94
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : https://doi.org/10.54757/fs.v11i2.110 Vol 11, No. 2, Oktober 2021
dikenal dengan konservasi energi, yang mengantikan lampu penerangan dengan jenis
merupakan penggunaan energi dengan efisiensi LED dan untuk pendingin ruangan digantikan
dan rasional tanpa mengurangi penggunaan dengan AC jenis AC Inverter. [3]
energi yang memang benar-benar diperlukan.
Upaya konservasi energi ini diterapkan pada
seluruh tahap pemanfaatan, mulai dari 2.2 Klasifikasi Audit Energi
pemanfaatan sumber daya energi sampai pada 1. Survei Energi (Energy Survey or Walk
Through Audit) Sering disebut mini audit.
pemanfaatan akhir, dengan menggunakan
Audit yang dilakukan secara sederhana,
teknologi yang efisien, dan membudayakan pola
tanpa penghitungan yang rinci, hanya
hidup hemat energi. Hal ini tentunya juga melakukan analisa sederhana. Umumnya
sangat perlu diterapkan di kantor untuk fokus dari audit ini adalah pada bidang
mendukung ketersediaan energi listrik yang perawatan dan penghematan yang tidak
kontinyu namun biaya yang dikeluarkan juga memerlukan biaya investasi yang besar.
tidak begitu besar. [2] Biasanya auditor bukan seseorang yang
profesional dalam bidang audit energi.
1.2.Tujuan 2. Audit Energi Awal (Preliminary Energy
Untuk meningkatkan efisiensi energi listrik Audit) Tujuan dari audit energi awal adalah
dan mengurangi penggunaan energi listrik yang untuk mengukur produktifitas dan efisiensi
tidak perlu agar mengurangi biaya pemakaian penggunaan energi dan mengidentifikasi
energi listrik. kemungkinan penghematan energi .Kegiatan
audit energi awal meliputi identifikasi
II. Landasan Teori gedung, analisa kondisi aktual, menghitung
konsumsi energi, menghitung pemborosan
2.1 Tinjauan Pustaka energi, dan beberapa usulan.
Penelitian yang dilakukan oleh Suhendar, 3. Audit Energi Rinci (Detailed Energy Audit
Ervan Efendi, dan Herudin (2013), yang or Full Audit) Audit energi rinci adalah audit
berjudul “Audit Sistem Pencahayaan dan Sistem energi yang dilakukan dengan menggunakan
Pendingin Ruangan di Gedung Rumah Sakit alat-alat ukur yang sengaja dipasang pada p
eralatan untuk mengetahui besarnya
Umum Daerah (RSUD) Ciligon“ menunjukkan
konsumsi energi. Biasanya dilakukan oleh
hasil bahwa terjadi kenaikan total pemakaian lembaga auditor yang profesional dalam
konsumsi energi listrik dari tahun 2010-2012 jangka waktu tertentu. Pelaksanaan audit
masing-masing sebesar 1.095.142 kWh/tahun, didahului dengan analisa biaya audit energi,
1.426.199 kWh/tahun, dan 1.650.398 identifikasi gedung, analisa kondisi aktual,
kWh/tahun. Tahapan yang dilakukan peneliti dan menghitung semua konsumsi energi.
diawali dengan melakukan audit awal dengan Konsumsi energi ini meliputi energi primer,
menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE). seperti listrik dan bahan bakar, juga energi
Setelah melalui proses perhitungan sekunder; seperti air, telepon, dan lain-lain.
Selain itu, melakukan penghitungan
penghematan konsumsi energi listrik untuk
pemborosan energi, kesempatan konservasi
perbaikan pencahayaan yaitu sebesar 64,07 %, energi, sampai beberapa usulan untuk
penghematan konsumsi energi listrik pada melakukan penghematan energi beserta
pendingin ruangan dengan pergantian freon dengan analisa dampak usulan tersebut [4]
musicool. Penghematan konsumsi listrik setelah
penggantian jenis AC Inverter sebesar 19,6 %. 2.3 Intensitas konsumsi Energi
Hasil penelitiannya dilakukan dengan cara
95
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : https://doi.org/10.54757/fs.v11i2.110 Vol 11, No. 2, Oktober 2021
Intensitas Konsumsi /energi (IKE) ruangan dan mendata seluruh jumlah peralatan
merupakan istilah yang digunakan untuk listrik yang ada pada suatu rungan di samping
mengetahui besarnya pemakaian energi listrik membagikan format pengisian data peralatan
dalam bangunan Gedung dan dinyatakan dalam pada setiap ruangan. Setelah data-data peralatan
satuan kWh/ m². Hasil nilai IKE harus sama seperti jumlah dan daya peralatan yang
atau lebih kecil dari nilai standar dan selalu digunakan seperti data ac, jenis lampu
diupayakan untuk dipertahankan lebih rendah. penerangan, televisi, komputer, dispenser, dan
Menurut pedoman pelaksanaan konservasi peralatan lainnya yang digunakan serta lama
energi listrik dan dalam menentukan prestasi waktu pengoperasian peralatan, lalu dilakukan
penghematan energi. Untuk gedung kantor dan perhitungan untuk menentukan nilai IKE
bangunan gedung komersial dapat mengacu ruangan
kepada standar nilai IKE yang diperlihatkan
sebagai berikut: IV. Hasil dan Pembasan
➢ Untuk Gedung Ber-AC :
• Sangat efisien = (IKE < 8,5) kWh/m2
/bulan, Audit energi merupakan salah satu cara yang
• Efisien = (8,5 ≤ IKE < 14) kWh/m2 dapat dilakukan untuk mengevaluasi
/bulan, penggunaan energi. Audit energi akhir-akhir ini
• Cukup efisien = (14 ≤ IKE < 18,5) telah banyak dilakukan di industri maupun
kWh/m2 /bulan, bangunan komersial sebagai kegiatan untuk
• Boros = (IKE ≥ 18,5) kWh/m2 /bulan, mengetahui dan mengevaluasi potensi
➢ Untuk Gedung Tidak Ber-AC : penghematan energi pada suatu fasilitas atau
• Sangat efisien = (IKE < 3,4) kWh/m2 sistem energi. Berbagai kegiatan dilakukan
/bulan,
dalam audit energi mulai dari pengumpulan
• Efisien = (3,4 ≤ IKE < 5,6) kWh/m2
/bulan, data, pengukuran dan pengamatan lapangan,
• Cukup efisien = (5,6 ≤ IKE < 7,4) analisis data serta penyusunan laporan.
kWh/m2 /bulan, Penyusunan laporan merupakan bagian kecil
• Boros = (IKE ≥ 7,4) kWh/m2 /bulan. [5] dari keseluruhan audit energi, namun kegiatan
ini menjadi penting karena merupakan jembatan
2.4 Peluang hemat energi dalam menyampaikan hasil dari keseluruhan
Besarnya IKE hasil perhitungan audit energi ke pimpinan organisasi yang akan
dibandingkan dengan IKE standar. Bila mengambil keputusan atas rekomendasi yang
hasilnya ternyata kurang dari IKE standar diberikan. Sebuah program audit energi dalam
maka kegiatan audit rinci dapat dihentikan rangka efisiensi energi haruslah dimulai dan
atau bila diteruskan dengan harapan dapat mendapat dukungan dari pihak pimpinan.
memperoleh IKE yang lebih rendah lagi. Bila Artinya pimpinan harus memahami dengan
hasilnya lebih dari IKE target, berarti ada jelas konsep analisa cost-benefit dari sebuah
peluang untuk melanjutkan proses audit energi program efisiensi energi. Masukan dan saran
rinci. [6] dari semua pihak sangat penting bagi suksesnya
sebuah program efisiensi energi yang akan
dilakukan. Target penghematan yang akan
III. Metode Penelitian
dicapai harus dituangkan ke dalam suatu
Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, rencana aksi yang disusun bersama. Dalam
metodologi yang digunakan berupa metode menerapkan rencana aksi tersebut, proses
observasi langsung melakukan pengukuran luas monitoring yang rutin harus dilakukan. Setelah
96
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : https://doi.org/10.54757/fs.v11i2.110 Vol 11, No. 2, Oktober 2021
97
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : https://doi.org/10.54757/fs.v11i2.110 Vol 11, No. 2, Oktober 2021
98
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : https://doi.org/10.54757/fs.v11i2.110 Vol 11, No. 2, Oktober 2021
Daftar Pustaka
99