Anda di halaman 1dari 7

MODUL PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

ACARA 2

SISTEM KRISTAL ISOMETRIK

TUJUAN PRAKTIKUM

 Mahasiswa mampu menggambar bentuk kristal isometrik


 Mahasiswa mampu mengidentifikasi unsur simetri pada 5 kelas kristal isometric
 Mahasiswa mampu menuliskan notasi simetri berdasar notasi Schonflies dan Herman
Maugiun(SI).

TEORI DASAR

Sistem Reguler (Cubic = Isometric = Tesseral = Tessular)

Ketentuan: Sumbu : a = b =
c Sudut : α = β = γ = 900
Karena Sb a = Sb b = Sb c, maka
disebut juga Sb a.

Cara Menggambar:
∠ a- / b+ = 300
a : b¯: c = 1 : 3 : 3

SISTEM KRISTAL REGULER


Halite Pyrite Galena

Sistem ini juga disebut sistem kristal reguler, atau dikenal pula dengan sistem kristal
kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya ada 3 dan saling tegak lurus satu dengan yang
lainnya. Dengan perbandingan panjang yang sama untuk masing-masing sumbunya. Pada
kondisi sebenarnya, sistem kristal isometrik memiliki axial ratio (perbandingan sumbu
a=b=c, yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu c. dan
juga memiliki sudut kristalografi. Dan juga memiliki sudut kristalografi α= β=γ= 900. Hal ini
berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalnya ( α, β, dan γ) tegaklurus satu sama lain (900)
Sistem Isometrik adalah sistem kristal yang paling simetri dalam ruang tigadimensi.
Sistem ini tersusun atas tiga garis kristal berpotongan yang sama panjangdan sama sudut
potong satu sama lain, sistem ini berbeda dengan sistem lain dari berbagai sudut pandang.
Sistem ini tidak berpolar seperti yang lain, yangmembuatnya lebih mudah dikenal. Kata
isometrik berarti berukuran sama, terlihat pada struktur tiga dimensinya yang sama simetri,
atau dikenal pula dengan sistemkristal kubus atau kubik.

Tipe kristal ini memeiliki tiga sumbu yang saling berpotongan membentuk sudut siku
– siku, dan ketiganya memiliki panjang yang sama. Pirit (Fe2S3, salah satu mineral besi)
dan Kristal Halit (NaCl, garam) merupakan contoh dari kristal yang berbentuk isometrik,
contoh lain dari sistem kristal isometrik adalah seperti; Gold, Diamond, Sphalerite, Galena,
Halite, Flourite, Cuprite, Magnetite, Cromite, dan lain-lain.

1. Kelas Tetartoidal
1. Kelas : ke-28, Simetri : 2 3
2. Elemen Simetri : terdapat 4 sumbu putar tiga dan tiga sumbu putar dua.
3. Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
4. Sudut : ketiga-tiganya 90o
5. Bentuk Umum : tetartoidal yang unik, serta pyritohedron, kubik, deltoidal
dodecahedron, pentagonal dodecahedron, rhombik dodecahedron, dan tetrahedron.
6. Mineral yang Umum : changcengit, korderoit, gersdorffit, langbeinit, maghemit,
micherenit, pharmacosiderit, ullmanit, dan lain-lain.
 2. Kelas Hexoctahedral
1. Kelas : ke-32, Simetri : 4/m 3bar 2/m
2. Elemen Simetri : merupakan klas yang paling simetri untuk bidang tiga dimensi
dengan 4 sumbu putar tiga, 3 sumbu putar dua, dan sumbu putar dua. Dengan 9
bidang utama dan 1 pusat.
3. Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
4. Sudut : ketiga-tiganya 90o
5. Bentuk Umum : kubik, bidang delapan, bidang duabelas, dan trapezium. Dan
kadang-kadang trisoktahedron, tetraheksahedron, dan heksotahedron.
6. Mineral yang Umum : flurit, galena, intan, tembaga, besi, timah, platina, perak,
emas, halit, bromargyrit, kllorargirit, murdosit, piroklor, kelompok garnet, sebagian
besar kelompok spinel ,uraninit dan lain-lain.

3. Kelas Hextetrahedral
1. Kelas : ke-31, Simetri : 4bar 3 m
2. Elemen Simetri : ada 4 sumbu putar tiga, 3 sumbu putaempat, dan 6 bidang kaca.
3. Sumbu Kristal : tiga sumbu sama panjang yang disebut a1, a2, dan a3.
4. Sudut : ketiga sudutnya = 90o
5. Bentuk Umum : empatsisi, tristetrahedron, deltoidal dodecahedron, dan
hekstetrahedron serta yang jarang kubik, rhombik dodecahedron dan
tetraheksahedron.
6. Mineral yang Umum : sodalit, sphalerit, domeykit, hauyne, lazurit, rhodizit, dan
lain-lain.

4. Kelas Diploidal
1. Kelas : ke-29, Simetri : 2/m 3bar
2. Elemen Simetri : ada 4 sumbu putar tiga, 3 sumbu putar dua, 3 bidang kaca dan
satu pusat.
3. Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
4. Sudut : ketiga-tiganya 90o
5. Bentuk Umum : diploid dan pyritohedron dan juga kubik, octahedron, rhombik
dodecahedron, trapezohedron dan yang jarang trisoctahedron.
6. Mineral yang Umum : pyrite, kobaltit, kliffordit, haurit, penrosit, tychit, laurit, dan
lain-lain

5. Kelas Gyroidal
1. Kelas : ke-30, Simetri : 4 3 2
2. Elemen Simetri : terdapat 3 sumbu putar empat, 4 sumbu putar tiga, dan 6 sumbu
putar dua
3. Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
4. Sudut : ketiga-tiganya 90o
5. Bentuk Umum : kubik, octahedron, dodecahedron, dan trapezohedron, serta yang
jarang trisoctahedron dan tetraheksahedron.
6. Mineral yang Umum : cuprit, voltait, dan sal amoniak.
Contoh Kristal isometrik :

Spinel Halit

Diamond Gold

UNSUR-UNSUR SIMETRI KRISTAL

Dari masing-masing sistem kristal dapat dibagi lebih lanjut menjadi klas-klas kristal yang
jumlahnya 32 klas. Penentuan klasifikasi kristal tergantung dari banyaknya unsur-unsur
simetri yang terkandung di dalamnya. Unsur-unsur simetri tersebut meliputi:

1.    Bidang simetri
2.    Sumbu simetri
3.    Pusat simetri
Bidang Simetri

Bidang simetri adalah bidang bayangan yang dapat membelah kristal menjadi dua
bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan dari yang lain. Bidang
simetri ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bidang simetri aksial dan bidang simetri
menengah.
Bidang simetri aksial bila bidang tersebut membagi kristal melalui dua sumbu utama
(sumbu kristal). Bidang simetri aksial ini dibedakan menjadi dua, yaitu bidang simetri
vertikal, yang melalui sumbu vertikal dan bidang simetri horisontal, yang berada tegak lurus
terhadap sumbu c. Bidang simetri menengah adalah bidang simetri yang hanya melalui satu
sumbu kristal. Bidang simetri ini sering pula dikatakan sebagai bidang siemetri diagonal.
Sumbu Simetri

Sumbu simetri adalah garis bayangan yang dibuat menembus pusat kristal, dan bila
kristal diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu putaran penuh akan didapatkan
beberapa kali kenampakan yang sama. Sumbu simetri dibedakan menjadi tiga, yaitu gire,
giroide dan sumbu inversi putar. Ketiganya dibedakan berdasarkan cara mendapatkan nilai
simetrinya.
Gire, atau sumbu simetri biasa, cara mendapatkan nilai simetrinya adalah dengan memutar
kristal pada porosnya dalam satu putaran penuh. Bila terdapat dua kali kenampakan yang
sama dinamakan digire, bila tiga trigire, empat tetragire, heksagire dan seterusnya.
Giroide adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan memutar
kristal pada porosnya dan memproyeksikannya pada bidang horisontal. Dalam gambar, nilai
simetri giroide disingkat tetragiroide dan heksagiroide.
Sumbu inversi putar adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan
memutar kristal pada porosnya dan mencerminkannya melalui pusat kristal. Penulisan nilai
simetrinya dengan cara menambahkan bar pada angka simetri itu.

Pusat Simetri
Suatu kristal dikatakan mempunyai pusat simetri bila kita dapat membuat garis
bayangan tiap-tiap titik pada permukaan kristal menembus pusat kristal dan akan menjumpai
titik yang lain pada permukaan di sisi yang lain dengan jarak yang sama terhadap pusat
kristal pada garis bayangan tersebut. Atau dengan kata lain, kristal mempunyai pusat simetri
bila tiap bidang muka kristal tersebut mempunyai pasangan dengan kriteria bahwa bidang
yang berpasangan tersebut berjarak sama dari pusat kristal, dan bidang yang satu merupakan
hasil inversi melalui pusat kristal dari bidang pasangannya.
PENENTUAN KLASSIMETRI
Penentuan Klassimetri berdasarkan pada kandungan unsur-unsur simetri
yang dimiliki oleh setiap bentuk kristal. Ada beberapa cara untuk menentukan klas
simetri suatu bentuk kristal, diantaranya yang umum digunakan:

Menurut Herman dan Mauguin


SISTEM REGULER
Menurut Schoenflish

SISTEM REGULER

Anda mungkin juga menyukai