Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PROYEK FISIKA

MINIATUR ROKET UNTUK MEMBUKTIKAN PRINSIP GERAK


PARABOLA

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENGIKUTI


UJIAN AKHIR PRAKTIK FISIKA DAN KELULUSAN KELAS XII
SMA MUHAMMADIYAH 1 PONOROGO

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 / KELAS XII IPA 4
1.DWI PUTRO.H.A(12063)
2.AQIUFANA(12063)
3.ZAKIRUL L.(12073)
4.M.ILYAS (12082)

SMA MUHAMMADIYAH 1 PONOROGO


TAHUN AJARAN 2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL PROYEK FISIKA

Judul Proyek : Miniatur Roket Untuk Membuktikan Prinsip Gerak Parabola

Kelompok : 2 (DUA)

Anggota Kelompok : 1. DWI PUTRO.H.A

2. AQIUFANA

3. ZAKIRUL.L

4. M.ILYAS

Telah disetujui untuk pembuatan proyek sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
ujian akhir praktik Fisika dan kelulusan kelas XII SMA Muhammadiyah 1
Ponorogo Tahun Ajaran 2021/2022

Tanggal :………………20

Koordinator Mapel Fisika TandaTangan

(Ina Nurhidayati S.Pd.,M.Si) (………………….)

Guru Pembimbing Tanda Tangan

(Endang Amaliana Fatma Y.,S.Pd.) (………………….)

i
KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


kemudahan sehingga proposal proyek dengan judul “Miniatur Roket Untuk
Membuktikan Prinsip Gerak Parabola” ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Tanpa pertolongan-Nya tentu proposal proyek ini tidak dapat terselesaikan
dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan
kepada baginda kita tercinta yaitu Nabi besar Muhammad SAW yang selalu
kita nantikan syafa’aatnya di akhirat kelak. Penulis mengucap syukur kepada
Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya baik berupa sehat fisik maupun
akal pikiran. Tak lupa ucapan terimakasih penulis haturkan kepada:

1. Moh.Kholil,MPd.I. selaku Kepala SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo


2. Drh. Moch Sachrur Rochman, selaku Waka Kurikulum SMA
Muhammadiyah 1 Ponorogo
3. Ina Nurhidayati S.Pd.,M.Si selaku Koordinator mata pelajaran Fisika
4. Endang Amaliana Fatma Y.,S.Pd, selaku guru pembimbing Mata pelajaran
Fisika

Penulis tentu menyadari bahwa proposal proyek ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari
pembaca ,supaya proposal proyek ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada proposal proyek ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.Demikian semoga proposal proyek ini dapat
bermanfaat. Terimakasih.

Ponorogo, 01 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR………...………...………………………………………….iv

DAFTAR TABEL………………………………………………………………….v

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................1

1. Latar Belakang...............................................................................................1
2. Rumusan Masalah..........................................................................................2
3. Tujuan.............................................................................................................2
4. Manfaat...........................................................................................................2
BAB II DASAR TEORI............................................................................................3

1. Pengertian Gerak Parabola……..…………………………………………….3


2. Besaran Besaran Yang Mempwngaruhi Gerak Parabola…….………………3
3. Penerapan Gerak parabola Pada Kehidupan Sehari Hari…………………….9

BAB III METODE PEMBUATAN ROKET.........................................................11

1. Waktu Dan Tempat.……………………….………………………...……..11


2. Alat Dan Bahan……………..……………………………………………….11
3. Prosedur Pembuatan…………………………………………………………12
4. Sketsa Pembuatan Proyek…………………………………………………...13
5. Rancangan Anggaran Dana………………………………………………….14

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2. 1 Lintasan Gerak Parabola............................................................................3
2. 2 Persamaan Gerak parabola disetiap titik...................................................7
3. 1 Bagian roket air..........................................................................................13
3. 2 Peluncur roket ...........................................................................................13

iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3. 1 Rancangan Anggaran Dana.......................................................................14

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Setiap benda yang bergerak akan membentuk lintasan tertentu.


Berdasarkan lintasannya gerak dibedakan menjadi gerak lurus, gerak
melingkar dan gerak parabola atau dikenal juga dengan istilah gerak peluru
(proyektil). Gerak Parabola atau gerak peluru adalah gerak yang
membentuk sudut tertentu (sudut elevasi) terhadap bidang horizontal.
Sehingga bekerja dua macam gerak, yaitu gerak horizontal dengan Gerak
Lurus Beraturan (GLB) dan gerak vertikal dengan Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB). Di mana pada GLB kecepatan konstan, sedangkan pada
GLBB kecepatan berubah karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi
(Sipayung, 2015). Minimnya praktik gerak parabola yang diterapkan
didalam kelas membuat siswa kurang memahami materi gerak parabola.
Hal ini disebabkan karena minimnya ketersediaan alat praktikum gerak
parabola. Oleh karna itu dibutuhkan suatu apalt peraga untuk
mempermudah siswa memahami materi gerak parabola.

Pembuatan miniatur roket menjadi solusi kurangnya praktik gerak


parabola didalam kelas.Dengan adanya miniatur roket siswa dapat lebih
memahami materi gerak parabola yang kerap diannggap sulit,dengan media
roket air siswa langsung dapat mempraktikan sistem gerak prarabola. Roket
ini merupa salah satu wujud dan media untuk mengasah serta menyalurkan
kreatifitas bagi pembuat,melalui media roket air bisa dipelajari berbagai
hukum dan pelajaran Fisika lainnya. Roket ini pula dapat dikembangkan
seluas luasnya sesuai kreatifitas pembuat (Anggun dkk., 2019).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis


mengganggap pentingnya membuat media pembelajaran "“Miniatur
Roket Untuk Membuktikan Prinsip Gerak Parabola” untuk
mempermudah pemahaman materi gerak parabola.

1
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian gerak parabola?
2. Apa saja besaran-besaran Fisika yang mempengaruhi gerak parabola?
3. Bagaimana penerapan gerak parabola pada kehidupan sehari hari?

3. Tujuan
Di dalam menyusun Proposal ini, penulis mempunyai beberapa
tujuan antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian gerak parabola.
2. Mengetahui besaran-besaran yang mempengaruhi gerak parabola.
3. Mengetahui penerapan gerak parabola pada kehidupan sehari hari.

4. Manfaat

Manfaat pembuatan roket ini antara lain :

a. Bagi Siswa:
1. Menambah pengetahuan.
2. Mempermudah siswa memahami materi gerak parabola.

b. Bagi guru
1. Untuk mempermudah guru memberikan materi gerak parabola.
2. Sebagai alat peraga pembelajaran gerak parabola.

c. Bagi Sekolah
1. Menambah alat peraga pendidikan di sekolah.
2. Sekolah tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pembelian
alat peraga gerak parabola.

2
BAB II
DASAR TEORI

A. Pengertian Gerak Parabola


Gerak parabola adalah gerak suatu benda yang membentuk sudut
elevasi sumbu x dan sumbu y. Sumbu x sebagai gerak horizontal GLB, dan
sumbu y sebagai gerak vertikal GLBB. Keduanya tidak saling
mempengaruhi tetapi membentuk suatu gerak parabola.
Selain itu, Aksan (2011) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa
gerak parabola adalah gerak suatu benda yang merupakan hasil perpaduan
antara gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dalam arah vertikal (sumbu
z) dan gerak lurus beraturan (GLB) dalam arah bidang horizontal (sumbu
x,y) disebut dengan gerak peluru atau gerak parabola. Dalam banyak kasus
gerak ini akan diperumit oleh kehadiran hambatan udara, efek gerak
perputaran bumi, dan variasi percepatan gravitasi bumi. Dalam makalah ini
akan dibahas gerak peluru dengan asumsi-asumsi bahwa hambatan udara
dan efek gerak perputaran bumi diabaikan, dan percepatan gravitasi bumi
dianggap tetap. Serta akan digunakan anggapan bahwa gerak yang terjadi
hanya dalam dua dimensi, yaitu arah sumbu x, yang merupakan GLB dalam
gerak mendatar dan arah sumbu y, yang merupakan GLBB dalam arah
vertical.

B. Besaran-Besaran Fisika yang Mempengaruhi Gerak Parabola.


a) Persamaan gerak parabola

Lintasan gerak parabola dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut


ini.

3
Gambar 2.1 Lintasan Gerak Parabola
Sumber : idschool.net

Berdasarkan Gambar 2.1 dapat diuraikan persamaan-persamaan gerak parabola


antaralain sebagai berikut ini:

1. Vektor Posisi
Lintasan berbentuk parabola disebabkan karena perpaduan dua macam
gerak yaitu gerak lurus beraturan (GLB) pada arah horizontal dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) pada arah vertikal, sehingga persamaan
vector posisi gerak parabola dapat dinyatakan pada persamaan 2.1
dibawahini.

( 1 2
)
r⃗ = v 0 cosθi+ v 0 sinθ .t− ¿ j ……………………………….…(2.1)
2

Dimana:
𝒓⃗ = vektor posisi (m),
x = komponen jarak horizontal (m),
y = komponen jarak vertikal (m),
t = waktu tempuh benda (s),
 = sudut elevasi,
g = percepatan gravitasi (m/s2 ) (PPG Fisika, 2020)

2. Vektor Kecepatan
Seperti halnya posisi, kecepatan benda pun yang bergerak parabola akan
selalu memiliki dua komponen yaitu vx dan vy. oleh karena itu, besar vector
kecepatan pada gerak parabola dapat dilihat pada persamaan 2.2 sebagai
berikut:

⃗v =( v 0 cosθi+ v 0 sinθ .t−¿2 ) j ………………..………………….(2. 2)


Dimana :
⃗v =vektor kecepatan(m/s)
v 0=kecepatan awal (m/s)

sedangkan vektor kecepatan awal diperoleh ketika nilai t = 0, besar vector


kecepatan awal dapat dilihat pada persamaan 2.3 di bawah ini.

4
v 0=( v 0 cosθi+ v 0 sinθ ) j …………………………………………….(2. 3)

Adapun besar nilai kecepatan awal dapat dinyatakan dalam persamaan 2.4
di bawah ini.

|v 0|= √ v 0 cosθ 2 +v 0 sinθ 2 …………..……………………………..(2. 4)


3. Vektor Percepatan

Besar vector percepatan dapat dilihat pada persamaan 2.5 dibawah ini:

a⃗ =0−gj ……………………………………………………………(2. 5)

Dimana : ⃗v =vektor kecepatan(m/s)

g =percepatam gravitasi(m/s)

4. Titik Tertinggi (ymax)


Pada saat benda mencapai titik tertinggi, komponen kecepatan vertikalnya
nol (vy = 0) tetapi komponen kecepatan horizontalnya tidak nol (v x  0).
Besar kecepatan vertical dititik tertinggi dapat dilihat persamaan 2.6

Vy =( v 0 sinθ . t−¿=0 )…………………………………………(2.6)

Dari persamaan 2.6 dapat dinyatakan besar waktu yang ditempuh benda
untuk sampai dititik tertinggi. Besar waktu yang ditempuh benda untuk
sampai dititik tertinggi dinyatakan pada persamaan 2.7.

v 0 sinθ
t ym = …………………………………………………………..(2.7)
g

Jika persamaan 2.7 ini didistribusikan ke komponen jarak vertical, maka


diperoleh persamaan titik tertinggi.yaitu seperti persamaan 2.8.

v 20 sin 2 θ
y m= …………………………………………………………..(2.8)
2g

5. Titik Terjauh (xmax)


Pada saat benda mencapat titik terjauh, komponen jarak vertikalnya nol
(y = 0), besar jarak vertical untuk mencapai titik terjauh dapat dinyatakan
pada persamaan 2.9.
y=¿…………………………………………..(2.9)

5
Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh titik terjauh dinyatakan pada
persamaan 2. 10.

2 v 0 sinθ
t xm = ………………..………………………………………...(2.10)
g

Jika persamaan 2.10 didistribusikan ke komponen jarak horizontal, maka


besar jarak terjauh dinyatakan pada persamaan 2.12.

x=v 0 cosθ .t=x =v 0 cosθ ( g


= )
2 v 0 sinθ 2 v 0 sinθ . cosθ
g
……………….(2.11)

v 20 sin 2θ
x m= …………………………………………………………(2.12)
g

Nilai x maksimum akan didapat jika sin 2a =1 (karna nilai sinus tertinggi
adalah 1), maka:

Sin 2α = sin 90 ° ...................................................................................(2.13)

2α =90 ° ..........................................................................................(2.14)

α =90 ° /2.......................................................................................(2.15)

α =45 ° ..........................................................................................(2.16)

Jadi untuk mencapai jangkauan terjauh atau jarak maksimum pada sumbu
x pada gerak parabola maka benda harus ditembakkan atau digerakkan
dengan sudut elevasi sebesar 45 ° (Anonim, 2018).

6. Sudut Elevasi.
Jika sudut elevasi tidak diberikan secara eksplisit misalnya ditampilkan
dalam persamaan vektor, maka besar sudut elevasi dinyatakan pada
persamaan 2.17 dan diturunkan ke persamaan 2.18.
v 0 sinθ
tanθ= ………………………………………………………...(2.17)
v 0 cosθ

−1 v 0 sinθ
θ=tan ……………………………………………………(2.18)
v 0 cosθ

Persamaan dan gambar gerak parabola setiap titik dapat dilihat pada
gambar 2.2 dibawah ini:

6
Gambar 2.2 Persamaan Gerak parabola disetiap titik.
Sumber : idschool.net

a) Besaran Besaran Fisika yang mempengaruhi roket air.


Selain gerak parabola impuls momentum dan hukum III Newton juga
mempengaruhi roket air:

1. Impuls Momentum.
Impuls adalah gaya yang diperlukan untuk membuat suatu benda
menjadi bergerak, tentu ada interval waktu tertentu di sana, biasanya
terjadi dalam waktu yang singkat.

Impuls dilambangkan dengan huruf I dengan satuannya yaitu N.s. Berikut


ini adalah persamaan impuls:

I = F.Δt.........................................................................................(2.19)
Keterangan:
I : impuls (Ns)
F : gaya impulsif (N)
Δt : perubahan waktu (s)
Momentum adalah ukuran kesukaran untuk menghentikan suatu benda
yang sedang bergerak.

Secara matematis, besar momentum dapat dihitung menggunakan


persamaan 2.20 di bawah ini.

7
p=m× v ..............................................................................................(2.20)

Di mana:
p = momentum (kg m/s)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)

Sesuai dengan Hukum newton II, maka hubungan persamaan Impuls dan
momentum dijabarkan dalam persamaan 2.21 sampai dengan 2.27.

F=m× a.............................................................................................(2.21)

v t=v 0 +a ∆ t .........................................................................................(2.22)

F
v t=v 0 + ∆ t .......................................................................................(2.23)
m

m v t =m v 0 + F ∆ t .................................................................................(2.24)

F ∆ t=m vt −m v 0 .................................................................................(2.25)

F ∆ t=m ( v t−v 0 )..................................................................................(2.26)

I =∆ p.................................................................................................(2.27)

Berdasarkan Persamaan 2.27 dapat disimpulkan bahwa hubungan antara


impuls dan momentum dinyatakan dalam teorema Impuls-momentum
sebagai berikut.
“Besar Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan
momentum yang dialami benda tersebut, yaitu beda antara momentum
akhir dengan momentum awalnya” (Guru Pendidikan, 2014).

2. Hukum III newton.


Roket air bekerja berdasarkan prinsip dari hukum III Newton.
Bunyi Hukum III Newton dalam Giancoli (2001 : 97) yaitu “ Ketika
memberikan gaya pada benda kedua, maka benda kedua tersebut

8
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda
yang pertama”. Persamaannya (rumus Hukum III Newton):

Faksi=−Freaksi …………………………………………………(2.18)

Contoh penerapan pada hukum III Newton adalah saat melompat,


kaki akan memberi gaya ke tanah dan tanah akan memberi gaya
berlawanan arah sehingga badan akan terdorong ke udara.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jarak Roket.

a. Volume Air.
Volume air berpengaruh terhadap jarak roket air. Jika volume air
sedikit menyebabkan tekanan yang diberikan menjadi sedikit
sehingga jarak luncur roket dekat.

b. Sudut Peluncuran.
Sudut peluncuran berpengaruh pada jarak dan ketinggian roket.
Secara umum jika sudut peluncuran roket sebesar 45° maka roket
akan meluncur berbentuk parabola, dan menghasilkan jarak luncur
terjauh daripada sudut lainnya.

C. Penerapan Gerak Parabola Pada Kehidupan Sehari Hari


Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa jenis gerak parabola yang
terjadi, yaitu:

1. Gerak benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal


dengan sudut elevasi terhadap garis mendatar (horizontal) atau biasa
disebut dengan sumbu x. Contoh dalam kehidupan sehari-hari ialah:
gerakan bola tenis ketika melambung akibat dorongan dari raket tenis,
gerakan bola basket yang masuk ke ring, gerakan bola golf setelah
dipukul oleh pemain menggunakan stik golf, gerakan bola voli, dan
gerakan lompat jauh. 

2. Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal


pada ketinggian tertentu dengan arah yang sejajar dengan sumbu x

9
(horizontal). Contoh dari gerak parabola jenis ini ialah: bom yang
dijatuhkan dari pesawat serta benda dilemparkan dari atas ke bawah
jurang.

3. Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal


dari ketinggian tertentu dengan sudut elevasi terhadap garis horizontal.
Contohnya ialah penembakkan rudal atau mortar (Anonim, 2018).

10
BAB III

METODE PEBUATAN ROKET

A. Waktu Dan Tempat.


1. Waktu
Waktu pembuatan proposal pada tanggal 25 Desember 2021 sampai 10
Januari 2022. Sedangkan waktu pembuatan produk pada 11 Januari 2022
sampai 28 Januari 2022.
2. Tempat
Tempat pembuatan roket dibuat di SMAS Muhammadiyah 1 Ponorogo.

B. Alat Dan Bahan.


1. Alat dan Bahan pembuatan roket air
Alat dan Bahan yang digunakan untuk pembuatan Roket Air adalah
sebagai berikut:
1) Alat 2) Bahan
a. Spidol. a. Botol minuman bersoda 1
b. Gunting. b. Karton.
c. Penggaris. c. Plastisin.
d. Lakban hitam.
e. Lakban bening.

2. Alat dan Bahan Peluncur Roket Air


Alat dan Bahan Peluncur Roket Air adalah sebagai berikut:
1. Alat 2. Bahan
a. Gergaji. a. Pipa paralon ½ inch.
b. Penyambung pipa L.
c. Penyambung pipa T.
d. Selang kecil.
e. Kabel teasch.
f. Pentil ban sepeda.
g. Sendal jepit.

11
C. Prosedur Pembuatan.
1. Prosedur Pembuatan Roket
Adapun prosedur pembuatan roket air sebagai berikut.
a. Menyiapkan semua alat dan bahan
b. Memotong salah satu botol air mineral pada bagian bawahnya kemudian
mamasukkan plastisin pada ujung botol sebagai pemberat.
c. Menyiapkan botol air mineral yang masih utuh, lalu menyatukan
dengan botol yang telah dipotong bagian bawahnya.
d. merekatkan kedua botol dengan menggunakan lakban bening dan
dilapisi lakban hitam
e. membuat pola sirip dengan menggunakan infraboard sebanyak 3 buah
untuk sayap roket, lalu mengguntingnya.
f. Memasang sayap roket pada bagian bawah botol air mineral (bagian
yang tidak ada pemberatnya).

2. Prosedur Pembuatan Peluncur


Adapun prosedur pembuatan peluncur sebagai berikut.
a. Memotong pipa berukuran 30 cm dan 15 cm masing-masing sebanyak
3 buah.
b. Membentuk pipa menyerupai portable dengan menggunakan
penyambung pipa berbentuk L dan berbentuk T.
c. Memotong ssendal jepit dengan ukuran seperti pipa
d. Meletakkan pentil dibawah bagian pipa dengan direkatkan
menggunakan sendal jepit.
e. Meletakkan selang pada pentil dan menyambungkan dengan peluncur
portable.
f. Membakar bagian tengah pipa yang akan dimasukan ke dalam botol
saat peluncuran.
g. Membuat pengunci dengan 8 buah kabel teasch yang disusun lurus dan
di lem dengan lakban pada bagian atas dan bawahnya.

12
h. Meletakkan pengunci tempat pipa yang dibakar tadi menggunakan
kabel teasch yang telah dirangkai dan merekatkan dengan kabel teasch
yang lain.
D. Sketsa Pembuatan Proyek
Sketsa pembuatan “Miniatur Roket Untuk Membuktikan Prinsip
Gerak Parabola” dibagi menjadi dua yaitu bagian roket dan peluncur
roket, bagian roket dapat dilihat pada Gambar 3.1 serta bagian peluncur
roket dapat dilihat pada Gambar 3.2 dibawah ini:

Gambar 3.1 Roket Air.


Sumber : https://informazone.com/membuat-roket-air-yang-bisa-kamu-lakukan-
sendiri/

Gambar 3.2 bagian peluncur roket


Sumber :http://muhammadibrizamaghnuni4.blogspot.com/2016/11/membuat-roket-air-
sederhana.html

13
E. Rencana Anggaran Dana
Rancangan anggaran dana pembuatan proyek dapat dilihat pada Tabel 3.1
dibawah ini:

Tabel 3.1 Rancangan Anggaran Dana


N Nama Jumlah Harga Keterangan
O
1 Spidol 1 - Milik pribadi
2 Gunting 1 - Milik pribadi

3 Penggaris 1 - Milik pribadi

4 Lakban hitam 1 18.000 Membeli baru

5 Lakban bening 1 - Milik pribadi

6 Botol bekas 1 - Barang bekas

7 Karton 1 - Barang bekas

8 Plastisin 1 5.000 Membeli baru

9 Gergaji 1 - Milik pribadi

10 Pipa paralon ½ inch 2m 35.000 Membeli baru

11 Penyambung pipa L 6 3.000 Membeli baru

12 Penyambung pipa T 3 3.000 Membeli baru

13 Selang kecil 1m 15.000 Membeli baru

14 Kabel teasch 8 - Milik pribadi

15 Pentil ban sepeda 1 - Barang bekas

16 Sendal jepit 1 - Barang bekas

14
DAFTAR PUSTAKA

Anggun & dkk. 2019. Roket Air Sebagai Media Edu-Sains untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar. Jurnal Inovasi Inovasi
Pendidikan  Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah, 2 ( 1 ) , 1-3. Dari
http://journalhttp://journal.stkipnurulhuda.ac.id/index.
l.stkipnurulhuda.ac.id/index.  php/JIPFRI/article/download/14 3/128.

Anonim. 2020. Pengertian Gerak Parabola, (Online) ,


(https://www.gurupendidikan.co.id/gerak-parabola/ ), diakses 27
Desember 2021.
Anonim. 2020. Jarak Terjauh dan Pasangan Sudut (Online),
(https://mafia.mafiaol.com/2020/08/jarak-terjauh-dan-pasangan-
sudut.html?m=1), diakses 23 Desember 2021.

Anonim. 2017. Impuls Momentum, (Online), (https://www.studiobelajar.com


/impuls-dan-momentum/) ,diakses pada
20 Desember 2021.

Anonim. 2017. Rumus Momentum dan Impuls serta Tumbukan, (Online),


(https://edura.id/blog/fisika/impuls-momentum-tumbukan/)

Anonim. 2018. Gerak Parabola, (Online), (https://www.studiobelajar.com/gerak-


parabola/) , diakses pada 20 Desember 2021.

Giancoli, D. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Irawati, I. 2016. Lomba Roket Air: Penerapan Pembelajaran Fisika Berbasis


Proyek. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal).5, 2-4.
DOI:10.21009/0305010207.

PPG Fisika Angkatan 2. 2020. Modul Pembelajaran Gerak Parabola. Surabaya:


2020. Universitas Katolik Widya Mandala.

Sipayung, J. E., dkk. 2015. Simulasi Mencari Waktu Pada Gerak Parabola
/Peluru. Dari

15
blication/280683760_Simulasi_Mencari_Waktu_Pada_Gerak_Parabola_Pel
uru, diakses 7 Januari 2021.

Supardi & Aksan, H. 2011.Telaah Gerak Parabola: Sifat Ellipse. Makalah yang
disajikan dalam seminar Prosiding Simponsium Nasional Inovasi
Pembelajaran Dan Sains, Jurusan Fisika FMIPA ITB, Bandung, 22-23 Juni
2011.

16

Anda mungkin juga menyukai