Anda di halaman 1dari 4

Sistem Kristal Hexagonal

SISTEM KRISTAL HEXAGONAL


Sistem ini mempunyai 4 sumbu kristal, dimana sumbu c tegak lurus
terhadap ketiga sumbu lainnya. Sumbu a, b, dan d masing-masing
membentuk sudut 120˚ terhadap satu sama lain. Sambu a, b, dan d
memiliki panjang sama. Sedangkan panjang c berbeda, dapat lebih
panjang atau lebih pendek (umumnya lebih panjang).
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Hexagonal memiliki axial
ratio (perbandingan sumbu) a = b = d ≠ c , yang artinya panjang sumbu
a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu d, tapi tidak sama
dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β = 90˚ ; γ =
120˚. Hal ini berarti, pada sistem ini, sudut α dan β saling tegak lurus dan
membentuk sudut 120˚ terhadap sumbu γ.

Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem


Hexagonal memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya,
pada sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis
dengan nilai 3, dan sumbu c ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan
patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^bˉ =
20˚ ; dˉ^b+= 40˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki
nilai 20˚ terhadap sumbu bˉ dan sumbu dˉ membentuk sudut 40˚
terhadap sumbu b+.
Sistem ini dibagi menjadi 7:
Hexagonal Piramid
· Kelas : ke-14
· Simetri : 6
· Elemen Simetri : hanya terdapat 1 sumbu putar enam.
Hexagonal Bipramid
· Kelas : ke-16
· Simetri : 6/m
· Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 1 bidang simetri
Dihexagonal Piramid
· Kelas : ke-18
· Simetri : 6 m m
· Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 bidang simetri
Dihexagonal Bipiramid
· Kelas : ke-20
· Simetri : 6/m 2/m 2/m
· Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 sumbu putar dua,
7 bidang simetri masing-masing berpotongan tegak lurus terhadap salah
satu sumbu rotasi dan satu pusat
Trigonal Bipiramid
· Kelas : ke-1
· Simetri : 6bar (ekuivalen dengan 6/m)
· Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 1 bidang simetri
Ditrigonal Bipiramid
· Kelas : ke-17
· Simetri : 6bar 2m
· Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 3 sumbu putar dua,
dan 4 bidang simetri
Hexagonal Trapezohedral
· Kelas : ke-19
· Simetri : 6 2 2
· Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 sumbu putar dua
Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal Hexagonal ini
adalah quartz, corundum, hematite, calcite, dolomite,
apatite. (Mondadori, Arlondo. 1977).

Sistem Hexagonal

Sistem ini mempunyai 4 sumbu kristal, dimana sumbu c tegak lurus terhadap ketiga sumbu
lainnya. Sumbu a, b, dan d masing-masing membentuk sudut 120˚ terhadap satu sama lain.
Sambu a, b, dan d memiliki panjang sama. Sedangkan panjang c berbeda, dapat lebih panjang
atau lebih pendek (umumnya lebih panjang).
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Hexagonal memiliki axial ratio (perbandingan
sumbu) a = b = d ≠ c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan
sumbu d, tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β = 90˚ ;
γ = 120˚. Hal ini berarti, pada sistem ini, sudut α dan β saling tegak lurus dan membentuk
sudut 120˚ terhadap sumbu γ.
Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem Hexagonal
memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya, pada sumbu a ditarik garis dengan
nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c ditarik garis dengan nilai 6
(nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^bˉ = 20˚ ; dˉ^b+=
40˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 20˚ terhadap sumbu bˉ dan
sumbu dˉ membentuk sudut 40˚ terhadap sumbu b+.
Sistem ini dibagi menjadi 7:

1. Dihexagonal Dipyramidal
 Kelas : ke-20, Simetri : 6/m 2/m 2/m
 Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 sumbu putar dua, 7 bidang simetri masing-
masing berpotongan tegak lurus terhadap salah satu sumbu rotasi dan satu pusat.
 Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama
panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
 Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu a dan
sumbu c sebesar 90o.
 Bentuk Umum : diheksagonal piramida, heksagonal dipiramid, diheksagonal prisma,
heksagonal prisma dan dasar pinakoid.
 Mineral yang Umum : beryl, molibdenit, pyrhotit, nikelin, grafit kakohenit, seng, fluoserit
dan lain-lain.

2. Hexagonal Trapezohedral
 Kelas : ke-19, Simetri : 6 2 2
 Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 sumbu putar dua
 Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama panjang
satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
 Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara semua sumbu a dan
sumbu c sebesar 90o.
 Bentuk Umum : heksagonal trapesohedron, heksagonal dipiramid, diheksagonal prism,
heksagonal prism, dan pinakoid.
 Mineral yang Umum :rhapdopane, quetzalcoatlit, quintinit-2H, dan beta-kuarsa.

3. Dihexagonal Pyramidal
 Kelas : ke-18, Simetri : 6 m m
 Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 bidang simetri.
 Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama panjang
satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
 Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara semua sumbu a dan
sumbu c sebesar 90o.
 Bentuk Umum : diheksagonal piramida, heksagonal pyramid, diheksagonal prism,
heksagonal prism dan pedion.
 Mineral yang Umum : zincit, moissanit, taafeit, greenockit, dan wurtzit.

4. Ditrigonal Dipyramidal
 Kelas : ke-17, Simetri : 6bar m 2
 Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 3 sumbu putar dua, dan 4 bidang simetri.
 Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama panjang
satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
 Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara semua sumbu a dan
sumbu c sebesar 90o.
 Bentuk Umum : diheksagonal piramida, heksagonal pyramid, diheksagonal prism,
heksagonal prism dan pedion.
 Mineral yang Umum : benitoit, belkovit, konnelit, baringerit, basnasit, hidroksil basnasit,
ofretit dan lain-lain.

5. Hexagonal Dipyramidal
 Kelas : ke-16, Simetri : 6/m
 Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 1 bidang simetri.
 Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama panjang
satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
 Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara semua sumbu a dan
sumbu c sebesar 90o.
 Bentuk Umum : heksagonal dipyramid, heksagonal prism, dan basal pinakoid.
 Mineral yang Umum : agardit, hangsit, hedyphane, mixit thaumasit, dan kelompok apatit
(apatit, mimetit, vanadinit, dan pyromorpit).

6. Trigonal Dipyramidal
 Kelas : ke-15, Simetri : 6bar (ekuivalen dengan 6/m)
 Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 1 bidang simetri.
 Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama panjang
satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
 Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara semua sumbu a dan
sumbu c sebesar 90o.
 Bentuk Umum : trigonal dipiramid, trigonal prism, dan basal pinakoid.
 Mineral yang Umum : hanya mineral-mineral jarang laurelit, liotit, dan reederit-(Y).

7. Hexagonal Pyramidal
 Kelas : ke-14, Simetri : 6
 Elemen Simetri : hanya terdapat 1 sumbu putar enam.
 Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama panjang
satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
 Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara semua sumbu a dan
sumbu c sebesar 90o.
 Bentuk Umum : hexagonal pyramid, heksagonal prism, dan pedion.
 Mineral yang Umum : nephelin, kankrinit, erionit, berthierit, dan gyrolit.

Anda mungkin juga menyukai