Anda di halaman 1dari 18

I

Pemanasan
Global dan
Perubahan Iklim
VII
Anggota Kelompok 14
-Afifah Mutiara
-Astrid Sabina
-Meilani Justicia
-Minanti RT
Pengertian
Pemanasan global atau global warming adalah meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer, bumi, dan lautan. Menurut penelitian dari Center For
InternationalvForestry Reserch (CIFR), menjelaskan bahwa pemanasan global
adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari
(gelombang panas atau infra merah) yang dipancarkan ke bumi oleh gas kaca, gas
kaca ini terdapat di udara (atmosfer).

Sedangkan perubahan iklim atau climate change merupakan perubahan yang


signifikan pada iklim, seperti suhu udara atau curah hujan, selama kurun waktu
30 tahun atau lebih. Perubahan iklim merupakan proyeksi kelanjutan dari global
warming.
III

Pemanasan global mengacu pada pemanasan jangka panjang di bumi. Sementara


perubahan iklim mengacu pada perubahan yang lebih luas yang terjadi di bumi.
Perubahan iklim bisa mencakup proses alami seperti letusan gunung berapi atau
perubahan sirkulasi laut dan efek yang disebabkan oleh manusia seperti
pembakaran bahan bakar fosil yang disebut dengan pemanasan global.
Pemanasan global mengakibatkan naiknya suhu permukaan bumi sekitar 5
derajat
III celcius per tahun, hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan iklim di
seluruh dunia. Pemanasan global juga mengakibatkan mencairnya kantong
kantong es di kutub Utara maupun kutub Selatan. Mencairnya kantong-kantong
es tentu saja akan mengakibatkan naiknya permukaan laut yang mungkin akan
menenggelamkan banyak pulau.Selain itu mencairnya kantong kantong es juga
mengakibatkan runtuhnya pemukiman-pemukiman penduduk di Siberia.
Mencairnya kantong-kantong es tersebut telah mengakibatkan mencairnya
pondasi rumah-rumah yang terbuat dari "permafrost".
Penyebab Pemanasan Global IV

Meningkatnya Gas Rumah Kaca


Gas Rumah Kaca (GRK) adalah gas di udara di
atas lapisan permukaan bumi (atsmofer) yang
memungkinkan sebagian panas dari matahari
ditahan di atas permukaan bumi .Secara
alami
gas-gas rumah kaca ini juga semuanya di serap
di bumi, tetapi hanya sebagiannya saja. GRK
secara alami juga menjaga agar iklim menjadi
stabil. Namun meningkatnya jumlah emisi gas
rumah kaca akan menyebabkan pemanasan
global.
Semakin banyak gas rumah kaca, maka semakin banyak konsentrasi
IV
ozon (O3) yang bereaksi dengan gas rumah kaca tersebut. Akibatnya
konsentrasi O3 di stratosfer berkurang. Lubang ozon sebenarnya
adalah istilah untuk menyatakan penurunan konsentrasi O3 di
stratosfer. Adanya lubang O3 mengakibatkan radiasi ultraviolet dari
matahari semakin besar intensitasnya memasuki bumi. Akibatnya
adalah suhu bumi menjadi naik.

2. Penggunaan Bahan Bakar Bensin


Penggunaan bahan bakar bensin secara cuma-cuma juga bisa menjadi
penyebab terjadinya pemanasan global. Bahan bakar bensin yang
digunakan pada mobil dan motor misalnya. Saat bensin digunakan
sebagai bahan bakar, maka akan menimbulkan gas karbondioksida. Gas
karbondioksida ini pada akhirnya akan menangkap cahaya panas. Pada
akhirnya, cahaya panas hanya akan kembali ke bumi. Hingga
berdampak buruk bagi polusi udara di bumi.
3. Polusi Metana
Selain karbodiokasida, unsur yang berperan besar dalam menyebabkan
global warming adalah gas metana. Gas metana yang mempunyai kadar
tinggi dapat mengurangi kadar oksigen pada atmosfer bumi sampai
sekitar 19,5%. Pada kadar yang lebih tinggi apabila gas metana
bercampur dengan udara, dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan.
Salah satu penyumbang metana adalah gas rumah kaca. Di mana ia
dapat memerangkap panas dalam atmosfer. Metana dipancarkan
selama kegiatan produksi batu bara, gas alam, dan minyak.
4. Gas Industri VII

Industri pabrik menyebabkan banyaknya asap


yang yang dihasilkan, dan dapat mengakibatkan
polusi udara yang akan membuat lingkungan
tercemar dan terjadinya pemanasan global. Zat
yang keluar dari proses industri berupa zat
yang berbahaya seperti Karbon Monoksida,
Hidrokarbon, dan senyawa lainnya yang dapat
membahayakan kesehatan alam dan manusia.
Terutama karena asap pabriknya yang
berlebihan dan tak ditampung dengan benar.
5. CFC Tidak terkontrol

CFC merupakan Cloro Four Carbon. CFC ini termasuk penyebab terjadinya
pemanasan global yang sulit dihindarkan. CFC merupakan bahan kimia yang
digabungkan menjadi alat rumah tangga. Peralatan ini memang bermanfaat
untuk menunjang kehidupan, tetapi jika berlebihan juga tak direkomendasikan.
CFC biasanya terdapat pada kulkas dan AC. Penggunaan yang berlebihan dan tak
sesuai aturan akan berdampak buruk bagi lingkungan, seperti pemanasan global.
6. Penggundulan Hutan
Perusakan hutan akan menyebabkan pemanasan global,
karena hutan memiliki fungsi menyerap gas karbondioksida,
dan hutan merupakan penghasil oksigen. Semakin banyak
terjadinya penebangan liar atau penggundulan hutan maka
jumlah karbondioksida akan makin banyak,berkumpul di
atmosfer sehingga menyebabkan terjadinya pemanasan
global
X
7. Sampah Plastik

Menurut penelitian, ketika plastik terkena sinar matahari dan berakibat rusak
mengeluarkan gas metana dan etilena. Gas metana alami atau buatan
dikatakan sebagai penyebab utama perubahan iklim, dan hal ini berhubungan
dengan peningkatan pemanasan global. Sampah yang setiap hari dihasilkan
manusia terutama sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang seperti
styrofoam dan plastic juga menjadi sumber lain dari emisi CO2.
Cara Mengatasi Pemanasan Global
XI
1. Menerapkan Reduce, Recycle, Reuse

Reduce, reuse, recycle adalah langkah sederhana mengurangi pemanasan


global. Reduce adalah kegiatan menggunakan produk kemasan, terutama
plastik seminimal mungkin. Reuse adalah langkah menggunakan kembali
benda-benda bekas seperti kantong plastik atau botol plastik. Sementara
recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai
menjadi berguna lagi.
2. Kurangi penggunaan AC
Senyawa organik Hydrofluorocarbon (HFC) adalah pendingin utama yang
digunakan dalam unit pendingin udara. HFC adalah gas rumah kaca yang
jauh lebih kuat daripada karbon dioksida. Selain itu, unit pendingin udara
menggunakan listrik yang bergantung terutama pada bahan bakar fosil
untuk menghasilkan tenaga.
3. Kurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi
Penggunaan kendaraa pribadi menjadi penyumbang CO2 terbesar di
wilayah ibukota. Pencemaran udara sekitar 70% dihasilkan oleh
kendaraan bermotor. Menurut catatan Swisscontact, Proyek Udara
Bersih Jakarta, sumber pencemaran disumbang oleh kendaraan pribadi
sekitar 90% dan sekitar 10% dari kendaraan umum, termasuk truk.
Mengurangi berkendara dengan kendaraan pribadi berarti membantu
penggunaan emisi lebih sedikit.
4. Mematikan lampu saat tidak dibutuhkan
Mematikan lampu saat meninggalkan ruangan bisa menghemat listrik
dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

5. Menanam Pohon
Selama fotosintesis, pohon dan tanaman lain menyerap karbon dioksida
dan mengeluarkan oksigen maka akan membantu dalam pencegahan
pemanasan global. CO2 dipergunakan oleh tanaman untuk fotosistensis
maka penanaman pohon dalam jumlah banyak juga dapat menjadi solusi.
Bila setiap orang menanam satu pohon maka di Indonesia akan
bertambah lebih dari dua ratus juta tanaman yang ikut mengomsumsi Co2
I RT

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai