Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Planet bumi tempat umat manusia sedunia melangsungkan kehidupannya saat ini sedang mengalami
kerusakan pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Suhu rata-rata planet bumi semakin panas,
gunung es di daerah kutub meleleh sehingga menaikkan permukaan air laut, pola-pola cuaca semakin
tidak teratur, perusakan hutan semakin tidak terkendali, bencana alam kian sering terjadi, krisis pangan
global mulai mengancam, epidemi-epidemi baru yang sulit untuk disembuhkan terus bermunculan,
ketersediaan air bersih di masa depan terancam, dan masih banyak tanda-tanda kerusakan alam yang
sedang terjadi di sekitar kita. Maka dari itu kita harus menjaga dan melestarikan dengan cara ramah
terhadap lingkungan, menjaga kebersihan lingkungan, menanam pohon dan masih banyak lagi cara
melestarikan alam kita yang hanya punya satu-satunya ini yaitu planet Bumi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ramah lingkungan ?

2. Mengapa kita wajib menjaga lingkungan ?

3. Bagaimana cara menerapkan Pola hidup ramah lingkungan?


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian ramah lingkungan.

2. Untuk mengetahui seberapa besar kewajiban menjaga lingkungan.

3. Untuk mengetahui cara menerapkan pola hidup yang ramah lingkungan.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Ramah Lingkungan

Ramah lingkungan adalah tidak merusak lingkungan, melainkan menjaga dan melestarikan lingkungann
tempat dimana umat manusia melangsungkan kehidupan. Ancamam pemanasan global menjadi salah
satu akibat stubborn (keras kepala)nya manusia. Padahal pemanasan global ini telah menjadi isu
internasional, namun penghancuran lingkungan khususnya di Indonesia terus terjadi. Perambahan hutan
dan perusakan ekosistem pesisir terus berlanjut, sementara reboisasi yang dilakukan berjalan sangat
lambat, kalau tidak dikatakan hampir tidak ada.

Cuma butuh waktu kurang dari satu jam untuk menebang kayu-kayu besar di rimba, tapi butuh ratusan
tahun untuk membesarkan kayu-kayu itu kembali. Demikian juga dalam hal pelestarian hutan. Hutan
dapat dihanguskan dan dirusak dalam hitungan jam, baik dengan satu biji korek api atau pembalakan liar
yang dilakukan dengan menggunakan teknologi modern dan lain-lain, tapi butuh waktu puluhan, bahkan
ratusan tahun untuk mengembalikannya ke kondisi semula.

Salah satu masalah dan kendala sangat alert dan akut, khususnya menyangkut lingkungan hidup di
Indonesia adalah ketidak-pastian hukum. Kenyataannya, sering orang mangadu tentang oknum pelaku
pembalakan hutan baik melalui HPH aspal dan serupa, maupun para oknum bos pabrik yang
memalsukan surat Amdal dan lainnya divonis bersalah oleh hukum “yang tidak pasti itu” dan dijebloskan
ke dalam penjara. Sedang aktivitanya bebas berkeliaran dan meneruskan pengrusakan lingkungan
seenaknya. Jadi, kalau aparat penegak hukum masih bisa dibeli dengan uang receh hasil perusakan
lingkungan semacam itu, maka jangan pernah bermimpi lingkungan hidup -terutama hutan tropis
Indonesia yang menjadi paru-paru dunia, akan lestari

B. Kewajiban Menjaga Lingkungan


Melalui Kitab Suci Al-Qur’an, Allah telah memberikan informasi spiritual kepada manusia untuk bersikap
ramah terhadap lingkungan. Informasi tersebut memberikan sinyalamen bahwa manusia harus selalu
menjaga dan melestarikan lingkungan agar tidak menjadi rusak, tercemar bahkan menjadi punah, sebab
apa yang Allah berikan kepada manusia semata-mata merupakan suatu amanah.

Islam adalah agama yang sangat memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Banyak
ayat-ayat al-Qur’an dan as-Sunnah yang membahas tentang lingkungan. Pesan-pesan al-Qur’an
mengenai lingkungan sangat jelas dan prospektif. Dalam pandangan Islam, manusia adalah makhluk
terbaik di antara semua ciptaan Tuhan (QS. 95:4; 17:70) yang diangkat menjadi khalifah (QS. 2:30) dan
memegang tanggung jawab mengelola bumi dan memakmurkannya (QS. 33:72).

Sebagai khalifah di muka bumi, manusia diperintahkan beribadah kepada-Nya dan diperintah berbuat
kebajikan dan dilarang berbuat kerusakan, “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS. 28:77).

Allah SWT telah memberikan fasilitas daya dukung lingkungan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu,
dalam perspektif hukum Islam dapat dinyatakan bahwa status hukum pelestarian lingkungan adalah
wajib bagi setiap individu. Dengan demikian, manusia dituntut untuk selalu membiasakan dirinya agar
bersikap ramah terhadap lingkungan.

C. Cara Menerapkan Pola Hidup Ramah Lingkungan

Menerapkan gaya/pola hidup ramah lingkungan adalah hal yang mudah dan bisa dilakukan oleh semua
orang. Namun, masih banyak hal-hal kecil yang kita lakukan sehari-hari, yang berdampak buruk bagi
bumi. Mengendarai mobil, membuang sampah tidak pada tempatnya dan menghambur-hamburkan
listrik adalah contoh hal kecil yang bisa membawa kerusakan lingkungan.

Dengan mengubah hal-hal kecil dalam hidup Anda, Anda bisa membuat perbedaan nyata. Ikuti delapan
cara mudah berikut ini untuk memulainya.
1. Mulai dengan mengganti bola lampu tradisional dengan lampu yang memiliki sertifikasi ramah
lingkungan. Lampu ramah lingkungan hanya mengonsumsi sepertiga daya listrik dibanding lampu biasa.
Anda juga akan menghemat biaya karena lampu ramah lingkungan memiliki umur yang lebih panjang
dan pencahayaan yang lebih terang.

2. Matikan dan cabut alat elektronik dari saklar jika Anda tidak menggunakannya. Walaupun TV dalam
kondisi “idle”, TV akan terus mengonsumsi energi jika lampu indikator tetap menyala. Anda juga bisa
membuang energi dengan membiarkan ponsel Anda tetap tercolok saat baterai sudah penuh.

3. Ingin tahu cara mudah menghemat biaya dan mengurangi polusi? Kurangi suhu alat pendingin
mobil Anda 1 derajat dan Anda akan bisa menghemat BBM hingga 10%. Ingat 1 derajat saja bisa
membuat perbedaan besar.

4. Saat udara dingin, hindari menghidupkan pemanas ruangan. Cukup ambil selimut ekstra atau
kenakan pakaian yang lebih tebal. Anda akan menghemat banyak energi dan biaya.

5. Mengganti komputer desktop dengan laptop bisa menghemat energi hingga 50%. Manfaatkan
daya baterai laptop Anda secara maksimal sebelum Anda mengisinya kembali.

6. Jika Anda memiliki mobil, pastikan mobil Anda terawat. Hindari menggunakan mobil jika lokasi
yang Anda tuju bisa ditempuh dengan jalan kaki. Satu hal yang sering terlupa, pastikan ban mobil Anda
memiliki tekanan udara yang pas. Ban kempes bisa membuat mobil Anda tidak efisien. Dengan
menerapkan langkah-langkah mudah ini, Anda akan menghemat biaya dan membantu menyelamatkan
dunia.

7. Pria dan wanita sama-sama berpotensi memboroskan air. Mulai dari cara mereka menggunakan
toilet sampai mencuci pakaian. Walaupun aktifitas-aktifitas ini tidak akan pernah berhenti, namun Anda
bisa memanfaatkan berbagai produk baru yang bisa membantu Anda menghemat air dan biaya. Banyak
toilet model baru yang memiliki dua opsi penyiraman; biasa dan penyiraman yang lebih hemat air.

8. Ingat 3 R? Gunakan kembali (Reuse), daur ulang (recycle) dan kurangi (reduce). Pastikan Anda
membuang sampah pada tempatnya atau bawa ke lokasi daur ulang. Jika Anda menemukan barang yang
bisa digunakan kembali, mengapa tidak? Manfaatkan dan hindari membeli barang baru.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Wujud gaya hidup ramah lingkungan adalah perilaku kehidupan sehari-hari yang efisien dalam
memanfaatkan sumber daya alam (resource efficiency), misalnya memanfaatkan air dan energi untuk
listrik, peralatan teknologi, dan moda transportasi yang kita gunakan sehari-hari; yang tidak atau sedikit
mencemari lingkungan, misalnya tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan
kantong plastik, dan meminimalisasi timbulan sampah dari produk atau makanan yang kita konsumsi;
serta perilaku atau kebiasaan yang tidak boros menghasilkan karbon yang mengemisi atmosfer dan
berkontribusi pada pemansan global (low carbon). Green lifestyle juga mencakup apa yang disebut
green skills, atau bentuk kecakapan yang dalam prakteknya berkontribusi pada peningkatan kualitas
lingkungan, seperti composting, membuat lubang biopori, menanam dan merawat tanaman, dan lain
sebagainya.ada kalanya pola hidup sederhana, apa adanya dan berada di lingkungan kita telah mampu
hidup dengan mengadopsi dan beradaptasi dengan pola hidup disesuaikan dnegan kondisi ekologis.

Banyak kehidupan lama yang sudah mentradisi yang ramah lingkungan ternyata telah hilang dimakan
zaman sejalan dengan kemajuan teknologi dan modernisasi. Namun banyak pula kemajuan sains dan
teknologi semakin memberikan justifikasi akan pentingnya memproteksi ekologis dibalik upaya
mencapai kesejahteraan manusia.

B. Saran

1.Sikap ramah lingkungan harus tumbuh dari diri kita sendiri, kita harus sadar bahwa “saya adalah
bagian dari lingkungan”.

2.Tidak selalu mengandalkan orang lain untuk menjaga dan melestarikan lingkungan

3.Menanam pohon minimal di lahan rumah sendiri

4.Ikut serta dalam pelestarian hutan dan lingkungan hidup

5.Tidak merusak lingkungan sekecil apapun, ex. Menebang pohon liar, membuang sampah
sembarangan, menggunakan kendaraan bermotor berlebihan dll.
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, M. 2005. Fikih Lingkungan. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

http://bennysyah.edublogs.org/2007/01/06/ramah-lingkungan-dalam-pandangan-islam/

http://www.pdfqueen.com/contoh-makalah-pelestarian-lingkungan-menurut-islam

http://haluankepri.com/opini-/21500-membangun-pola-hidup-ramah-lingkungan.html
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT.
Karena dengan rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq dan hidayah-Nya dan atas segala
kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan karya tulis tentang “Gaya / Pola Hidup yang
Ramah Lingkungan” ini dapat terselesaikan.

Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah kebenaran yajni
baginda Muhammad SAW, keluarga dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Dan Semoga
syafa’atnya selalu menyertai kehidupan ini.

Karya tulis ini berisi ulasan-ulasan yang membahas tentang Kajian bagaimana cara kita untuk
menerapkan pola hidup yang ramah lingkungan.

Setitik harapan dari kami sebagai penulis, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi
wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu, penulis
mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan karya tulis berikutnya.
Banjarsari, November 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1

C. Tujuan ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2

A. Pengertian Ramah Lingkunagn.......................................................... 2

B. Kewajiban Menjaga Lingkungan ....................................................... 3

C. Cara menerapkan Pola Hidup Ramah Lingkungan ........................... 3


BAB III PENUTUP ...................................................................................... 6

A. Kesimpulan......................................................................................... 6

B. Saran .................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 7

Anda mungkin juga menyukai