Anda di halaman 1dari 2

Usaha yang dpt dilakukan untuk mengurangi dampak buruk/negatif penggunaan energi

terhadap lingkungan
Menghemat pemakaian energi penting untuk mengurangi produksi emisi gas rumah kaca
dan menjaga lingkungan. Tindakan-tindakan yang sudah dilakukan untuk menghemat energi
perlu dilakukan secara konsisten agar upaya menjaga lingkungan lebih efisien.
Berikut beberapa upaya sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari
untuk mengurangi dampak buruk penggunaan energi :
1. Beralih ke lampu LED Lampu
LED lebih efesien dibandingkan lampu pijar. Ia bertahan lebih lama dan dapat
membersihkan cahaya yang lebih bersih dan alami.
2. Jangan sering menggunakan mesin pengering
Mesin pengering dapat mengonsumsi listrik dalam jumlah besar. Jika hari sedang
cerah, keringkan cucian di luar dan tidak perlu menggunakan mesin pengering.
3. Matikan peralatan elektronik yang tidak digunakan
Membiarkan alat elektronik dalam kondisi standby berarti listrik masih digunakan.
Matikan setiap peralatan elektronik yang sudah digunakan dan cabut dari sakelar
agar lebih hemat energi.
4. Efisien saat memasak
Gunakan tutup panci saat merebus makanan dan pastikan menggunakan jenis panci
yang tepat. Meski tampak sepele, ini dapat membuat perbedaan besar, yakni
mempercepat waktu memasak dan menghemat energi.
5. Pemerintah menyediakan fasilitas kendaraan umum massal secara efektif dan efisien.
Pemerintah menyusun kebijakan dan memberikan penghargaan atau apresiasi positif
atas segala upaya atau inovasi penghematan energi.
6. Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat menghemat energi.
7. Memakai jenis pakaian yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca dan suhu udara,
sehingga mengurangi penggunaan energi untuk pendingin atau pemanas ruangan
8. Mengembangkan dan melakukan penelitian untuk energi alternatif, misalnya energi
biodiesel.
9. Tidak membuang sampah secara sembarangan
10. Mengurangi penggunaan kendaraan
Hindari juga untuk menggunakan mobil dengan bahan bakar diesel, karena mobil ini
mengeluarkan lebih banyak nitrogen oksida.
11. Menggunakan Produk yang Sustainable
Peneliti menyatakan bahwa 22 persen kematian dini yang disebabkan oleh polusi
udara terjadi di negara-negara yang memproduksi barang ‘murah.’ Negara yang
memproduksi barang murah tidak memiliki batasan emisi lalu udara kotor yang
berasal dari negara mereka juga menjadi udara yang kita gunakan untuk bernapas.
Sehingga, pola konsumsi kita terhadap sesuatu, mempengaruhi tingkat polusi udara
secara global. Jadi, pikir dua kali sebelum membeli barang baru demi kualitas udara
yang lebih baik.
12. Hindari Penggunaan Kantong Plastik
Penggunaan kantong plastik bisa berbahaya bagi lingkungan. Plastik membutuhkan
waktu yang panjang untuk diurai karena materialnya terbuat dari minyak. Jika harus
menggunakan kemasan sekali pakai, pilihlah kantong kertas yang lebih mudah diurai
oleh tanah. Akan lebih baik lagi jika kamu menggunakan tote bag, kantong lipat, atau
tas berbahan kain yang bisa digunakan terus-menerus. Jadi, kamu tidak perlu
membuang plastik secara cuma-cuma lagi karena ke mana-mana selalu siap sedia
kantong belanja yang ramah lingkungan.
13. Menanan pohon
Menanam pohon di sekitar rumah merupakan langkah kecil yang dapat mengurangi
polusi udara secara signifikan. Berdasarkan penemuan para peneliti, pohon
menyerap 850-2.000 ton partikel berbahaya dari udara perkotaan setiap tahunnya.
Selain menghilangkan partikel, pohon juga menurunkan kadar nitrogen dioksida,
sulfur dioksida, karbon dioksida dan monoksida, ozon, benzena, dan dioksin. Pohon
yang ditanam di rumah kamu juga mampu memperlambat udara yang tercemar agar
tidak dibawa jauh oleh angin.

Oleh karena itu, sebaiknya kita memulai menghemat penggunaan energi di manapun
kita berada, dirumah di sekolah, ditempat kerja dan di lingkungan sekitar. Dengan
demikian, bumi menjadi tempat tinggal yang nyaman dan lestari untuk anak dan cucu
kita kelak.

Anda mungkin juga menyukai