Anda di halaman 1dari 7

AKSI UNTUK HIJAUKAN DAN LESTARIKAN BUMI

Nama Penulis
Amaludin
Email: jangadiamaludin@gmail.com

ABSTRAK

Meningkatnya konsentrasi gas karbondioksida dan gas lainnya di atmosfer menyebabkan


terjadinya efek gas rumah kaca sehingga dalam jangka waktu yang lama akan ada perubahan
pada iklim, suhu udara dan curah hujan. Aktivitas manusia dalam penggunaan energi fosil
berlebih menciptakan karbon secara besar dan juga adanya deforentasi besar terhadap hutan.

Akibatnya perubahan iklim mengakibatkan dampak negatif bagi manusia dalam semua sektor
seperti ekonomi, kesehatan, sosial, lingkungan hingga pendidikan. Dan juga ketidakseimbangan
alam mengakibatkan bencana alam seperti banjir, longsor, badai, kekeringan, kebakaran, erupsi
gunung merapi hingga mencairnya kutub es (utara dan selatan).

Kata Kunci: MANUSIA, HUTAN, LINGKUNGAN.


PENDAHULUAN
Bumi semakin panas efek pemanasan global. Pemanasan global dapat kita perlambat
dengan menghijaukan bumi dan menanam pohon di sekitar rumah. Banyak orang-orang
mengeluh dengan kondisi lingkungan yang semakin panas. Kota-kota yang dulu dingin,
sekarang tidak sedingin dulu bahkan dapat dikatakan menjadi panas.
Hutan-hutan hijau banyak yang ditebang pohonnya untuk keperluan industri dan
membuka ladang-ladang perkebunan kelapa sawit. Tanah-tanah yang dahulu ditumbuhi
berbagai jenis pohon dan tanaman, sekarang dibangun berbagai kavling-kavling perumahan.
Tanah-tanah kosong sekarang ditanam berbagai bangunan beton seperti apartemen atau
gedung-gedung bertingkat.
Hal inilah yang menyebabkan bumi semakin panas, karena pohon sebagai penghasil
oksigen yang mendinginkan cuaca jumlahnya berkurang drastis. Satu sisi, pemanfaatan
energi fosil untuk kendaraan bermotor dan menghidupkan mesin-mesin industri tidak dapat
dihindarkan. Cara terbaik mengurangi dampak pemanasan global adalah dengan
mengimbanginya menanam pohon penghasil oksigen dan penyerap karbondioksida.
Aktivitas bumi semakin hari semakin mengkhawatirkan, berbagai reaksi negatif akan
ketidakseimbangan kondisi alam makin sering kita dapatkan, dari mulai gempa bumi,
tsunami, banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Bukan saja korban jiwa, tetapi kerugian
itu tidak lagi terhitung jumlahnya, baik kerugian materiil maupun imateriil.
Kesalahan tersebut diakibatkan oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung
jawab, dari kebiasaan membuang sampah sembarangan, membakar hutan sebagai metode
lama pembukaan lahan baru, pembangunan gedung-gedung tanpa mengindahkan kestabilan
tanah, dan masih banyak lagi kelalaian lainnya. Namun, merunut pada pepatah “tak ada kata
terlambat”, begitupun dengan menyelamatkan bumi kita.
KAJIAN TEORI
Persoalan dasar Sebagian besar dari kita mungkin sudah tahu bahwa bumi saat ini
sedang berada di bawah ancaman perubahan iklim dan pemanasan global. Berbagai pihak
tengah mengupayakan solusi untuk mencegah atau setidaknya memperlambat kondisi krisis
iklim.
Selain itu, pada tahun 2021 lalu, lebih dari satu juta spesies terancam punah, bumi
dihadapkan dengan berbagai bencana alam akibat cuaca ekstrem, tumpukan plastik menyebar
di lautan, dan kadar karbondioksida di atmosfer terus meningkat.
Di satu sisi, ada banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah dan para pemangku
kebijakan untuk menghadapi situasi ini, mulai dari menciptakan ekosistem ramah lingkungan,
larangan penggunaan plastik sekali pakai, aturan mengenai kendaraan ramah lingkungan,
penggunaan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan, dan masih banyak lagi
dengan tujuan untuk mencegah berbagai ancaman pada lingkungan.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian dalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan menggunakan p
endekatan grounded teory. Penelitian kualitatif dilaksanakan untuk membangun pengetahuan
melalui pemahaman dan penemuan. Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses pene
litian dan pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu fenomena socia
l dan masalah manusia.
Metode pendekatan kualitatif ini dimaksudkan untuk menjelaskan pokok
permasalahan penelitian dengan mendalam dari hasil temuan kitab-kitab atau buku-buku
mengenai urgensi penerapan manajemen pendidikan Islam di era global. Adapun jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan atau
library research, yakni penelitian yang dilakukan melalui mengumpulkan data atau karya tulis
Ilmiah yang ada kaitannya dengan objek penelitian.6 Sumber data dalam penelitian ini yaitu
data primer dan data sekunder:
1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber
aslinya. Yaitu buku-buku dan jurnal ilmiah yang berhubungsan dan serta memberikan
informasi langsung terhadap penelitian
. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang di dapat peneliti secara tidak
langsung dari objek penelitian. Data sekunder terdiri dari jurnal penelitian, majalah,
ensiklopedia, makalah, artikel, dan kamus ilmiah yang menjadi penunjang dalam melengkapi
data primer.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

AKSIKU MENYELAMATKAN BUMI


Halllo Sobat Madani, ini adalah kisahku yang berawal dari ingin membuat sebuah
perubahan pada lingkungan dan bumi terkhusus lingkungan rumah pribadi. Pada tahun 2022
tepatnya saya membuat perubahan itu, yang tanpa disadari membawa perubahan besar dalam
hidupku. Awalnya aku hanya sekadar merapikan lahan di belakang rumah agar tidak menjadi
sarang hewan, bisa jadi nyamuk, tikus, serangga atau bahkan ular. Serem kan, kalau tidak
diberisihkan. Ya, lahan tersebut tidak terpakai dan akhirnya tidak sengaja menjadi tempat
bertumpukkannya sampah dapur atau menjadi tempat pembuangan sampah. Ketika
membersihkan sisa sampah yang tercecer, aku memikirkan sesuatu yang akan membawa
perubahan tempat lingkungan ini menjadi lebih baik. Maka dari itu saya mulai mencoba
membeli bibit-bibit tumbuhan yang bisa di manfaatkan untuk saya pribadi dan keluarga.
Setelah itu, kuputuskan untuk bertanya kepada ayahku, siapa tahu beliau menanam
bibit-bibit tumbuhan atau sayuran di kebunnya. Ternyata, ayah juga menanam tumbuh-
tumbuhan di kebunnya, jadi semakin mudah untukku memulai menanam bibit tumbuhan di
halaman belakang rumah yang mana sebelumnya menjadi tempat sampah dapur.
Lantas, aku pun berpikir, sepertinya lahan belakang rumahku ini sangat subur dan bisa
dimanfaatkan jika diolah dengan baik. Lagipula lahan di belakang rumah itu merupakan
halaman yang lumayan luas jika kita gunakan untuk menanam tumbuhan. Berawal dari sini
aku mulai berinisiatif untuk memanfaatkan biji-biji hasil dari sampah dapur dan bekas bibit
yang tidak terpakai yang ayahku punya untuk ditanam di belakang rumah. 
Ternyata benar, beberapa hari setelah itu biji-biji yang sebelumnya aku sebar, mulai
tumbuh menjadi bibit. Ada bibit cabai, pare, mangga, alpukat, papaya, jambu, jeruk nipis dan
salak. Biji-biji itu bertumbuh berserakan karena memang hanya disebar, tidak ditempatkan
di polybag atau ditata rapi. Akhirnya aku mulai memindahkan bibit tersebut satu-persatu ke
dalam polybag dan merapikan belakang rumah. 
Setelah itu muncul masalah baru. Aku mulai berpikir tentang cara merawat bibit ini
agar mampu bertahan dan berkembang. Aku pun mulai mencari tahu tentang cara merawat
tanaman, mulai dari menonton video di youtube, mengikuti arahan yang ayahku berikan
tentang cara merawat dan menjaga bibit tumbuhan itu agar hidup.
Lambat laun, kebunku pun mulai tertata, sampah dapur sudah mulai berkurang dan
tidak  lagi menumpuk di belakang rumah. Akan tetapi masih ada satu masalah. Ternyata,
sampah plastik dan kardus masih berceceran di dalam rumah. Kalau dipikir-pikir, rumahku
bisa dikatakan sebagai salah satu penyumbang sampah yang lumayan besar di daerah tempat
tinggalku. Itu semua karena di rumah, ibu saya menjual beberapa makanan yang disana
terdapat plastik, sehingga sering membuang di belakang rumah dengan tidak sengaja
Biasanya ibuku akan membakar sampah plastik di dekat TPA dan menjual kardus
bekas ke tempat penampungannya. Padahal, membakar sampah plastik itu berbahaya karena
melepaskan karbondioksida yang dapat memperparah pemanasan global dan tentunya
berdampak pada krisis iklim dunia. Selain itu, ibu juga suka menimbun sampah plastik yang
dimasukkan ke karung-karung yang diletakkan di dalam gudang. Ini tentu menjadi salah satu
ancaman, ya. Tumpukan sampah di dalam rumah. 
Sejak saat itu aku memikirkan bagaimana cara mengatasi sampah yang terus-terusan
berserakan dan akan menjadikan penyakit bagi lingkungan sekitar terutama keluarga. Jangan
sampe yah, maka dari itu saya mempunyai ide yaitu dengan cara BANK SAMPAH dengan
ini mungkin dapat memberikan dampak positif terkait pembuangan sampah dengan cara
mengumpulkan terlebih dahulu di satu tempat dan membuangnya ke TPA jika sudah melebihi
batas penyimpanan. Dengan ini sampah yang ada di rumah dan lingkungan sekitar dapat
terorganisir dengan baik dan lingkungan menjadi bersih.
Sekarang, aku merasakan bahwa kehidupanku sudah berubah. Aku sudah
membiasakan diri untuk menerapkan pola hidup yang berkelanjutan. Ini semua berawal dari
ingin mengubah seasana halaman belakang rumah yang terbengkalai itu, dan sekarang dapa
bermanfaat bagi banyak orang dan apresiasi yang saya dapat dari banyak orang. Saya bangga
karena dengan itu saya kini dapat menghidupi dan mengantarkan aku untuk turut merawat
bumi.
Sobat, untuk kalian ketahui, merawat bumi tidaklah susah untuk kita lakukan apabila
kita memiliki niat yang kuat untuk mengubah hal negative menjadi positif, manfaat yang
akan kita terima sangatlah banyak dari awalnya ha ya coba-coba sekarang menjadi besar.
Cobalah kalian untuk memanfaatkan lahan kosong dengan menanaminya dengan tumbuh-
tumbuhan agar terlihat indah dan hijau supaya terhindar dari pemanasan global dan
banyaknya polusi yang menghampiri. Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lainnya dan
BUMI.

 
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai penutup dari tulisan ini, penulis ingin mengatakan bahwa Aktivitas bumi
semakin hari semakin mengkhawatirkan, berbagai reaksi negatif akan ketidakseimbangan
kondisi alam makin sering kita dapatkan, dari mulai gempa bumi, tsunami, banjir, tanah
longsor, dan kebakaran hutan. Bukan saja korban jiwa, tetapi kerugian itu tidak lagi terhitung
jumlahnya, baik kerugian materiil maupun imateriil. Dimana letak kesalahannya?

Kesalahan tersebut diakibatkan oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung


jawab, dari kebiasaan membuang sampah sembarangan, membakar hutan sebagai metode
lama pembukaan lahan baru, pembangunan gedung-gedung tanpa mengindahkan kestabilan
tanah, dan masih banyak lagi kelalaian lainnya. Namun, merunut pada pepatah “tak ada kata
terlambat”, begitupun dengan menyelamatkan bumi kita.

Berbagai kegiatan sebagai upaya penyelamatan atas kerusakan yang terjadi bisa
dilakukan, dari mulai tindakan terkecil dengan tidak membuang sampah sembarangan,
dengan membersihkan sampah di sungai, serta penanaman kembali pohon di lahan gundul.
Gerakan ini tidak bisa dilakukan sendiri, kita bisa menggunakan strategi cerdas dengan
membentuk komunitas atau bekerja sama dengan pelajar, mahasiswa, LSM atau mengajak
masyarakat dengan memberi mereka sosialisasi dan mengedukasi tentang bahaya
pengrusakan lingkungan.

B. Saran-saran
Saya selaku penulis makalah karya ilmiah ini meyakini bahwa i masih jauh dari
sempurna, maka dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar apa
yang saya tulis dalam pembuatan makalah ini dapat kedepannya bisa menjadi lebih baikTulis
secara ringkas dan jelas rekomendasi bagi pemangku kepentingan yang terkait dan atau yang
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Artikel:

https://www.republika.co.id/berita/q23ekb349/hijaukan-kembali-bumiku
https://kumparan.com/sukronmunawar1987/hijaukan-bumi-dengan-menanam-pohon-
di-sekitar-rumah-1yFWqdzHVW1/full
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/06/08/ragam-inspirasi-aksi-dan-inovasi-
yang-dapat-ditiru-untuk-melestarikan-lingkungan

Anda mungkin juga menyukai