DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 / KELAS XII IPA 4
1.DWI PUTRO.H.A(12063)
2.AQIUFANA(12063)
3.ZAKIRUL L.(12073)
4.M.ILYAS (12082)
Kelompok : 2 (DUA)
2. AQIUFANA
3. ZAKIRUL.L
4. M.ILYAS
Telah disetujui untuk pembuatan proyek sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
ujian akhir praktik Fisika dan kelulusan kelas XII SMA Muhammadiyah 1
Ponorogo Tahun Ajaran 2021/2022
Tanggal :………………20
i
KATA PENGANTAR
Penulis tentu menyadari bahwa proposal proyek ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari
pembaca ,supaya proposal proyek ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada proposal proyek ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.Demikian semoga proposal proyek ini dapat
bermanfaat. Terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR………...………...………………………………………….iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………….v
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................1
1. Latar Belakang...............................................................................................1
2. Rumusan Masalah..........................................................................................2
3. Tujuan.............................................................................................................2
4. Manfaat...........................................................................................................2
BAB II DASAR TEORI............................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2. 1 Lintasan Gerak Parabola............................................................................3
2. 2 Persamaan Gerak parabola disetiap titik...................................................7
3. 1 Bagian roket air..........................................................................................13
3. 2 Peluncur roket ...........................................................................................13
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3. 1 Rancangan Anggaran Dana.......................................................................14
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian gerak parabola?
2. Apa saja besaran-besaran Fisika yang mempengaruhi gerak parabola?
3. Bagaimana penerapan gerak parabola pada kehidupan sehari hari?
3. Tujuan
Di dalam menyusun Proposal ini, penulis mempunyai beberapa
tujuan antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian gerak parabola.
2. Mengetahui besaran-besaran yang mempengaruhi gerak parabola.
3. Mengetahui penerapan gerak parabola pada kehidupan sehari hari.
4. Manfaat
a. Bagi Siswa:
1. Menambah pengetahuan.
2. Mempermudah siswa memahami materi gerak parabola.
b. Bagi guru
1. Untuk mempermudah guru memberikan materi gerak parabola.
2. Sebagai alat peraga pembelajaran gerak parabola.
c. Bagi Sekolah
1. Menambah alat peraga pendidikan di sekolah.
2. Sekolah tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pembelian
alat peraga gerak parabola.
2
BAB II
DASAR TEORI
3
Gambar 2.1 Lintasan Gerak Parabola
Sumber : idschool.net
1. Vektor Posisi
Lintasan berbentuk parabola disebabkan karena perpaduan dua macam
gerak yaitu gerak lurus beraturan (GLB) pada arah horizontal dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) pada arah vertikal, sehingga persamaan
vector posisi gerak parabola dapat dinyatakan pada persamaan 2.1
dibawahini.
( 1 2
)
r⃗ = v 0 cosθi+ v 0 sinθ .t− ¿ j ……………………………….…(2.1)
2
Dimana:
𝒓⃗ = vektor posisi (m),
x = komponen jarak horizontal (m),
y = komponen jarak vertikal (m),
t = waktu tempuh benda (s),
= sudut elevasi,
g = percepatan gravitasi (m/s2 ) (PPG Fisika, 2020)
2. Vektor Kecepatan
Seperti halnya posisi, kecepatan benda pun yang bergerak parabola akan
selalu memiliki dua komponen yaitu vx dan vy. oleh karena itu, besar vector
kecepatan pada gerak parabola dapat dilihat pada persamaan 2.2 sebagai
berikut:
4
v 0=( v 0 cosθi+ v 0 sinθ ) j …………………………………………….(2. 3)
⃗
Adapun besar nilai kecepatan awal dapat dinyatakan dalam persamaan 2.4
di bawah ini.
Besar vector percepatan dapat dilihat pada persamaan 2.5 dibawah ini:
a⃗ =0−gj ……………………………………………………………(2. 5)
g =percepatam gravitasi(m/s)
Dari persamaan 2.6 dapat dinyatakan besar waktu yang ditempuh benda
untuk sampai dititik tertinggi. Besar waktu yang ditempuh benda untuk
sampai dititik tertinggi dinyatakan pada persamaan 2.7.
v 0 sinθ
t ym = …………………………………………………………..(2.7)
g
v 20 sin 2 θ
y m= …………………………………………………………..(2.8)
2g
5
Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh titik terjauh dinyatakan pada
persamaan 2. 10.
2 v 0 sinθ
t xm = ………………..………………………………………...(2.10)
g
v 20 sin 2θ
x m= …………………………………………………………(2.12)
g
Nilai x maksimum akan didapat jika sin 2a =1 (karna nilai sinus tertinggi
adalah 1), maka:
2α =90 ° ..........................................................................................(2.14)
α =90 ° /2.......................................................................................(2.15)
α =45 ° ..........................................................................................(2.16)
Jadi untuk mencapai jangkauan terjauh atau jarak maksimum pada sumbu
x pada gerak parabola maka benda harus ditembakkan atau digerakkan
dengan sudut elevasi sebesar 45 ° (Anonim, 2018).
6. Sudut Elevasi.
Jika sudut elevasi tidak diberikan secara eksplisit misalnya ditampilkan
dalam persamaan vektor, maka besar sudut elevasi dinyatakan pada
persamaan 2.17 dan diturunkan ke persamaan 2.18.
v 0 sinθ
tanθ= ………………………………………………………...(2.17)
v 0 cosθ
−1 v 0 sinθ
θ=tan ……………………………………………………(2.18)
v 0 cosθ
Persamaan dan gambar gerak parabola setiap titik dapat dilihat pada
gambar 2.2 dibawah ini:
6
Gambar 2.2 Persamaan Gerak parabola disetiap titik.
Sumber : idschool.net
1. Impuls Momentum.
Impuls adalah gaya yang diperlukan untuk membuat suatu benda
menjadi bergerak, tentu ada interval waktu tertentu di sana, biasanya
terjadi dalam waktu yang singkat.
I = F.Δt.........................................................................................(2.19)
Keterangan:
I : impuls (Ns)
F : gaya impulsif (N)
Δt : perubahan waktu (s)
Momentum adalah ukuran kesukaran untuk menghentikan suatu benda
yang sedang bergerak.
7
p=m× v ..............................................................................................(2.20)
Di mana:
p = momentum (kg m/s)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
Sesuai dengan Hukum newton II, maka hubungan persamaan Impuls dan
momentum dijabarkan dalam persamaan 2.21 sampai dengan 2.27.
F=m× a.............................................................................................(2.21)
v t=v 0 +a ∆ t .........................................................................................(2.22)
F
v t=v 0 + ∆ t .......................................................................................(2.23)
m
m v t =m v 0 + F ∆ t .................................................................................(2.24)
F ∆ t=m vt −m v 0 .................................................................................(2.25)
I =∆ p.................................................................................................(2.27)
8
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda
yang pertama”. Persamaannya (rumus Hukum III Newton):
Faksi=−Freaksi …………………………………………………(2.18)
a. Volume Air.
Volume air berpengaruh terhadap jarak roket air. Jika volume air
sedikit menyebabkan tekanan yang diberikan menjadi sedikit
sehingga jarak luncur roket dekat.
b. Sudut Peluncuran.
Sudut peluncuran berpengaruh pada jarak dan ketinggian roket.
Secara umum jika sudut peluncuran roket sebesar 45° maka roket
akan meluncur berbentuk parabola, dan menghasilkan jarak luncur
terjauh daripada sudut lainnya.
9
(horizontal). Contoh dari gerak parabola jenis ini ialah: bom yang
dijatuhkan dari pesawat serta benda dilemparkan dari atas ke bawah
jurang.
10
BAB III
11
C. Prosedur Pembuatan.
1. Prosedur Pembuatan Roket
Adapun prosedur pembuatan roket air sebagai berikut.
a. Menyiapkan semua alat dan bahan
b. Memotong salah satu botol air mineral pada bagian bawahnya kemudian
mamasukkan plastisin pada ujung botol sebagai pemberat.
c. Menyiapkan botol air mineral yang masih utuh, lalu menyatukan
dengan botol yang telah dipotong bagian bawahnya.
d. merekatkan kedua botol dengan menggunakan lakban bening dan
dilapisi lakban hitam
e. membuat pola sirip dengan menggunakan infraboard sebanyak 3 buah
untuk sayap roket, lalu mengguntingnya.
f. Memasang sayap roket pada bagian bawah botol air mineral (bagian
yang tidak ada pemberatnya).
12
h. Meletakkan pengunci tempat pipa yang dibakar tadi menggunakan
kabel teasch yang telah dirangkai dan merekatkan dengan kabel teasch
yang lain.
D. Sketsa Pembuatan Proyek
Sketsa pembuatan “Miniatur Roket Untuk Membuktikan Prinsip
Gerak Parabola” dibagi menjadi dua yaitu bagian roket dan peluncur
roket, bagian roket dapat dilihat pada Gambar 3.1 serta bagian peluncur
roket dapat dilihat pada Gambar 3.2 dibawah ini:
13
E. Rencana Anggaran Dana
Rancangan anggaran dana pembuatan proyek dapat dilihat pada Tabel 3.1
dibawah ini:
14
DAFTAR PUSTAKA
Anggun & dkk. 2019. Roket Air Sebagai Media Edu-Sains untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar. Jurnal Inovasi Inovasi
Pendidikan Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah, 2 ( 1 ) , 1-3. Dari
http://journalhttp://journal.stkipnurulhuda.ac.id/index.
l.stkipnurulhuda.ac.id/index. php/JIPFRI/article/download/14 3/128.
Sipayung, J. E., dkk. 2015. Simulasi Mencari Waktu Pada Gerak Parabola
/Peluru. Dari
15
blication/280683760_Simulasi_Mencari_Waktu_Pada_Gerak_Parabola_Pel
uru, diakses 7 Januari 2021.
Supardi & Aksan, H. 2011.Telaah Gerak Parabola: Sifat Ellipse. Makalah yang
disajikan dalam seminar Prosiding Simponsium Nasional Inovasi
Pembelajaran Dan Sains, Jurusan Fisika FMIPA ITB, Bandung, 22-23 Juni
2011.
16