Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Foristek

Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729


https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : https://doi.org/10.54757/fs.v11i2.110 Vol 11, No. 2, Oktober 2021

KONSERVASI ENERGI LISTRIK PADA BANGUNAN GEDUNG


KANTOR BUPATI TOJO UNA-UNA

Jordan A. Tiro1, Baso Mukhlis2, Agustinus Kali3 , Maryantho M4 , Irwan Mahmudi5


Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tadulako
2,3,4,5)
Dosen Teknik Elektro Universitas Tadulako
email: panelarester@gmail.com

Abstract pertumbuhan ekonomi dan industri. Disisi lain,


sumber-sumber energi yang umum digunakan
Electrical energy has a very important
untuk pembangkit listrik, semakin mahal dan
role in the economic, industrial and social
ketersediaanya terbatas serta menimbulkan
development of the community, this causes an
pencemaran lingkungan. Berdasarkan
increase in the demand for electrical energy in
pertimbangan tersebut, perlu dilaksanakan
line with the increase in people's welfare, program manajemen energi untuk menjaga
economic and industrial growth. On the other kelestarian sumber daya energi dan
side, energy sources that are commonly used for pemanfaatan energi yang efektif.
power generation are increasingly expensive and Perkembangan perekonomian yang terjadi
limited in availability and cause environmental di segala sektor menyebabkan pembangunan
pollution. Based on these considerations, it is
gedung-gedung semakin pesat, termasuk
necessary to implement an energy management
pembangunan Gedung perkantoran. Peran
program to preserve energy resources and use
energy effectively. Energy consumption intensity energi listrik tentunya sangat besar dalam hal
(ECI) is a term used to determine the amount of ini. Salah satu perkantoran yang senantiasa
electrical energy consumption in a room. The mengalami perbaikan fungsi yaitu kantor
calculation of the intensity of energy consumption bupati. Dalam kegiatan operasionalnya
carried out at the Tojo Una-una regent's office in mengharuskan ketersediaan energi listrik yang
Central Sulawesi consists of 3 buildings with 129 terus menerus atau kontinyu. Penggunaan
rooms, it was found that 7 rooms were energi listrik di kantor yang cukup besar dapat
categorized as quite efficient and wasteful. kita lihat seperti ,Air Conditioning (AC), lampu
Pencahayaan, komputer, dan peralatan kantor
Keywords : Conservation of electrical energy,
Audit of electrical energy, Efficienci of electrical lainnya. [1]
energy, Energy consumption intensity, Energy Salah satu upaya nyata untuk menghemat
saving opportunities, Regent’s office of Tojo Una- energi listrik yaitu dengan peningkatan efisiensi
una penggunaan energi listrik secara efisien dan
bijaksana. Hal ini tertuang dalam instruksi
I. Pendahuluan
Presiden (INPRES) No.13 tahun 2011 tentang
Penghematan Energi dan Air dan Peraturan
1.1 Latar Belakang
Energi listrik mempunyai peranan yang Pemerintah (PP) (Tentang Konservasi Energi).
sangat penting dalam pembangunan ekonomi, Meningkatkan efisiensi energi telah diyakini
industri dan sosial masyarakat, hal ini sebagai salah satu cara efektif untuk menambah
menyebabkan terjadinya peningkatan keuntungan usaha dimana biaya yang
permintaan energi listrik seiring dengan dikeluarkan untuk pembelian energi menjadi
peningkatan kesejahteraan masyarakat, berkurang. Saat ini istilah penghematan ini

94
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : https://doi.org/10.54757/fs.v11i2.110 Vol 11, No. 2, Oktober 2021

dikenal dengan konservasi energi, yang mengantikan lampu penerangan dengan jenis
merupakan penggunaan energi dengan efisiensi LED dan untuk pendingin ruangan digantikan
dan rasional tanpa mengurangi penggunaan dengan AC jenis AC Inverter. [3]
energi yang memang benar-benar diperlukan.
Upaya konservasi energi ini diterapkan pada
seluruh tahap pemanfaatan, mulai dari 2.2 Klasifikasi Audit Energi
pemanfaatan sumber daya energi sampai pada 1. Survei Energi (Energy Survey or Walk
Through Audit) Sering disebut mini audit.
pemanfaatan akhir, dengan menggunakan
Audit yang dilakukan secara sederhana,
teknologi yang efisien, dan membudayakan pola
tanpa penghitungan yang rinci, hanya
hidup hemat energi. Hal ini tentunya juga melakukan analisa sederhana. Umumnya
sangat perlu diterapkan di kantor untuk fokus dari audit ini adalah pada bidang
mendukung ketersediaan energi listrik yang perawatan dan penghematan yang tidak
kontinyu namun biaya yang dikeluarkan juga memerlukan biaya investasi yang besar.
tidak begitu besar. [2] Biasanya auditor bukan seseorang yang
profesional dalam bidang audit energi.
1.2.Tujuan 2. Audit Energi Awal (Preliminary Energy
Untuk meningkatkan efisiensi energi listrik Audit) Tujuan dari audit energi awal adalah
dan mengurangi penggunaan energi listrik yang untuk mengukur produktifitas dan efisiensi
tidak perlu agar mengurangi biaya pemakaian penggunaan energi dan mengidentifikasi
energi listrik. kemungkinan penghematan energi .Kegiatan
audit energi awal meliputi identifikasi
II. Landasan Teori gedung, analisa kondisi aktual, menghitung
konsumsi energi, menghitung pemborosan
2.1 Tinjauan Pustaka energi, dan beberapa usulan.
Penelitian yang dilakukan oleh Suhendar, 3. Audit Energi Rinci (Detailed Energy Audit
Ervan Efendi, dan Herudin (2013), yang or Full Audit) Audit energi rinci adalah audit
berjudul “Audit Sistem Pencahayaan dan Sistem energi yang dilakukan dengan menggunakan
Pendingin Ruangan di Gedung Rumah Sakit alat-alat ukur yang sengaja dipasang pada p
eralatan untuk mengetahui besarnya
Umum Daerah (RSUD) Ciligon“ menunjukkan
konsumsi energi. Biasanya dilakukan oleh
hasil bahwa terjadi kenaikan total pemakaian lembaga auditor yang profesional dalam
konsumsi energi listrik dari tahun 2010-2012 jangka waktu tertentu. Pelaksanaan audit
masing-masing sebesar 1.095.142 kWh/tahun, didahului dengan analisa biaya audit energi,
1.426.199 kWh/tahun, dan 1.650.398 identifikasi gedung, analisa kondisi aktual,
kWh/tahun. Tahapan yang dilakukan peneliti dan menghitung semua konsumsi energi.
diawali dengan melakukan audit awal dengan Konsumsi energi ini meliputi energi primer,
menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE). seperti listrik dan bahan bakar, juga energi
Setelah melalui proses perhitungan sekunder; seperti air, telepon, dan lain-lain.
Selain itu, melakukan penghitungan
penghematan konsumsi energi listrik untuk
pemborosan energi, kesempatan konservasi
perbaikan pencahayaan yaitu sebesar 64,07 %, energi, sampai beberapa usulan untuk
penghematan konsumsi energi listrik pada melakukan penghematan energi beserta
pendingin ruangan dengan pergantian freon dengan analisa dampak usulan tersebut [4]
musicool. Penghematan konsumsi listrik setelah
penggantian jenis AC Inverter sebesar 19,6 %. 2.3 Intensitas konsumsi Energi
Hasil penelitiannya dilakukan dengan cara

95
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : https://doi.org/10.54757/fs.v11i2.110 Vol 11, No. 2, Oktober 2021

Intensitas Konsumsi /energi (IKE) ruangan dan mendata seluruh jumlah peralatan
merupakan istilah yang digunakan untuk listrik yang ada pada suatu rungan di samping
mengetahui besarnya pemakaian energi listrik membagikan format pengisian data peralatan
dalam bangunan Gedung dan dinyatakan dalam pada setiap ruangan. Setelah data-data peralatan
satuan kWh/ m². Hasil nilai IKE harus sama seperti jumlah dan daya peralatan yang
atau lebih kecil dari nilai standar dan selalu digunakan seperti data ac, jenis lampu
diupayakan untuk dipertahankan lebih rendah. penerangan, televisi, komputer, dispenser, dan
Menurut pedoman pelaksanaan konservasi peralatan lainnya yang digunakan serta lama
energi listrik dan dalam menentukan prestasi waktu pengoperasian peralatan, lalu dilakukan
penghematan energi. Untuk gedung kantor dan perhitungan untuk menentukan nilai IKE
bangunan gedung komersial dapat mengacu ruangan
kepada standar nilai IKE yang diperlihatkan
sebagai berikut: IV. Hasil dan Pembasan
➢ Untuk Gedung Ber-AC :
• Sangat efisien = (IKE < 8,5) kWh/m2
/bulan, Audit energi merupakan salah satu cara yang
• Efisien = (8,5 ≤ IKE < 14) kWh/m2 dapat dilakukan untuk mengevaluasi
/bulan, penggunaan energi. Audit energi akhir-akhir ini
• Cukup efisien = (14 ≤ IKE < 18,5) telah banyak dilakukan di industri maupun
kWh/m2 /bulan, bangunan komersial sebagai kegiatan untuk
• Boros = (IKE ≥ 18,5) kWh/m2 /bulan, mengetahui dan mengevaluasi potensi
➢ Untuk Gedung Tidak Ber-AC : penghematan energi pada suatu fasilitas atau
• Sangat efisien = (IKE < 3,4) kWh/m2 sistem energi. Berbagai kegiatan dilakukan
/bulan,
dalam audit energi mulai dari pengumpulan
• Efisien = (3,4 ≤ IKE < 5,6) kWh/m2
/bulan, data, pengukuran dan pengamatan lapangan,
• Cukup efisien = (5,6 ≤ IKE < 7,4) analisis data serta penyusunan laporan.
kWh/m2 /bulan, Penyusunan laporan merupakan bagian kecil
• Boros = (IKE ≥ 7,4) kWh/m2 /bulan. [5] dari keseluruhan audit energi, namun kegiatan
ini menjadi penting karena merupakan jembatan
2.4 Peluang hemat energi dalam menyampaikan hasil dari keseluruhan
Besarnya IKE hasil perhitungan audit energi ke pimpinan organisasi yang akan
dibandingkan dengan IKE standar. Bila mengambil keputusan atas rekomendasi yang
hasilnya ternyata kurang dari IKE standar diberikan. Sebuah program audit energi dalam
maka kegiatan audit rinci dapat dihentikan rangka efisiensi energi haruslah dimulai dan
atau bila diteruskan dengan harapan dapat mendapat dukungan dari pihak pimpinan.
memperoleh IKE yang lebih rendah lagi. Bila Artinya pimpinan harus memahami dengan
hasilnya lebih dari IKE target, berarti ada jelas konsep analisa cost-benefit dari sebuah
peluang untuk melanjutkan proses audit energi program efisiensi energi. Masukan dan saran
rinci. [6] dari semua pihak sangat penting bagi suksesnya
sebuah program efisiensi energi yang akan
dilakukan. Target penghematan yang akan
III. Metode Penelitian
dicapai harus dituangkan ke dalam suatu
Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, rencana aksi yang disusun bersama. Dalam
metodologi yang digunakan berupa metode menerapkan rencana aksi tersebut, proses
observasi langsung melakukan pengukuran luas monitoring yang rutin harus dilakukan. Setelah

96
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : https://doi.org/10.54757/fs.v11i2.110 Vol 11, No. 2, Oktober 2021

masa implementasi selesai, harus dilakukan


evaluasi untuk mengetahui apakah target
penghematan sudah tercapai ataukah belum. 4.2. Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
Intensitas konsumsi energi diartikan
4.1. Ruangan dan peralatan listrik sebagai perbandingan antara jumlah
Dari pengambilan data dan penelitian pemakaian energi listrik per bulan atau per
konservasi energi listrik di kantor bupati tojo tahun dengan luas ruangan atau bangunan
una-una. Sumber energi yang digunakan kantor (kwh/m2 perbulan atau pertahun). Data-data
bupati tojo una-una dalam menjalankan yang diperlihatkan pada tabel 1 di atas hanya
pelayanan kepada masyarakat adalah energi merupakan data-data ruangan yang diambil
listrik dari PLN dengan kapasitas trafo 200KVA sebagai sampel dalam menghitung Intensitas
dengan daya tersambung 165KV serta memiliki Konsumsi Energi dari setiap ruangan.
cadangan sumber listrik apabila PLN padam Menurut Agus Maulana dkk.. 2005
yaitu genset dengan kapasitas 60KVA, 48kW. intensitas konsumsi energi per tipe ruangan
Adapun data jenis peralatan, jenis peralatan, dapat dihitung dengan menggunakan
daya dari setiap jenis peralatan serta luas dari persamaan berikut:
setiap ruangan yang ditempati oleh peralatan
yang tidak dapat penulis tampilkan secara detail =
kWh Total
(kwh/m2 )
mengingat jumlah ruangan yang banyak lebih Luas Ruangan(m2 )
dari 100 ruangan yang jika ditampilkan akan
menempati beberapa halaman penulisan. Namun Untuk menghitung nilai intensitas
untuk memperlihatkan data-data yang dapat konsumsi energi (IKE) dari setiap ruangan
digunakan sebagai contoh dalam menghitung pada penelitian ini digunakan asumsi sebagai
nilai intensitas konsumsi energi dan peluang berikut:
penghematannya maka pada tabel di bawah ini a. AC 2 PK = 1672 watt
diperlihatkan beberapa ruangan saja dari b. printer = 10 watt
beberapa ruangan yang ada di kantor bupati Tojo c. televisi = 134 watt
Una-una. d. Komputer = 230 watt
e. Dispenser = 300 watt
Tabel 1. Jenis peralatan dan luas ruangan
Waktu operasi peralatan dirata- ratakan 8
jam setiap hari, selama 22 hari kerja dalam
sebulan.
Untuk menghitung perkiraan besarnya
konsumsi energi dari peralatan yang ada di
setiap ruangan digunakan persamaan:

Konsumsi listrik = Daya (kW) x waktu


pemakaian (jam) x 22 hari

Sebagai contoh, untuk menghitung nilai


IKE dari salah satu ruangan yang ada di
fakultas Teknik Untad dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
- Nama ruangan = Ruang UKPBJ 4
- Luas dan kategori ruangan = 80 m2 /
ruangan ber-AC

97
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : https://doi.org/10.54757/fs.v11i2.110 Vol 11, No. 2, Oktober 2021

- Paralatan listrik yang digunakan: - Gedung A lantai 1 = 1 ruangan, dari 21


1. AC standar daya 2 PK 3 buah jumlah ruangan
2. Lampu SL 7 buah - Gedung A lantai 2 = 1 ruangan, dari 26
3. Televisi 1 buah jumlah ruangan
4. Komputer 1 buah - Gedung B lantai 2 = 2 ruangan, dari 16
5. Printer 5 buah jumlah ruangan
6. Dispenser 1 buah - Gedung C lantai 1 = 2 ruangan, dari 18
Dari data di atas, maka jumlah daya dari jumlah ruangan
setiap peralatan yang ada di dalam ruangan - Gedung C lantai 2 = 1 ruangan, dari 24
dekan Fakultas Teknik adalah sebagai berikut: jumlah ruangan
➢ AC = 3 x 1672 watt = 5.016 watt
➢ Lampu SL = 7 x 27 watt = 189 watt C. Menentukan Target Efisiensi
➢ Televisi = 1 x 134 watt = 134 watt Untuk mengetahui potensi
➢ Komputer = 11 x 230 watt = 2530 watt penghematan energi yang dapat diterapkan
➢ Printer = 5 x 10 watt = 50 watt pada sebuah ruangan yang tidak masuk
➢ Dispenser = 1 x 300 watt = 300 watt kategori efisien dalam menggunakan listrik,
Jumlah = 2.244 watt maka selisih nilai IKE hasil perhitungan
dengan nilai IKE standar terlebih dahulu
Total daya yang digunakan (kwh) dari harus dihitung. Untuk menghitung peluang
semua peralatan dalam satu bulan: penghematan yang dapat diterapkan pada
sebuah ruangan dapat digunakan persamaan
= 8.219 watt x 8 jam x 22 hari berikut:
= 1446,5 kwh/bulan
Potensi penghematan = (IKE
Dari jumlah daya listrik yang digunakan ruangan – IKE target) x luas area x
pada ruangan seluas 80 m2 , maka nilai TDL
intensitas konsumsi energinya (IKE) adalah:
Tarif listrik yang digunakan untuk
1446,5 menghitung potensi penghematan pada
IKE =
80 penelitian ini disesuaikan dengan tarif
listrik rata-rata yang berlaku untuk
= 18,08 kwh/ m2 /bulan golongan P1 di Kantor bupati yaitu Rp
1.444. Sebagai contoh dalam perhitungan
Bila hasil perhitungan IKE ini ini dipilih ruangan UKPBJ 4 yang memiliki
dibandingkan dengan nilai standar IKE, maka data-data sebagai berikut:
ruang UKPBJ 4 dikategorikan ke dalam - Nama ruangan = ruaang UKPBJ 4
ruangan yang cukup efisien menggunakan - Keadaan ruangan = ber-AC
listrik. - Luas ruangan = 80 m2
Hasil evaluasi dari 129 ruangan yang - IKE ruangan = 17,97 (hasil perhitungan =
telah dievaluasi terdapat beberapa ruangan cukup efisien)
yang ada pada setiap unit kerja yang nilai - Standar IKE efisien = 13,9
IKE-nya melebihi standar IKE kategori Potensi penghematan = (18,08 – 13,9) x 80
efisien, dalam hal ini ada yang masuk x 1.444 = Rp 482.873
kategori cukup efisien dan boros Berdasarkan hasil penelitian yang telah
menggunakan energi. Rincian jumlah dilakukan, maka salah satu hal yang dapat
ruangan yang dianggap melebihi kreteria dilakukan untuk mengurangi biaya listrik di
standar IKE kategori efisien adalah sebagai Untad adalah mengurangi nilai Intensitas
berikut: Konsumsi Energi (IKE).

98
Jurnal Ilmiah Foristek
Jurusan Teknik Elektro UNTAD pISSN : 2087 – 8729
https://foristek.fatek.untad.ac.id eISSN : 2087 – 8729
DOI : https://doi.org/10.54757/fs.v11i2.110 Vol 11, No. 2, Oktober 2021

V. Kesimpulan [6] Potensi penghematan energi. Hasil Audit


Energi 2006. Departemen /energi dan
Dari 129 ruangan di atas , sebanyak 7 Sumber Daya Mineral
ruangan yang tidak memenuhi standar IKE,
dengan kategori 5 ruangan cukup efisien dan 2
ruangan boros.
1. Jumlah ruangan yang nilai IKE-nya masuk
kategori Cukup efisien 5 dengan peluang
penghematan Rp 1.592.954.
2. Jumlah ruangan yang nilai IKE-nya masuk
kategori boros 2 dengan peluang
penghematan Rp 1.523.37.
3. Bila peluang penghematan dari 129 ruangan
diimplementasikan maka kantor bupati Tojo
Una-una dapat menghemat biaya listrik
sebanyak Rp 10.665.822 perbulan.

Daftar Pustaka

[1] Chikku Abraham, 2008. Energy Audit Of


IIT Bombay Campus, Department of
Energy Science and Engineering, Indian DAFTAR PUSTAKA
Institute Of Technology. [

[2] Mohammad Riyadi. 2017. Konservasi


Energi Listrik Rumah Sakit Umum Daerah
Ampana Kabupaten Tojo Una-Una
Sulawesi Tengah.

[3] Suhendar, Ervan Efendi, Herudin. 2013.


Audit Sitem Pencahayaan dan Sistem
Pendingin Ruangan di Gedung Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon.
Cilegon: Jurusan Teknik Elektro.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Cilegon.

[4] Baso Mukhlis. Evaluasi Penggunaan Listrik


Pada Bangunan Gedung di Lingkungan
Universitas Tadulako.Palu : Dosen Jurusan
Teknik Elektro UNTAD Palu,Indonesia.

[5] Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya


Mineral Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2012

99

Anda mungkin juga menyukai