Bambang Priyandono
Abstrak
Dewasa
ini konservasi energi sangat diperlukan sekali, oleh karena konservasi energi merupakan
tindakan
untuk melakukan penghematan energi yang ada. Penghematan tersebut mempengaruhi
terhadap
intensitas konsumsi energi pada suatu objek seperti rumah tinggal. Karena banyaknya
keperluan
rumah tangga sehari hari yang memerlukan energi seperti pada penerangan listrik yang
merupakan
sumber pencahayaan ruangan, maka perlu adanya sistem pengaturan pencahayaan guna
didapatnya
efektifitas intensitas konsumsi pemakaian energi. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
dapat
mengurangi konsumsi energi, untuk sektor penerangan seperti pergantian daya lampu. Intensitas
konsumsi
energi adalah perbandingan antara konsumsi energi terhadap luas suatu wilayah. Tujuan
pembuatan
penelitian ini adalah membuat rancang bangun modul konservasi energi listrik pada beban
penerangan
rumah tinggal, dengan menghitung jumlah besaran nilai dari intensitas konsumsi energi,
pengaturan
pencahayaan
serta pengontrolan pemakaian energinya
Pendahuluan
Konservasi energi juga merupakan cara
1.
energi
sumber
daya energi dalam negeri dan
POLBAN
konsep
konservasi.
Konservasi
dalam
pengertian
sekarang, sering diterjemahkan
sebagai
pemanfaatan sumberdaya alam secara
bijaksana.
energi
adalah
tindakan
Konservasi
mengurangi
jumlah penggunaan energi.
menggunakan
energi lebih sedikit, ataupun
dengan
mengurangi konsumsi dan kegiatan
yang
menggunakan energi. Konservasi energi
dapat
menyebabkan berkurangnya biaya, serta
meningkatnya
nilai lingkungan, keamanan
negara,
keamanan pribadi, serta kenyamanan.
Organisasi-organisasi
serta perseorangan dapat
menghemat
biaya
dengan
melakukan
penghematan
energi, sedangkan pengguna
komersial
dan industri dapat meningkatkan
efisiensi
dan keuntungan dengan melakukan
penghemaan
energi.
Konservasi
energi adalah unsur yang
penting
dari
sebuah
kebijakan energi.
kebutuhan
energi akibat pertumbuhan populasi.
Hal
ini mengurangi naiknya biaya energi, dan
dapat
mengurangi kebutuhan pembangkit energi
atau
impor energi. Berkurangnya permintaan
energi
dapat memberikan fleksibilitas dalam
memilih
metode produksi energi.
Selain
itu, dengan mengurangi emisi,
penghematan energi merupakan bagian penting
dari mencegah atau mengurangi perubahan
iklim. Penghematan energi juga memudahkan
digantinya
sumber-sumber
tak
dapat
diperbaharui dengan sumber-sumber yang dapat
diperbaharui.
Konservasi
energi
sering
merupakan cara paling ekonomis dalam
menghadapi kekurangan energi, dan merupakan
cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan
dengan meningkatkan produksi energi.
Tujuan utama dari konservasi energi
adalah untuk menghemat energi. Konservasi
energi juga dapat berarti menghemat uang serta
mengurangi ketergantungan kita pada bahan
bakar fosil karena fosil merupakan bahan bakar
dominan yang kita gunakan sampai saat ini.
Konservasi energi juga dapat membantu
lingkungan kita. Mengurangi penggunaan
bahan bakar fosil berarti juga mengurangi emisi
CO2 yang dianggap oleh banyak peneliti sebagi
salah satu penyebab utama meningkatnya
dampak perubahaan iklim.
POLBAN
b.
Efisien : 7,93 12,08 kWh/m2 /bulan,
c.
Cukup efisien : 12,08 14,58 kWh/m2
/bulan,
d.
Agak boros : 14,58 19,17 kWh/m2
/bulan,
e.
Boros : 23,75 37,5 kWh/m2 /bulan,
/bulan.
Bangunan
tidak menggunakan AC
a.
Efisien : 0,84 1,67 kWh/m2 /bulan,
b.
Cukup efisien : 1,67 2,5 kWh/m2 /bulan,
c.
Boros : 2,5 3,34 kWh/m2 /bulan,
d.
Sangat boros : 3,34 4,17 kWh/m2 /bulan
selanjutnya
dibandingkan dengan standar yang
digunakan
(SNI,
BSN), jika didapati IKE lebih
besar
dari
IKE
standar
maka ada potensi untuk
dilakukan
penghematan.
Hasil dari proses audit
energi
adalah
efisiensi
energi.
12 bulan/ tahun
2.6
Manajemen Energi
kuno
yang memiliki arti mengatur. Manajemen
energi adalah tindakan pengelolaan energi yang
meliputi
pencatatan, pengukuran, akuntansi,
penetapan
target dan rekomendasi tindak lanjut.
Sumber cahaya yang digunakan untuk
menerangi dapat dibagi menjadi dua
penerangan alami dan buatan. Penerangan alami
tidak lah membutuhkan energi listrik untuk
dapat menikmatinya. Peneragan alami ini
berupa sinar matahari. Sedangkan penerangan
buatan memerlukan energi listrik.
Pemanfaatan penerangan alami akan
mengurangi
penggunaan
energi
listrik
sementara, karena dapat dilakukan hanya dipagi
hingga sore hari. Penerangan alami ini
memerlukan beberapa faktor antara lain desain
bangunan letak jendela, warna dinding, dan
pintu serta letak benda agar tidak menghalangi
sinar masuk.
POLBAN
elektron
pada elektroda bertumbuk dengan
atom-atom
gas yang berada pada tabung
Agar
elektrodaelektroda
dapat
memancarkan
elektron,
maka
perlu
bagi
elektroda
untuk
mendapatkan
mekanisme
pembantu
proses tersebut. Pada lampu
dilakukan
oleh starter. Untuk dapat menyala
maka
lampu tabung fluorescent memerlukan
tegangan
yang cukup tinggi yaitu kurang lebih
400
Volt, oleh karena itu fungsi starter selain
membantu
memanaskan elektroda, juga
berfungsi
sebagai alat untuk menciptakan
tegangan
penyalaan bagi lampu.
Gambar 2 Lampu TL
2.7.3
Lampu Hemat Energi [14],[18]
Lampu hemat energi adalah salah satu
jenis
lampu lucutan gas yang menggunakan
daya
listrik untuk mengeksitasi uap raksa. Uap
raksa
yang tereksitasi tersebut menghasilkan
gelombang
ultra violet yang menyebabkan
lapisan
fosfor
berpendar menghasilkan cahaya
kasat mata
POLBAN
Gambar 4 Lampu LED
Brom.
Dua unsur kimia sangat reaktif dari
kelompok
yang disebut Halogen. Gas tersebut
menjalankan
proses kimia dua tahap yang
membuat
filamen
berumur dua kali lebih
panjang.
2.8
Konsumsi Listrik
peralatan
yang memakai energi sebagai
konsumsinya,
dilakukan perhitungan energi
listrik
selama satu bulan.
Konsumsi
listrik (kWh/bulan) = Daya (watt) x
waktu
pemakaian (jam) x 30 hari
Dan hasil perhitungannya berupa distribusi
konsumsi
atau penggunaan listrik berdasarkan
peralatan
yang
digunakan. Dimana daya listrik
dalam
bentuk
kompleks
dapat dinyatakan oleh
persamaan
sebagai berikut :
S = P jQ
dengan :
S
= daya kompleks (VA)
P
= daya aktif/nyata (Watt)
Q
= daya reaktif (VAR)
POLBAN
P = V I Cos
dengan :
V
= tegangan (Volt)
I
= arus (Ampere)
Cos = faktor daya
Q = V I sin
dengan :
Q
= daya reaktif (VAR)
V
= tegangan (Volt)
I
= arus (Ampere)
3. Perancangan
Rancang
bangun
modul
praktikum
merupakan langkah awal dalam pembuatan
suatu alat pada penelitian ini selain pembuatan
laporan. Pada bagian ini akan dilakukan
pemilihan jenis komponen yang akan
digunakan pada modul praktikum, pembuatan
No
Nama
Ruangan
Dimensi
L
Luas
Lantai 1
Teras
1,5
4,5
6,75
20,25
Garasi
2,5
4,5
11,25
33,75
Kamar 1
4,5
27
Kamar 2
4,5
27
Toilet 1
1,5
2,5
6,75
20,25
Kolam
4,5
54
Dapur
Ruang
Keluarga 1
Ruang
Tamu
4,5
27
3,5
4,5
15,75
47,25
4,5
13,5
81
15,75
47,25
8
9
Lantai 2
10
Ruang
Keluarga 2
3,5
4,5
11
Beranda
2,5
4,5
11,25
12
Kamar 3
2
4,5
3
9
27
13
Kamar 4
2
4,5
3
9
27
14
Kamar 5
2
3,5
3
7
21
15
Toilet 2
1,5
4,5
3
6,75
20,25
16
Toilet 3
1,5
1,5
3
2,25
6,75
Ruang
17
2
3,5
3
7
21
Cuci
3.1.3
Profil Biaya Pemakaian Energi Listrik
Daya
Biaya
No
Bulan
Tahun
Terpakai
(Rp)
(kWh)
1
Januari
2012
600.000
707.54
2
Februari
2012
600.000
707.54
3
Maret
2012
700.000
825,78
4
April
2012
800.000
944,02
5
Mei
2012
700.000
825,78
6
Juni
2012
800.000
944,02
7
Juli
2012
850.000
1003,64
8
Agustus
2012
850.000
1003,64
9 September 2012
800.000
944,02
10
Oktober
2012
750.000
884,90
11 November
2012
700.000
825,78
12
Desember
2012
750.000
884,90
8.900.000
10.627,56
Total
741.666
885,63
Rata - Rata
= 4,92 kWh/m2/bulan
Berdasarkan perhitungan tersebut bahwa
rumah tinggal Bapak Siswanto memilik IKE
perbulannya yaitu sebesar 4,92 kWh/m2.
Menurut table 3.6 IKE bangunan ber AC rumah
tinggal milik Bapak Siswanto digolongkan
sangat efisien. Namun masih dapat dilakukan
potensi hemat energi.
3.1.5 Potensi Peluang Hemat Energi
Dari hasil perhitungan IKE bangunan ber
AC rumah tinggal milik Bapak Siswanto
digolongkan sangat efisien, dan untuk
penghematan lebih lanjut maka dilakukan
perhitungan peluang hemat energi seperti
berikut:
POLBAN
Iluminasi
Sebelum
Ruangan
Daya
Merk
Jenis Lampu
Tegangan
Arus
cos
VAR
VA
Teras
20 watt
Fluro
LHE
220
0.14
0.67
20
20
28
Garasi
10 watt
Phillips
TL
220
0.06
0.53
11
13
Kamar Tidur 1
25 watt
Ekonomat
LHE
220
0.16
0.68
23
27
33
Kamar Tidur 2
25 watt
Ekonomat
LHE
220
0.16
0.68
23
27
33
Kamar Tidur 3
25 watt
Ekonomat
LHE
220
0.16
0.68
23
27
33
Kamar Tidur 4
25 watt
Ekonomat
LHE
220
0.16
0.68
23
27
33
Kamar Tidur 5
20 watt
Fluro
LHE
220
0.14
0.67
20
20
28
Ruang Tamu
70 watt
Ekonomat
LHE
220
0.46
0.68
62
75
101
Ruang Keluarga 1
33 watt
Phillips
LHE + TL
220
0.21
0.63
30
36
46
Ruang Keluarga 2
33 watt
Phillips
LHE + TL
220
0.21
0.63
30
36
46
35 watt
Ekonomat
LHE
220
0.21
0.68
33
36
Toilet 1
Toilet 2
35 watt
Ekonomat
LHE
220
0.21
0.68
33
36
35 watt
Ekonomat
LHE
220
0.21
0.68
33
36
Toilet 3
Dapur
35 watt
Ekonomat
LHE
220
0.21
0.68
33
36
Ruang Cuci
20 watt
Fluro
LHE
220
0.14
0.67
20
20
35 watt
Ekonomat
LHE
220
0.21
0.68
33
36
Kolam
ruangan
dan standar kuat penerangan pada
setiap
rungan
E=
Jika diketahui pada suatu ruangan mempunyai
data
:
Kemudian dilihat besarnya standar kuat
Daya = 23 watt
penerangan yang ada, misalkan untuk ruang
Luas = 9 m
Tabel
Maka
arus cahaya yang dibutuhkan adalah
Konservasi
F = Efikasi x Daya = 60 x 23 = 1380 lumen
5watt
Phillips
LHE
222
0.04
0.67
5
6
Teras
Garasi
10watt
Phillips
TL
222
0.06
0.53
7
11
KamarTidur1
25watt
Ekonomat
LHE
222
0.16
0.68
23
27
KamarTidur2
25watt
Ekonomat
LHE
222
0.16
0.68
23
27
KamarTidur3
25watt
KamarTidur4
25watt
Ekonomat
LHE
222
KamarTidur5
20watt
Fluro
LHE
RuangTamu
36watt
Phillips
RuangKeluarga1
33watt
RuangKeluarga2
LHE
222
0.16
46
46
46
28
46
VA
8
13
33
33
0.68
23
27
33
0.16
0.68
23
27
33
222
0.14
0.67
20
20
28
LHE
222
0.24
0.69
35
39
52
Phillips
LHE+TL
222
0.21
0.63
30
36
46
33watt
Phillips
LHE+TL
222
0.21
0.63
30
36
46
Toilet1
23watt
Phillips
LHE
222
0.16
0.63
23
26
36
Toilet2
23watt
Phillips
LHE
222
0.16
0.63
23
26
36
Toilet3
8watt
Phillips
LHE
222
0.06
0.63
10
12
Dapur
35watt
Ekonomat
LHE
222
0.21
0.68
33
36
46
RuangCuci
20watt
Fluro
LHE
222
0.14
0.67
20
20
28
Kolam
35watt
Ekonomat
LHE
222
0.21
0.68
33
36
46
Ekonomat
46
POLBAN
Pada
salah satu ruang seperti pada contoh
diatas,
maka setelah dilakukan konservasi,
didapatkan
:
Daya
=
23
watt
Efikasi
= 60 lumen/watt (LHE)
Luas
=
9
m2
Untuk
standar lux pada kamar tidur adalah 120
- 250 lux
4
Analisa
4.1.1
Analisa Intensitas Konsumsi Energi
Dari data yang sudah didapat biaya
pemakaian
energi listrik pada bulan Januari
2012
Desember
2012 didapat total
penggunaan
energi dalah tahun 2012 adalah
10.627,56
kWh
dan didapat nilai rata rata per
bulannya
885,63
kWh/bulan. Dengan luas total
bangunan
sebesar
180 m2. Data tersebut
= 4,92 kWh/m2/bulan
Maka berdasarkan hasil perhitungan
sebelumnya
didapatkan nilai IKE sebesar 4,92
2
kWh/m
/ bulan. Pada tabel 3.6 kriteria IKE
bangunan
ber AC, bahwa nilai IKE sebesar
POLBAN
Toilet
setelah konservasi
E =
Pada
kasus ini digunakan lampu Phillips 23
ditetapkan.
Selain itu juga dapat penghematan
segi daya lampu yang digunakan.
dari
Toilet
2
Toilet
2 sebelum konservasi
=
E
Sedangkan
untuk standar lux pada toilet adalah
250
lux maka untuk itu dilakukan pergantian
lampu
dengan standar lux yang telah
ditetapkan.
E
=
Pada
kasus ini digunakan lampu Phillips 23
watt
untuk mengganti lampu 35 watt
Ekonomat,
karena lux sebelum dilakukannya
konservasi
diatas standar yang telah
ditetapkan.
Selain itu juga dapat penghematan
dari
segi daya lampu yang digunakan.
Toilet
3
Toilet
3 sebelum konservasi
=
E
Sedangkan untuk standar lux pada toilet adalah
250 lux maka untuk itu dilakukan pergantian
lampu dengan standar lux yang telah
ditetapkan.
POLBAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang
telah didapat dan analisis yang telah dilakukan
didapatkan beberapa kesimpulan:
1. Total konsumsi energi dalam satu tahun
adalah sebesar 10.627,56 kWh/m2 dengan
biaya 8.900.000 rupiah dan rata rata
9
2.
Setelah dilakukan perhitungan IKE
3.
Setelah dilakukan perhitungan kuat
Daftar
Pustaka:
Departemen Pertambangan dan Energi,
[1]
Direktorat
Jenderal Listrik dan Pengembangan
Energi,
Petunjuk
Teknik Konservasi Energi.
Jakarta
[2]
Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral, Penghematan Energi & Air Pada
Gedung
Perkantoran.
Jakarta
Indonesia
Ready, Moch, 2009, Konservasi Energi
[4]
Listrik Di Kantor Badan Perencanaan
Pembangunan
daerah tingkat II (BAPPEDA) Bandung,
Penelitian. POLBAN. Bandung
SNI 03-06197-2000, Konservasi Energi
[5]
Bidang Pencahayaan, BSN. Jakarta
[6]http://id.wikipedia.org/wiki/Penghematan_e
nergi
[7]http://www.indoenergi.com/2012/04/penger
tian-konservasi-energi.html
[8]http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/p
engertian-konservasi
[9]http://zainal13110034unikom.blogspot.com/
2011/01/perkembangan-lampu.html
[10]http://labsky2012b.blogspot.com/2012/09/l
ampu-pijar-lampu-pijar-sumber-cahaya.html
[11] http://www.anneahira.com/sejarahlampu.htm
[12] http://beritaiptek.blogspot.com/2008/09/cara-kerja-lampupijar-bohlam.html
[13]
http://ahmadbaihak.blogspot.com/2012/12/lam
pu-tl-tubular-lamp-definisi-lampu.html
[14]
http://rahasiaya.blogspot.com/2013/03/jenisjenis-lampu.html
[15]
http://www.sentrabelanja.com/article/carakerja-lampu-led
[16]http://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_haloge
n
[17]http://justmyth.wordpress.com/2011/11/06
/cara-kerja-dan-keistimewaan-lampu-halogen/
[18]http://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_penda
r
[19] http://id.wikipedia.org/wiki/Harmonisa
[20] Manajemen
http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2011/
10/03/about-manajemen-energi-400404.html
POLBAN
10