Anda di halaman 1dari 8

POHON INDUSTRI MANGAN

Gary Purbaya1, Fadhel Muhammad Dinur2, Muh. Riscky Pratama3, Raihana Salsabil Emi4, Rostiana5,
Ummi Kalsum6, Indi Surya Ningsih7, Aldiansah Abdul Malik8, Wanda Lestari Marafat9, Merlin Dikasari10,
Sukmin11, Jasmin Warman Safar12, Ahamd Zulfikal13

Teknik Pertambangan
Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo
Kendari

Abstrak

Pendahuluan
Mangan (Mn) termasuk unsur logam terbanyak ke 12 dalam kerak bumi. Namun
demikian jarang sekali ditemukan dalam konsentrasi yang cukup tinggi untuk membentuk
cebakan bijih mangan. Unsur Mn diketahui dapat membentuk lebih dari 300 mineral, diantaranya
hanya sekitar lusinan yang merupakan tambang berarti. Logam mangan tidak terdapat dalam
keadaan bebas kecuali di meteor, akan tetapi keberadaannya tersebar luas diseluruh dunia dalam
bentuk bijih. Kebutuhan barang tambang mangan dewasa ini meningkat seiring peningkatan
teknologi dan kebutuhan akan mangan. Mangan merupakan mineral logam yang digunakan
sebagai salah unsur untuk campuran logam menghasilkan baja, campuran logam untuk
kebutuhan baterai, dan kebutuhan industri lainnya. Mangan termasuk unsur terbesar yang
terkandung dalam kerak bumi. Bijih mangan utama adalah pirolusit dan psilomelan, yang
mempunyai komposisi oksida dan terbentuk dalam cebakan sedimenter dan residu. Mangan
mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik sampai submetalik, kekerasan 2 – 6 (skala
mohs), berat jenis 4,8, massif, reniform, botriodal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur
fibrous dan radial. Mangan berkomposisi oksida lainnya namun berperan bukan sebagai mineral
utama dalam cebakan bijih adalah bauxit, manganit, hausmanit, dan lithiofori, sedangkan yang
berkomposisi karbonat adalah rhodokrosit, serta rhodonit yang berkomposisi silika. Cebakan
mangan dapat terjadi dalam beberapa tipe, seperti cebakan hidrotermal, cebakan sedimenter,
cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut, cebakan metamorfosa, cebakan laterit
dan akumulasi residu. Sekitar 90% mangan dunia digunakan untuk tujuan metalurgi, yaitu untuk
proses produksi besi-baja, sedangkan penggunaan mangan untuk tujuan non-metalurgi antara
lain untuk produksi baterai kering, keramik dan gelas, kimia, dan lain-lain. Potensi cadangan
bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di berbagai lokasi yang tersebar di
seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa,
Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

1
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada paper ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan mangan?
2. Bagaimana proses terbentuknya mangan?
3. Bagaimana keterdapatan mangan di Indonesia?
4. Apa Fungsi mangan?

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Agar mengetahui dan mempelajari tentang bahan tambang mangan
2. Agar mengetahui proses terbentuknya mangan
3. Agar mengetahui keterdapatan mangan di Indonesia
4. Agar mengetahui Fungsi dan penggunaan mangan

Pembahasan
A. Pengertian Mangan
Mangan ditemukan oleh Johann Gahn pada tahun 1774 di
Swedia. Logam mangan berwarna putih keabu-abuan. Mangan
termasuk logam berat dan sangat rapuh tetapi mudah teroksidasi.
Logam dan ion mangan bersifat paramagnetic. Hal ini dapat dilihat
dari obital d yang terisi penuh pada konfigurasi electron. Mangan
mempunyai isotop stabil yaitu 55Mn. Mangan ditemukan sebagai
unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering dicampur dengan besi,
seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur bebas, Mangan
adalah logam yang penting dalam penggunaan dengan campuran
logam- logam industri, terutama di dalam baja-baja anti karat. Ion-ion dari mangan berfungsi
sebagai faktor-faktor penunjang untuk beberapa enzim-enzim dalam makhluk-makhluk hidup
bertingkat tinggi, dimana mereka berfungsi sebagai hal-hal penting dalam detoksifikasi radikal-
radikal bebas. Elemen tersebut adalah jejak mineral yang diperlukan untuk semua makhluk-
makhluk hidup bertingkat tinggi yang diketahui. Dalam kwantitas besar, dan rupanya dengan
aktivitas-aktivitas dengan cara penghirupan, mangan dapat menyebabkan sindrom peracunan
dalam binatang-binatang menyusui, dengan kerusakan sistem deteksi detak jantung yang kadang-
kadang tidak dapat diubah. Mangan termasuk golongan transisi. Memiliki titik lebur yang tinggi
kira-kira 1250 °C. Ia bereaksi dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida 4 dan
hidrogen. Mangan cukup elektropositif, dan mudah melarut dalam asam bukan pengoksidasi.
Selain titik cairnya yang tinggi, daya hantar listrik merupakan sifat-sifat mangan yang lainnya.
Selain itu, mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari cepat tersedianya elektron dan
orbital untuk membentuk ikatan logam. Mangan membuat sampai sekitar 1000 ppm (0,1%) dari
kerak bumi, sehingga ke-12 unsur paling berlimpah di sana. Tanah mengandung mangan 7-9.000
ppm dengan rata-rata 440 ppm. air laut yang hanya 10 ppm mangan dan suasana mengandung
0,01 μg / m 3. Mangan terjadi terutama sebagai pyrolusite (MnO 2), braunite, (Mn 2 + Mn 3 + 6)

2
(SiO 12), psilomelane (Ba, H 2 O ) 2 Mn 5 O 10, dan ke tingkat yang lebih rendah sebagai
rhodochrosite (MnCO 3). Pyrolusite bijih mangan (MnO2) merupakan bentuk mangan yang
paling pentiing yang tersedia di alam. Lebih dari 80% dari sumber daya Bijih mangan penting
biasanya menunjukkan yang erat kaitannya dengan bijih besi. Tanah yang berbasis mangan dunia
dikenal ditemukan di Afrika Selatan dan Ukraina, endapan mangan penting lainnya berada di
Australia, India, Cina, Gabon dan Brasil. Pada tahun 1978 diperkirakan 500 miliar ton nodul
mangan ada di di dasar laut. Usaha-usaha untuk menemukan metode ekonomis nodul mangan
panen ditinggalkan pada 1970an.

Sifat-sifat mangan:
Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Mangan sangat
reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahanlahan. Mangan digunakan untuk
membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan
baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan kemampuan pengerasan. Dengan aluminum dan bismut,
khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat ferromagnetik.
Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya
terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya,  jenis alfa, stabil pada suhu
luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis  gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi,
dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa (Anonim, 2019).
a. Sifat fisika
Mangan merupakan unsur yang dalam keadaan normal memiliki bentuk padat. Massa
jenis mangan pada suhu kamar yaitu sekitar 7,21 g/cm3, sedangkan 5 massa jenis cair pada
titik lebur sekitar 5,95 g/cm3. Titik lebur mangan sekitar 1519oC, sedangkan titik didih
mangan ada pada suhu 2061oC. Kapasitas kalor pada suhu ruang adalah sekitar 26,32
J/mol.K.
b. Sifat kimia
1. Reaksi dengan air Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahan
dan gas hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi kimia:
Mn(s) + 2H2O → Mn(OH)2 +H2
2. Reaksi dengan udara Logam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi:
3Mn(s) + 2O2 → Mn3O4(s)
3Mn(s) + N2 → Mn3N2(s)
3. Reaksi dengan halogen Mangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida,
reaksi:
Mn(s) +Cl2 → MnCl2
Mn(s) + Br2 → MnBr2 Mn(s) + I2 → MnI2 Mn(s) + F2 → MnF2
Selain bereaksi dengan flourin membentuk mangan (II) flourida, juga menghasilkan mangan
(III) flourida sesuai reaksi:
2Mn(s) + 3F2 → 2MnF3(s)

3
4. Reaksi dengan asam 5. Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat
menghasilkan gas hidrogen sesuai reaksi:
Mn(s) + H2SO4 → Mn2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g) (Pardiarto, 2015)

4
Sumber Mangan
Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk oksida, silikat, karbonat
adalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar senyawa mangan di dasar lautan
merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan
kandungan yang lebih sedikit.
Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia, Afrika
Selatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral mangan yang paling banyak
dijumpai. Logam ,mangan diperoleh dengan mereduksi oksida mangan dengan natrium,
magnesium, aluminum atau dengan proses elektrolisis.

5
Keterdapatan Mangan Di Indonesia
1) Kupang, NTT
Kupang menjadi daerah penghasil mangan terbanyak di Indonesia dengan kadar 56%
yang masuk dalam mangan bernilai niaga tinggi. Di provinsi ini, terdapat tambang mangan
seluas 40 hektar yang berhasil menghasilkan sekitar 288 ribu metrik ton tiap tahunnya.
Tambang ini pun digarap oleh 1.200 pekerja sehingga menyerap banyak tenaga dari dalam
daerah maupun luar daerah.
2) Kliripan, Yogyakarta
Pertambangan Kliripan diambil alih oleh pemerintah dan dibuka kembali di tahun 1953.
Namun karena produksinya terus menurun, akhirnya pertambangan di daerah ini resmi ditutup pada
tahun 1976.
Produksi tertinggi di tambang ini sekitar 8 ribu metrik ton per tahun. Yang kemudian terus
merosot sampai 80 metrik ton per tahun. Walaupun begitu, kadar mangan yang dihasilkan dari
tambang ini sekitar 46%. Kadar yang cukup tinggi dan menjadi yang kedua setelah Kupang.
3) Martapura, Kalimantan Selatan
Martapura menjadi daerah penghasil mangan di Indonesia wilayah Kalimantan Selatan.
Logam ini menjadi salah satu bahan galian yang ditambang di Kalimantan.
Produksi terbanyak yang dihasilkan dari daerah ini sekitar 15,9 metrik ton yang
kemudian turun menjadi 9,1 metrik ton. Hasil yang didapatkan dari bertambang logam ini
juga cukup membantu perekonomian warga sekitar.
4) Tasikmalaya, Jawa Barat
Di daerah Tasikmalaya, logam mangan ditemukan pada tahun 1854 namun baru
diproduksi di tahun 1930. Lokasi tambang ini berada di Kecamatan Cibalong. Menurut data
BPS tahun 2015, produksi mangan di daerah ini sekitar 2,5 ribu metrik ton per tahun. Angka
ini menyumbang 47% hasil SDA Kecamatan Cibalong.
Logam ini pun semakin banyak dikelola perorangan dan UMK dengan penambang
berjumlah sepuluh orang. Sehingga bila ditotal, produksi mangan di wilayah Tasikmalaya
mencapai 5,04 ribu metrik ton per tahun untuk kadar 30%.
5) Pesawaran, Lampung
Kabupaten Pesawaran memiliki potensi bahan galian yang salah satunya merupakan
logam mangan. Daerah ini menjadi daerah pertambangan aktif mangan terbanyak kedua di
Indonesia dengan total produksi sebesar 73 ribu metrik ton per tahun. Bila cuaca sedang
tidak baik, penambang hanya bisa memproduksi sekitar 54,7 ribu metrik ton per tahun.
Daerah penghasil mangan di Indonesia terbesar kedua ini juga mampu menghasilkan
banyak tambang mangan dengan kadar mencapai 34% (Anonim,2023).

6
Kegunaan Mangan
Mangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel kering baterai
dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi. Mangan
sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen
dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat
dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan.

Mangan sangat penting untuk produksi besi dan baja. Mangan adalah komponen kunci
dari biaya rendah formulasi baja stainless dan digunakan secara luas tertentu. Mangan digunakan
dalam paduan baja untuk meningkatkan karakteristik yang menguntungkan seperti kekuatan,
kekerasan dan ketahanan.. Mangan digunakan untuk membuat agar kaca tdk berwarna dan
membuat kaca berwarna ungu.

Mangan dioksida juga digunakan sebagai katalis. Selain itu Mangan digunakan dalam
industri elektronik, di mana mangan dioksida, baik alam atau sintetis, yang digunakan untuk
menghasilkan senyawa mangan yang memiliki tahanan listrik yang tinggi; di antara aplikasi lain,
ini digunakan sebagai komponen dalam setiap pesawat televisi (Kristian, 2001).

Pohon Industri Mangan

7
Gambar 1.1 Pohon Indutri Mangan
Genesa bahan galian mangan
Genesa bahan galian mangan berasal dari cebakan terrestrial. Cebakan Terrestial
Menurut Park (1956), cebakan mangan dibagi dalam 5 tipe yaitu :
- Cebakan hidrothermal.
- Cebakan sedimenter, baik bersama-sama maupun tanpa affiliasi vulkanik
- Cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut
- Cebakan metamorfosa
- Cebakan laterit dan akumulasi residual
Dari kelima tipe cebakan tersebut, sumber mangan komersial berasal dari cebakan
sedimenter yang terpisah dari aktivitas vulkanik dan cebakan akumulasi residual.
Cebakan sedimen laut mempunyai ciri khusus yaitu berbentuk perlapisan dan lensa-lensa.
Seluruh cebakan biji karbonat berasosiasi dekat dengan batuan karbonat atau grafitik, dan
kadang-kadang mengandung lempung yang menunjukkan adanya suatu pengurangan lingkungan
pengendapan dalam cekungan terdekat. Sebaliknya cebakan bijih oksida lebih umum dan
berasosiasi dengan sedimen klasik berukuran kasar, dengan sedikit atau sama sekali bebas dari
unsur karbon organik. Cebakan bijih ini dihasilkan di bawah kondisi oksidasi yang kuat dan
bebas sirkulasi air. Cebakan bijih oksida merupakan cebakan sedimenter yang sangat komersial
dengan kadar bijih 25-40% Mn, sedangkan cebakan bijih karbonat kadarnya cenderung lebih
kecil, yaitu 15-30% Mn (Rahmadhani, 2023).

Kesimpulan
Peluang investasi masih sangat luas karena melihat dari wilayah greenfield yang masih
luas, potensi cadangan yang besar dan peluang industri hilir penggunaan mangan yag masi
sangata dibutuhkan oleh dunia, Indonesia adalah pilihan yang menarik untuk dilakukan
pengembanagan investasi pada sektor pertambangan mangan.

Anda mungkin juga menyukai