OLEH:
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2019
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMAN 1 Katingan Hulu
Kelas/Semester : X-A/1(Satu)
A. Kompetensi Inti
KI-1 Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam
mencari solusi permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai
mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai
dengan agama yang dianutnya.
KI-3 Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi dasar
(KD) Indikator pencapaian kompetensi
(IPK)
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:
1. Siswa secara mandiri mampu memahami teori atom J.J Thomson drngan tepat
setelah diskusi dan presentasi dilakukan.
2. Siswa secara logis mampu menganalisis kekurangan dan kelebihan dari
perkembangan model atom menurut J.J Thomson dengan tepat setelah
melakukan diskusi.
D. Materi Pembelajaran
Faktual
Setiap materi mengandung atom
Di dalam atom ada partikel-
partikel subatom
Contoh model atom Thomson
Konseptual
Pemahaman model atom Thomson
Prosedural
Menganalisis perkembangan teori atom
Thomson
1. Membuat siswa penasaran dengan
atom
2. Siswa mengeksplor pengetahuan
tentang teori atom Thomson dari
segala sumber
3. Siswa mempresentasikan hasilnya
4. Guru menyimpulkan dan memberi
konsep yang benar kepada siswa
Metakognitif
Menyimpulkan perkembangan model
atom Thomson
Materi Inti
Joseph John Thomson atau J.J Thomson seorang fisikawan yang berasal dari Inggris,
yang menemukan elektron suatu partikel bermuatan negatif yang lebih ringan daripada atom
di tahun 1897. Elektron merupakan partikel subatomik lalu dari hal tersebut, Thomson
berhipotesis: “karena elektron bermuatan negatif, sedangkan atom bermuatan listrik netral
maka haruslah ada muatan listrik positif yang mengimbangi muatan elektron dalam atom”.
Maka diapun mengusulkan suatu model atom yang dikenal dengan model atom roti kismis
yaitu sebagai berikut.
1. Atom berbentuk seperti bola pejal yang memilki muatan positif yang homogen
(diibaratkan sebagai roti).
2. Elektron bermuatan negatif tersebar di dalamnya (seperti kismis yang tersebar dalam
roti).
G. Penilaian
Lembar Penilaian 1 : Karakter
Format Pengamatan Karakter Setiap Kelompok
Kelompok :
Hari/Tanggal :
Petunjuk : Untuk setiap perilaku karakter kelompok diberikan penilaian
dengan menggunakan skala berikut:
5 = Sangat baik
4 = memuaskan
3 = menunjukan kemajuan
2 = memerlukan perbaikan
H. Evaluasi
Setiap kelompok diberi tugas untuk mendeskripsikan teori atom Thomson serta
apa saja kelebihan dan kelemahan teori tersebut.
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK :
ANGGOTA :
1. Berdasarkan teori atom menurut Thomson seperti gambar dibawah ini!
2. Mengapa model atom Thomson tidak diterima lagi setelah Rutherford mengeluarkan
model atomnya?(kelemahan)
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….
Seorang guru yang baik sudah seharusnya dapat menguasai konten (materi subjek)
dan ilmu mengajar (pedagogi). Konten merupakan pengetahuan sains yang semestinya
dikuasai oleh pengajar mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori (Siregar, 1998).
Pedagogi berarti cara-cara yang dapat dilakukan untuk membantu siswa belajar dan
memecahkan problem-problem sains (Enfield, 2007). Mengajar merupakan proses yang
kompleks. Mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru ke siswa,
melainkan meliputi banyak kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan. Bagi kaum
konstruktivis, mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan semata, melainkan
suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Atas dasar
inilah maka seorang guru harus memiliki pengetahuan konten pedagogi/Pedagogical conten
knowledge.
Identifikasi PCK bukan hanya materi teori dan penelitian edukasional, tetapi juga
mempunyai konsekwensi praktek, salah satunya adalah pengetahuan yang dapat digunakan
untuk menyiapkan guru baru. Pada banyak kasus, khususnya dalam konteks pendidikan
tinggi, guru baru sering mengajar secara kebetulan, tanpa pengetahuan pedagogi dan tanpa
dukungan. Biasanya orang dengan pengetahuan materi subjek khusus diperlukan untuk
mengajar hal itu. Tetapi memiliki pengetahuan materi subjek sangat berbeda dengan memiliki
PCK. Akibatnya sangat berguna bila ada cara efisien untuk memfasilitasi pertukaran
pengetahuan tersebut antara guru yang berpengalaman dengan guru baru. Untuk pertukaran
penggunaan pengetahuan pedagogi tidak cukup identifikasi saja, koleksi pengalaman dari
komunitas mengajar harus diadakan dalam beberapa representasi yang bermanfaat. Oleh
karena itu media efektif dan efisien untuk pertukaran pengetahuan ini sangat diperlukan.
Komponen Elemen
Setiap materi pembelajaran pasti memerlukan PCK. Contoh implementasi PCK dalam
pembelajaran kimia adalah sebagai berikut:
TEORI ATOM THOMSON
Skenario Pembelajaran
Pendahuluan
Guru : “ Selamat pagi anak-anak.”
(menunjuk siswa yang angkat tangan)“ iya kamu (nama siswa) coba
Guru :
jelaskan kepada teman-teman mu apa yang sudah kamu pelajariǃ
Guru : “ Ada yang belum paham? atau ada yang ingin ditanyakan?”
Siswa menjawab LKS, setelah beberapa menit siswa selesai dalam menjawab
pertanyaan dan guru meminta salah satu perwakilan untuk mempresentasikannya
“ sekarang ibu minta satu orang perwakilan dari masing-masing
Guru :
kelompoknya maju untuk mempresentasikan hasil diskusinya,okeǃ”
(siswa dari kelompok satu mempresentasikan hasil diskusi mereka
Siswa :
mengenai Teori Atom Thomson).
“ Selanjutnya kelompok dua, tolong presentasikan hasil diskusi
Guru :
kalianǃ”
Guru : “ oke, karena jam pelajaran kita sudah habis, ibu cukupkan dulu
materi kita pada hari ini, jangan lupa untuk dipelajari lagi dirumah,
tetap semangat, dan selamat pagi.”