Anda di halaman 1dari 4

PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global (global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata udara, atmosfer, laut, dan
daratan Bumi. Pemanasan global mulai meningkat pada pertengahan abad ke-20 karena meningkatnya produksi gas
rumah kaca. Proses pemanasan global ini diawali dengan pancaran atau radiasi matahari. Ada beberapa gas di
atmosfer bumi yang bertugas menahan panas tersebut. Pada saat pemanasan global terjadi, hal ini justru kembali ke
bumi.

Atmosfer bumi terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen gas lainnya. Sebagian dari
gas-gas tersebut disebut sebagai gas rumah kaca yang meliputi uap air, karbon dioksida, ozon, metana, dan
dinitrogen oksida. Gas-Gas inilah yang bekerja sebagai 'selimut' yang menjaga bumi.

Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca. Hal
itulah yang membuat adanya pemanasan global yang menyebabkan perubahan-perubahan sistem terhadap
ekosistem di bumi, antara lain, perubahan iklim yang ekstrem.

Pemanasan global atau global warming tentu memberi dampak yang cukup berbahaya bagi para penghuni bumi.
Contoh mudahnya, pemanasan global membuat gletser mencair dan mengakibatkan tanah yang tadinya daratan kini
menjadi laut karena volume air meningkat.

Jika pemanasan terus berlangsung, bukan tak mungkin seluruh es di kutub akan mencair. Beberapa prediksi
menyebut daratan akan mulai hilang dalam waktu 30 tahun dari sekarang. Jika pemanasan global tak ditekan,
manusia akan kesulitan mencari tempat tinggal jika volume air terus meningkat.

Penyebab Terjadinya Pemanasan Global

1. Efek Rumah Kaca

Penyebab pemanasan global secara umum adalah meningkatnya produksi gas rumah kaca. Semakin banyak gas
rumah kaca, maka semakin banyak konsentrasi ozon (O3) yang bereaksi dengan gas rumah kaca tersebut. Akibatnya
konsentrasi O3 di stratosfer berkurang. Lubang ozon sebenarnya adalah istilah untuk menyatakan penurunan
konsentrasi O3 di stratosfer. Adanya lubang O3 mengakibatkan radiasi ultraviolet dari matahari semakin besar
intensitasnya memasuki bumi. Akibatnya adalah suhu bumi menjadi naik.

2. Penggunaan Bahan Bakar Bensin

Penggunaan bahan bakar bensin secara cuma-cuma juga bisa menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.
Bahan bakar bensin yang digunakan pada mobil dan motor misalnya. Saat bensin digunakan sebagai bahan bakar,
maka akan menimbulkan gas karbondioksida. Gas karbondioksida ini pada akhirnya akan menangkap cahaya panas.
Namun sayangnya, cahaya panas ini tidak bisa disalurkan ke luar angkasa. Pada akhirnya, cahaya panas hanya akan
kembali ke bumi. Hingga berdampak buruk bagi polusi udara di bumi.

3. Penggunaan Listrik yang Boros

Boros listrik pun bisa menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Ada penguapan pada listrik yang terlalu sering
digunakan. Upaya yang bisa dilakukan adalah lebih efisien menggunakan. Disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak
asal-asalan. Pengaruh buruknya bisa menambah gas karbondioksida ke bumi hingga sebabkan pemanasan global.
Tak hanya boros pengeluaran, hal ini juga merusak lingkungan.
4. Polusi Metana

Gas metana adalah salah satu gas yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Gas ini menempati urutan
kedua dalam perusakan lingkungan. Gas metana berasal dari bahan-bahan organik. Terutama terkait hasil
pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan, dan peternakan. Metana termasuk gas rumah kaca. Di mana ia
dapat memerangkap panas dalam atmosfer. Metana dipancarkan selama kegiatan produksi batu bara, gas alam, dan
minyak. Sisa makanan manusia yang terbuang dan menjadi sampah pun akan menghasilkan metana. Indonesia
termasuk negara nomor dua terbesar di dunia penghasil sampah makanan.

5. Gas Karbon Monoksida

Gas karbon monoksida bisa menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Gas ini amat berkaitan erat dengan
aktivitas manusia. Terutama berkaitan dengan penggunaan kendarakan bermotor. Gas karbon monoksida inilah yang
akan dikeluarkan oleh kendarakan bermotor dan sebabkan polusi.

6. Perilaku Konsumtif

Sifat yang berlebihan dalam mengonsumsi suatu barang ternyata juga berdampak buruk terhadap lingkungan.
Dilansir dari reusethisbag, produk-produk yang digunakan manusia berkontribusi 60% penghasil gas rumah kaca. Hal
itu dikarenakan penggunaan energi untuk memproduksi produk tersebut dan menjaganya untuk tetap bisa
digunakan membutuhkan jumlah energi yang sangat banyak. Di mana energi tersebut meliputi penggunaan listrik
dan batu bara.

7. Sampah Plastik

Penyebab terjadinya pemanasan global selanjutnya berasal dari hasil kegiatan manusia, yaitu tumpukan sampah
plastik yang tak terkendali. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Menurut penelitian, plastik
mengeluarkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari dan berakibat merusak. Gas metana alami atau
buatan dikatakan sebagai penyebab utama perubahan iklim. Tentu saja hal ini akan berhubungan dengan
peningkatan pemanasan global.

8. Gas Industri

Gas dari industri pun termasuk penyebab terjadinya pemanasan global. Gas dari industri akan menyebabkan
pencemaran udara. Terutama karena asap pabriknya yang berlebihan dan tak ditampung dengan benar. Ada gas
karbondioksida, karbon monoksida, gas metana, dan lain sebagainya.

9. CFC Tidak Terkontrol

CFC merupakan Cloro Four Carbon. CFC ini termasuk penyebab terjadinya pemanasan global yang sulit dihindarkan.
CFC merupakan bahan kimia yang digabungkan menjadi alat rumah tangga. Peralatan ini memang bermanfaat untuk
menunjang kehidupan, tetapi jika berlebihan juga tak direkomendasikan. CFC biasanya terdapat pada kulkas dan AC.
Penggunaan yang berlebihan dan tak sesuai aturan akan berdampak buruk bagi lingkungan, seperti pemanasan
global.

10. Hutan Menyempit

Hutan yang semakin sempit pun termasuk penyebab terjadinya pemanasan global. Maka ketika telah terjadi
kebakaran hutan secara besar-besaran, patut diselidiki pelaku utamanya. Lahan hutan sangat berperan penting
untuk makhluk hidup, hutan merupakan paru-paru dunia yang seharusnya dijaga. Hutan yang menyempit akan
membuat cuaca semakin memburuk. Tanpa hutan, tak ada yang membantu mengubah karbondioksida menjadi
oksigen. Hal ini kemudian akan berdampak pada pernapasan yang semakin terganggu. Dampaknya, pencemaran
udara akan terjadi.
Cara Mengatasi Pemanasan Global

1. Menerapkan Reduce, Reuse, Recycle

Reduce, Reuse, Recycle adalah langkah sederhana mengurangi pemanasan global. Reduce adalah kegiatan
menggunakan produk kemasan, terutama plastik seminimal mungkin. Langkah ini juga akan membantu mengurangi
pemborosan. Reduce juga bisa dilakukan dengan membeli produk yang dapat digunakan kembali alih-alih yang sekali
pakai. Reuse adalah langkah menggunakan kembali benda-benda bekas seperti kantong plastik atau botol plastik.
Sementara recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai menjadi berguna lagi. Kamu
bisa mendaur ulang kertas, plastik, koran, kaleng kaca dan limbah lainnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.

2. Kurangi penggunaan AC

Selagi planet kita memanas, menggunakan dan memproduksi peralatan pendingin udara memperburuk perubahan
iklim. Senyawa organik Hydrofluorocarbon (HFC) adalah pendingin utama yang digunakan dalam unit pendingin
udara. HFC adalah gas rumah kaca yang jauh lebih kuat daripada karbon dioksida. Selain itu, unit pendingin udara
menggunakan listrik yang bergantung terutama pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan tenaga.

3. Mengganti bola lampu

Ganti bola lampu biasa dengan lampu LED. Lampu jenis LED bahkan lebih baik daripada lampu fluorescent kompak
(CFL). Mengganti hanya satu bola lampu pijar 60 watt dengan LED yang digunakan 4 jam sehari dapat menghasilkan
penghematan lebih besar per tahun. LED juga akan bertahan lebih lama dari lampu pijar.

4. Kurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi

Mengurangi berkendara dengan kendaraan pribadi berarti lebih sedikit emisi. Selain menghemat bensin, berjalan
kaki dan bersepeda adalah bentuk olahraga yang menyehatkan. Kamu juga bisa memanfaatkan angkutan umum atau
menggunakan kendaraan bersama-sama.

5. Beli Barang Hemat Energi

Peralatan rumah sekarang hadir dalam berbagai model hemat energi. Sebut saja lampu LED yang dirancang untuk
memberikan cahaya yang tampak lebih alami dengan menggunakan energi yang jauh lebih sedikit daripada bola
lampu standar. Beberapa produk elektronik seperti AC, dan mesin cuci juga banyak tersedia dalam bentuk hemat
energi. Hindari produk yang dikemas dengan kemasan berlebih, terutama plastik dan kemasan yang tidak dapat
didaur ulang.

6. Jadi pembeli bijak

Berbelanja lebih cerdas dengan pembelian yang bijaksana untuk meminimalkan pemborosan. Gunakan produk-
produk ramah lingkungan dari produsen yang juga mendukung keberlanjutan pelestarian lingkungan. Hindari
penggunaan plastik terlalu sering. Pertimbangkan juga memberi barang-barang bekas layak pakai yang juga bisa
mendukung siklus ekonomi melingkar.

7. Kurangi penggunaan pemanas air

Cara mencegah pemanasan global yang paling sederhana adalah menghemat listrik. Atur pemanas air pada 120
derajat untuk menghemat energi. Beli pancuran rendah untuk menghemat air panas dan sekitar 350 pon karbon
dioksida per tahun. Cuci pakaian atau perabotan dengan air hangat atau dingin untuk mengurangi penggunaan air
panas dan energi yang dibutuhkan untuk memproduksinya.
8. Matikan lampu saat tidak dibutuhkan

Mematikan lampu saat meninggalkan ruangan bisa menghemat listrik dan mengurangi penggunaan bahan bakar
fosil. Gunakan lampu hanya saat diperlukan dan matikan pada siang hari. Matikan juga barang elektronik lainnya
seperti televisi, kipas, stereo, dan komputer saat kamu tidak menggunakannya. Matikan juga air saat tidak digunakan.
Saat menyikat gigi, keramas atau mencuci mobil, matikan air sampai kamu benar-benar membutuhkannya untuk
berkumur.

9. Menanam pohon

Tanamlah pohon sebisa mungkin. Kamu bisa menanam pohon di halaman rumah atau menaruk tanaman-tanaman
kecil di teras. Selama fotosintesis, pohon dan tanaman lain menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen.
Tanaman adalah bagian integral dari siklus pertukaran atmosfer alami. Beberapa tanaman juga bisa melawan
peningkatan karbon dioksida yang disebabkan oleh lalu lintas mobil, manufaktur, dan aktivitas manusia lainnya.

Anda mungkin juga menyukai