Anda di halaman 1dari 2

Beberapa contoh tindakan tindakan yang sesuai dengan etika lingkungan adalah sebagai berikut :

1. Membuang sampah (missal bungkus permen) pada tempatnya. Jika belum ditemukan tempat sampah, 2. 3.
bungkus permen itu hendaknya dimasukkan ke saku terlebih dahulu sebelum di buang pada tempatnya. Menggunakan air secukupnya. Jika tidak sedang digunakan, matikan keran. Dari keran yang menetes selama semalam, dapat ditampung air sebanyak 5- 10 liter, cukup untuk minum bagi dua orang dalam sehari. Ingat, sesungguhnya air itu tidak hanya untuk manusia, tetapi juga untuk makhluk hidup lainnya. Hemat energi. Mematikan lampu listrik jika tidak digunakan. Jika kamu memasak air, kecilkan api kompor tersebut segera setelah air mendidih. Menurut hukum fisika, jika air mendidih, suhunya tidak dapat ditingkatkan lagi. Menggunakan api kompor besar ketika air sudah mendidih hanya memboroskan bahan bakar. Tidak membunuh hewan yang ada di lingkungan, menangkap, atau memeliharanya. Tidak memetik daun, bunga, ranting, atau menebang pohon tanpa tujuan yang jelas dan bermanfaat. Gemar menanam bunga, merawat tanaman, melakukan penghijauan. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan Mengembalikan hewan atau tumbuhan ke habitat aslinya.

4. 5. 6. 7. 8.
1.

Kurangi penggunaan air! Mandilah menggunakan pancuran atau gayung, (intinya dengan air yang diguyurkan) bukannya berendam (masyarakat Barat biasa mandi dengan cara berendam dalam bathtub selama berjam-jam). Perbaiki kebocoran keran maupun tampungan air, matikan keran saat menyikat gigi. 2. Bepergian tanpa menimbulkan polusi. Gunakan angkutan umum, menumpang (seperti program three in one di beberapa kota di Indonesia), jalan kaki atau bersepeda kalau mungkin untuk mengurangi polusi udara dan menghemat bahan bakar. 3. Hemat listrik. Lakukan penghitungan energi yang digunakan dalam rumah, pakailah termostat yang bisa diprogram, beli produk-produk hemat energi, matikan peralatan listrik setelah selesai digunakan, ganti lampu bohlam dengan lampu hemat energi. 4. Reduce, reuse, recycle (Kurangi penggunaan, gunakan lagi, daur ulang) Carilah produk berkemasan minimal (misalnya, jangan pilih produk yg bungkusnya berlapis-lapis), gunakan tas yang bisa dipakai berulang-ulang saat belanja, kreatiflah dalam memilih produk-produk yang bisa digunakan berkali-kali, dan daur ulanglah sisanya. 5. Periksa kondisi radon di rumah Anda. Radon adalah gas tak berbau yang muncul secara alami, dapat merembes ke dalam rumah Anda dan menyebabkan kanker paru-paru. 6. Periksa kualitas udara di tempat Anda. Saat berolahraga di luar rumah, perkirakan kualitas udara di lingkungan Anda pada saat-saat tertentu, supaya bisa memilih waktu yang tepat untuk berolahraga di luar. 7. Gunakan produk-produk kimia dengan hati-hati. Bacalah keterangan yang tercantum di label pestisida dengan cermat. Simpan pestisida, cat dan bahan-bahan pembersih di tempat yang sukar dijangkau oleh anak-anak. 8. eCycle! Bawalah computer, DVD player dan produk-produk elektronik yang sudah tidak bisa digunakan lagi ke pusat daur ulang (di Indonesia mungkin masih jarang) supaya tidak mencemari lahan pembuangan sampah umum dengan bahan-bahan berbahaya. 9. Lakukan kegiatan kegiatan luar rumah secara aman. Carilah informasi mengenai kualitas air laut di pantai dari kantor pemerintah yang berwewenang; dapatkan index ultra violet untuk melindungi diri Anda dari sinar matahari. 10. Sebarluaskan kepada dunia. Sampaikan program ini pada teman-teman Anda di tempat kerja maupun di sekolah. Anjurkan orang-orang untuk Memilih lima demi Lingkungan! Bisa juga program ini disebarluaskan lewat internet melalui postingan ataupun komentar di blog, dan sebagainya.

Sudah banyak tulisan tentang pelestarian lingkungan, solusi yang ramah lingkungan dan cara berpikir serta tips untuk terus mengurangi polusi di sekitar kita. Mungkin banyak yang berpikir bahwa kita sedang memerangi pemanasan global / global warming yang sedang hangat terus diperbincangkan. Al Gore juga terus mengutarakan hal yang sama. Memang banyak orang yang akhirnya merubah diri karena berpikir untuk mengurangi pemanasan global. Tetapi ternyata banyak hal yang disebutkan oleh Al Gore dalam filmnya The Inconvenient Truth yang ternyata setelah diteliti lebih lanjut tidak relevan pada fakta yang ada.

Pada intinya, bukan terus kita lalu tidak peduli pada lingkungan, tetapi gak usah mikir jauh sampai pemanasan global. Yang kita perlukan adalah perubahan kecil yang dapat kita lakukan di lingkungan kita karena mencintai lingkungan itu akan sangat bermanfaat pada keluarga kita, kesehatan kita, serta penghematan uang juga. Jadi manfaat untuk pribadi kita lebih banyak seperti menanam pohon, akhirnya rumah jadi lebih sejuk, oksigen lebih banyak, udara lebih bersih, dan kalau ada buahnya bisa panen juga. Jadi dari artikel ini bukan lalu ingin mengurangi rasa kecintaan lingkungan kita, tetapi melihat perpektif yang lain untuk pemanasan global yang digemborkan itu.Semua ini dituliskan oleh Mary Ellen Tiffany Gilder dalam Thesisnya The Gospel According to Gore. Ada beberapa fakta menarik yang diutarakan oleh Mary dalam tesisnya. Danau Chad yang menurut film Al Gore sudah kering akibat global warming ternyata memang sebuah danau yang sangat dangkal dengan batas terdalam 7 meter dimana sekarang yang terdalam hanya 1,5-4,5 meter. Kekeringannya terjadi karena banyaknya air yang tersedot oleh irigasi dan pemakaian manusia yang populasinya terus bertambah. Gunung es Kilimanjaro yang esnya sudah semakin tipis ternyata sudah terjadi sejak tahun 1880, dan tidak ada hubungan pada CO2 dan kenaikan termperatur. CO2 ternyata tidak menyebabkan termperatur naik. Tetapi temperatur yang menyebabkan CO2 naik.Dan lainnya yang menarik untuk dibaca. Kesimpulannya, banyak hal yang diungkapkan terlalu berlebihan sehingga orang pun ketakutan akan pemanasan global yang sebenarnya masih jauh kedepan.Tetapi, bukan berarti kita lalu bermanja diri dan tidak peduli lingkungan. Lingkungan tetap harus bersih seperti rumah, selokan dan kali karena bisa membantu menanggulangi banjir. Pohon ditanam untuk kesejukan, obat, buah dan oksigennya dimana hal ini pasti membantu temperatur lingkungan kita, walaupun tidak secara global. Jelas rumah yang gersang dan penuh pohon akan berbeda.Jadi, kita harus terus meneruskan usaha kita dalam melestarikan lingkungan kita. Mulai dari yang kecil saja, tidak usah mikir yang terlalu muluk.

Anda mungkin juga menyukai