Anda di halaman 1dari 37

Hukum Newton Tentang Gravitasi

Oleh Christian William dan Andre Kwezar XI IPA2


A. Peta konsep

B. Pengantar

Seperti yang kalian ketahui, bumi dan planet-planet lainnya mengitari matahari
dengan membentuk sebuah lingkaran. Begitu juga dengan bulan yang mengitari
bumi. Tapi apakah yang membuat planet-planet tersebut tetap dalam lingkaran

tersebut dan tidak terlempar ke luar dari lingkaran tadi ? Hal apakah yang
menyebabkan bulan tetap pada posisinya bukan menjauhi bumi?
Isaac Newton menyadari saat buah apel jatuh dari pohonnya bahwa terdapat
gaya yang bekerja pada apel dan bumi dan disebutnya gaya gravitasi
universal. Universalberarti berlaku secara umum untuk semua benda yang
berada dalam semesta,. Newton juga menduga bahwa gaya inilah yang
menyebabkan benda-benda luar angkasa tetap pada orbitnya.
C. Hukum Gravitasi Newton

Untuk memahami gaya gravitasi, Newton memerhatikan memerhatikan jarak


antara buah apel ke pusat bumi dan jarak bulan ke pusat bumi. Newton juga
menyelidiki pengaruh massa benda terhadap gravitasi. Berdasarkan
penyelidikan ini, Newton menyimpulkan bahwa suatu hukum gravitasi yaitu
setiap benda dalam alam semesta selalu menarik bemda lainnya dengan gaya
yang besarnya berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan
berbanding tebalik dengan kuadrat jaraknya.

Dengan F = gaya tarik-menarik antara benda yang berinteraksi (N)


m1 danm2 = massa benda yang berinteraksi (kg)
r = jarak pusat kedua benda yang berinteraksi (m)
G = tetapan grvitasi umum (6,67 X 10-11 Nm2/kg2)
D. Gaya Tak Sentuh

Setiap benda menghasilkan medan gravitasi pada ruang di sekitarnya. Tarikan


gravitasi matahari pada bumi dapat dipandang sebagai interaksi antara medan
gravitasi matahari di tempat bumi berada dengan massa bumi.(Penjelasan
singkat)

Arah kuat medan gravitasi selalu menuju ke pusat benda. Kuat medan gravitasi
berbanding terbalik dengan jarak dari pusat benda. Tampak dari persamaan (1)
dan (2) bahwa gaya yang dilakukan benda m pada benda m dapat ditulis
sebagai
F21 = g21 m2
dengan
F = gaya yang dilakukan benda m pada benda m
g = kuat medan gravitasi pada lokasi benda m yang dihasilkan oleh benda m
m = massa benda kedua
E. Medan gravitasi
Medan gravitasi merupakan sebuah vektor yang artinya, medan garvitasi
memiliki arah fdan nilai. Medan gravitasi selalu dimiliki oleh setiap benda yang
mempunyai massa. Setiap benda yang berada dalam suatu medan gravitasi akan
saling tarik-menarik. Bentuk medan gravitasi selalu mempunyai arah garis
menuju pusat benda.

Mb = massa bumi =5,97 X 1024 kgDengan g = kuat medan gravitasi (m/s2)


r = jari-jari bumi = 6,38 X 106 m
Dengan R menyatakan jari-jari bumi. Persamaan diatas dapat ditulis sebagai
berikut

Jika ketinggian h jauh lebih kecil daripada jari-jari bumi, maka persamaan diats
dapat didekati dengan persamaan

Kuat medan gravitasi di permukaan bumi itu sendiri adalah

Dengan demikian, kuat medan pada ketinggian h dari permukaan bumi kira-kira

Persamaan menunjukan bahwa kuat medan grvitasi atau percepatan gravitasi


yang dialami oleh suatu benda bergantung pada massa bumi dan jarak benda
tersebut terhadap pusat bumi, tetapi tidak bergantung pada massa benda.
Medan gravitasi pada sebuah titik yang dipengaruhi oleh lebih dari satu jumlah
benda bermassa harus dijumlahkan secara vektor. Persamaan medan gravitasi
pada titik P yang dipengaruhi massa M1

Persamaan medan gravitasi pada titik P yang


dipengaruhi massa M2

Sehingga besar medan gravitasi pada titik P karena pengaruh M1 dan M2


gp = g1 + g2 +2 g1 g2 cos
Variasi Kuat Medan Gravitasi Di Permukaan Bumi
Jika dianggap bumi benar-benar bulat dan massa jenis bumi sama di setiap titik,
maka akan kita dapatkan:

Arah medan gravitasi bumi membentuk garis lurus dan mengarah ke


pusat bumi
Pada setiap titik di permukaan bumi. Kuat medan gravitasi buminya
persis sama

Namun, kenyataannya tidak demikian

Bumi tidak bulat sempurna, tetapi agak lonjong di daerah khatulistiwa.


Akibatnya, jari-jari bumi disekitar khatulistiwa lebih besar daripada jarijari bumi disekitar kutub. Dengan demikian, kuat medan gravitasi bumi di
khatulistiwa sedikit lebih kecil daripada kuat medan gravitasi bumi di
sekitar kutub.

Massa jenis bumi tidak benar-benar sama. Adanya kandungan barang


tambang yang bermassa jenis besar di bawah permukaan bumi
menyebabkan kuat medan gravitasi bumi pada permukaan diatasnya
menjadi lebih besar. Perbedaaan kuat medan gravitasi dipermukaan bumi
karena adanya deposit barang tambang dibawah permukaan bumi
dimanfaatkan untuk mencari deposit barang tambang. Para peneliti
mengukur kuat medan gravitasi diberbagai titik dipermukaan bumi.
Berdasarkan kuat medan gravitasi yang terukur, pola perubahan, dan
sebenarnya, maka dapat diprediksi adanya barang tambang, kedalaman
lokasi dan jumlahnya.

Adanya pegunungan menyebabkan benda yang ada di dekat kaki gunung


ditarik kea rah pusat bumi dank e arah pusat gunung. Kedua tarikan
tersebut masing-masing menghasilkan vektor kuat medan gravitasi dalam
arah yang berbeda. Akibatnya, vektor kuat medan gravitasi total tidak
tepat mengarah ke pusat bumi, tetapi sedikit membelok kearah pusat
gunung.

F. Kuat Medan Gravitasi Di Dalam Bumi


Kita tahu semakin jauh dari permukaan bumi kuat medan gravitasi akan
semakin kecil. Bagaimana jika kita masuk kedalam pusat bumi? Ternyata,

ketika masuk kedalam bumi, kuat medan gravitasi makin kecil. Kebergantungan
terhadap jarak dari pusat bumi mengikuti persamaan linier, yaitu

dengan
M = Massa Bumi (kg)
R = Jari-jari bumi (m)
r = Jarak dari pusat bumi (m)
G. Kehilangan Berat
Kita merasakan adanya berat pada tubuh kita karena ada 2 gaya yang bekerja
sekaligus. Yang pertama adalah gaya gravitasi yang bekerja pada bumi dan
bagian tubuh kita dan yang kedua adalah gaya topang oleh suatu benda
misalnya lantai atau kursi tempat kita berada. Namun, bagaimana jika tidak ada
gaya topang maka kita akan merasakan seolah-olah tidak memiliki berat.
Kehilangan berat ini tidak berarti bahwa tidak adanya gaya gravitasi yang
bekerja pada tubuh kita.

Fenomena kehilangan berat bagi para astronaut menjadi masalah yang serius
karena saat mereka di luar angkasa otot dan tulang mereka tidak bekerja. Lalu
saat mereka kembali ke bumi otot dan tulang yang tidak dipakai sebelumnya
secara tiba-tiba menahan beban tubuh.
Untuk menghindari masalah ini, para astronaut diharuskan berolahraga saat
berada di luar angkasa supaya otot dan tulang mereka tetap merasakan beban.
H. Hukum Kepler Untuk Gerak Planet

Sebelum Newton dapat menjelaskan gerak planet mengelilingi matahari,


Johannes Kepler telah merumuskan hukum gerak planet yang terkenal.

Hukum I Kepler
Setiap planet bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan berbentuk elips dan
matahari terletak pada salah satu titik focus elips (elips memiliki dua titik focus)
Hukum II Kepler
Pada selang waktu yang sama, garis penghubung planet dan matahari menyapu
daerah yang luasnya sama
Hukum III Kepler

Perbandingan kuadrat periode revolusi planet mengelilingi matahari dengan


pangkat tiga jarak rata-rata planet ke matahari adalah sama untuk semua planet.
Pembuktian Hukum Kepler dengan Gravitasi Newton
Pembuktian Hukum II Kepler
Daerah yang disapu planet dari B ke C sama luasnya dengan daerah yang disapu
dari F ke A maupun E ke D, gerak planet ini dilakukan dalam selang waktu yang
sama.
Luas daerah yang disapu oleh jari-jari planet dapat ditulis sebagai

Satu planet luat daerah yang disapu berbanding lurus dengan waktu. Pada
selang waktu yang sama, luas daerah yang disapu garis hubung planet dengan
matahari selalu sama.
Pembuktian Hukum III Kepler
Untuk membuktikannya, kita perlu menganggap lintasan planet sekitar matahari
itu lingkaran. Ini tidak terlalu salah walaupun lintasan sebenarnya berbentuk
elips namun bentuknya sangat mendekati lingkaran.
Ruas kanan hanya bergantung pada massa matahari. Jadi, T dan r selalu sama
untuk semua planet sesuai dengan Hukum III Kepler. Dengan memasukkan nilai
massa matahari M dan konstanta gravitasi universal G, maka nilai di euaskanan
adalah 2,97 x 10 sm.
I. Manfaat gravitasi
Gravitasi memungkinkan kita untuk melakukan banyak hal di dunia ini, seperti
berjalan, bekerja , dan keseharian lainnya. Penerapan hukum graviatsi akan
banyak kita jumpai dalam berbagai macam teknologi, karena manfaatnya yang
sangat menguntungkan.
(-) Pesawat antariksa dan astronaut
Pesawat antariksa membutuhkan kecepatan yang besar untuk dapat melawan
gravitasi, untuk lolos dari permukaan bumi, pesawat membutuhkan percepatan
sekitar 15 kali percepatan gravitasi bumi. Dengan percepatan yang begitu besar
maka astronaut akan mengalim gaya dorong oleh kursi sehingga ia akan
mersakan 16 kali dari beratnya.
(-) Satelit
Agar satelit berda tetap di luar angkasa dan tidak lepas menjauh dibutuhkan
gaya gravitasi bumi untuk tetap menjaganya dalm orbit tertentu, salah satu
contohnya adalah satelit palapa. Teknologi GPS juga membutuhkan bantuan
dari satelit-satelit yang mengorbit di bum

http://ifin-newton.blogspot.co.id/2011/12/normal-0-false-falsefalse-en-us-x-none_16.html

Jika malam telah tiba, perhatikanlah bulan di langit! Apakah bulan dalam
keadaan diam?
Mengapa bulan tidak jatuh ke bumi? Perhatikan pula sebuah pohon di
sekitarmu! Apakah ada daun yang jatuh di bawah pohon? Meng apa daun yang
massanya ringan dapat jatuh ke per mukaan bumi, sedangkan bulan yang massa
nya jauh lebih besar dibanding selembar daun tidak jatuh ke bumi? Jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kita bahas pada bab ini.
Kata Kunci: Gaya Gravitasi Medan Gravitasi Hukum Kepler Hukum
Newton

Penerapan

A. Gravitasi
Pada abad XVI Masehi, Newton mengemukakan bahwa ada suatu gaya
pada suatu jarak yang memungkinkan dua benda atau lebih saling berinteraksi.
Istilah tersebut oleh Michael Faraday, pada abad XVIII diubah menjadi istilah
medan. Medan adalah tempat di sekitar suatu besaran fisik yang masih
dipengaruhi oleh besaran tersebut dalam suatu satuan tertentu. Sebagai contoh,
gaya gravitasi akan bekerja pada massa suatu benda yang masih berada dalam

medan gravitasi suatu benda atau planet. Jika medan gravitasi sudah dapat
diabaikan maka sebuah massa
yang berada di sekitar besaran benda tersebut tidak dapat dipengaruhi. Dengan
demikian, dapat diketahui, meng apa daun yang massanya lebih kecil dibanding
bulan yang massanya jauh lebih besar dapat ditarik oleh bumi. Berikut ini akan
kita pelajari lebih jauh tentang gaya gravitasi.

1. Gaya Gravitasi

Gambar 2.3 Sir Isaac Newton


Isaac Newton dilahirkan di Inggris pada tahun 1642. Newton berhasil
menemukan kalkulus dan teori gravitasi. Konon, teori gravitasi yang
ditemukan Newton diilhami dari peristiwa jatuhnya buah apel yang
dilihatnya. Ia heran mengapa buah apel jatuh ke bawah dan bukan ke
atas. Newton meninggal pada usia 85 tahun (tahun 1727).

Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi atau


gaya tarik-menarik antara dua benda dipengaruhi jarak kedua benda tersebut,
sehingga gaya gravitasi bumi berkurang sebanding dengan kuadrat jaraknya.

Bunyi hukum gravitasi Newton adalah setiap partikel di alam semesta ini akan
mengalami gaya tarik satu dengan yang lain. Besar gaya tarik-menarik ini
berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara keduanya.
Secara matematis, hukum gravitasi Newton dapat dirumuskan sebagai
berikut:

Keterangan:
F : gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)
M1 : massa benda 1 (kg)
m2 : massa benda 2 (kg)
r : jarak kedua benda (m)
G : tetapan gravitasi

Pada persamaan 2.1 muncul konstanta G. Konstanta ini menunjuk kan nilai
tetapan gravitasi bumi. Penentuan nilai G per tama kali dilakukan oleh Henry
Cavendish dengan menggunakan neraca torsi. Neraca ter sebut kemudian
dikenal dengan neraca Cavendish. Pada neraca Cavendish terdapat dua buah
bola dengan massa berbeda, yaitu m dan M.

Perhatikan gambar 2.2 di samping! Kedua bola pada gambar 2.2 dapat
bergerak bebas pada poros dan tarik-menarik, sehingga akan memuntir serat
kuarsa. Hal ini menyebabkan cahaya yang memantul pada cermin akan bergeser
pada skala. Setelah meng konversi skala dan memerhatikan jarak m dan M serta
massa m dan M, Cavendish menetapkan nilai G sebesar 6,754 10-11
N.m2/kg2. Nilai tersebut kemudian disempurnakan menjadi:
G = 6,672 10-11 N.m2 /kg2.
Gaya gravitasi merupakan besaran vektor. Apabila suatu benda
mengalami gaya gravitasi dari dua atau lebih benda sumber gravitasi maka
teknik mencari resultannya menggunakan teknik pencarian resultan vektor.
Dalam bentuk vektor gaya gravitasi dirumuskan:

2. Medan Gravitasi
Sebagaimana telah kita singgung pada awal bab ini bahwa benda akan
tertarik oleh gaya gravitasi benda lain atau planet jika benda tersebut berada
dalam pengaruh medan gravitasi. Medan gravitasi ini akan menunjukkan
besarnya percepatan gravitasi dari suatu benda di sekitar benda lain atau planet.
Besar medan gravitasi atau percepatan gravitasi dapat dirumuskan sebagai
berikut.

Keterangan:

g : medan gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s2)


G : tetapan gravitasi (6,672 10-11 N.m2/kg2)
M : massa dari suatu planet atau benda (kg)
r : jarak suatu titik ke pusat planet atau pusat benda (m)
Hal yang perlu diperhatikan dalam membahas medan gravitasi atau percepatan
gravitasi adalah konsep bahwa massa benda dan berat benda tidaklah sama.
Massa benda di mana pun tetap, namun berat benda di berbagai tempat belum
tentu sama atau tetap. Besar percepatan gravitasi yang dialami semua benda di
permukaan planet adalah sama. Jika selembar kertas jatuh ke tanah lebih lambat
dari sebuah kelereng, bukan disebabkan karena per cepatan gravitasi di tempat
tersebut berbeda untuk benda yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh adanya
hambatan udara yang menahan laju kertas tersebut.
Hukum Newton juga menunjukkan bahwa pada umumnya jika sebuah
benda (misalnya planet) bergerak mengelilingi pusat gaya (misalnya matahari),
benda akan ditarik oleh gaya yang berubah sebanding dengan . Lintasan benda
tersebut dapat be rupa elips, parabola, atau hiperbola.
Hukum gravitasi Newton juga dapat diterapkan pada gerak benda-benda
angkasa. Sebelum masuk ke penerapan tersebut, kita pelajari terlebih dahulu
tentang pergerakan benda-benda angkasa. Pergerakan benda-benda angkasa
telah dipelajari oleh Johanes Kepler dan dinyatakan dalam hukum-hukum
Kepler.
B. Hukum-hukum Newton tentang Gerak
Selain hukum gravitasi, Newton juga mengembangkan tiga hokum
tentang gerak yang menjelaskan bagaimana gaya menyebabkan benda bergerak.
Semua hukum Newton ini sering disebut fisika klasik. Berikut ini akan kita
pelajari ketiga hukum Newton tersebut.
1. Hukum I Newton

Sebuah benda akan tetap diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya.
Demikian pula sebuah benda akan tetap bergerak lurus beraturan (kecepatan
benda tetap) jika gaya atau resultan gaya pada benda adalah nol. Pernyataan ini
dirumuskan menjadi hukum I Newton yang berbunyi sebagai berikut. Sebuah
benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan jika tidak ada
resultan gaya yang bekerja pada benda itu.
Coba perhatikan gambar 2.7 di samping! Pada gambar 2.7 benda dalam
keadaan diam karena gaya dorong, gaya gesek, gaya berat, gaya normal pada
benda setimbang. Dengan kata lain, benda tersebut diam karena resultan gaya
pada benda = 0.
Sebagai contoh, sebuah batu besar di lereng gunung akan tetap diam di
tempatnya sampai ada gaya luar lain yang memindahkannya. Misalnya ada gaya
tektonis/gempa atau gaya mesin dari buldoser. Demikian pula, bongkahan batu
meteor di ruang angkasa akan terus bergerak selamanya dengan kecepatan tetap
sampai ada gaya yang mengubah kecepatannya. Misalnya batu meteor itu
bertumbukan dengan meteor lain.

Jadi, jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan
nol ( F = 0)
maka percepatan benda juga sama dengan nol (a = 0). Dengan demikian:
a. Jika benda dalam keadaan diam maka benda akan tetap diam, atau

b. Jika benda dalam keadaan bergerak lurus beraturan maka benda akan tetap
bergerak lurus beraturan.
Benda akan selalu berusaha mempertahankan keadaan awal jika benda tidak
dikenai gaya atau resultan gaya. Hal ini yang menyebabkan hukum I Newton
disebut sebagai hukum kelembaman/ inersia (malas/inert untuk berubah dari
keadaan awal). Dalam persamaan
matematis, hukum I Newton adalah sebagai berikut.
F = 0 . . . (2.10)
Keterangan:
F : resultan gaya yang bekerja pada benda (N)

Jika benda bergerak lurus beraturan atau diam


pada sistem koordinat kartesius, persamaan 2.10 menjadi
Fx = 0 dan Fy = 0 . . . (2.11)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika F = 0 maka benda tidak
mengalami percepatan (a = 0). Jika digambarkan dalam koordinat kartesius,
gaya-gaya yang bekerja pada benda diam atau bergerak lurus beraturan dapat
kita lihat pada gambar 2.8.
2. Hukum II Newton

Apabila resultan gaya yang timbul pada sebuah benda


tidak sama dengan nol maka benda tersebut akan bergerak dengan percepatan
tertentu. Perhatikan gambar 2.9 di samping! Sebuah benda bermassa m
mendapat gaya F akan bergerak dengan percepatan a. Jika benda semula
dalam keadaan diam maka benda itu akan bergerak dipercepat dengan
percepatan tertentu. Adapun jika benda semula bergerak dengan kecepatan tetap
maka benda akan berubah menjadi gerak dipercepat atau diperlambat.

Resultan gaya yang bekerja pada benda bermassa konstan setara dengan hasil
kali massa benda dengan percepatan nya. Pernyataan ini dikenal sebagai
hukum II Newton dan dapat dirumuskan sebagai berikut

F = m . a . . . (2.12)
Keterangan:
m : massa benda (kg)
a : percepatan benda (m/s2)
3. Hukum III Newton

Ketika kamu mendorong dinding, sesungguhnya pada saat yang sama


dinding tersebut memberikan gaya yang sama ke arahmu.
Kerja Mandiri 2
Bagaimana hal ini terjadi?
Kenyataan ini dikemukakan oleh Newton dalam hukumnya yang ketiga sebagai
berikut. Jika benda pertama me ngerjakan gaya pada benda kedua maka benda
kedua juga akan mengerjakan gaya pada benda. pertama yang besarnya sama,
tetapi berlawanan arah. Hukum III Newton juga dikenal sebagai hokum aksireaksi. Secara matematis hokum III Newton dapat dituliskan sebagai berikut.
sebagai berikut
F = m . a . . . (2.12)
Keterangan:
m : massa benda (kg)
a : percepatan benda (m/s2)
3. Hukum III Newton
Ketika kamu mendorong dinding, sesungguhnya pada saat yang sama
dinding tersebut memberikan gaya yang sama ke arahmu.
Kerja Mandiri 2
Bagaimana hal ini terjadi?
Kenyataan ini dikemukakan oleh Newton dalam hukumnya yang ketiga sebagai
berikut. Jika benda pertama me ngerjakan gaya pada benda kedua maka benda
kedua juga akan mengerjakan gaya pada benda. pertama yang besarnya sama,
tetapi berlawanan arah. Hukum III Newton juga dikenal sebagai hokum aksireaksi. Secara matematis hokum III Newton dapat dituliskan sebagai berikut.

Faksi = -Freaksi . . . (2.13)


Gaya aksi-reaksi terjadi pada dua benda yang berbeda, bukan pada satu benda
yang sama. Sebagai contoh, gaya berat dan gaya normal pada sebuah buku yang
tergeletak di meja
bukan merupakan pasangan gaya aksireaksi

C. Penerapan Hukum Gravitasi Newton pada


Benda-benda Angkasa
Hukum gravitasi Newton berlaku untuk semua benda, termasuk bendabenda angkasa. Jika ada dua buah benda angkasa atau lebih berinteraksi maka
benda-benda tersebut akan tarikmenarik (bekerja gaya gravitasi). Gaya gravitasi
menyebabkan bumi dan planet-planet dalam tata surya kita tetap mengorbit
pada matahari. Gaya gravitasi antara bulan dan bumi me nyebabkan terjadinya
pasang surut air laut dan berbagai macam fenomena alam. Berikut ini merupa
kan contoh penerapan hukum gravitasi Newton pada benda-benda angkasa.
1. Gaya antara Matahari dan Planet

Gaya yang muncul akibat interaksi antara matahari dengan planet bukan hanya
gaya gravitasi. Pada sistem tersebut juga bekerja gaya sentripetal (Fs) yang
arahnya menuju pusat orbit planet. Gaya sentripetal dapat dirumuskan sebagai
berikut.

Keterangan:
Fs : gaya sentripetal (N)
m : massa planet (kg)
v : kelajuan planet mengorbit matahari (m/s)
R : jarak matahari ke planet (km)
Dengan menggunakan persamaan 2.1 dan 2.14, massa matahari dapat
ditentukan dengan rumus

Keterangan:
M : massa matahari (kg)
Jika kita asumsikan bahwa lintasan planet mengelilingi matahari berbentuk
lingkaran, kelajuan planet mengitari matahari adalah:

2. Gaya pada Satelit


Sebelumnya telah dijelaskan bahwa interaksi antara matahari dan planet
akan menimbulkan gaya gravitasi dan gaya sentripetal. Prinsip yang sama juga

berlaku untuk satelit yang mengorbit pada planet. Misalnya sebuah satelit
mengitari planet dengan orbit berbentuk lingkaran. Gaya sentripetal yang
dialami satelit berasal dari gaya gravitasi planet yang bekerja pada satelit
tersebut. Besarnya kelajuan satelit mengitari planet dapat diketahui dengan
rumus berikut.

Keterangan:
ms : massa satelit (kg)
r : jarak antara pusat planet dengan satelit (km)
vs : kelajuan satelit (m/s)

https://www.scribd.com/doc/98539565/Metode-Geofisika-Grafitasi-dalamEksplorasi
BAB IIIPEMBAHASAN
Metoda gravitasi

adalah suatu metoda eksplorasi yang


mengukuranmedangravitasipada kelompok-kelompok titik pada
lokasi yang berbeda dalam suatu areatertentu. Tujuan dari
eksplorasi ini adalah untuk mengasosiakan variasi
dariperbedaandistribusirapat massadan juga jenisbatuan.
Tujuan utama daristudimendetil data gravitasi adalah untuk
memberikan suatupemahaman yang lebih baik mengenai
lapisan bawah geologi. Metoda gravitasi ini secara relatif lebih
murah, tidak mencemari dan tidak merusak(uji tidak
merusak)dan termasuk dalammetoda jarak jauhyang sudah
pula digunakan untuk mengamati permukaanbulan.Juga
metoda ini tergolong pasif, dalam arti tidak perlu ada energi
yang dimasukkan ke dalam tanah untukmendapatkan data
sebagaimana umumnyapengukuran. Pengukuranpercepatan
gravitasimemberikaninformasimengenaidensitasbatuan bawah
tanah. Terdapat rentang densitas yang amat lebar di antara
berbagai jenis batuan bawah tanah,oleh karena itu seorangahli
geologidapat melakukan inferensi atau deduksi
mengenaistrataatau lapisan-lapisan batuan
berdasarkandatayang diperoleh.Patahanyang umumnya
membuat terjadinya lompatan pada
penyebarandensitasbatuan,dapat teramati dengan metoda ini.
Di antara sifat fisis batuan yang mampu membedakan antara
satu macam batuan denganbatuan lainnya adalah massa jenis
batuan. Distribusi massa jenis yang tidak homogen padabatuan
penyusus kulit bumi akan memberikan variasi harga medan
gravitasi di permukaan bumi.Metode medan gravitasi adalah
metode penyelidikan dalam geofisika yang didasarkan
padavariasi medan gravitasi di permukaan bumi.Disribusi
massa jenis yang tidak homogen ini dapat disebabkan oleh
struktur geologiyang ada di bawah permukaan bumi. Walaupun
kontribusi struktur geologi terhadap variasiharga medan
gravitasi di permukaan bumi sangat kecil dibandingkan dengan
nilai absolutnya,tetapi dengan peralatan yang baik variasi
medan gravitasi di permukaan bumi dapat terukur dari
titik ke titik sehingga dapat dipetakan. Selanjutnya dari peta
tersebut dapat dilakukan interpretasibentuk atau struktur
bawah permukaan.Variasi harga medan gravitasi di permukaan

bumi tidak hanya disebabkan oleh distribusimassa jenis yang


tidak merata, tetapi juga oleh posisi titik amat di permukaan
bumi. Hal inidisebabkan oleh adanya bentuk bumi yang tidak
bulat sempurna dan relief bumi yang beragam.Untuk itu
diperlukan metode-metode tertentu untuk mereduksi pengaruh
selain karena distribusimassa jenis.Hubungan antara besar
percepatan medan gravitasi dengan potensial medan
gravitasiadalah g = | U
p
|. Percepatan medan gravitasi bumi bervariasi di permukaan
bumi dan harganyabergantung pada (a) distribusi massa di
bawah permukaan, sebagaimana ditunjukkan oleh
fungsidensitas r(r
o
) dan (b) bentuk bumi sebenarnya.Metode Gravitasi merupakan
salah satu metode geofisika yang digunakan untukmengetahui
kondisi bawah permukaan bumi dengan cara mengamati variasi
lateral dari sifat fisikbatuan (densitas). Adanya perbedaan
densitas (massa jenis) batuan dari suatu tempat dengantempat
lain ini menimbulkan perbedaan medan gravitasi yang ensitiv
kecil (dalam order 10-8),oleh karena itu maka dalam
pengukuran gayaberat ini diperlukan suatu alat yang
memilikikepekaan dan ketelitian yang cukup tinggi.Informasi
yang diharapkan dari ensit gravitasi adalah mengetahui efek
dari sumber yangtidak diketahui terhadap perubahan harga
gravitasi atau variasi harga gravitasi, diperlukan prosesreduksi
terhadap ensit-faktor yang mempengaruhi harga gravitasi
tersebut, diantaranya : efeklintang, efek elevasi, efek
pasangsurut, efek topografi, dan efek lainnya, sehingga
didapatkanharga gravitasi yang benar-benar ditimbulkan dari
sumber yang tidak diketahui tersebut (ensitigravitasi/Bouguer).
Suatu bentuki formasi yang melengkung, seperti antiklin maka
akan mempunyai densitasyang lebih tinggi, dan medan
gravitasi bumi akan lebih besar disumbu, dibandingkan
dengandisepanjang sayapnya. Selain antiklin juga terdapat Salt
Dome, yang secara keseluruhandensitasnya lebih kecil

daripada batuan yang diterobosnya, dapat dideteksi oleh


rekamangravitasi. Untuk mengukur kekuatan gravitasi dari
suatu tempat ke tempat yang lain telahdiciptakan suatu
ensitive gravitasi yang dinamakan Gravitimeter.Gravitimeter
modern adalah benda yang sangat ensitive, yang dapat
mendeteksi variasi gravitasi.

Manfaat lain dari metode gravitasi adalah bahwa pengukuran dapat dilakukan di
daerahbudaya banyak dikembangkan, dimana metode geofisika lainnya
mungkin tidak bekerja. Sebagaicontoh, pengukuran gravitasi ens dibuat di
dalam bangunan, di daerah perkotaan dan di daerahkebisingan budaya, listrik,
dan elektromagnetik. Pengukuran kondisi bawah permukaan denganmetode

gravitasi membutuhkan sebuah gravimeter dan sarana untuk menentukan lokasi


danelevasi ensitiv sangat akurat dari stasiun gravitasi.Unit pengukuran yang
digunakan dalam metode gravitasi adalah gal, berdasarkan gayagravitasi di
permukaan bumi. Gravitasi rata-rata di permukaan bumi adalah sekitar 980 gal.
Unitumum digunakan dalam survei gravitasi daerah adalah milligal (10

gal
3
). Teknik aplikasilingkungan memerlukan pengukuran dengan akurasi dari
beberapa gals

(10-6
gals), merekasering disebut sebagai survei mikro.Sebuah ensit gravitasi rinci
biasanya menggunakan stasiun pengukuran berjarak dekat(beberapa meter
untuk beberapa ratus kaki) dan dilakukan dengan gravimeter mampu membaca
ke beberapa gals. Deti
l ensit digunakan untuk menilai geologi ensi atau kondisi ensitive.Sebuah ensit
gravitasi terdiri dari melakukan pengukuran gravitasi di stasiun sepanjanggaris
profil atau grid. Pengukuran diambil secara berkala di base station (lokasi
referensi stabilnoise-free) untuk mengoreksi drift ensitive.Data gaya berat berisi
ensiti yang terdiri dari dalam efek ensi regional dan dangkal. Iniadalah efek
lokal dangkal yang menarik dalam pekerjaan mikro. Banyak diterapkan pada
datalapangan mentah. Koreksi ini termasuk lintang, elevasi udara bebas, koreksi
Bouguer (efekmassa), pasang surut Bumi, dan medan. Setelah pengurangan tren
regional, sisa atau datagayaberat Bouguer anomali sisa dapat disajikan sebagai
garis profil atau di peta kontur. Petaanomali gaya berat sisa dapat digunakan
untuk kedua interpretasi kualitatif dan kuantitatif.Rincian tambahan metode
gravitasi diberikan dalam Telford et al (4); Butler (5); Nettleton (6),dan Hinze
(7).
Parameter Terukur dan Perwakilan Nilai:
Metode gravitasi tergantung pada variasi lateral dan kedalaman dalam
kepadatan materialbawah permukaan. Kepadatan dari tanah atau batuan
merupakan fungsi dari densitas mineralpembentuk batuan, porositas 16ensit,
dan densitas dari cairan mengisi ruang pori. Rock
kepadatan bervariasi dari kurang dari 1,0 g / cm
3
untuk beberapa batu vulkanik vesikuler lebihdari 3,5 g / cm
3
untuk beberapa batuan beku ultrabasa.Sebuah kontras densitas yang memadai
antara kondisi latar belakang dan fitur yangsedang dipetakan harus ada untuk
fitur yang akan terdeteksi. Beberapa geologi yang signifikanatau batas

hidrogeologi mungkin tidak memiliki kontras densitas medan-terukur di


antaramereka, dan karenanya tidak dapat dideteksi dengan teknik ini.
Sedangkan metode gravitasilangkah-langkah variasi densitas bahan bumi, itu
adalah penerjemah yang, berdasarkanpengetahuan tentang kondisi ensi atau data
lain, atau keduanya, harus menginterpretasikan datagravitasi dan tiba di solusi
geologi yang wajar.
Peralatan:
Peralatan Geofisika yang digunakan untuk pengukuran gravitasi permukaan
termasukgravimeter, sebuah cara mendapatkan posisi dan sarana yang sangat
akurat menentukanperubahan dalam ketinggian. Gravimeters dirancang untuk
mengukur perbedaan yang sangatkecil di medan gravitasi dan sebagai hasilnya
merupakan yang sangat halus.Gravimeter inirentan terhadap shock mekanis
selama transportasi dan penanganan.Penggunaan utama pada metode gayaberat
ini banyak difokuskan pada ensit awal dalampeninjauan ekplorasi minyak bumi,
panas bumi, penelitian geologi regional, dan penelitian-penelitian geologi
ekplorasi dalam lainnya. Peralatan yang dimiliki Pusat Survei Geologi
dalampenggunaan metoda Gayaberat ini, adalah :

1. Gravitymeter LaCoste & Romberg Tipe G, diantaranya ada yang ditambah


asesoris Aliod100x Nulling System.2. Graviton LaCoste & Romberg Tipe EG.

Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan dengan penuh
keikhlasan. Kali ini kami akan berbagi pengetahuan tentang HUKUM GRAVITASI, beberapa
topik utama yang akan kami bahas adalah Pengertian Hukum Gravitasi, Aplikasi, dan
Rumus Hukum Gravitasi. Semoga artikelnya dapat bermanfaat.

A. PENGERTIAN HUKUM GRAVITASI


Hukum ini diperkenalkan oleh seorang ahli fisika dan matematikawan asal Inggris bernama
Isaac Newton (1642-1727). Pada sejarahnya, Newton menemukan hukum ini ketika dia
memperhatikan peristiwa apel jatuh. Ketika itu dia berpikir ada suatu gaya belum diketahui
yang menyebabkan benda yang awalnya diam menjadi bergerak. Newton juga menyadari
bahwa gaya itu juga yang menyebabkan bulan selalu berada didekat bumi dan tetap dalam
lintasan orbit yang mengelilingi bumi. Newton menyebut gaya tersebut sebagai gaya
gravitasi dan menetapkan bahwa gaya ini pasti ada diantara semua benda.

Pada sejarahnya, sebenarnya hukum gravitasi sudah pernah dipikirkan oleh orang-orang pada
zaman Yunani kuno dulu. Persoalan yang menjadi dasar pemikiran mereka tentang fenomena
gravitasi yaitu, pertama, mengapa benda-benda selalu jatuh ke permukaan tanah dan yang
kedua tentang pergerakan planet-planet. Ini juga merupakan pemikiran dasar Newton tentang
gravitasi. Namun, yang membedakan antar keduanya adalah orang-orang Yunani pada waktu
itu menganggap antara peristiwa benda yang jatuh dengan pergerakan planet merupakan dua
hal yang berbeda. Sedangkan Newton memandang kedua peristiwa tersebut disebabkan oleh
satu hal saja dan diikat oleh hukum yang sama yakni gaya gravitasi.

Gaya gravitasi adalah gaya tarik menarik antar dua benda yang memiliki massa. Gravitasi
matahari menyebabkan benda-benda disekitar matahari beredar mengelilinginya. Begitu juga

dengan gravitasi bumi yang menarik benda disekitarnya baik itu didalam atau diluar angkasa
(bulan, meteor, satelit dan sebagainya) asalkan benda tersebut memiliki massa.

Hukum gravitasi universal menyatakan bahwa setiap massa benda menarik massa benda
lainnya dengan gaya yang menghubungkan kedua benda. Besar gaya ini yaitu berbanding
lurus dengan perkalian kedua massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua massa benda tersebut.

Jika dua buah benda bermassa m1 dan m2 dipisahkan oleh jarak R, maka besar gaya gravitasi
antar kedua benda adalah :

Keterangan :
F = gaya tarik gravitasi (N)
G = konstanta gravitasi umum (6,673 x 1011 Nm2/kg2)
m1, m2 = massa masing-masing benda (kg)
R2 = jarak antara kedua benda (m)

DUA BENDA YANG MENGALAMI GRAVITASI

Pada gambar diatas, F12 merupakan gaya gravitasi yang dikerjakan m1 pada m2 sedangkan
F21 merupakan gaya yang dikerjakan m2 pada m1. F12 bekerja pada m2 menuju m1, begitu
juga sebaliknya F21 bekerja pada m1 dan menarik m1 menuju m2. F12 dan F21 mempunyai
besar yang sama dengan arah yang saling berlawanan sehingga disebut dengan pasangan aksi
reaksi. Pada gambar juga terdapat unsur r, dimana r merupakan jarak antara pusat m1 dan
pusat m2.

Pada gambar sudah terdeskripsikan bagaimana hubungan antara gaya, massa dan jarak.
Namun, ada yang kurang bila dilihat berdasarkan rumusnya yaitu nilai konstanta gravitasi
umum. Nilai konstanta gravitasi umum (G) ditentukan dari hasil percobaan yang dilakukan
oleh Henry Cavendish pada tahun 1798 dengan menggunakan peralatan neraca Cavendish.

NERACA CAVENDISH
Seperti yang terlihat pada gambar diatas neraca Cavendish mempunyai dua bola kecil yang
bermassa masing-masing m1 yang diletakkan di ujung batang kecil yang digantungkan
dengan seutas tali. Selain bola kecil ada dua bola besar dengan massa m2. Pada bagian atas
serat penggantung diletakkan sebuah cermin kecil untuk memantulkan berkas cahaya yang
akan diamati puntiran seratnya. Dengan keberadaan gaya gravitasi antara kedua bola maka
serat akan terpuntir. Puntiran ini menggeser berkas cahaya pada skala pengukur. Setelah gaya
antara dua massa dan massa masing-masing bola terukur, maka akan didapatkan konstanta
gravitasi umum seperti yang ditemukan Cavendish yaitu sebesar 6,673 x 1011 Nm2/kg2.

B. APLIKASI HUKUM GRAVITASI


Menghitung Massa Bumi
Massa bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai konstanta gravitasi umum (G).
Berdasarkan rumus dari percepatan gravitasi bumi, setelah diketahuinya besar jari-jari bumi
yaitu R = 6,37 106 m (bumi dianggap bulat sempurna) maka kita dapat menghitung massa
bumi, dengan cara sebagai berikut :

1. Menghitung Massa Matahari


Diketahui rata-rata jari-jari lintasan orbit bumi yaitu sebesar rB=1,5 x 1011m dan periode
revolusi bumi selama 1 tahun = 3 x 107 s. Berdasarkan itu, kita dapat mencari massa matahari
dengan cara sebagai berikut :

2. Menghitung Kecepatan Satelit


Satelit merupakan benda luar angkasa yang mengitari benda lainnya yang memiliki massa
yang lebih besar dari massa satelit tersebut, seperti bulan yang merupakan satelitnya bumi.

Menghitung kecepatan satelit dapat digunakan dalam dua cara yaitu dengan hukum gravitasi
dan gaya sentrifugal. Berdasar hukum kedua Newton kita dapat menghitung kecepatan satelit
yaitu dengan memanfaatkan nilai massa Bumi (M) dan jari-jari bumi (R). Rumus dan caranya
yaitu sebagai berikut :

3. Menghitung Jarak Satelit yang Mengorbit Bumi


Dengan rumus gaya sentripetal dan rumus gaya gravitasi kita dapat mencari nilai dari jarak
satelit yang mengorbit bumi, yaitu sebagai berikut :

http://sukmadew.blogspot.co.id/2013/06/aplikasi-hukum-newton-dalamkehidupan.html
Aplikasi Hukum Newton dalam Kehidupan Sehari-hari
Tentunya banyak dari teman-teman yang sudah tau mengenai hukum Newton. Nah, kali ini
saya bakal nge-share penerapan Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari. Semoga
bermanfaat ^^
APLIKASI HUKUM I NEWTON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI:
1. Pena yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara
cepat.
2. Ketika kita berdiri dalam bus yang sedang melaju kencang, tiba-tiba bus direm, para
penumpang akan terdorong ke depan.
3.

Demikian juga saat tiba-tiba bus dipercepat (di gas), para penumpang terlempar ke
belakang. Karena tubuh penumpang sedang mempertahankan posisi diamnya.

4. Ayunan bandul sederhana. Bandul jika tanpa gaya dari luar akan tetap bergerak , dgn
percepatan nol.
5.

Pada lift diam atau bergerak dengan kecepatan tetap, maka percepatannya nol. Oleh
karena itu, berlaku keseimbangan gaya (hukum I Newton).

6. Saat kita salah memasang taplak padahal makanan sudah di taruh di atasnya. Tenang,
ketika kita tarik taplak tersebut lurus dan cepat, makanan tidak akan bergeser.
7.
8.
9.

Benda diam yang ditaruh di meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yang bekerja
pada benda itu.
Pemakaian roda gila pada mesin mobil.
Bola Tolak peluru : akan diam jika tidak diberikan gaya dari luar. Dalam tolak
peluru, sifat kekekalan sebuah benda terdapat pada peluru itu sendiri. Pada
saat peluru dilempar, peluru akan terus bergerak secara beraturan setelah itu
akan jatuh dan berhenti, titik dimana peluru itu akan berhenti, dan akan terus
diam jika tidak digerakkan.

10. Pada saat Dribbling : bola akan terus bergerak beraturan, dan berhenti jika bola di
pegang kedua tangan.
11. Seseorang yang turun dari sebuah bis yang masih melaju akan terjerembab mengikuti
arah gerak bis.
12. Kardus yang berada diatas mobil akan terlempar ketika mobil tiba-tiba membelok.
APLIKASI HUKUM II NEWTON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI:
1. Benda yang melaju jika melakukan percepatan akan dirinya maka gaya akan
bertambah besar.
2. Pada gerakan di dalam lift. Ketika kita berada di dalam lift yang sedang bergerak,
gaya berat kita akan berubah sesuai pergerakan lift. Saat lift bergerak ke atas, kita
akan merasakan gaya berat yang lebih besar dibandingkan saat lift dalam keadaan
diam. Hal yang sebaliknya terjadi ketika lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah.

Saat lift bergerak ke bawah, kita akan merasakan gaya berat yang lebih kecil daripada
saat lift dalam keadaan diam.
3. Bus yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan
gaya dan berbading terbalik dengan massa busl tersebut.
4. Permainan Kelereng. Kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat
menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama (percepatan
berbanding terbalik dengan massanya).
5. Menggeser barang pada bidang miring.
6.

Berat badan kita ( W= m g ).

7. Saat melakukan lemparan tolak peluru : bola akan lebih jauh dan cepat jika diberikan
lemparan yang kuat begitu sebaliknya.
8. Pada saat berlari : Menambah gaya kecepatan agar menghasilkan percepatan yang
maksimal. Semakin besar gaya yang dikeluarkan oleh seorang atlit, maka akan
semakin besar percepatannya.
9. Mobil yang mogok akan lebih mudah didorong oleh dua orang,dibandingkan diorong
oleh satu orang.
10. Jika terjadi tabrakan antara sebuah mobil dengan kereta api, biasanya mobil akan
terseret puluhan bahkan ratusan meter dari lokasi tabrakan sebelum akhirnya berhenti.
Terseretnya mobil menunjukkan terjadinya perubahan kecepatan pada mobil, karena
massa mobil jauh lebih kecil dari pada massa kereta api, maka dengan gaya yang
sama mobil medapan percepatan yang sangat besar, sedangkan kereta api tidak
mengalami percepatan.
11.

Pada saat shooting : cepat dan lambat pergerakan bola basket mempengaruhi jarak
bola. Saat melakukan shooting, seorang atlet harus menentukan kekuatan gaya yang
dibutuhkan untuk memasukkan sebuah bola ke dalam ring, tergantung jarak antara
atlet dan ring.

APLIKASI HUKUM III NEWTON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI:


1. Seseorang memakai sepatu roda dan berdiri menghadap tembok. Jika orang tersebut
mendorong tembok (aksi), maka tembok mendorongnya dengan arah gaya yang
berlawanan(reaksi).
2. Ketika menekan ujung meja dengan tangan, tangan kita mengerjakan gaya pada
meja(aksi). Dan sebaliknya ujung meja pun menekan tangan kita(reaksi).
3. Ketika kaki pelari menolak papan start ke belakang(aksi), papan start mendorong
pelari ke depan(reaksi) sehingga pelari dapat melaju ke depan.

4. Ketika seorang perenang menggunakan kaki dan tangannya untuk mendorong air ke
belakang(aksi), air juga akan mendorong kaki dan tangan perenang ke depan(reaksi).
5. Ketika kita berjalan di atas tanah, telapak kaki kita mendorong tanah ke belakang.
Sebagai reaksi, tanah mendorong kaki kita ke depan sehingga kita dapat berjalan.
6. Ketika kita menembak, senapan mendorong peluru ke depan(aksi). Sebagai reaksi,
peluru pun mendorong senapan ke belakang.
7. Ketika mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong
air ke belakang(aksi). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung ke depan,
sehingga perahu bergerak ke depan.
8. Ketika seseorang membenturkan kepalanya ke tiang(aksi), dia akan merasa sakit
karena tiang memberikan gaya pada dia(reaksi).
9. Ketika orang menendang bola, kaki memberikan gaya ke bola(aksi). Reaksi :
bola memberikan gaya ke kaki.
10. Ketika peluncuran roket, roket mendorong asap ke belakang(aksi). Reaksi : asap
mendorong roket ke atas.
11. Ketika mobil berjalan, ban mobil berputar ke belakang(aksi). Reaksi : mobil bergerak
ke depan.
12. Ketika Anda duduk di kursi Anda, tubuh Anda memberikan gaya ke bawah pada kursi
dan kursi mengerahkan gaya ke atas pada tubuh Anda.
13. Seekor ikan menggunakan sirip untuk mendorong air ke belakang. Karena hasil dari
kekuatan interaksi timbal balik, air juga harus mendorong ikan ke depan, mendorong
ikan melalui air.
14. Seekor burung terbang dengan menggunakan sayapnya. Sayap burung mendorong ke
bawah udara. Karena hasil dari kekuatan interaksi timbal balik, udara juga harus
mendorong ke atas burung. Aksi-reaksi pasangan kekuatan memungkinkan burung
untuk terbang.
15. Ketika kita meniup balon sampai mengembang, dan kemudian melepaskannya.
Ketika mulut balon dilepaskan, balon mendorong udara keluar. Pada saat yang sama,
udara juga mendorong balon. Gaya dorong udara menyebabkan balon terbang.
16. Ketika melakukan percobaan dengan menaiki perahu dan melemparkan sesuatu, entah
batu atau benda lain ke luar dari perahu. Ini dilakukan ketika perahu sedang diam.
Maka perahu akan bergerak ke belakang jika anda melempar ke depan, dan
sebaliknya.

17. Ketika ikan gurita bergerak ke depan dengan menyemprotkan air ke belakang (gaya
aksi); air yang disemprotkan tersebut mendorong ikan gurita ke depan (gaya reaksi),
sehingga ikan gurita bisa berenang bebas di dalam air laut.
18. Peristiwa gaya magnet.
19. Adanya gaya gravitasi.
20. Gaya listrik.
21. Pantulan bola basket saat dribbling : Saat bola didribbling, pasti memanfaatkan lantai
sebagai tempat untuk memantulkan bola tersebut ke atas.
22. Sebuah lokomotif menarik gerbong, gaya diberikan lokomotif kepada gerbong.

Anda mungkin juga menyukai