Anda di halaman 1dari 21

BAHAN AJAR FISIKA

GERAK LURUS
(GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN)

KELAS X
SMA IT GRANADA SAMARINDA

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Karunia-Nya sehingga bahan ajar pembelajaran daring berupa Modul Pembelajaran Fisika
untuk Kelas X dapat diselesaikan oleh penulis. Modul pembelajaran ini sebagai bahan
diharapkan dapat memberikan penjelasan materi Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus
Berubah Beraturan yang dibutuhkan siswa kelas X SMA.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan modul ini. Semoga modul ini bermanfaat baik bagi guru maupun
siswa sehingga dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami konsep dan penerapan
fisika. Penulis menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, karena itu kritik dan
saran dari pengguna modul ini sangat diharapkan demi penyempurnaan modul.

Samarinda, September 2022

Recha Ammassa Ramadhani, S.Pd

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... 1


DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... 4
GLOSARIUM ................................................................................................................ 5

A. PENDAHULUAN

1. IDENTITAS MODUL .................................................................................. 6

2. DESKRIPSI ................................................................................................... 6

3. PETUNJUK BELAJAR ................................................................................ 6

4. TUJUAN PEMBELAJARAN ....................................................................... 7

5. PETA KONSEP ............................................................................................ 7

B. INTI

1. URAIAN MATERI ...................................................................................... 8


GERAK ........................................................................................................ 9
POSISI, JARAK DAN PERPINDAHAN.................................................... 9
KECEPATAN DAN PERCEPATAN ....................................................... 11
GERAK LURUS BERATURAN .............................................................. 13
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN .......................................... 15

2. LATIHAN SOAL ...................................................................................... 18

C. PENUTUP

1. RANGKUMAN ......................................................................................... 19

2. KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL .................................................... 20


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 21

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1........................................................................................................................ 8
Gambar 2........................................................................................................................ 9
Gambar 3........................................................................................................................ 9
Gambar 4...................................................................................................................... 10
Gambar 5...................................................................................................................... 11
Gambar 6...................................................................................................................... 11
Gambar 7...................................................................................................................... 14
Gambar 8...................................................................................................................... 14
Gambar 9...................................................................................................................... 15

4
GLOSARIUM

Mekanika : Studi mengenai gerak benda, konsep-konsep gaya, dan energi


yang saling berhubungan, membentuk suatu bidang
Kinematika : Ilmu yang mempelajari gerak benda tanpa meninjau gaya
penyebabnya
Dinamika : Ilmu yang mempelajari gerak dengan memperhatikan gaya
penyebab gerak.
Gerak : Perubahan posisi (kedudukan) suatu benda terhadap sebuah
acuan tertentu.
Gerak Lurus Beraturan : Gerak Suatu benda dengan kecepatan tetap/konstan, sehingga
(GLB) percepatan benda sama dengan nol
Gerak Lurus Berubah : Gerak Suatu benda dengan kecepatan tetap/konstan, sehingga
Beraturan (GLBB) percepatan benda sama dengan nol

5
GERAK LURUS DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

A. PENDAHULUAN
1. Identitas Modul

Mata Pelajaran : Fisika

Jenjang / Program : SMA / IPA

Kelas / Semester : X (Sepuluh) / 1 (Ganjil)

Alokasi Waktu Pembelajaran : 2 jam pelajaran

Judul Modul : Gerak Lurus Beraturan &


Gerak Lurus Berubah
Beraturan

2. Deskripsi
Gerak adalah proses berpindahnya suatu benda dari satu titik ke titik lain. Syarat
utama benda dikatakan bergerak adalah adanya perubahan posisi benda terhadap
titik acuan. Karena titik acuan bisa berbeda-beda, maka gerak benda bersifat relatif.
Artinya, benda yang bergerak menurut acuan A belum tentu bergerak untuk acuan
B. Salah satu jenis gerak yang umum adalah gerak lurus. Sesuai dengan sebutannya,
gerak lurus adalah gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus atau lintasan
yang relatif lurus pada selang waktu tertentu.
Gerak lurus dibedakan menjadi dua yaitu gerak lurus dengan kecepatan tetap
yang disebut dengan Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan gerak lurus dengan
percepatan tetap yang disebut dengan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

3. Petunjuk Belajar
Agar dapat memahami fluida peserta didik perlu melakukan beberapa kegiatan
antara lain :
• Membaca dan memahami materi yang diuraikan dalam modul ini
• Pelajari target kompetensi dasar (KD) yang akan dicapai
• Membuat catatan kecil mengenai inti materi
• Mendiskusikan materi yang belum dipahami dengan teman atau guru

6
• Mengerjakan latihan dan tugas yang terdapat pada modul tanpa melihat
kunci jawaban terlebih dahulu.

4. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan Melalui model pembelajaran Project Based Learning dan melibatkan
kecakapan abad 21 peserta didik dapat :
1. menjelaskan persamaan dan perbedaan GLB dan GLBB dengan
baik (KI 3)
2. membedakan ciri-ciri GLB dan GLBB dengan baik (KI 3)
3. menghitung besaran-besaran fisika pada GLB dan GLBB dengan
baik (KI 3)
4. menganalisis grafik gerak lurus dengan percepatan konstan dengan
baik. (KI 3)
Keterampilan Melalui model pembelajaran Project Based Learning dan melibatkan
kecakapan abad 21 peserta didik dapat :
1. mengumpulkan data tentang hal-hal yang berhubungan dengan
GLB dan GLBB dengan sikap penuh tanggung jawab dan disiplin.
(KI 4)
2. merancang alat sederhana hasil seleksi data untuk dijadikan proyek
dengan sikap penuh tanggung jawab dan disiplin. (KI 4)
3. membuat alat sederhana dari hasil rancangan dengan dengan sikap
penuh tanggung jawab dan disiplin. (KI 4)
4. menguji dan mempresentasikan hasil proyek dengan sikap penuh
tanggung jawab dan disiplin. (KI 4)

5. Peta Konsep

KEDUDUKAN
BESARAN- PERPINDAHAN
BESARAN DALAM JARAK
GERAK LURUS KECEPATAN
PERCEPATAN

GERAK LURUS
GERAK LURUS
BERATURAN
JENIS-JENIS
GERAK LURUS
GERAK LURUS
BERUBAH
BERATURAN

7
B. INTI
1. Uraian Materi
Studi mengenai gerak benda, konsep-konsep gaya, dan energi yang berhubungan,
membentuk suatu bidang, yang disebut mekanika. Mekanika dibagi menjadi dua
bagian, yaitu kinematika dan dinamika. Kinematika adalah ilmu yang mempelajari
gerak benda tanpa meninjau gaya penyebabnya. Pada bagian ini, Kalian mulai dengan
membahas benda yang bergerak tanpa berotasi (berputar). Gerak seperti ini disebut
gerak translasi. Pada bagian ini kalian juga akan membahas penjelasan mengenai
benda yang bergerak pada jalur yang lurus, yang merupakan gerak satu dimensi.
Pada pembelajaran ini kalian akan belajar tentang besaran-besaran gerak lurus
seperti: Posisi, Perpindahan, Jarak, Waktu, Kelajuan dan Kecepatan, percepatan dan
perlajuan serta kalian juga akan belajar tentang gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB). Di pertemuan sebelumnya kalian telah mempelajari
tantang besaran vektor dan skalar. Sebagai kegiatan awal berdasarkan apa yang kalian
ketahui, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini

1. Apakah yang dimaksud dengan gerak ?


2. Kapan suatu benda di katakan bergerak ?

Untuk dapat memahami materi ini baca dan ceramati uraian singkat materi berikut
:
a. Gerak
Gerak merupakan fenomena keseharian yang kita alami dan kita lihat dalam
kehidupan sehari-hari. Apakah dalam satu hari ini Anda sudah melakukan gerak?
Gerak yang dimaksud tidak hanya aktivitas yang kita lakukan saja, namun
termasuk benda-benda yang ada di sekitar kita, selama benda tersebut melakukan
gerak.

Gambar 1. beberapa contoh gerak

8
Gerak merupakan perubahan posisi (kedudukan) suatu benda terhadap
sebuah acuan tertentu. Perubahan letak benda dilihat dengan membandingkan
letak benda tersebut terhadap suatu titik yang diangggap tidak bergerak (titik
acuan), sehingga gerak memiliki pengertian yang relative atau nisbi.
Gerak juga dapat dikatakan sebagai perubahan kedudukan suatu benda
dalam selang waktu tertentu. Untuk lebih memahami mengenai titik acuan
perhatikan gambar ilustrasi berikut ini.

Gambar 2. Titik acuan

Penempatan kerangka acuan dalam peninjauan gerak merupakan hal yang


sangat penting, mengingat gerak dan diam itu mengandung pengertian yang
relatif. Sebagai contoh, ada seorang yang duduk di dalam kereta api yang sedang
bergerak, dapat dikatakan bahwa orang tersebut diam terhadap kursi yang
didudukinya dan terhadap kereta api tersebut, namun orang tersebut bergerak
relatif terhadap stasiun maupun terhadap pohon-pohon yang dilewatinya.

b. Posisi, Jarak dan Perpindahan


Posisi merupakan konsep yang sangat penting bukan hanya dalam fisika
tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Apabila kita menelpon atau
berkomunikasi melalui pesan tertulis dengan seseorang, sangat sering kita
bertanya: “Posisi Anda di mana?” Manusia akan merasa bingung dan tertekan
apabila tidak mengetahui sedang berada di mana.
Lokasi keberadaan suatu benda disebut posisi. Ada berbagai cara untuk
menyatakan posisi suatu benda. Di dalam pembahasan ini, posisi benda
dinyatakan dengan menggunakan sistem koordinat Cartesius tegak, dan karena
topik yang dibahas adalah Gerak Lurus, maka sistem koordinat Cartesian yang
dipergunakan adalah sistem satu dimensi, bisa sumbu X, atau sumbu Y, atau bisa
pula sumbu Z.

Gambar 3. Posisi berbeda dalam garis horizontal

9
Dari gambar diatas, terlihat bahwa posisi A berada pada x = -2 m,
sedangkan posisi B ada di x = 3 m. Atau dapat pula dikatakan bahwa posisi A
adalah 2m disebelah kiri titik acuan 0, posisi B berada pada jarak 3 m dari sebelah
kanan titikacuan 0. Atau dapat pula dikatakan bahwa A berada di sebelah kiri
(dari arah pembaca) B sejauh 5 m.
Dengan cara yang sama, kita dapat pula menentukan posisi vertical suatu
benda berdasarkan titik acuan yang telah ditentukan. Bila titik acuannya adalah
0 (pusat koordinat), maka posisi benda yang berada diatas titik acuan adalah
positif dan yang berada di bawah titik acuan adalah negatif (karena berada di
sumbu y negatif).
Contoh :
Seseorang menempuh perjalanan dari Yogyakarta sejauh 35 km ke Magelang.
Sementara itu, ada juga orang lain yang menempuh perjalanan dari Magelang
sejauh 35 km sampai ke Yogyakarta.
Contoh :
Sebuah obyek bergerak sepanjang lintasan lengkung berbentuk setengah
lingkaran dengan jari-jari 5 m dari A ke B. Jarak yang ditempuh olah obyek
tersebutadalah setengah dari keliling lingkaran dengan jari-jari.
Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi benda dari posisi
awal ke posisi akhir. Perpindahan direpresentasikan dengan lambing Δr untuk
gerak dua dimensi atau Δx jika geraknya satu dimensi pada sumbu x saja.
Besarnya perpindahan dapat dihitung dengan cara vektor,Δr = r2 – r1 atau Δx =
x2 – x1 untuk gerak satu dimensi. Perpindahan harus dapat mengandung dua
unsur, yaitu panjang dan arah.
Contoh :

Perhatikan Kembali gambar berikut ini.

Gambar 4. Perpindahan
Apabila A dan B bertukar posisi, untuk bertukar posisi tersebut masing-masing
menjalani perpindahan yang berbeda. Orang A berpindah sejauh 5 m, diperoleh
dari 3m - (-2m) = 5m. Sedangkan orang B berpindah sejauh -2m – 3m = -5 m.

10
Tanda positif (+) pada perpindahan A menunjukkan bahwa A berpindah ke
kanan dann tanda negatif (-) pada perindahan B menunjukkan bahwa B
berpindah ke kiri.
Jarak dan perpindahan mempunyai pengertian yang berbeda. Misalkan
Kira berjalan ke barat sejauh 4 km dari rumahnya, kemudian 3 km ke timur.
Berarti Kira sudah berjalan menempuh jarak 7 km dari rumahnya, sedangkan
perpindahannya sejauh 1 km (Gambar 5a).
Berbeda halnya dengan contoh berikut. Seorang siswa berlari
mengelilingi lapangan satu kali putaran. Berarti ia menempuh jarak sama
dengan keliling lapangan, tetapi tidak menempuh perpindahan karena ia
kembali ke titik semula (Gambar 5b).

Gambar 5. Lintasan yang ditempuh pejalan kaki

Contoh lain, perhatikan gambar 3c, Rama bergerak ke utara sejauh 4 km, kemudian
berbelok ke timur sejauh 3 km, lalu berhenti. Berapa jarak yang ditempuh Rama?
Berapa pula perpindahannya?
c. Kecepatan dan Percepatan
Kecepatan merupakan perpindahan yang ditempuh tiap satuan waktu,
sedangkan kelajuan didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh tiap satuan
waktu. Kecepatan suatu kendaraan, tentunya tidak akan dapat konstan bila
kendaraan tersebut melaju dalam situasi lalu lintas di perkotaan. Bahkan
seorang pembalap pun tidak akan dapat menjaga kecepatan kendaraannya tetap
konstan dalam sirkuit, karena dia akan melakukan percepatan atau perlambatan
pada kendaraannya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan nilai kecepatan yang
bisa dijadikan sebagai acuan untuk kendaraan yang selalu berubah
kecepatannya diperlukan besaran kecepatan yang lain, yaitu kecepatan rata-
rata. Kecepatan rata-rata suatu benda dapat dihitung dengan menggunakan

11
persamaan :

Karena perpindahan adalah besaran vector dan waktu adalah besaran


scalar, maka kecepatan rata-rata merupakan besaran vector, sehingga memiliki
nilai dan arah.

Contoh :

Seorang pengendara sepeda motor berpindah dari A ke B dalam waktu 4


sekon.

Gambar 6. Lintasan Pengendara Motor


(75−25)
Kecepatan rata-rata : 𝑣 = 4 = 12,5 𝑚/𝑠

Bila orang tersebut kembali ke titik A dalam waktu 5 sekon, maka kecepatan
rata-ratanya menjadi :
(25 − 75)
𝑣= = −10 𝑚/𝑠
5
Percepatan merupakan besaran vektor sehingga nilainya bisa positif
atau negatif. Percepatan positif artinya bahwa arah percepatan searah dengan
arah perpindahan benda, dengan kata lain gerakannya akan dipercepat.
Sedangkan percepatan yang bernilai negatif artinya bahwa gerakan benda
sedang diperlambat. Besarnya percepatan dinamakan sebagai perlajuan.
Perlajuan merupakan besaran skalar.

Percepatan adalah perubahan kecepatan dan atau arah dalam selang


waktu tertentu. Percepatan merupakan besaran vektor. Percepatan berharga
positif jika kecepatan suatu benda bertambah dalam selang waktu tertentu.
Percepatan berharga negatif jika kecepatan suatu benda berkurang dalam
selang waktu tertentu. Sebuah benda yang kecepatannya berubah tiap satuan
waktu dikatakan mengalami percepatan. Sebuah mobil yang kecepatannya
diperbesar dari nol sampai 90 km/jam berarti dipercepat. Apabila sebuah

12
mobil dapat mengalami perubahan kecepatan seperti ini dalam waktu yang
lebih cepat dari mobil lainnya, maka dikatakan bahwa mobil tersebut
mendapat percepatan yang lebih besar. Dengan demikian, percepatan
menyatakan seberapa cepat kecepatan sebuah benda berubah.

Tiap benda yang mengalami perubahan kecepatan, baik besarnya saja


atau arahnya saja atau kedua-duanya, akan mengalami percepatan.
Percepatan rata-rata (a) adalah hasil bagi antara perubahan kecepatan (Δv)
dengan selang waktu yang digunakan selama perubahan kecepatan tersebut (
Δt ). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

∆𝑣 𝑣2 − 𝑣1
𝑎= =
∆𝑡 𝑡2 − 𝑡1

Keterangan:
a : perceptan rata-rata (m/s2)
Δv : perubahan kecepatan (m/s)
Δt : selang waktu (s)
v1 : kecepatan awal (m/s)
v2 : kecepatan akhir (m/s)
t1 : waktu awal (s)
t2 : waktu akhir (s)

Percepatan juga termasuk besaran vektor, tetapi untuk gerak satu dimensi
kita hanya perlu menggunakan tanda positif (+) atau negatif (-) untuk
menunjukkan arah relatif terhadap sistem koordinat yang dipakai.

d. Gerak Lurus Beraturan

Suatu benda dikatakan mengalami gerak lurus beraturan jika lintasan yang
ditempuh oleh benda itu berupa garis lurus dan kecepatannya selalu tetap
setiap saat. Sebuah benda yang bergerak lurus menempuh jarak yang sama
untuk selang waktu yang sama. Persamaan matematis untuk gerak lurus
beraturan dinyatakan sebagai :

Gerak lurus beraturan dapat diilustrasikan dalam bentuk grafik v-t dan x-t,
berupagaris lurus, tampak pada gambar berikut.

13
Gambar 7. Grafik v-t

Gambar 8. Grafik s-t


Grafik yang diperoleh dari v terhadap t merupakan suatu garis lurus
horizontal yang menunjukkan bahwa nilai kecepatan tetap untuk tiap
sekonnya. Grafik yang diperoleh dari jarak terhadap waktu, merupakan
garis lurus diagonal. Ini berarti bahwa untuk benda yang sudah bergerak
memiliki kecepatan tetap sebesar v, maka jaraknya akan bertambah
seiring dengan pertambahan waktu.
Contoh Soal :
Gerak sebuah benda yang melakukan GLB diwakili oleh grafik s-t dibawah,
berdasarkan grafik tersebut, hitunglah jarak yang ditempuh oleh benda itu
dalam waktu:
a. 2 sekon
b. 5 sekon

Gambar diatas sebenarnya menyatakan sebuah benda yang melakukan GLB


yang memiliki posisi awal s0 , dari grafik tersebut kita dapat membaca
kecepatan benda yakni v= 4 m/s. Seperti telah dibicarakan, hal ini berarti
bahwa pada saat awal mengamati benda telah bergerak danmenempuh jarak
sejauh S0 = 2 m. Jadi untuk menyelesaikan soal ini, kita akan menggunakan
persamaan GLB untuk benda yang sudah bergerak sejak awal pengamatan.
Penyelesaian:
Diketahui:
s0 = 2 m
v = 4 m/s

14
Ditanya:
a) Jarak yang ditempuh benda pada saat t = 2 sekon
b) Jarak yang ditempuh benda pada saat t = 5 sekon
Jawab:
a) s(t) = S0 + v.t
s(2s) = 2 m + (4m/s . 2s) = 10 meter
b) s(t) = S0 + v.t
s(5s)= 2 m + (4 m/s . 5 s) = 40mete

e. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gerak lurus yang memiliki kecepatan berubah secara beraturan disebut


gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Benda yang bergerak berubah
beraturan dapat dipercepat atau diperlambat. Perubahan kecepatan yang
dialami benda sifatnya konstan pada setiap selang waktu atau dengan kata lain
percepatannya konstan.

Lebih rinci mengenai hubungan antar variabel, grafik, dan contoh


GLBB lainnya dijelaskan sebagai berikut.

Percepatan tetap yang dimiliki benda, mengakibatkan kecepatan benda


meningkat seperti hasil yang diperoleh dari percobaan menggunakan ticker
timer berikut.

Gambar 9. Hasil ticker time untuk benda dengan percepatan

Titik-titik dalam pita ketik akan menunjukkan pola yang makin lama makin
renggang akibat pita tertarik makin cepat seperti ditunjukkan Gambar. Untuk
mendapatkan percepatan tetap yang dapat dipastikan, maka percobaan
menggunakan ticker timer dapat dilakukan untuk benda yang bergerak jatuh
bebas atau meluncurkan troli pada bidang miring. Bila menggunakan troli,
maka gesekan dengan bidang miring harus seminimal mungkin agar

15
mendapatkan pembacaan ticker timer yang akurat.
Apabila diterapkan ke dalam keadaan umum di mana kecepatan mula-
mula benda 𝑣0 dan kecepatan benda setelah bergerak selama 𝑡 sekon berubah
menjadi 𝑣𝑡, maka percepatan rata-rata benda dapat ditulis:

Dimana :
𝑣𝑡 = kecepatan akhir (m/s)
𝑎 = percepatan (m/s2)
𝑣0 = kecepatan awal ( m/s)
t = selang waktu (s)

Contoh Soal :
Mobil yang bergerak GLBB diawali oleh grafik v – t seperti pada gambar dibawah
ini.

Berapa jarak total yang ditempuh oleh mobil itu?


Soal seperti ini agak berbeda dengan soal-soal sebelumnya. Oleh karenanya sebelum
menjawab pertanyaan diatas, ada baiknya kalian perhatikan penjelasan berikut ini,
dari grafik tersebut tampak selama perjalanannya, mobil mengalami 2 macam
gerakan. 5 sekon pertama dari 0 – 5 pada sumbu t, mobil bergerak dengan kecepatan
tetap, yakni 30 m/s. Ini berarti mobil mengalami GLB. Satu sekon berikutnya dari 5 -
6 mobil mengalami perlambatan, mula-mula bergerak dengan kecepatan awal 30 m/s
kemudian berhenti. Artinya mobil mengalami GLBB diperlambat.
Penyelesaian soal bisa menggunakan cara yang lebih praktis sebagai berikut :
Jarak total yang ditempuh mobil dapat ditemukan dengan cara menghitung daerah
di bawah kurva grafik. Bila saudara perhatikan grafik di atas berbentuk trapesium
dengan tinggi 30 m/s dan panjang sisi sisi sejajar 5 m dan 6 m. Nah, jarak total yang
ditempuh mobil sama dengan luas trapesium
itu. Jadi jarak total = luas trapesium
S = 30 (6 +5) x ½
S = 30 x 11 x ½
S = 165 m

16
C. PENUTUP
1. Rangkuman
a) Suatu benda dikatakan bergerak jika benda itu mengalami perubahan kedudukan
terhadap titik tertentu sebagai acuan.
b) Jarak yang ditempuh benda merupakan panjang seluruh lintasan yang dilewati.
c) Perpindahan adalah selisih kedudukan akhir dan kedudukan awal
d) Jarak merupakan besaran skalar dan perpindahan termasuk besaran vektor
e) Kecepatan benda bergerak didefinisikan sebagai perpindahan yang ditempuh terhadap
satuan waktu.
f) Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda pada lintasan yang lurus di mana
pada setiap selang waktu yang sama, benda tersebut menempuh jarak yang sama (gerak
suatu benda pada lintasan yang lurus dengan kelajuan tetap).
g) Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah Gerak benda dalam lintasan garis
lurus dengan percepatan tetap. Ciri umum GLBB adalah bahwa dari waktu ke
waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat, dengan kata lain
gerak benda dipercepat, namun demikian, GLBB juga berarti bahwa dari waktu
h) ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lambat hingga akhirnya berhenti.

17
2. Latihan Soal
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Gambar berikut adalah titik – titik yang dibuat setiap detik pada suatu pita yang
bergerak menurut arah anak panah

●●●● ● ● ● ●

12 34 5 6 7 8
Pada gambar terlihat titik ke 1, 2, 3, dan 4 berjarak sama, hal ini berarti. …
a. Pita mengalami kecepatan
b. Mengalami percepatan
c. Percepatan yang tetap
d. Kecepatan yang berubah-ubah
e. Percepatan nol
2. Gerak suatu benda digambarkan dengan grafik kedudukan (x) terhadap t. Bagian
grafik yang menunjukkan kecepatan nol adalah. …
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
3. Sebuah mobil balap bergerak lurus dengan grafik kecepatan terhadap waktu
sebagai berikut. Pada waktu sebagai berikut. Pada interval waktu 10 hingga 14
detik, mobil bergerak. ….

a. Lurus diperlambat dengan perlambatan 2,5 m/s2


b. Lurus dipercepat dengan percepatan 2,5 m/s2
c. Lurus beraturan dengan kecepatan tetap 5 m/s
d. Lurus beraturan dengan kecepatan tetap 10 m/s
e. Tidak menentu

18
4. Yang termasuk grafik jarak – waktu untuk benda yang bergerak lurus beraturan
adalah ……..

5. Grafik berikut menunjukkan hubungan v dan t dari benda yang bergerak lurus
beraturan.

v (ms-1)

4 t (s)

Jika luas daerah yang diarsir adalah 100 m, maka kecepatan gerak benda tersebut
adalah ....
a. 2,5 m/s
b. 4 m/s
c. 5 m/s
d. 25 m/s
e. 30 m/s

19
KUNCI JAWABAN

NOMOR SOAL URAIAN JAWABAN

1 E
2 B
3 A
4 E
5 D

20
DAFTAR PUSTAKA

Josephine, Neni Else. 2020. Modul Pembelajaran Fisika SMA Materi Gerak Lurus SMA
Kelas X. Surbaya: Kemendikbud Direktorat Sekolah Menengah Atas.
Sarkin, Tarsius. 2021. Modul Belajar Mandiri Calon Guru PPPK Materi Gerak Lurus.
Jakarta: Kemendikbud Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

21

Anda mungkin juga menyukai