1. a. Magnesit
Magnesium merupakan logam yang teringan, dengan berat jenisnya 1,74, cukup kuat dan
dalam bentuk alloy, tahan terhadap korosi di udara tetapi tidak tahan terhadap air laut, serta
mudah terbakar. Jumlah mineral yang mengandung magnesium tercatat sebanyak 244 buah.
Magnesit dapat ditemukan dalam mineral sekunder dan biasanya berasosiasi dengan batuan
sedimen atau batuan metamorfik, berasal dari endapan marin, kecuali brukit. Magnesit
ditemukan didalam batuan serpentin. Mineral-mineral lain yang sering ditemukan bersama
magnesium adalah talk, limonit, opal, dan kalsit.
Magnesit umumnya jarang ditemukan dalam bentuk mineral, tetapi secara utuh terdapat pada
larutan padat siderit (FeCO3) bersama-sama Mn dan Ca yang dapat menggantikan unsur Mg.
Magenesit sering digunakan untuk bahan refraktori, industri semen sorel, bahan isolasi,
pertanian, peternakan, industri karet, dll. Mineral magnesit keterdapatannya berasosiasi
dengan batuan ubahan, sehingga cadangan magnesit akan mengikuti pola cadangan bahan
ubahan tersebut. Batuan atau mineral yang mengandung mangnesit adalah dolomit (Ca
Mg(CO3)2, magnesit zedin (Mg CO3), epsonil (Mg So4) 7 H2O, dan brukit (Mg (OH)2.
Batuan dan mineral tersebut dapat ditemukan di DI. Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Jawa Tengah , Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, Irian Jaya.
1. b. Dolomit
Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara teoritis
mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO. Rumus
kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1xCO3, dengan nilai x lebih kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang murni, karena
umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang,
pirit dan lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga pengotor, terutama ion besi.
Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari
batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 4,00, bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 2,90,
berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah
dihancurkan. Klasifikasi dolomit dalam perdagangan mineral industri didasarkan atas
kandungan unsur magnesium, Mg (kimia), mineral dolomit (mineralogi) dan unsur kalsium
(Ca) dan magnesium (Mg). Kandungan unsur magnesium ini menentukan nama dolomit
Magnesium tergolong logam ringan, dan tahan terhadap karat berkat lapisan oksida
magnesium.Magnesium alloy dapat di tuang pada cetakan pasir dan juga dapat dilas dan di
mesin.Biji magnesium yang banyak kita kenal adalah Magnesit/ Magnesium karbonat)
MgCO3, Dolomite CaCO3, MgCO3, carolite MgCl2KCl6 H2O.Proses pembuatan
magnesium dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut :
1. a. Elektrolisis air laut
Logam-logam alkali tanah diproduksi melalui proses elektrolisis lelehan garam halida
(biasanya klorida) atau melalui reduksi halida atau oksida. Magnesium diproduksi melalui
elektrolisis lelehan MgCl2. Air laut mengandung sumber ion Mg2+ yang tidak pernah habis.
Rumah tiram yang banyak terdapat di laut mengandung kalsium karbonat sebagai sumber
kalsium. Pembuatan logam magnesium dari air laut telah dikembangkan oleh berbagai
industri kimia seperti ditunjukkan pada gambar berikut
Magnesium dapat mengobati migren, gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan
kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.
Magnesium berfungsi sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat
pengikat oksigen dan hemoglobin.
Pengaruh pada tubuh manusia jika kekurangan magnesium dalam tubuh adalah
Depresi
Kejang koroner
elektronik, dipancarkan melalui nyala. Nyala yang dihasilkan memiliki temperature yang
bervariasi, tergantung bahan bakar apa yang digunakan, seperti data di bawah ini.
Pada nyala tersebut, atom-atom dari zat yang diperiksa akan meresap radiasi tadi sesuai
dengan konsentrasi zat tersebut yaitu sesuai dengan populasi atom-atom pada level energi
terendah (ground state). Nyala ini berguna untuk merubah sampel (padat atau cair) menjadi
bentuk gas dan kemudian gas di-atomisasi.
Magnesium adalah unsur yang dapat dianalisa oleh AAS, karena sifatnya yang spesifik, maka
harus digunakan nyala lampu yang sesuai dengan panjang gelombang yang dimiliki oleh
logam magnesium.
1. b. Analisis kualitatif
Uji nyala
Analisa kualitatif adalah suatu analisa untuk mengetahui adanya suatu zat dalam sampel
tanpa mengetahui jumlah zat tersebut. Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan tes uji nyala.
Apabila suatu sampel yang dibakar menghasilkan warna putih terang, maka dalam sampel
tersebut terdapat magnesium.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan.
1. Magnesium adalah logam yang kuat, putih keperakan, ringan (satu pertiga
lebih ringan daripada aluminium) dan akan menjadi kusam jika dibiarkan pada
udara. Dalam bentuk serbuk, logam ini sangat reaktif dan bisa terbakar dengan
nyala putih apabila udaranya lembab. Apabila pita logam magnesium dibakar
lalu direndam dalam air, maka akan tetap terbakar hingga pita magnesiumnya
habis. Magnesium, ketika dibakar dalam udara, menghasilkan cahaya putih
yang terang. Ini digunakan pada zaman awal fotografi sebagai sumber
pencahayaan (serbuk kilat). Rapat massa magnesium adalah 1,738 gram/cm3.
Massa atom relatimya adalah 24, dan nomor atomnya 12. Magnesium meleleh
pada suhu 111C
2. Keberadaan magnesium di alam tidak berada dalam keadaan bebas melainkan
ditemukan dalam mineral seperti dolomin, magnesit zedin, epsonil dan brukit