Anda di halaman 1dari 1

REAKTIVITAS BELERANG

Belerang atau disebut juga sulfur dengan lambang S letaknya terdapat pada unsur
golongan VI A. Secara umum, reaktifitas unsur golongan VI A dari atas kebawah akan
menurun. Penurunan ini sangat berkaitan dengan elektronegatifitas. Atom O, anggota
pertama dari golongan ini, mempunyai elektronegativita yang besar. Sehingga saat ia
berikatan dengan unsur logam, persenyawaan oksida logam yang dihasilkan berupa senyawa
ionik. Sedangkan atom S, yang lebih tidak reaktif dari atom O dengan elektronegatifitas yang
lebih kecil pula. dari tiap atom anggotanya. Sulfur dapat membentuk beberapa oksida,
diantaranya SO2 dan SO3. Reaktifitas SO3 lebih besar jika dibanding dengan SO 2, hal tersebut
dipengaruhi oleh besarnya kontribusi orbital d pada atom S. Sehubungan dengan reaktifitas
keduanya, asam yang terbentuk. Yaitu asam sulfit dan asam sulfat mempunyai perbedaan
karakter. Dimana asam sulfit merupakan asam lemah sedangkan asam sulfat merupakan asam
kuat. Perbedaan tersebut merupakan konsekuensi adanya ikatan rangkap yang lebih banyak
pada asam sulfat, yaitu dengan adanya ikatan rangkap tersebut bentuk ionnya akan lebih
terstabilkan dengan adanya delokalisasi elektron pada ikatan rangkap yang lebih banyak. S
lebih tidak reaktif dibanding O, sehingga pada saat berikatan dengan unsur logam, walaupun
logamnya sangat elektropositif, namun S tidak mampu menarik dengan kuat elektron dari
unsur logam yang berikatan dengannya. Sehingga ikatan yang terjadi hanya berasal dari
sharing elektron. Maka ikatannya merupakan ikatan kovalen.

Kereaktifan Oksida-Oksida Sulfur

Sulfur dioksida cair hanya sedikit larut dalam air, sedangan gasnya akan dapat larut
dalam air walaupun asa yang terbentuk tidak dapat didisolasi. Senyawa ini bereaksi dengan
air menghasilkan larutan asam sulfit (asam sulfur(IV)), H2SO3.

SO2 + H2O H2SO3

sulfur dioksida akan bereaksi juga secara langsung dengan basa seperti larutan natrium
hidroksida. Jika gas sulfur dioksida dimasukkan ke dalam larutan natrium hidroksida, pada
awalnya terbentuk larutan natrium sulfit kemudian diikuti dengan terbentuknya natrium
hidrogensulfit jika sulfur dioksidanya berlebih.

Sulfur trioksida bereaksi hebat dengan air menghasilkan kabut dari embun asam sulfat
pekat.

SO3 + H2O H2SO4

Sulfur trioksida sendiri akan bereaksi secara langsung dengan basa membentuk sulfat.
Sebagai contoh, reaksi dengan kalsium oksida membentuk kalsium sulfat.

CaO + SO3 CaSO4

Kereaktifan unsur sulfur dioksida dan sulfur trioksida sangat berkaitan erat dengan kontribusi
orbital d dari Sulfur. Pada SO2, kontribusi orbital d sangatlah kecil dibanding dengan
kontribusi orbital d dari SO3

Anda mungkin juga menyukai