = 5 s adalah


5 m/s.

b. Kecepatan rata-rata kendaraan dari t = 5 s dampai dengan t = 10 s


∆𝑥 𝑥2 −𝑥1
Kecepatan rata-rata 𝑣̅ = =
∆𝑡 𝑡2 −𝑡1

Karena yang ditanyakan adalah kecepatan rata-rata dari t = 5 s sampai


t = 10 s, maka dalam simbol-simbol atau notasi dalam persamaan di
atas memiliki makna:
Posisi 𝑥1 ∶ 𝑃𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡
𝑡 = 5 𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 : 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑡 = 10 𝑠
Posisi kendaraan pada saat t = 5 s menurut grafik adalah 0 m dan posisi
kendaraan pada saat t = 10 s menurut grafik adalah 25 m.
Waktu 𝑡1 = 0𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑡2 = 5𝑠
0−(−25) 25 𝑚
Maka: 𝑣̅ = = =5
5−0 5 𝑠

Jadi kecepatan rata-rata kendaraan dari t = 5s sampai t = 10 s adalah


5 m/s.

26
c. Persamaan posisi kendaraan
1
Persamaan umum posisi kendaraan: 𝑥𝑡 = 𝑥0 + 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2

Dari grafik dapat dilihat bahwa


1. Posisi awal kendaraan, yaitu posisi kendaraan pada saat t = 0 s
adalah -25 m. Jadi 𝑥0 = −25 𝑚.
2. Posisi kendaraan berubah secara teratur artinya setiap selang waktu
yang sama berpindah dengan perpindahan yang sama. Data tersebut
menunjukkan bahwa kendaraan bergerak dengan kecepatan tetap.
Hal tersebut juga telah terbukti dari kecepatan yang dihitung pada
soal a dan b, terlihat bahwa kecepatan kendaraan adalah tetap 5 m/s.
Karena kendaraan bergerak lurus beraturan (GLB) maka percepatan
𝑚
kendaraan adalah 0, atau 𝑎 = 0
𝑠2

Karena kendaraan bergerak dengan kecepatan tetap maka kecepatan


awal kendaraan sama dengan kecepatan gerak selama sepanjang waktu
atau 𝑣0 = 𝑣.
Maka persamaan posisi kendaraan adalah:
𝑥𝑡 = −25 + 5𝑡

d. Grafik kecepatan rata-rata sebagai fungsi waktu dari t = 0 s sampai t


=10 s
Dari jawaban no a dan b sudah diketahui bahwa kecepatan kendaraan
adalah tetap 5 m/s, maka grafik kecepatan rata-rata sebagai fungsi
waktu dari t = 0 s sampai t =10 s adalah:

27
e. Jarak yang ditempuh kendaraan dari t = 0 s sampai t = 10 s
Jarak yang ditempuh dihitung dengan persamaan posisi. Dalam
gerak lurus, jarak sama dengan nilai perpindahan. Maka dihitung posisi
kendaraan pada saat t = 0 s dan pada saat t = 10 s.
Posisi kendaraan pada saat t = 0 s adalah -25 m, dan posisi
kendaraan pada saat t = 10 s adalah:
𝑥𝑡 = −25 + 5(10) = 25 𝑚
Kendaraan bergerak dari x = -25 m ke x = 25 m, maka jarak yang
ditempuh kendaraan adalah 50 m.
f. Deskripsi Gerak kendaraan
Ketika pengamatan dimulai, kendaraan berada pada posisi x = -25 m
(mungkin 25 m di sebelah kiri pengamat atau 25 m di belakang
pengamat). Kendaraan bergerak dengan kecepatan tetap 5 m/s ke kanan
melewati titik asal dan terus ke kanan (atau mungkin ke depan melewati
pengamat dan terus ke depan). Pengamatan dilakukan selama 10 sekon.

2. Grafik di bawah ini menunjukkan grafik kecepatan sebagai fungsi waktu


dari dua obyek A dan B yang mulai bergerak secara bersama-sama dan
dari titik acuan yang sama dari X0 = 0 m

28
a. Hitunglah percepatan obyek A! (skor maks: 5)
Percepatan obyek A:
Dari grafik dapat dilihat bahwa kecepatan awal obyek A adalah 0 m/s dan
pada saat t = 4 s kecepatannya 25 m/s. Berdasarkan data tersebut percepatan
obyek A dapat dihitung:
∆𝑣 (25 − 0) 𝑚
𝑎= = = 6,25 2
∆𝑡 (4 − 0) 𝑠
𝐽𝑎𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑜𝑏𝑦𝑒𝑘 𝐴 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 6,25 𝑚/𝑠 2

b. Tulislah persamaan kecepatan obyek A!


Persamaan kecepatan obyek A:
Dari grafik dan dari penyelesaian soal a terlihat bahwa obyek A mengalami
GLBB, persamaan umum kecepatan obyek yang mengalami GLBB adalah:
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
VAt= 0 + 6,25 t = 6,25 t

c. Berapakah kecepatan obyek B pada saat t = 3s? (skor maks: 10)


Untuk menghitung kecepatan obyek B pada t = 3 s perlu terlebih dulu
ditentukan persamaan kecepatan obyek B

Persamaan kecepatan obyek B adalah VtB = V0B = aB t


V0B adalah kecepatan awal B yaitu kecepatan B pada saat t = 0 s, dari grafik
dapat dilihat bahwa V0B = 10 m/s
aB adalah percepatan obyek B, yang dapat dihitung dari grafik adalah:
(15 − 10) 5
𝑎𝐵 = = = 0,625 𝑚/𝑠 2
(8 − 0) 8
Jadi, kecepatan obyek B pada saat t = 3 s adalah:
𝑣𝐵 = 10 + 0,625 (3) = 11,875 𝑚/𝑠

d. Rumuskanlah persamaan posisi obyek A apabila pada saat t = 0s benda


berada pada posisi x = 5 m! (skor maks: 5)

29
Persamaan posisi obyek A:
Kecepatan awal : 0 m/s
Percepatan: 6,25 m/s2
Posisi awal: 5 m
Dari grafik v=t terlihat bahwa kecepatan obyek berubah secara teratur, maka
obyek mengalami Gerak Lurus Berubah Beraturan:
Persamaan umum posisi GLBB:
1
𝑥 = 𝑥𝑜 + 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2
Dengan memasukkan nilai-nilai yang sudah diketahui, maka persamaan
posisi obyek A:
1
𝑥 = 5 + 0 𝑡 + (6,25)𝑡 2
2
𝑥 = 5 + 3,125 𝑡 2

e. Di manakah posisi obyek A pada saat t = 5s? (skor maks: 10)


Posisi A pada saat t = 5 s
Posisi dicari dengan menggunakan persamaan posisi yang sudah
dirumuskan di atas:
𝑥 = 5 + 3,125 𝑡 2
𝑥 = 5 + 3,125 (5)2
𝑥 = 83,125 𝑚
Jadi obyek A berada pada posisi xA = 83,125 m

f. Berapakah jarak antara obyek A dan obyek B pada saat t = 2 s? (skor maks:
15)
Jarak antara obyek A dan B adalah peredaan posisi A dan B adalah ΔX =
(XA- XB)
XA dihitung dengan persamaan posisi:
𝑋𝐴 = 5 + 3,125(2)2 = 15,5 𝑚
XA = 17,5 m
XB dihitung dengan cara terlebih dulu menentukan persamaan posisi obyek B.

30
1
𝑥𝐵 = 𝑥0𝐵 + 𝑣0𝐵 + 𝑎𝑡 2
2
𝑣0𝐵 adalah kecepatan awal benda B, dari grafikterlihat bahwa kecepatan
awal B yaitu kepecapan B pada saat t = 0 s adalah 10 m/s

𝑥 0B adalah posisi awal B, yaitu posisi B pada saat t = 0 s, dari keterangan


soal diketahui bahwa B berada pada x = 0 m pada saat t = 0 s, jadi x0B = 0

Percepatan, dari grafik dapat dihitung a:


(15 − 10) 5
𝑎= = = 0,625 𝑚/𝑠 2
(8 − 0) 8
Posisi obyek B
XB = 0 + 10(2) + 1/2 (0,625)(2)2
XB = 20 + 1,25 = 21,25 m

Jadi jarak antara A dan B adalah 17,5 - 21,25 = - 3,75 m.


Karena jarak adalah besaran skalar maka jarak antara A dan B adalah 3, 75 m.

3. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke atas dengan kecepatan awal 29,4 m/s
dari suatu tempat yang tingginya 5 m di atas permukaan tanah. Bola
bergerak ke atas kemudian kembali ke permukaan tanah.
a. Nyatakanlah persamaan kecepatan bola? (skor maks: 5)
Persamaan kecepatan bola:
𝑣 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
Dalam peristiwa ini, v0 yaitu kecepatan awal adalah 29,4 m/s arahnya
ke atas dan percepatan a adalah percepatan gravitasi yang nilainya 9,8
m/s2 arahnya ke bawah.
Maka persamaan kecepatan bola adalah:
𝑣 = 29,4 − 9,8 𝑡
b. Berapakah kecepatan bola pada saat t = 2s? (skor maks: 5)

31
Kecepatan bola pada saat t = 2 s dihitung dengan menggunakan
persamaan kecepatan:
𝑚
𝑣 = 29,4 − 9,8 (2) = 9,8
𝑠
c. Kapankah bola mencapai permukaan tanah? (skor maks: 10)
Bola mencapai permukaan tanah berarti posisi bola Y = 0 m
Dipergunakan persamaan posisi
1
𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0 𝑡 − (9,8)𝑡 2 (y0= 5m)
2

𝑦 = 5 + 29,4 t – 4,9 t2
t dicari dengan menggunakan rumus ABC
4,9𝑡 2 − 29,4 𝑡 − 5 = 0
−(−29,4) ± √(−29,4)2 − 4 ∗ 4,9 ∗ (−5)
𝑡1,2 =
2(4,9)

29,4 ± √766,36 29,4 ± 31,10


𝑡1,2 = =
9,8 9,8
𝑡1 = 6,17 𝑠
𝑡2 = −0,17 𝑠
Jadi bola mencapai tanah dalam waktu 6,17 s sejak dilemparkan
d. Gambarlah grafik kecepatan sebagai fungsi waktu dari t = 0s sampai t
= 4s! (skor maks: 15)
Grafik kecepatan sebagai fungsi waktu dari t = 0 s sampai t = 4 s
Terlebih dulu dibuat tabel t – v . Nilai v dihitung dengan menggunakan
persamaan kecepatan yang dinyaataln dalam (a)

t (s) 0 1 2 3 4
v (m/s) 29,4 19,6 9,8 0 -9,8

32
Grafik:

Untuk memantapkan pemahaman, silakan simak slide presentasi


berikut ini.

Slide Presentasi Modul 1 KB 2 – Gerak Lurus


4. Forum Diskusi
1. Siswa SMA banyak yang berpendapat bahwa bila percepatan sebuah
benda negatif maka benda tersebut diperlambat, sedangkan apa bila
percepatannya positif maka benda dipercepat. Apakah pendapat
tersebut betul? Apabila salah, apa yang membuat pemahaman menjadi
salah dan bagaimana membetulkan pemahaman mereka?
2. Banyak siswa berpendapat bahwa percepatan gravitasi yang dialami
oleh benda yang bergerak naik adalah negatif dan percepatan gravitasi
yang dialami benda yang jatuh adalah positif. Apakah pendapat siswa
tersebut betul? Apabila salah, apa yang membuat pemahaman menjadi
salah dan bagaimana cara membetulkannya?

C. Penutup
1. Rangkuman
Pada Kegiatan Belajar ini telah dipelajari salah satu fenomena
kinematika yaitu gerak lurus yang mencakup gerak lurus beraturan ndan gerak

33
lurus berubah beraturan. Di dalam pembahasan gerak lurus berubah beraturann
telah pula salah satu fenomen khususnya yaitu gerak vertial.
1. Gerak lurus beraturan
a. Benda yang melakukan ngerak lurus beraturan kecepatanya tetap, tidak
memiliki percepatan atau percepatannya nol.
b. Posisi benda yang bergerak lurus beraturan dinyatakan dalam
persamaan:
𝑥𝑡 = 𝑥0 + 𝑣𝑡
2. Gerak lurus berubah beraturan
a. Benda yang melakukan ngerak lurus beraturan berubah beraturan
kecepatanya berubah secara teratur. Benda tersebut mengalami
percepatan yang tetap baik arah maupun nilainya.
b. Percepatan (a)
∆𝑣
𝑎=
∆𝑡

c. Kecepatan benda sebagai fungsi waktu yang melakukan gerak lurus


berubah beraturan dinyatakan :
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
d. Posisi benda sebagai fungsi waktu yang melakukan gerak lurus berubah
beraturan dinyatakan:
1
𝑥𝑡 = 𝑥0 + 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2
3. Percepatan
Percepatan merupakan besaran vektor, positif atau negatif suatu
percepatan menunjukkan arah dari percepatan itu, tidak menunjukkan
benda dipercepat atau diperlambat. Suatu benda dipercepat apabila arah
percepatan searah dengan arah kecepatan, dan benda diperlambat apabila
arah percepatan berlawanan dengan arah kecepatan.
4. Percepatan gravitasi

34
Percepatan gravitasi arahnya selalu menuju ke pusat bumi, apabila
disepakati arah ke atas positif dan arah ke bawah negative, maka baik benda
sedang naik ataupun sedang turun perceopatan gravitasi selalu negetif.

2. Tes Formatif

1. Seorang anak berlari menempuh jarak 80 m ke utara, kemudian


membelok ke timur 80 m dan ke selatan 20 m. Besar perpindahan yang
dilakukan anak tersebut adalah…
A. 60 m
B. 80 m
C. 100 m
D. 120 m
E. 180 m

2. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 36 km/jam. Selang 5 detik


kemudian kecepatannya menjadi 72 km/jam, maka percepatan mobil
tersebut adalah ......
A. 0,5 m/s2
B. 1,0 m/s2
C. 1,5 m/s2
D. 2,0 m/s2
E. 2,5 m/s2
3. Pernyataan yang benar mengenai kecepatan
A. Posisi, kecepatan, dan kelajuan selalu bernilai positif
B. Posisi, dan kecepatan selalu bernilai positif sedangkan kelajuan
dapat bernilai positif dan dapat pula bernilai negatif.
C. Kecepatan dapat bernilai posisi dan dapat pula bernilai negatif, tetapi
kelajuan dan posisi selalu bernilai positif
D. Posisi, perpindahan, dan kecepatan bisa bernilai positif dan dapat
pula bernilai negatif, tetapi kelajuan selalu bernilai positif
E. Posisi, perpindahan, dan kecepatan bisa bernilai positif dan dapat
pula bernilai negatif, sedangkan kelajuan dan jarak selalu bernilai
positif

35
4. Sebuah obyek bergerak dari posisi A di x = -5 m ke posisi B di x = 10
m. Perpindahan tersebut memerlukan waktu 2 sekon. Kecepatan rata-
rata obyek tersebut adalah:
A. 7,5 m/s
B. -7,5 m/s
C. 2,5 m/s
D. -2,5 m.s
E. 5 m/s

5. Sebuah benda dilontarkan vertikal ke atas, benda tersebut bergerak


sampai titik tertinggi kemudian jatuh kembali ke tanah. Pernyataan
yang betul:

A. Kecepatan benda ketika naik dan turun positif, sedangkan


percepatan benda selalu positif.
B. Kecepatan benda ketika naik positif dan ketika turun negatif,
sedangkan percepatan benda ketika naik negatif dan ketika turun
positif
C. Kecepatan benda ketika naik positif dan ketika turun negatif,
sedangkan percepatan benda ketika naik dan turun tetap negatif.
D. Kecepatan benda ketika naik positif dan ketika turun negatif,
sedangkan percepatan benda ketika naik dan turun tetap positif.
E. Kecepatan benda baik ketika naik maupun turun positif, sedangkan
percepatan benda ketika naik dan turun tetap negatif.

6. Sebuah kendaraan pada saat t = 2 s berapa pada x = -5 m, pada saat itu


kendaraan bergerak ke kiri dengan kelajuan 6 m/s, pengendara
menginjak pedal gas sehingga kendaraan bergerak semakin cepat dan
pada saat t = 4s kelajuannya menjadi 10 m/s. Posisi kendaraan pada
saat t = 4 s adalah:

36
A. 12 m
B. 7 m
C. 19 m
D. -12 m
E. -21 m

7. Sebuah mangga jatuh dari pohonnya, pernyataan yang benar sesuai


dengan konsep fisika adalah:

A. Beberapa saat setelah lepas dari tangkainya, kecepatan mangga 3


m/s kemudian makin cepat menjadi 7 m/s.
B. Beberapa saat setelah lepas dari tangkainya, kecepatan mangga -3
m/s kemudian makin cepat menjadi 7 m/s.
C. Beberapa saat setelah lepas dari tangkainya, kecepatan mangga 3
m/s kemudian makin cepat menjadi -7 m/s.
D. Beberapa saat setelah lepas dari tangkainya, kecepatan mangga -3
m/s kemudian makin cepat menjadi -7 m/s.
E. Beberapa saat setelah lepas dari tangkainya, kecepatan mangga -3
m/s kemudian makin lambat menjadi -7 m/s.

8. Grafik di bawah ini menunjukkan grafik kecepatan sebagai fungsi


waktu dari dua kendaraan A dan B.

Pernyataan yang benar untuk gerak kendaraan A dan B adalah:


A. Kendaraan A dipercepat sedangkan kendaraan B diperlambat
B. Kendaraan A dan kendaraan B dipercepat
C. Kendaraan A diperlambat sedangkan kendaraan B dipercepat
D. Kendaraan A dan kendaraan B diperlambat

37
E. Kendaraan A bergerak GLBB sedangkan kendaraan B
bergerak GLB

9. Grafik di bawah ini menunjukkan posisi terhadap waktu dari suatu


benda yang bergerak

Grafik manakah yang menyatakan hubungan kecepatan terhadap waktu


dari benda tersebut?

A. B.

v (m/s) v (m/s)

t (s)
t (s) t
0 t1 t2
t1 t2

C. D.
v (m/s)
x (m)

t (s) t (s)
t
0 t1 t2 0 t1 t2

38
E.

10. Grafik di bawah ini menunjukkan kecepatan sebuah benda terhadap waktu.

Grafik manakah yang menunjukkan hubungan antara posisi dengan


waktu yang sesuai dengan grafik di atas.

A. B.

x (m) x (m)

t(s) t t(s) t

39
C. D.

x (m) x (m)

t(s) t(s) t

E.

Daftar pustaka
Giancoli, D. C. (1998). Fisika. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Serway, R. A. (1996). Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics.
Fourth Edition. Philadelphia: Saunders Golden Sunburst Series.

Tipler, P.A. (1991). Fisika Untuk Sains dan Teknik. Diterjemahkan oleh Lea
Prasetio dan Rahmad W. Adi. Jakarta: Erlangga.

Young, H. D. & Freedman, R.A. (2002). Fisika Universitas. Edisi 10.


Diterjemahkan oleh T.R. Sandin dan A. Lewis Ford. Jakarta: Erlangga.

40

Anda mungkin juga menyukai