Anda di halaman 1dari 2

PASSIVE HOUSE

Dengan semakin maraknya ajakan-ajakan untuk penghematan energi, berbagai


upaya ataupun aktivitas dilakukan untuk mengurangi pemborosan energi. Salah
satu upaya dalam konsep bangunan berkelanjutan yang telah menjadi tren di
negara-negara barat ialah passive house atau dapat disebut rumah pasif. Pasif
disini berarti tidak menghasilkan banyak energy dengan lebih memanfaatkan
kondisi alam sekitar serta desain bangunannya.

Pengertian
Passive house adalah prinsip desain bangunan untuk mencapai efisiensi dalam
konsumsi energi yang terukur dan berusaha untuk memaksimalkan tingkat
kenyamanannya. Prinsip ini dapat diterapkan pada bangunan rumah, kantor,
apartment, serta gedung-gedung pencakar langit. Selain itu passive house dapat
memiliki peran penting dalam mengurangi efek terhadap pemanasan global.
Kebutuhan energinya yang sangat rendah juga dapat menguntungkan bagi
penghuninya karena mereka tidak perlu khawatir mengenai kenaikan biaya energi
yang akan terjadi. Meskipun tidak menggunakan pendingin maupun penghangat
ruangan, penghuni akan tetap merasa nyaman karena bangunannya telah di
desain sedemekian rupa.

Sejarah
Rumah pasif adalah konsep desain yang berasal dari Jerman. Awalnya, pada Mei
1988, Wolgeng Feist dan Bo Adamson menanyakan pada diri mereka sendiri
bagaimana mendesain bangunan yang berkelanjutan dan terutama hemat dalam
konsumsi energi. Dengan melakukan penelitian yang dibantu oleh dua orang
arsitek yaitu Bott dan Rider, Feist kemudian membangun Passive House pertamanya
pada tahun 1991 di Darmstadt, Jerman. Dengan demikian, Feist memperlihatkan
gambaran bagaimana konstruksi bangunan di masa depan yang hemat energi,
berkelanjutan, nyaman, terjangkau, dan memiliki kualitas udara dalam ruang yang
baik. Rumah pasif dua lantai tersebut dihuni oleh keluarga yang terdiri dari 4
orang dan hingga beberapa decade kemudian masih berfungsi sama. Konsumsi
energi per tahun secara konsisten terhitung kurang dari 15kWh per meter persegi
ruang keluarga.

Standar
Adapun standar-standar dalam konsep passive house ini dimana beberapa
Negara menerapkan adanya sertifikat bagi passive house yang telah memnuhi
standar. Standar internasional yang telah ditetapkan di luar negeri ialah sebagai
berikut.

-Konsumsi energi pemanas ruangan yang tidak melebihi 15kWh per meter persegi
bagi ruang keluarga

-Kebutuhan energi untuk pendingin ruangan (dimana pada iklim tertentu


diperlukan) kira-kira sama dengan konsumsi energi pemanas di atas

- Permintaan Energi Primer Terbarukan Terbarukan (PER, sesuai dengan metode


PHI), total energi yang akan digunakan untuk semua aplikasi rumah tangga
(pemanas, air panas dan listrik dalam negeri) tidak boleh melebihi 60 kWh per
meter persegi luas lantai yang diperlakukan per tahun

- Dari segi udara, maksimum 0,6 perubahan udara per jam pada 50 tekanan
Pascal (ACH50), seperti yang diverifikasi dengan uji tekanan di tempat

- Kenyamanan termal harus dipenuhi untuk semua area selama musim dingin dan
juga di musim panas

Standar desain passive house ini telah diterapkan di beberapa Negara seperti
Amerika, China, Jepang, Kanada, Australia, dan Amerika Selatan. Namun desain
bangunan passive house ini tetap bergantung pada iklim lokal, tradisi dan tipe
bangunan supaya tetap menerapkan aspek kenyamanan pada penghuninya.

Anda mungkin juga menyukai