Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MANAJEMEN ENERGI

ANALISIS EFISIENSI ENERGI

Disusun oleh:
Eko Swi Damarwan (10501241021)
Angga Arie H

(10501241037)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKRTA
2013

I.Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Konservasi energi merupakan suatu hal yang penting. Sebagai manusia yang setiap hari
memanfaatkan energi tentu harus memahami tentang manajemen energi melalui konversi
energi dan peningkatan efisiensi energi. Menurut Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009
tentang Konservasi Energi, definisi konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan
terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi
pemanfaatannya.
Efisiensi merupakan salah satu langkah dalam pelaksanaan konservasi energi. Efisiensi
energi adalah istilah umum yang mengacu pada penggunaan energi lebih sedikit untuk
menghasilkan jumlah layanan atau output berguna yang sama. Di masyarakat umum kadang
kala efisiensi energi diartikan juga sebagai penghematan energi. Efisiensi

energi

didefinisikan sebagai semua metode, teknik, dan prinsip-prinsip yang memungkinkan untuk
dapat menghasilkan penggunaan energi lebih efisien dan membantu penurunan permintaan
energi secara global. Salah satu contoh dari efisiensi energi adalah menggunakan lampu
hemat energi dan bukannya bola lampu pijar tradisional.
Efisiensi energi juga menjadi topik energi yang sangat populer karena kebutuhan dunia
akan energi terus bertambah. Dengan meningkatkan efisiensi energi global, berarti diperlukan
lebih sedikit energi untuk memenuhi permintaan energi global yang juga akan mengakibatkan
turunnya harga energi. Ilmu pengetahuan terus mencari teknologi energi yang terbaru dan
lebih efisien, terutama di sektor energi terbarukan.
Banyak sumber energi terbarukan perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan untuk
dapat kompetitif dengan bahan bakar fosil, dan ilmu pengetahuan sampai saat ini belum
menghasilkan solusi yang memadai untuk membuat energi terbarukan lebih efisien. Oleh
karena itu, berdasar dari beberapa latar belakang di atas, maka penulis mencoba untuk
memparakan mengenai efisiensi energi danfaktor-faktor yangterlibat dalam efisiensi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasar dari beberapa latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat
dibahas:
1. Apa pengertian efisiensi energi?
2. Bagaimana penerapan efisiensi energi dalam kehidupan nyata?
3. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam ketidakefisiensi suatu energi?
II. Pembahasan
2.1 Efisiensi Energi
Sering timbul pertanyaan terkait efisiensi. Berapa banyak peningkatkan efisiensi energi
akan memberikan kontribusi terhadap pengurangan penggunaan energi global? Jawaban
menurut International Energy Agency, meningkatnya efisiensi energi pada bangunan, proses
industri dan transportasi dapat mengurangi sepertiga kebutuhan energi dunia pada tahun
2050. Tentu saja hal ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca yang berbahaya, yang
berkontribusi terhadap perubahan iklim. Dengan arti lain, peningkatan efisiensi sangat
bermanfaat bagi kelangsungan kehidupan manusia secara global.
Meningkatkan efisiensi energi juga dapat meningkatkan keamanan energi dan
kemandirian energi karena bisa mengurangi impor bahan bakar asing bagi banyak negara di
dunia, dan juga memperlambat laju penipisan cadangan sumber daya energi dalam
negeri.Efisiensi energi harus diimplementasikan pada tingkat multidimensi agar mendapatkan
efek terbaik. Ini berarti bahwa kita harus berusaha untuk meningkatkan efisiensi energi
semampu mungkin, di semua sektor (rumah kita, kantor, kendaraan dan industri). Efisiensi
energi juga merupakan salah satu prasyarat utama untuk perkembangan ekonomi dunia,
skenario terbaik-nya adalah ledakan pertumbuhan ekonomi yang besar tanpa diikuti konsumsi
energi yang luar biasa besar pula.
Dalam dekade terakhir ini dunia telah meningkatkan efisiensi energi meskipun
dibayangi dengan pertumbuhan konsumsi energi luar biasa di negara kekuatan baru seperti
Cina dan India.Setiap orang dari kita dapat melakukan sesuatu untuk meningkatkan efisiensi
energi, tidak hanya dengan menggunakan lampu hemat energi dan bukan bola lampu pijar
tradisional tetapi juga dengan membeli peralatan modern yang hemat energi lainnya untuk

mengganti yang lama. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi energi tetapi juga
merupakan salah satu langkah yang paling efisien untuk mengurangi emisi gas rumah kaca
yang berkontribusi terhadap dampak perubahan iklim.

2.2 Hal-Hal yang Mengharuskan Kita untuk Melakukan Efisiensi Energi


1. Cadangan Energi Fosil Terbatas
Efisiensi energi membantu mengurangi penggunaan energi fosil seperti batu bara,
minyak bumi dan gas bumi yang selama ini peranannya sangat dominan. Energi fosil, yang
merupakan jenis energi tidak terbarukan, suatu saat akan habis jika terus dieksploitasi.
Dengan menghemat penggunaan energi fosil, pemerintah dapat menyimpannya sebagai
cadangan dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional.
2. Mengurangi Kerusakan Lingkungan Hidup
Efisiensi energi merupakan solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan
kerusakan lingkungan hidup. Saat ini, sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia
berasal dari pembakaran energi fosil yang menyebabkan polusi gas rumah kaca dan
mengakibatkan pemanasan global, perubahan iklim dan kerusakan lingkungan hidup.
3. Mengurangi Subsidi Pemerintah untuk Energi Fosil
Saat ini subsidi pemerintah untuk energi fosil mencapai Rp 98,96 triliun rupiah
(Tahun 2009). Jika kita berhasil menggunakan energi secara efisien,

maka subsidi

pemerintah untuk energi fosil dapat dikurangi dan dialokasikan untuk upaya konservasi

energi lainnya seperti investasi pengembangan sumber energi terbarukan dan pengembangan
teknologi efisien energi.
4. Memberikan Keuntungan bagi Pengguna Energi
Menggunakan energi secara efisien berdampak langsung pada pengurangan biaya
yang dikeluarkan oleh pengguna energi. Industri barang dan jasa menjadi lebih produktif dan
kompetitif jika biaya

pemakaian energi dapat ditekan. Pada sektor rumah tangga,

penghematan energi juga mengurangi biaya pemakaian listrik suatu rumah tangga. Dana
tersebut dapat dialokasikan untuk hal-hal lain seperti biaya keperluan sehari-hari, uang
bulanan sekolah serta biaya kesehatan.

2.3 Faktor yang Berperan dalam Inefisiensi


Faktor yang berperan dalam ketidakefisiensian adalah losses yang menyebabkan
energi hilang dari yang tersedia. Oleh karena itu mustahil dalam sebuah proses penyaluran
atau pemakaian energy dapat 100% efisien. Karena pada prosesnya akan terjadi losses
tergantung bagaimana proses energy itu berlangsung. Bentuk terjadinya losses berbeda-beda
berdasarkan jenis energi yang digunakan.
Diantaranya adalah :
1. Energi mekanik :
friksi, impacts. Damping
2. Energi cairan :
Line losses, fluid leakage, flow restricsion, corrosion
3. Energi panas :
convention, conduction, radiation, infiltration
4. Energi listrik :
Resistance losses, discharge, line losses
Tipe dari inefisiensi menunjukan bahwa energi menggunakan proses. Total energi yang hilang
pada sebuah proses secara umum akumulasi dari energi yang hilang dalam beberapa
mekanisme. Tingkat losses tergantung pada dimana kita menentukan batas dari sistem.

Hukum efisiensi pertama dan kedua untuk peralatan sumber tunggal-output tunggal
Sumber
Kerja Ein
Keluaran

=E out / E

Kerja

e=

Panas Hasil
Pembakaran |H|

=E out / H

e=

Eout
( )
B

Eo

Panas E1 dari
Reservoir Panas pada
T1

=E out / E1

e=

1(

to
)
T1

Contoh: Motor Listrik


Contoh: Power Plant

Contoh: Geothermal
Plant

( COP )=E 2 /E

( COP )=E 2 / H ( COP )=E 2 /E 1

Panas E2 yang
ditambahkan ke
Reservoir Hangat

e=(1

T0
)
T2

e=

E2
T
(1 0 )
B
T2

pada T2
Contoh: Pompa

Contoh: Pompa Mesin

T0
)
T2
e=
T
1( 0 )
T1
1(

Contoh: Tungku
Perapian

Elektrik
Panas E3 di

( COP )=E 3 / E

( COP )=E 3 / H ( COP )=E 3 /E 1

ekstrak dari
reservoir dingin
pada T3

e=(

T0
1)
T3

e=

E2 T 0
( 1)
B T3

e=

To
1
T3

( )
1(

T0
)
T1

Contoh: kulkas

Contoh: AC dengan

Contoh: Absorption

Gas

refrigerator

Sumber: Smith, C.B., ed. Efficient Electricity Use, p.689.


Contoh dari ketidak efisiensian diantaranya Losses yang terjadi pada motor drive,
transmisi mekanis yang menghubungkan motor ke pompa, dan pompa itu sendiri. Losses
yang lain terjadi pada sistem pemipaan, karena jaraknya yang panjang menuju ke beban
bertekanan tinggi, dan pada beban itu sendiri. Dari beberapa contoh di atas tentu kita harus
dapat meminimalisir adanya loses, sehingga efisiensi bisa dioptimalkan.
2.4 Penerapan Prinsip Manajemen Energi dengan Meningkatkan Efisiensi

Pada gambar diatas menjelaskan prinsip manajemen energy. Salah satu contoh, suatu
pabrik yang diasumsikan sebagai industri besar terintegrasi dan batas sistem karena itu
diubah dan ditetapkan yang mencakup penggunaan bahan bakar utama.

dari gambar diatas, dapat kita lihat melihat perbedaan yang cukup jelas antara system yang
asli dengan sistem yang telah diubah agar dapat menghemat energy. Maka untuk setiap
operasi yang sebenarnya, beberapa pertayaan yang harus dijawab sebelum sistem jenis ini
akan dilaksanakan yatu :
Apakah hal ini benar benar dapat menghemat energi ?
Berapakah biaya yang dibutuhkan?
Apakah waktunya dapat sesuai dengan sistemnya ?

III. Kesimpulan
Efisiensi merupakan salah satu langkah dalam pelaksanaan konservasi energi. Efisiensi
energi adalah istilah umum yang mengacu pada penggunaan energi lebih sedikit untuk
menghasilkan jumlah layanan atau output berguna yang sama. Di masyarakat umum kadang
kala efisiensi energi diartikan juga sebagai penghematan energi. Efisiensi

energi

didefinisikan sebagai semua metode, teknik, dan prinsip-prinsip yang memungkinkan untuk
dapat menghasilkan penggunaan energi lebih efisien dan membantu penurunan permintaan
energi secara global. Salah satu contoh dari efisiensi energi adalah menggunakan lampu
hemat energi dan bukannya bola lampu pijar tradisional.
Peningkatan efisiensi dalam manajemen energi untuk industri sebenarnya banyak
peluang yang akan diidentifikasi. Adanya identifikasi dalam manajemen energi menjadi
berharga bagi suatu industri. Namun begitu, harus mempertimbangkan langkah-langkah yang
mengarah ke produksi.
Dalam proses manajemen energi, beberapa kerugian termodinamika secara ekonomi
bisa diperbaiki. Namun

ada tantangan

yang akan ditemui dalam pengelolaan energy.

Seorang manajer energi harus bias mengidentifikasi apa yang ia dapat lakukan, mencari tahu
bagaimana melakukannya, dan kemudian mendapatkan manajemen yang
untuk melakukan kebijakan efisiensi energi.

bisa disetujui

Anda mungkin juga menyukai