Anda di halaman 1dari 17

TUGAS FISIKA

Pembuatan Roket Air Sederhana

Anggota Kelompok :

Hilmy Aditya Mahendra


Isna Prastya Yuniarti
Mahisma Driya Karenggani
Pandu Dwi Laksono
Risma Jayanti
Ryan Abdi Gumelar
Salma Maharani Firdaus

(09)
(10)
(12)
(16)
(19)
(20)
(21)

SMA NEGERI 1 CEPU


TAHUN AJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan MakalahPembuatan Roket Air
Sederhana ini pada waktu yang telah ditentukan dengan baik. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran fisika yang diberikan oleh Ibu
Anik Suprapti.
Makalah ini tersusun berkat kesolidan antar anggota kelompok yang rela
menyempatkan waktu untuk mencari dan mengumpulkan bahan informasi mengenai
materi Momentum dan Impuls serta mengaplikasikannya ke dalam pembuatan roket air
sederhana dengan penuh tanggung jawab. Dalam penyelesaian makalah, tentu terdapat
bantuan orang lain diluar kerja seluruh anggota kelompok , maka kami berhak
menghaturkan ucapan terimakasih kepada ;

Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan nikmat dan ridho-Nya kepada kami.
Ibu Anik Suprapti, S.Pd,yang telah membimbing dan memberi tugas proyek ini
kepada kami sehingga dapat memahami materi Momentum dan Impuls dengan baik
serta menambah wawasan kami mengenai pembuatan roket air sederhana.
Orang tua kami yang telah memberi restu, dan dukungan baik mental maupun
material.
Pihak pihak yang memuat bahan penulisan makalah ini dalam ulasan - ulasan Blog
maupun buku.

Kami menyadari, sebagi pemula yang memiliki pengalaman masih sedikit menjadikan
makalah ini jauh dari kata sempurna. Kami mohon maaf jika dalam penulisan laporan ini
terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu, sebagai insan yang masih berada dalam
proses pembelajaran, kami sangat membutuhkan ilmu dan bimbingan dari Ibu Anik.
Dengan terselesaikannya MakalahPembuatan Roket Air Sederhana, kami harap
laporan yang kami buat ini dapat bermanfaat baik bagi kami sendiri maupun kepada
pembaca seluruhnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Cepu, 21 November 2014


Penyusun

Daftar Isi
Kata
Pengantar........................................................................................................
..........2

Daftar
Isi....................................................................................................................
........3
Bab I.
PENDAHULUAN.................................................................................................
.......4
A. Tujuan...........................................................................................................................
4
B. Landasan
Teori ............................................................................................................4
C. Manfaat........................................................................................................................
5

Bab II.
ISI....................................................................................................................
........6
A. Alat dan
Bahan..............................................................................................................6
B. Cara
Pembuatan ...........................................................................................................6
C. Cara
Penerbangan ......................................................................................................14
D. Dasar
Teori..................................................................................................................14
E. Pembahasan................................................................................................................
15

Bab III.
Penutup...........................................................................................................
.....16
A. Kesimpulan..................................................................................................................
16
B. Saran ...........................................................................................................................
16

Daftar
Pustaka............................................................................................................
......17

I.

PENDAHULUAN
A. Tujuan
Siswa diharapkan dapat membandingkan pengaruh volume air dalam badan
roket terhadap jarak tempuh roket dengan benar serta menjelaskan mengenai
prinsip kerja roket air sederhana berdasarkan konsep Impuls dan Momentum

B. Landasan Teori
Roket air merupakan suatu permainan yang menggunakan prinsip tekanan
udara. Jika dimanfaatkan pada tekanan tertentu udara mempunyai energi untuk
mendorong sesuatu. Udara yang dimanfaatkan pada roket air akan mendorong air
keluar, karena lubang untuk keluarnya air yang terdorong oleh udara kecil maka
mempunyai kecepatan dan energi yang cukup besar. Hal ini sesuai dengan rumus
debit air.
Air yang terdorong keluar akan mendorong udara bebas sehingga roket bisa
meluncur. Komposisi air dan udara juga mempunyai perbandingan tertentu agar
menghasilkan dorongan yang maksimal. Karena besarnya tekanan udara yang
dimanfaatkan harus sesuai dengan air yang diisi, sehingga pada akhirnya udara
yang dimanfaatkan cukup untuk mendorong air yang diisikan ke dalam badan roket.
Prinsip dasar roket merupakan implemantasi dari perubahan momentum serta
Hukum III Newton mengenai aksi-reaksi. Dalam dunia pendidikan, berbagai
percobaan bisa dilakukan untuk memahamkan kepada peserta didik mengenai
prinsip dasar roket mulai dari percobaan yang sederhana menggunakan botol-botol
bekas minuman soda.

Bagaimana roket air bisa meluncur?

1. Tekan yang ditambahkan menggunakan pompa akan menciptakan


gelembung-gelembung yang mengambang diatas air dan kemudian menekan
volume udara di bagian atas botol.
2. Botol dilepaskan dari pompa.
3. Air didorong keluar nossel oleh udara terkompresi.
4. Botol bergerak menjauh dari air karena mengikuti Hukum Newton III

Istilah-istilah yang biasa digunakan dalam bagian-bagian roket:


1. Nose cone (moncong roket): berfungsi
sebagai pemecah hambatan udara sehingga
udara yang menghambat roket meluncur
semakin kecil.
2. Payload
biasanya

(tempat/wadah
digunakan

tambahan):

untuk menyimpan

parasut, namun pada roket asli/sungguhan


biasanya

digunakan

sebagai

tempat

menyimpan satelit yang akan diorbitkan)


3. Body (badan roket): menyimpan air sebagai
bahan bakar roket air, fungsinya sama
dengan roket sungguhan.
4. Nozzle(mulut roket): tempat keluarnya air
yang menyembur dari badan roket.
5. Fins

(Sirip

roket):

berfungsi

menyeimbangkan gerak roket. Biasanya


dipasang di badan roket.

C. Manfaat

Siswa dapat memahami konsep Impuls dan Momentum

Siswa dapat memahami prinsip dasar pembuatan roket

II.

ISI
A. Alat

dan Bahan
Dua botol Coca Cola
Kabel Tis
1 dop ban sepeda motor
Mika Pagar
Lakban hitam
Gunting dan cutter
Pompa sepeda
Air
Plastisin
2 Ring
Karet ban
Pipa paralon m panjangnya 4 meter, 5 buah L, 2 buah T
Pentil ban
SDL
Busi
Soldier
Kardus
Vinyl Profix

B. Cara pembuatan
Roket:
1. Potong bagian pada botol coca-cola pertama (pada ujung botol).

2. Tempelkan malam atau plastisin di bagian dasar botol coca-cola ke2

3. Lekatkan bagian botol pertama tadi pada pangkal botol ke-2 yang
telah diberi plastisin dengan lakban, sehingga kedua botol
tersambung seperti pada gambar di bawah ini

4. Berilah bagian tutup botol ke-2 dengan busi

5. Potong kardus sebagai sayap roket sebanyak 3 atau 4 buah.


Kemudian modifikasi sesuai keinginan

6. Buatlah selembar mika pagar menjadi bentuk silinder, kemudian beri


lubang dengan soldier untuk memasang sayap roket

7. Pasanglah sayap sayap roket tadi dengan menggunakan kabel tis


dengan cara melubanginya

8. Pasanglah mika tersebut pada ujung botol ke-2

9. Hias dengan ornamen dan warna sesuai keinginan (misalkan dengan


vinyl rofix).

Peluncur:
1. Potong pipa pvc sepanjang 40cm sebanyak 2 buah.
2. Potong pipa sepanjang 20cm sebanyak 4 buah.
3. Sambung 4 pipa 20cm dengan T menjadi 2 buah pipa.
4. Susun 2 pipa 40cm dan pipa 20cm yang telah disambungkan menjadi
2 buah tadi membentuk persegi dan sambungkan keempat sudutnya
dengan pipa L.

5. Potong 1 pipa lagi sepanjang 80cm untuk tempat roket, sambungkan


ke T pada dudukan peluncur.

6.
7.
8.
9.

Potong pipa lagi sepanjang 20cm dan 10cm.


Sambungkan pipa 20cm tadi ke T pada dudukan.
Lalu sambungkan pipa itu dengan pipa 10cm dengan L.
Lalu sambung lagi dengan SDL yang telah dipasang Pentil ban motor.

10.

Peluncur siap dipakai.

C. Cara Meluncurkan Roket Air

Roket diisi air, kemudian dipompa hingga terlepas dan terbang

D. Dasar Teori
Impuls

Impuls merupakan gaya yang bekerja pada suatu benda dalam


selang waktu singkat yang menyebabkan benda tersebut bergerak.
Impuls juga merupakan hasil kali antara besaran vektor gaya F dengan
besaran skalar selang waktu t, tapi impuls termasuk besaran vektor
karena impuls I searah dengan gaya impulsif F.

I = F t = F (t2-t1)

Momentum
Momentum merupakan tingkat ukuran kesukaran dalam
menggerakkan maupun memberhentikan suatu benda. Momentum
dapat diperoleh dari hasil kali besaran skalar massa m dengan besaran
vektor kecepatan v. Namun momentum p termasuk besaran vektor
karena searah dengan arah kecepatan v.

p=mv

Hubungan Impuls dengan Momentum


Impuls yang dikerjakan pada suatu benda akan menyebabkan
perubahan momentum pada benda tersebut.

I = p
F t = p2-p1
F t = m2v2-m1v1

Hukum Kekekalan Momentum Linier


Hukum Kekekalan Momentum Linier menjelaskan bahwa dalam
peristiwa tumbukan, momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan
sama dengan momentum total sistem sesaat sesudah tumbukan,
asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem.

E. Pembahasan

Hukum ini berlaku pada penerbangan roket. Sebuah roket dapat bekerja menurut hukum
kekekalan momentum. Momentum sebuah roket di tanah sama dengan 0 (nol). Ketika udara dari
pompa masuk ke dalam badan roket, tekanan gas yang dihasilkan oleh tumbukan dari H 2O dan O2
ditembakkan ke bawah dan badan roket naik untuk menyeimbangkan momentum totalnya
sehingga tetap bernilai 0 (nol). Itu artinya roket tidak mendorong terhadap tanah atau atmosfer
udara, hanya menyeimbangkan nilai momentum total. Kecepatan akhir sebuah roket bergantung
pada kecepatan semburan tekanan gas dan jumlah H2O serta O2 yang direaksikan.

m1v1 + m2v2 = 0
m1v1 = - m2v2

III.

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perbandingan volume air dengan tekanan udara sangat menentukan tinggi
rendahnya luncuran roket.
2. Pada saat udara dalam botol dimampatkan, maka akan mempunyai energi
untuk mendorong katup yang dijadikan sebagai penyumbat dan air yang
keluar akan mendorong udara di luar, sehingga roket dapat meluncur.
3. Tinggi rendahnya roket juga dipengaruhi oleh wings (sayap), body (jenisbotol),
nosecone, volume air, cara memompa, dan sudut peluncuran
4. Roket bergerak karena menyeimbangkan jumlah nilai momentum totalnya
agar tetap 0 (nol).
5. Tumbukan antara H2O dengan O2 dapat menghasilkan tekanan gas untuk
membantu badan roket naik.

B. Saran
1. Sebaiknya air yang diisikan ke dalam badan roket sebanyak dari badan
roket, sehingga roket meluncur paling tinggi sebab tekanan air dan udara
dalam roket seimbang.
2. Pemasangan katup dop harus benar benar erat agar tidak mudah lepas saat
tekanan belum mencapai angka maksimal sehingga roket dapat meluncur
tinggi.
3. Agar roket dapat meluncur dengan ketinggian maksimum, sebaiknya
digunakan sudut 45o pada pipa peluncur

Daftar Pustaka

Natalia Astri. 2012. Laporan Roket Air.


http://hangolden.blogspot.com/2012/05/laporan-roket-air.html

Yulianingsih. 2012. Karya Tulis Ilmiah Roket.


http://yulianingsih95.blogspot.com/2012/03/karya-tulis-ilmiah-roket-air.html

Ryan Syahputra. 2011. Membuat Roket Air.


http://j-sains.blogspot.com/2011/05/membuat-roket-air.html

Andrean Perdana Y. P. 2012. Laporan Praktikum Pembuatan Roket Air.


http://perdanaputra7.blogspot.com/2014/03/laporan-praktikum-pembuatan-roket-air.html

Anda mungkin juga menyukai