Disusun oleh:
Hakim Satyadi (10506134001)
Tsalas Ahyar R (10506134018)
A. Latar Belakang
ketergantungan
operasional usahanya.
tinggi
terhadap
kebutuhan
energi
untuk
bisa
energi
ikut
berperan
ini
dengan
untuk
mendukung
memberikan
program
insentif
pada
bisa
mengurangi
jumlah
rencana
hutang.
Program
merupakan
pertimbangan
dan
keputusan
manajemen,
dalam
sebuah
rumah
tangga,
AC
adalah
perangkat
sebagai
rekomendasi
perencanaan
manajemen
energi
industri.
Pelaksanaan audit energy pada dasarnya akan menguntungkan pihak itu
sendiri. Kerena ada Aspek Pencapaian yang diharapkan dari proses Audit
Energi, yaitu
saving in money : adanya manajemen energi, dapat mengurangi
biaya operasional. Dengan demikian keuntungan yang diperoleh
perusahaan akan meningkat.
environmental protection : adanya penggunaan energi yang efisien
maka akan memberikan kontribusi bagi dunia dalam hal membantu
pelestarian alam dengan menjaga dan mempertahankan cadangan
minyak bumi dunia agar tidak segera habis.
sustainable development : adanya penggunaan energi yang efisien
maka akan memberikan kontribusi bagi perusahaan di bidang
pertumbuhan yang berkelanjutan baik di sisi finansial maupun
penggunaan
peralatan
industri
yang
memiliki
lifetime
maksimum/optimum.
B. Langkah-langkah audit energi
Pelaksanaan audit energi harus dilaksanakan secara teliti dan
menyeluruh mencakup aspek-aspek yang berhubungan dengan
konsumsi energi.
Langkah-langkah Audit Energi Secara Umum
Audit awal dan audit rinci untuk mengetahui dimana penggunaan energi
terbesar
Mengukur energy terbuang
Menganalisis data
Menetapkan strategi untuk memperoleh peluang hemat energi
Mengnalisis peluang hemat energi
Rekomendasi untuk menerapkan strategi dari hasil audit
informasi
mengenai
kondisi
performa
peralatan
gedung
dengan
data
yang
tersedia
dan
tidak
daya
listriknya
dan
besarnya
gedung
(IKE)
profil
penggunaan
energi
pada
sebuah
instansi,
Energi
dan
Audit energi rinci dilakukan bila nilai IKE lebih besar dari nilai
target yang ditentukan. Penelitian dan pengukuran konsumsi energi
a. audit energi rinci perlu dilakukan bila audit energi awal
memberikan gambaran nilai IKE listrik lebih dari nilai target yang
ditentukan
b. audit energi rinci perlu dilakukan untuk mengetahui profil
penggunaan energi pada bangunan gedung, sehingga dapat
diketahui peralatan pengguna energi apa saja yang pemakaian
energinya cukup besar;
c. kegiatan yang dilakukan
dalam
penelitian
energi
adalah
energi
ini
dapat
digunakan
untuk
memahami
dan
energi
yang
dapat
dilakukan
dan
menyusun
Faktor
kebutuhan
menunjukkan
proporsi
listrik
yang
digunakan dari total daya yangtersedia. Bila angka ini rendah, ada
kemungkinan kontrak daya dengan pln terlalu tinggi dan bisa
dikurangi mendekati kondisi ideal. Tindakan iniakan mengurangi
biaya berlangganan bulanan. Faktor kebutuhan yang ideal adalah
antara 60-80%.
Faktor beban
yang
masuk
ke
peralatan
listrik.
Deviasi
ini
bisa
buruk
akan
mempengaruhi
kinjera
daya
yang
besar
biaya
listrik
mereka
dibedakan
beberapa sistem
Penggunaan
listrik.
Ini
dapat
dilakukan
dengan
energi
Apabila sudah mendapat data yang lengkap mengenai penggunaan listrik
maka harus menyiapkan langkah-langkah penghematan. Langkah-langkah
Untuk Mengurangi Konsumsi
Energi Listrik Pada Sistem Penerangan
mulai
gelap.
Jika
malam
sudah
menjelang
larut,
lainnya.
Sejumlah
jenis
energi
alternatif
melakukan
pengecekan
antara
kapasitas
dan
durasi
cara
menghemat
BBM
dengan
cara
menaikkan
yang
terlibat.
Adanya
pemberian
insentif
atas
lanjuti dengan
telah diidentifikasi,
analisis
peluang
hemat
selanjutnya
energi,
yaitu
penggunaan program
komputer yang telah direncanakan untuk kepentingan itu dan diakui oleh
masyarakat profesi.
Penghematan
energi
pada
bangunan
gedung
Menekan
penggunaan
energi
hingga
sekecil
mungkin
(mengurangi daya
terpasang/terpakai dan jam operasi
kebijakan
industri
atau
perusahaan
yang
bersangkutan.
memang
penting,
tetapi
jangan
sampai
mengurangi
watt, lpw. Lumen per watt adalah lumen yang dihasilkan per watt
listrik yang digunakan sebuah lampu. Aturan dalam pembelian
lampu adalah: semakin tinggi tingkat efisiensinya maka lebih baik.
Lampu pijar memiliki 10-20 lpw sementara cfl memiliki 50-60 lpw.
Perbedaan efisiensi antara lampu bohlam dengan cfl membuat cfl
lebih efisien dalam hal konsumsi listrik. Sebagai contoh, untuk
menghasilkan 500 lumen cahaya, lampu bohlam membutuhkan 40
watt konsumsi listrik sementara cfl membutuhkan hanya 11 watt.
Meskipun lebih efisien, orang lebih memilih untuk membeli lampu
pijar daripada cfl. Harga awal lampu pijar memang 20% lebih
murah. Namun, cfl tetap lebih hemat.
Berikut ini adalah tabel perbandingan antara lampu pijar dan lampu
cfl
Unit
Lampu Pijar
Lampu CFL
Daya
Watt
40
11
Harga
Rp
5.000
25.000
Masa pakai
Jam
750
10.000
Pemakaian harian
Jam/day
10
10
Rp/kwh
560
560
Rp/bulan
6.720
1.848
Biaya listrik
Rp/tahun
80.640
22.176
Rp/tahun
24.000
25.000
104.640
47.176
Pengeluaran bulanan
Total biaya
konvensional,
lampu
fluorescent
dilengkapi
dengan
sebuah
instansi
sekaligus
mencari
peluang
untuk
melakukan
prosedur
yang
ada
sehingga
hasilnya
valid
dan
dapat
Daftar Pustaka
Thumann, Albert. and William J. Younger, 2008. handbook of energy
audits / 7th Edition. Lilburn, GA : Fairmont Press
http://konservasienergiindonesia.info/application/assets/files/3/LW_DAY_1_Energy
_Saving_Measures_-_Agus_Sumarto.pdf
http://www.batan.go.id/ppen/WEb2006/PSE/3_ENERGI_INDONESIA.pdf
http://gladiol84.wordpress.com/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/1993253-perlunya-auditenergi-listrik/#ixzz28mN0Zix2
AUDIT ENERGI
Audit energi adalah proses evaluasi pemanfaat energi dan identifikasi peluang penghematan
energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna sumber energi dan pengguna
energi dalam rangka konservasi energi. Audit energi dilaksanakan sekurang-kurangnya pada
proses dan pengguna energi utama secara berkala paling sedikit satu kali dalam tiga tahun.
Proses audit dapat dilakukan oleh auditor internal maupun eksternal, namun auditor-auditor
tersebut wajib memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Standar kompetensi auditor energi di bidang industri dan gedung sedang dalam proses
penetapan
oleh
Menteri
Energi
dan
Sumber
Daya
Mineral
(MESDM).
Rekomendasi audit energi yang bersifat no maupun low cost wajib diterapkan dalam jangka
waktu kurang dari tahun, selain itu rekomendasi yang memerlukan perubahan proses atau
yang memerlukan investasi dan memenuhi kriteria teknis dan ekonomis wajib diterapkan
dalam jangka menengah atau kurang dari 5 tahun. Tetapi, rekomendasi audit energi tidak
dapat dilaksanakan karena sesuatu hal, maka pengguna energi dan pengguna sumber energi
harus memberikan penjelasan baik secara teknis maupun ekonomis.
Laporan tahunan disampaikan pada bulan Januari Maret tahun berikutnya, disamping itu
laporan tersebut paling sedikit memuat informasi mengenai : rencana yang akan dilakukan;
target dan pencapaian; jenis dan konsumsi energi; penggunaan peralatan hemat energi;
langkah-langkah konservasi energi; dan jumlah produk yang dihasilkan atau jasa yang
diberikan.
Menteri, Gubernur, Bupati ataupun walikota melakukan koordinasi dalam rangka evaluasi
pelaksanaan konservasi energi paling sedikit satu kali dalam setahun, setelah itu berdasarkan
hasil evaluasi laporan pelaksanaan konservasi energi, Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota
mengumumkan
Pengumpulan
data
kemudian diikuti
dengan
analisa
dan
manajemen
energi.
Surveyor (atau auditor energi) mencoba untuk memahami kegiatan manajemen yang
sedang berlangsung dan kriteria putusan investasi yang mempengaruhi proyek
konservasi.
2. Survei
energi
(teknis)
Bagian teknis dari AEA secara singkat mengulas kondisi dan operasi peralatan
dari pemakai energi yang penting (misalnya boiler dan sistem uap) serta instrumentasi
yang berkaitan dengan efisiensi energi. AEA akan dilakukan dengan menggunakan
sesedikit mungkin instrumentasi portable. Auditor energi akan bertumpu pada
pengalamannya dalam mengumpulkan data yang relevan dan mengadakan observasi
yang tepat, sehingga memberikan diagnosa situasi energi pabrik secara cepat.
AEA sangat berguna untuk mengenali sumber-sumber pemborosan energi dan tindakantindakan sederhana yang dapat diambil untuk meningkatkan efisiensi energi dalam jangka
pendek. Contoh tindakan yang dapat diidentifikasi dengan mudah ialah hilang atau cacatnya
insulasi, kebocoran uap dan udara-tekan, peralatan yang tidak dapat digunakan, kurangnya
kontrol yang tepat terhadap perbandingan udara dan bahan bakar di dalam peralatan
pembakar. AEA seharusnya juga mengungkapkan kurang sempurnanya pengumpulan dan
penyimpanan analisa data, dan area dimana pengawasan manajemen perlu diperketat. Hasil
yang khas dari AEA ialah seperangkat rekomendasi tentang tindakan berbiaya rendah yang
segera dapat dilaksanakan dan rekomendasi audit yang lebih ekstensif untuk menguji dengan
lebih teliti area pabrik yang terpilih.
Audit Energi Terinci (AET) biasanya dilakukan sesudah AEA, dan akan membutuhkan
beberapa minggu bergantung pada sifat dan kompleksitas pabrik. Selain mengumpulan data
pabrik dari catatan yang ada, instrumentasi portable digunakan untuk mengukur parameter
operasi yang penting yang dapat membantu team mengaudit energi dalam neraca material dan
panas pada peralatan proses. Uji sebenarnya yang dijalankan serta instrumen yang diperlukan
bergantung pada jenis fasilitas yang sedang dipelajari, serta tujuan, luas dan tingkat
pembiayaan program manajemen energi.
Jenis uji yang dijalankan selama audit energi terinci mencakup uji efisiensi pembakaran,
pengukuran suhu dan aliran udara pada peralatan utama yang menggunakan bahan bakar,
penentuan penurunan faktor daya yang disebabkan oleh berbagai peralatan listrik, dan uji
sistem proses untuk operasi yang masih di dalam spesifikasi.
TUJUAN AUDIT ENERGI
Setelah mendapatkan hasil uji, auditor energi menganalisa hasil tersebut melalui suatu
kalkulasi dengan menggunakan materi pendukung yang ada (misalnya tabel, bagan).
Kemudian hasil uji tersebut digunakan untuk menyusun neraca energi, dimulai dari setiap
peralatan yang diuji dan selanjutnya instalasi pabrik seluruhnya. Dari neraca energi, dapat
ditentukan efisiensi peralatan dan ada tidaknya peluang penghematan biaya energi. Setelah
itu, dilakukan pengujian lebih rinci terhadap setiap peluang, perkiraan biayanya dan manfaat
dari pilihan-pilihan yang telah ditentukan.
Dalam beberapa hal, auditor energi tidak dapat memberikan rekomendasi mengenai suatu
investasi khusus, mengingat resikonya atau karena total investasinya terlalu besar. Dalam hal
ini, auditor energi akan memberikan suatu rekomendasi mengenai studi kelayakan (misalnya
penggantian boiler, perubahan tungku pembakaran, penggantian sistem uap air dan perubahan
proses).
Hasil akhir AET akan berupa laporan terinci yang memuat rekomendasi disertai
dengan manfaat dan biaya terkait serta program pelaksanaannya. Secara umum cukup sulit
untuk menyimpulkan besarnya penghematan yang dapat diidentifikasi melalui audit energi.
Namun begitu, penghematan biasanya mendekati jumlah yang cukup berarti, sekalipun
melalui audit energi yang paling sederhana. Sebagai petunjuk kasar, audit energi awal
diharapkan dapat mengidentifikasi penghematan sebesar 10 persen, yang umumnya dapat
dicapai melalui tindakan house keeping pada instalasi pabrik atau tindakan lain
yang memerlukan investasi modal kecil. Audit energi terinci seringkali dapat mencapai
penghematan sebesar 20 persen.
Audit energi merupakan salah satu tools dalam Demand Side Management (DSM) yang
penting untuk mewujudkan efiesiensi energi. DSM memberikan beberapa informasi tentang
Present Energy Consumption dan kemungkinan Energy Management Opportunities (EMO)
yang bisa dilakukan . Audit energi adalah menguji cara penggunaan energi yang sedang
berlangsung pada suatu fasilitas dan mencari alternatif lain untuk mengurangi biaya
penggunaan energi. Audit energi suatu gedung adalah suatu survei terorganisir di satu
gedung tertentu untuk mengidentifikasi dan mengukur semua penggunaan energi,
menentukan sumber pemborosan energi, dan menentukan peluang penghematan energi (ECO
= Energy Conservation Opportunities). Audit energi ini merupakan dokumentasi spesifik atas
berbagai bentuk energi yang digunakan selama rentang waktu tertentu biasanya untuk satu
tahun. Tujuan audit energi adalah mengetahui penggunaan energi aktual gedung serta
mengetahui pilihan ECO yang paling tepat.
1. Pemeriksaan sistem energi secara berkala untuk memastikan bahwa energi tersebut
digunakan seefisien mungkin.
2.
3.
Merupakan suatu prosedur sistematis yang dilakukan secara terbatas hanya pada
gedung, situs, atau objek tertentu, yang bertujuan untuk:
2. manajemen energi
3. manajemen lingkungan
Implementasi penghematan energi, dengan :
1. tanpa biaya
2.
biaya rendah
3.
biaya tinggi
Pelatihan, untuk :
1. Manajemen
2.
staf pemeliharaan
Post-audit stage
mengimplemantasikan manajemen energy
memonitor dan meninjau
TINGKAT AUDIT ENERGI
Audit energi secara garis besar dapat dibagi
dalam 3 tingkat :
bersama
dengan
pembahasan
mengenai
prosedur
operasi
dan
pemeliharaan.
Dan memberikan daftar ECO yang layak diperhatikan.
3. Tingkat III Analisis mendetail atas modifikasi padat modal
Tingkat audit ini membutuhkan pengumpulan data dan analisis teknik yang lebih mendetail
untuk proyek-proyek padat modal yang telah diidentifikasi di Tingkat II.
Tingkat ini akan memberikan informasi penghematan dan biaya proyek yang lebih mendetail
dengan tingkat akurasi yang tinggi, dan layak sebagai dasar pengambilan keputusan proyekproyek bermodal besar.
PROSEDUR PROSES AUDIT ENERGI
Ada beberapa prosedur proses audit energi yang harus dilakukan, yaitu sebagai berikut :
Langkah I Mendapatkan data gedung.
- data umum gedung (fungsi, jumlah penghuni, dan lain-lain)