Anda di halaman 1dari 27

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/ Semeste / : X / Ganjil / 2021-2022


T.P
RPP KIMIA Materi Pokok : 3.1 Perkembangan Model
Atom dari Model Atom Bohr
dan Mekanika Gelombang
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit/ 1 x Pertemuan

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui model pembelajaran Diskovery Learning peserta didik mampu menganalisis
perkembangan model atom dari model atom Daltom, Thomson, Rutherford, Bohr dan Mekanika
Gelombang dan terampil menjelaskan fenomena alam atau hasil percobaan menggunakan model
atom dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar dan mengolah informasi,
diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin
tahu, berfikir kritis, teliti, integrities, dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab
dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, member saran dan kritik serta mampu
bekerjasama(berkolaborasi) dengan teman sejawat serta komukatif.
PERTEMUAN 1 (3 x 45 menit)
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING
Pendahuluan  Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran, berdoa, absensi,
(10 Menit) memeriksa kebersihan lingkungan kelas, menyiapkan sumber-sumber belajar,
menyiapkan penampilan media yang membutuhkan teknologi
 Persiapan  Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat pembelajaran
 Appersepsi (sekaligus menghubungkan dengan Ayat Al Quran: Surat Yunus ayat 61).
 Motivasi  Menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi, literasi, dan karakater yang harus
dicapai;
 Menyampaikan cakupan materi dan lingkup penilain serta penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus.
Kegiatan Inti  Orientasi peserta didik pada masalah
(70 Menit) Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi yng
Sintak Sintak akan dipelajari dengan cara mengamati lembar kerja , foto / video, pemberian contoh-
Pembelajaran contoh materi / soal untuk dapat dikembangkan pesertadidik, dari media interaktif (
critical thingking, litersasi )
 Mengorganisasi pesertadidik
Peserta didik memahami masalah yang disajikan untuk mengidentifikasi apa yang
perlu mereka ketahui dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah
terkait materi struktur atom dan perkembangan atom ( critical thingking,
kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs )
• Membimbing penyelidikan individu / kelompok
Mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan diskusi dan saling tukar informasi terkait terkait materi
struktur atom dan perkembangan atom ( critical thingking, kolaborasi,
komunikasi, literasi, kreatif, HOTs )
• Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menyampaikan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang struktur atom
dan perkembangan atom ( critical thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi,
kreatif, HOTs )
• Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait
pembelajaran yang telah dilakukan tentang struktur atom dan perkembangan atom (
critical thingking, kolaborasi, komunikasi )

Penutup (10  Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat kesimpulan


 Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan..
Menit)  Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama
dengan baik dalam kelompok dan Guru memberikan evaluasi untuk mengukur
ketuntasan PBM.
 Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya
 Berdoa dan memberi salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Mngetahui Pakan Rabaa, Oktober 2021


Guru Pamong Mahasiswa PPL

RENNY OKTARINA, S.Pd MUTIARA MAHARANI AS


NIP. 199110142014032002 NIM. 1830110008
LAMPIRAN 1

PERKEMBANGAN ATOM DAN STRUKTUR ATOM


A. Perkembangan Teori Atom
1. John Dalton
Teort atom Dalton dikemukakan berdasarkan dua hukum,yaitu hukum kekekalan massa dan
hukum perbandingan tetap.Teori atom Dalton kembangkan selama periode 1803-1808 dan
didasarkan atas tiga asumsi pokok,yaitu:
 Setiap unsur kimia tersusun oleh part kel-partikel kecil yang tidak dapat dihancurkan dan
dipisahkan yang disebut atom,Selama mengalami perubahan kimia,atom tidak bisa diciptakan
dan dimusnahkan.
 Semua atom dari suatu unsur mempunyai massa dan sifat yang sama,tetapi atom-atom dari
suatu unsur berbeda dengan atom-atom dari unsur yang lain, baik massa maupun sifat-
sifatnya yang berlainan.
 Dalam senyawa kimiawi, atom atom dari unsur yang berlainan melakukan ikatan dengan
perbandingan angka sederhana.
Model atom John Dalton : menyerupai bola pejal

Dalam perkembangannya,teori atom Daiton memiki beberapa kelemahan sehingga


memerlukan penyempurnaan,yaitu teorinya tentang atom adalah bagian terkecil suatu unsur
dan tidak dapat dibagi lagi dan unsur terdiri atas atom-atom yang sama sehingga mempunyai
sifat fisika dan kimia yang sama.
2. J.J Thomson
Percobaan Thomson tentang konduksi listrik melalui gas gas dalam tabung
Crookes,menghasilkan suatu pendapat bahwa sinar katode terdiri atas partikel-partikel
bermuatan negatif yaitu elektron. Selain itu logam-logam dengan pengaruh sinar UV atas panas
dapat membebaskan partikel bermuatan negatif.Sehingga Thomson menyimpulkan bahwa
elektron-elektron adalah partikel yang berasal dari atom.
Thomson menganggap atom selain terdapat elektron juga terdapat muatan positif,sehingga
teorinya menyatakan atom sebagai suatu bola pejal bermuatan positif dan di permukaannya
terdapat elektron-elektron atau lebih dikenal dengan model kue kismis.
Model atom J.J Thomson : menyerupai roti kismis

3. Ernest Rutherford
Model atom Rutherford dikemukakan oleh Ernest Rutherford pada tahun 1911. Dalam teori
atom ini, setiap atom mengandung inti atom yang bermuatan positif dengan electron yang
mengelilingi dalam lintasannya. Selain itu, massa atom ini terpusat di inti atom dan sebagian
besar volume atom tersebut merupakan ruang hampa. Hal ini di buktikan dari hasil percobaan
penembakan logam oleh sinar alpha.
Model atom Rutherford : seperti planet yang mengelilingi matahari
4. Teori Atom Bohr
Model atom Bohr dicetuskan oleh Niels Bohr dan Ernest Rutherford pada tahun 1913.
Dalam model atom Bohr menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang mengandung
proton dan neutron yang dikelilingi oleh electron yang berputar dalam orbitnya(tingkat energy
tertentu). Orbit ini dikenal sebagai kulit atom.
Model atom Bohr : seperti bola dengan inti atom yang dikelilingi sejumlah elektron dalam 1 orbit

B. Struktur Atom
Atom : materi yang mempunyai inti atom(proton dan neutron) serta beredar electron dalam
lintasan yang stasioner mengelilingi inti tersebut dengan pelepasan atau penyeraapan
energy.(partikel tekecil dari unsur). Contohnya : H, N, Zn, Co, O, S, F,…
Ion : atom yang bermuatan positif dan negatif. Contohnya : Na⁺, Ca⁺², F⁻,
Molekul :gabungan dari 2 atom atau lebih. Contohnya : O₂, H₂, H₂O, NH₃
1. Menentukan jumlah proton, electron dan neutron

Dimana :
X = Lambang unsur
A = Nomor massa
Z = Nomor atom
Jumlah proton = nomor atom
Jumlah elektron (jika tidak netral atau tidak bermuatan ) = jumblah proton = nomor atom
jumlah electron (jika bermuatan ) = jumlah proton +(jika menangkap) dan –(jika melepas)
jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
2. Menentukan isotop, isobar, isoton dan isoelektron
a. Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atomnya(Z) sama tetapi nomor massanya(A)
berbeda.
Contohnya :
, dengan karena nomor atomnya sama-sama 1
dengan karena nomor atomnya sama-sama 17
b. sobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massanya(A) sama tetapi nomor atomnya(Z)
berbeda
Contohnya :
dengan karena nomor massanya sama-sama 24
c. Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutronnya(A-Z) sama
Contohnya :
dengan karena jumlah netron Na dengan Mg = 12
d. Isoelektron adalah atom yang memiliki electron yang sama setelah menangkap/melepas
electron
Contohnya : ⁺ dengan ⁻ karena elektronnya sama-sama 10
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK(LKPD)
Sekolah : SMAN 5 Solok Selatan
Mata pelajaran : Kimia
Materi : Perkembangan Atom dan Struktur Atom
Kelas :X

KD 3.1 : Menganalisis perkembangan model atom dari model atom Bohr dan Mekanika Gelombang
4.1 : Menjelaskan fenomena alam atau hasil percobaan menggunakan model atom
Petunjuk :
1. Tulislah nama peserta pada tempat yang tersedia
2. Jawablah pertanyan-pertanyaan dalam lembar kerja berikut

Nama Peserta :………


A. Kegiatan 1
Setelah anda membaca/mempelajari tentang sejarah penemuan partikel dasar penyusun atom,
lengkapilah tabel berikut ini :
No Partikel dasar Simbol Massa Muatan Penemu
1 elektron ⁻ 0 -1 …..
2 ….. ….. ….. ….. James Chadwick
3 ….. ….. ….. …..

B. Kegiatan 2
Setelah anda membaca tntang perkembangan teori atom, lengkapilah tabel berikut ini!
No Teori atom Bunyi teori Model atom
1 Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif …..
….. dan didalamnya tersebar muatan negative elektron
2

….. …..

3 Thomson ….. …..


4 Mekanika ….. …..
kuantum
5 Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif
….. yang dikelilingi oleh electron pada lintasan-lintasan …..
tertentu yang disebut kulit
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMAN 5 Solok Selatan


Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : X/ Semester I
Mata Pelajaran : KIMIA
Kejadian/ Pos/
No Waktu Nama Butir Sikap Tindak Lanjut
Perilaku Neg
1

10
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR

Satuan Pendidikan : SMAN 5 Solok Selatan


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas :X
Kompetensidasar :Menganalisis perkembangan model atom dari model atom Bohr dan Mekanika
Gelombang
Materi : Struktur Atom

Rubrik Penilaian

Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................

No Kategori Skor Alasan


1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan sesuai
dengan tanggal pengumpulan yang telah
disepakati?
2. Apakah terdapat daftar pustaka sumber
informasi dalam penyelesaian tugas yang
dikerjakan?
3. Apakah bahasa yang digunakan untuk
menginterpretasikan lugas, sederhana,
runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?
4. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai
dengan konsep yang telah dipelajari?
5. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang

Skor Perolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semeste / : X / Ganjil / 2021-2022
T.P
RPP KIMIA Materi Pokok : 3.2 Menjelaskan konfigurasi
elektron dan pola konfigurasi
elektron terluar untuk setiap
golongan dalam tabel
Alokasi Waktu periodik
: 3 x 45 Menit/ 1 x Pertemuan

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui model pembelajaran Problem Based Learning siswa menggali informasi dari berbagai sumber
belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi,diharapkan siswa terlibat aktif selama proses
belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dn bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta menjelaskan hubungan
periode dan golongan dengan konfigurasi elektron dan menentukan letak periode dan golongan unsur-
unsur dalam tabel periodik unsur dengan tepat.

PERTEMUAN 1 (3 x 45 menit)
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING
Pendahuluan  Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran, berdoa, absensi,
(10 Menit) memeriksa kebersihan lingkungan kelas, menyiapkan sumber-sumber belajar,
menyiapkan penampilan media yang membutuhkan teknologi
 Persiapan  Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat pembelajaran
 Appersepsi  Menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi, literasi, dan karakater yang harus
 Motivasi dicapai;
 Menyampaikan cakupan materi dan lingkup penilain serta penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus.
Kegiatan Inti  Orientasi peserta didik pada masalah
(70 Menit) Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi yng
Sintak Sintak akan dipelajari dengan cara mengamati PPT, lembar kerja, foto / video, pemberian
Pembelajaran contoh-contoh materi / soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif(critical thingking, litersasi)
 Mengorganisasi pesertadidik
Peserta didik memahami masalah yang disajikan untuk mengidentifikasi apa yang
perlu mereka ketahui dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah
terkait materi konfigurasi electron(critical thingking, kolaborasi, komunikasi,
literasi, HOTs)
• Membimbing penyelidikan individu / kelompok
Mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab lembar kerja kelompok yang
telah diidentifikasi melalui kegiatan diskusi dan saling tukar informasi terkait terkait
materi konfigurasi elektron(critical thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi,
kreatif, HOTs)
• Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menyampaikan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang konfigurasi
elektron(critical thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
• Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait
pembelajaran yang telah dilakukan tentang konfigurasi elektron(critical thingking,
kolaborasi, komunikasi)

Penutup (10  Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat kesimpulan


Menit)  Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan.
 Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama
dengan baik dalam kelompok dan Guru memberikan evaluasi untuk mengukur
ketuntasan PBM.
 Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya
 Berdoa dan memberi salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Mngetahui Pakan Rabaa, Oktober 2021


Guru Pamong Mahasiswa PPL

RENNY OKTARINA, S.Pd MUTIARA MAHARANI AS


NIP. 199110142014032002 NIM. 1830110008
KONFIGURASI ELEKTRON

Menurut Departemen Pendidikan Nasional dalam Kamus Kimia (2002), konfigurasi elekron adalah
pembagian elektron kedalam orbital. Konfigurasi elektron disebut juga struktur elektronik (electronic
structure) elektron-elektron yang dimiliki atom. Konfigurasi ini berdasarkan tingkat energi yang dimiliki oleh
elektron-elektron.
Setiap elektron terdiri atas inti atom yang dikelilingi oleh beberapa kulit atom. Inti atom merupakan
pusat massa atom yang tersusun atas proton dan neutron. Sementara itu, elektron berputar mengelilingi inti
atom dengan menempati lintasan tertentu. Lintasan elektron ini dinamakan kulit atom.
Setiap kulit atom ditempati oleh sejumlah elektron. Penempatan electron pada tiap kulit atom
disebut konfigurasi elektron. Setiap kulit atom dapat terisi elektron maksimum 2n2, di mana n merupakan
letak kulit.
Jika n=1 maka berisi 2 elektron
Jika n=2 maka berisi 8 elektron
Jika n=3 maka berisi 18 elektron, dst.
Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum sesuai daya
tampung kulit tersebut. Jika tidak ada sisa elektron yang tidak dapat ditampung pada kulit tersebut maka
diletakkan pada kulit selanjutnya. Dalam mengkonfigurasikan elektron, terdapat elektron di kulit terluar.
Banyaknya elektron yang menempati kulit terluar disebut elektron valensi. Elektron valensi menentukan sifat
kimia dan sifta fisika suatu unsur. Selain itu, elektron valensi juga berperan penting dalam pembentukan
ikatan pada molekul dan reaksi-reaksi kimia.
Konfigurasi elektron digunakan untuk menentukan letak suatu unsure dalam tabel periodik. Jumlah
elektron valensi menunjukkan nomor golongan suatu unsur, sedangkan jumlah kulit menunjukkan
periodenya. Selain menggunakan cara konfigurasi tersebut, untuk penulisan konfigurasi elektron atom
berelektron banyak, kita dapat menggunakan konfigurasi yang berhubungan dengan subkulit. Konfigurasi
elektron tersebut didasarkan pada prinsip Aufbau, aturan Hund, dan prinsip larangan Pauli.
1. Aturan Membangun (Aufbau)
Aturan pengisian elektron ke dalam orbital-orbital dikenal dengan prinsip Aufbau (bahasa Jerman,
artinya membangun). Menurut aturan ini, elektron dalam atom harus memiliki energi terendah, artinya
elektron harus terlebih dahulu menghuni orbital dengan energi terendah, lihat diagram tingkat energi
orbital berikut.

Tingkat energi elektron ditentukan oleh bilangan kuantum utama. Bilangan kuantum utama dengan
n=1 merupakan tingkat energi paling rendah, kemudian meningkat ke tingkat energi yang lebih tinggi,
yaitu n=2, n=3, dan seterusnya. Jadi, urutan kenaikan tingkat energi elektron adalah (n=1) < (n=2) <
(n=3) < … < (n=n).
Setelah tingkat energi elektron diurutkan berdasarkan bilangan kuantum utama, kemudian
diurutkan lagi berdasarkan bilangan kuantum azimut sebab orbital-orbital dalam atom berelektron
banyak tidak terdegenerasi. Berdasarkan bilangan kuantum azimut, tingkat energi terendah adalah
orbital dengan bilangan kuantum azimut terkecil atau l=0. Jadi, urutan tingkat energinya adalah s < p < d
< f < [ l = (n–1)].
Terdapat aturan tambahan, yaitu aturan (n+l). Menurut aturan ini, untuk nilai (n+l) sama, orbital
yang memiliki energi lebih rendah adalah orbital dengan bilangan kuantum utama lebih kecil, contoh: 2p
(2+1 = 3) < 3s (3+0 =3), 3p (3+1 = 4) < 4s (4+0 =4), dan seterusnya. Jika nilai (n+ l) berbeda maka orbital
yang memiliki energi lebih rendah adalah orbital dengan jumlah (n+ l) lebih kecil, contoh: 4s (4+0 = 4) <
3d (3+2 =5).
Dengan mengacu pada aturan aufbau maka urutan kenaikan tingkat energi elektron-elektron dalam
orbital adalah sebagai berikut. 1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < ….
5. Aturan Hund
Aturan Hund disusun berdasarkan data spektroskopi atom. Aturan ini menyatakan sebagai berikut:
a. Pengisian elektron ke dalam orbital-orbital yang tingkat energinya sama, misalnya ketiga orbital-p
atau kelima orbital-d. Oleh karena itu, elektron-elektron tidak berpasangan sebelum semua orbital
dihuni.
b. Elektron-elektron yang menghuni orbital-orbital dengan tingkat energi sama, misalnya orbital pz, px,
py. Oleh karena itu, energi paling rendah dicapai jika spin elektron searah.

Contohnya :

6. Prinsip Larangan Pauli


Menurut Wolfgang Pauli, elektron-elektron tidak boleh memiliki empat bilangan kuantum yang sama.
Aturan ini disebut Prinsip larangan Pauli. Makna dari larangan Pauli adalah jika elektron-elektron
memiliki ketiga bilangan kuantum (n, l, m) sama maka elektron-elektron tersebut tidak boleh berada
dalam orbital yang sama pada waktu bersamaan. Akibatnya, setiap orbital hanya dapat dihuni maksimum
dua elektron dan arah spinnya harus berlawanan.
Sebagai konsekuensi dari larangan Pauli maka jumlah elektron yang dapat menghuni subkulit s, p, d,
f, …, dan seterusnya berturut-turut adalah 2, 6, 10, 14, ..., dan seterusnya. Hal ini sesuai dengan rumus:
2(2 l + 1).

Dari larangan Pauli diperoleh:


a. Jumlah elektron maksimum dalam kulit=2n2, dimana n=nomor kulit
b. Jumlah elektron maksimum pada subkulit
s=2 (1 orbital)
d=10 (5 orbital)
p=6 (3 orbital)
f=14 (7 orbital)
Jumlah elektron maksimum yang dapat menempati setiap tingkat energi sesuai dengan 2n2(akan
diterangkan lebih rinci di kelas 3), sehingga jumlah elektron dalam tiap-tiap tingkat energi utama dapat
anda lihat pada tabel di bawah ini.

Tingkat Energi Lambang Jumlah Elektron


Elektron Kulit Maksimum

1 K 2 elektron

2 L 8 elektron

3 M 18 elektron
4 N 32 elektron

5 O 50 elektron

6 P 72 elektron

7 Q 98 elektron

Jumlah elektron maksimum perkulit = 2n2 Kulit K (n = 1), elektron maksimum = 2(1)2 = 2 Kulit L (n
= 2), elektron maksimum = 2(2)2 = 8 Kulit M ( = 3), elektron maksimum = 2(3)2 = 18 dst.
Contohnya :

Atom Jumlah Kulit K Kulit L Kulit M (n Kulit N


elektron (n = 1) (n = 2) = 3) (n = 4)

₁H 1 1

₇Li 7 2 2

₆C 6 2 4

₁₂Mg 12 2 8 2

₃₃As 33 2 8 18 5
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Sekolah : SMAN 5 Solok Selatan
Mata pelajaran : Kimia
Materi : Konfigurasi Elektron
Kelas :X
KD 3.2 : Menjelaskan konfigurasi elektron dan pola konfigurasi elektron terluar untuk setiap
golongan dalam tabel periodik

4.2 : Menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi
elektron
Petunjuk :
1. Tulislah nama peserta pada tempat yang tersedia
2. Jawablah pertanyan-pertanyaan dalam lembar kerja berikut dengan unsur yang dipilih masing-
masing kelompok dan tuliskan jumlah kulit pada K, L, M, N, O, P, Q serta konfigurasinya berdasarkan
sub kulit

KELAS :
KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA : 1.
2.
3.
4.
5.

No Nama Kulit Konfigurasi Elektron Berdasarkan Sub Kulit


Unsur
K L M N O P Q
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMAN 5 Solok Selatan


Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : X/ Semester I
Mata Pelajaran : KIMIA
Kejadian/ Pos/
No Waktu Nama Butir Sikap Tindak Lanjut
Perilaku Neg
1

10
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR

Satuan Pendidikan : SMAN 5 Solok Selatan


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas :X
Kompetensi dasar : Menjelaskan konfigurasi elektron dan pola konfigurasi elektron terluar
untuk setiap golongan dalam tabel periodik
Materi : Konfigurasi Elektron

Rubrik Penilaian

Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................

No Kategori Skor Alasan


1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan sesuai
dengan tanggal pengumpulan yang telah
disepakati?
2. Memilih unsur untuk masing-masing
kelompok
3. Melakukan analisa sesuai peragaan
4. Apakah lembar kerja kelompok yang
dikerjakan sesuai dengan konsep yang
telah dipelajari?
5. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang

Skor Perolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semeste / : X / Ganjil / 2021-2022
T.P : KD. 3.3 Menganalisis
Materi Pokok Kemiripan Sifat Unsure
RPP KIMIA dalam Golongan dan
Keperiodikannya
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit/ 1 x Pertemuan

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning siswa menggali informasi dari berbagai sumber belajar,
penyelidikan sederhana dan mengolah informasi,diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar
berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik serta peserta didik dapat menganalisis kemiripan sifat unsure alam golongan
dan kepriodikannya dan menyajikan hasil analisis data-data unsure dalam golongan dan kepriodikannya dan
menyajikan hasil analisi data-data unsure dalam kaitannya dengan kemiripan dan sifat keperiodikan unsurdengan
kemiripan dan sifat kepriodikan unsure dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis, kreatif (kemandirian),
kerja sama (gotong royong) dan kejujuran (integritas).

PERTEMUAN 1 (3 x 45 menit)

LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING

Pendahuluan  Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran, berdoa, absensi,
(10 Menit) memeriksa kebersihan lingkungan kelas, menyiapkan sumber-sumber belajar, menyiapkan
penampilan media yang membutuhkan teknologi
 Persiapan  Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat pembelajaran
 Appersepsi  Menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi, literasi, dan karakater yang harus dicapai;
 Motivasi  Menyampaikan cakupan materi dan lingkup penilain serta penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus.
Kegiatan Inti  Orientasi peserta didik pada masalah
(70 Menit) Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi yng akan
dipelajari dengan cara mengamati lembar kerja , foto / video, pemberian contoh-contoh
Sintak Sintak materi / soal untuk dapat dikembangkan pesertadidik, dari media interaktif ( critical
Pembelajaran thingking, litersasi )
 Mengorganisasi pesertadidik
Pesertadidik memahami masalah yang disajikan untuk mengidentifikasi apa yang perlu
mereka ketahui dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah terkait materi
sifat-sifat unsur(critical thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs)
• Membimbing penyelidikan individu / kelompok
Mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan diskusi dan saling tukar informasi terkait sifat-sifat
unsur(critical thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
• Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menyampaikan dan mempresentasikan hasil jawaban latihan siswa tentang materi sifat-
sifat unsur(critical thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
• Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait
pembelajaran yang telah dilakukan tentang sifat-sifat unsur(critical thingking,
kolaborasi, komunikasi)

Penutup (10  Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat kesimpulan


Menit)  Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan..
 Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama
dengan baik dalam kelompok dan Guru memberikan evaluasi untuk mengukur ketuntasan
PBM.
 Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya
 Berdoa dan memberi salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja

Mngetahui Pakan Rabaa, Oktober 2021


Guru Pamong Mahasiswa PPL

RENNY OKTARINA, S.Pd MUTIARA MAHARANI AS


NIP. 199110142014032002 NIM. 1830110008
LAMPIRAN 1
SIFAT PERIODIK UNSUR

Sifat periodik unsur merupakan sifat yang ada hubungannya dengan letak unsur dalam sistem
periodik.
A. JARI-JARI ATOM
Jari-jari atom adalah jarak yang dihitung dari inti atom hingga lintasan paling luar suatu atom.
Dalam satu golongan, jari-jari atom meningkat dari atas ke bawah. Adapun dalam satu periode, jari-jari
atom meningkat dari kanan ke kiri. Dalam satu periode, semakin ke kanan jumlah proton dan neutron
semakin banyak sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kuat sehingga jari-jari atom
semakin kecil.
“Dalam satu periode dengan bertambahnya nomor atom, jari-jari makin kecil. Dalam
satu golongan dengan bertambahnya nomor atom, jari-jari makin besar.”
B. ENERGI IONISASI
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan suatu atom untukmelepaskan satu elektron valensi
membentuk ion positif. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jumlah kulitbertambah sehingga jarak
elektron valensi ke inti atom bertambah danelektron lebih mudah lepas. Akibatnya, energi ionisasi dalam
satu golonganmeningkat dari bawah ke atas. Adapun dalam satu periode, semakin ke kanan jumlah
proton danneutron semakin banyak sehingga gaya tarik inti terhadap electron terluarsemakin kuat.
Akibatnya diperlukan energi yang lebih besar untukmelepaskan elektron terluar. Dengan kata lain, dalam
satu periode energyionisasi meningkat dari kiri ke kanan.
“Dalam satu periode, dengan bertambahnya nomor atom harga energi ionisasi
cenderung makin besar. Dalam satu golongan dengan bertambahnya nomor atom
harga energi ionisasi cenderung makin kecil. “
C. AFINITAS ELEKTRON
Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan suatu atom dalam wujud gas untuk membentuk ion
negatif. Dalam satugolongan, afinitas elektron meningkat dari bawah ke atas. Adapun dalamsatu periode,
afinitas elektron meningkat dari kiri ke kanan.
“Dalam satu periode dengan bertambahnya nomor atom, harga afinitas elektron cenderung
bertambah besar. Dalam satu golongan dengan bertambah nya nomor atom, harga afinitas
elektron atom cenderung semakin kecil.“
D. KEELEKTRONEGATIFAN
Keelektronegatifan adalah nilai kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron dalam
pembentukan ikatan kimia. Dalam satu golongan, keelektronegatifan meningkat dari bawah ke atas.
Adapun dalam satu periode, keelektronegatifan meningkat darikiri ke kanan. Sifat keelektronegatifan
sangat penting dalam pembentukanikatan antaratom.
“Dalam satu periode dengan bertambahnya nomor atom, keelektronegatifan cenderung makin
besar. Dalam satu golongan dengan bertambahnya nomor atom, keelektronegatifan cenderung
makin kecil.}
LAMPIRAN 2

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMAN 5 Solok Selatan


Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : X/ Semester I
Mata Pelajaran : KIMIA
Kejadian/ Pos/
No Waktu Nama Butir Sikap Tindak Lanjut
Perilaku Neg
1

10
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR

Satuan Pendidikan : SMAN 5 Solok Selatan


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas :X
Kompetensi dasar : Menganalisis kemiripan sifat unsure dalam golongan dan keperiodikannya
Materi : sifat-sifat unsur

Rubrik Penilaian

Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................

No Kategori Skor Alasan


1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan sesuai
dengan tanggal pengumpulan yang telah
disepakati?
2. 3. Apakah latihan yang dikerjakan sesuai
dengan konsep yang telah dipelajari?
3. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang

Skor Perolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semeste / T.P : X / Ganjil / 2021-2022
Materi Pokok : KD. 3.4 Membandingkan ikatan
ion, ikatan kovalen, ikatan
RPP KIMIA kovalen koordinasi, dan ikatan
logam serta kaitannya dengan
sifat zat
Alokasi Waktu
: 3 x 45 Menit/ 1 x Pertemuan

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning siswa menggali informasi dari berbagai sumber
belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi,diharapkan siswa terlibat aktif selama proses
belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta peserta didik dapat
membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta kaitannya
dengan sifat zat.
PERTEMUAN 1 (3 x 45 menit)

LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING

Pendahuluan  Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran, berdoa, absensi, memeriksa
(10 Menit) kebersihan lingkungan kelas, menyiapkan sumber-sumber belajar, menyiapkan penampilan media
yang membutuhkan teknologi
 Persiapan  Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat pembelajaran
 Appersepsi  Menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi, literasi, dan karakater yang harus dicapai;
 Motivasi  Menyampaikan cakupan materi dan lingkup penilain serta penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Kegiatan Inti  Orientasi peserta didik pada masalah
(70 Menit) Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi yng akan dipelajari
dengan cara mengamati lembar kerja , foto / video, pemberian contoh-contoh materi / soal untuk
Sintak Sintak dapat dikembangkan pesertadidik, dari media interaktif (critical thingking, litersasi)
Pembelajaran  Mengorganisasi pesertadidik
Pesertadidik memahami masalah yang disajikan untuk mengidentifikasi apa yang perlu mereka
ketahui dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah terkait materi ikatan
kimia(critical thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs )
• Membimbing penyelidikan individu / kelompok
Mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi
melalui kegiatan diskusi dan saling tukar informasi terkait ikatan kimia(critical thingking,
kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
• Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menyampaikan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang ikatan kimia(critical
thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
• Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran
yang telah dilakukan tentang ikatan kimia(critical thingking, kolaborasi, komunikasi)
Penutup (10  Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat kesimpulan
Menit)  Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan..
 Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama dengan baik
dalam kelompok dan Guru memberikan evaluasi untuk mengukur ketuntasan PBM.
 Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya
 Berdoa dan memberi salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Mngetahui Pakan Rabaa, Oktober 2021


Guru Pamong Mahasiswa PPL

RENNY OKTARINA, S.Pd MUTIARA MAHARANI AS


NIP. 199110142014032002 NIM. 1830110008
LAMPIRAN 1
IKATAN KIMIA
Ikatan kimia adalah ikatan antara atom-atom untuk membentuk senyawa, sehingga mencapai kestabilan.
Atom yang belum stabil menginginkan dirinya agar stabil seperti unsur gas mulia. Oleh karena itu, untuk
mencapai kestabilan, suatu atom membentuk konfigurasi gas mulia, yaitu:
1. Duplet, memiliki elektron valensi 2, seperti He.
2. Oktet, memiliki elektron valensi 8, seperti Ne, Ar, Kr, Xe, Rn. Namun, kadang-kadang terjadi
penyimpangan oktet, dimana elektron valensi jumlahnya lebih dari 8, namun atom tetap stabil.
Ikatan kimia terdiri dari tiga jenis: ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam
1. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi:
 Berdasarkan serah terima/perpindahan elektron.
 Antara ion positif dan ion negatif.
 Antara unsur logam dan non-logam.
 Antara unsur golongan IA dan IIA (+) dan golongan VIA dan VIIA (-).
Contoh senyawa ion antara lain: NaCl, MgCl2, CaCl2, KOH, KCl, dll.
7. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi:
 Berdasarkan pemakaian pasangan electron bersama.
 Antara unsur non-logam dan non-logam.
 Ikatan kovalen terdiri dari tiga jenis: ikatan kovalen biasa, ikatan kovalen rangkap, ikatan
kovalen koordinat.
Ikatan kovalen dituliskan menggunakan rumus Lewis dan rumus bangun/struktur molekul.
a. Rumus Lewis (rumus elektron) Rumus Lewis menggambarkan bagaimana keadaan elektron-
elektron valensi atom-atom saling berpasangan dan saling berikatan secara kovalen.
b. Rumus bangun (struktur molekul) Rumus bangun menggambarkan bagaimana cara ikatan
kovalen yang digunakan atom-atom.
- Garis satu (-) melambangkan ikatan kovalen biasa.
- Garis dua (=) atau tiga (≡) melambangkan ikatan kovalen rangkap.
- Tanda panah (→) melambangkan ikatan kovalen koordinat.
Contoh senyawa kovalen antara lain: H2O, HF, HCl, CO2, NH3, Cl2, I2, Br2, O2, dll

8. Ikatan logam adalah ikatan yang terjadi:


1. Antar atom-atom unsur logam.
2. Antara elektron valensi logam yang membentuk lautan valensi.
Unsur logam kulit terluarnya relatif longgar, karena memiliki sedikit elektron valensi. Elektron valensi
tersebut mengalami delokalisasi.
Delokalisasi adalah keadaan dimana posisi elektron tidak tetap dan berpindah-pindah, sehingga berbaur
menyerupai awan/lautan valensi.
Awan/lautan valensi tersebut bertindak sebagai perekat atom logam yang saling tarik-menarik dan
berdekatan satu sama lain.
Ikatan logam menjadikan logam:
 Keras namun lentur.
 Tidak mudah patah meski ditempa.
 Titik leleh dan titik didih yang tinggi.
 Konduktor listrik dan panas yang baik.
Sekolah : SMAN 5 Solok Selatan
Mata pelajaran : Kimia
Materi : Ikatan Kimia
Kelas :X

KD 3.4 : Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta
kaitannya dengan sifat zat
4.4 : Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion atau
senyawa kovalen berdasarkan beberapa sifat fisika
Petunjuk :
Jawablah pertanyan-pertanyaan dalam lembar kerja berikut dalam buku latihan

Lembar kerja siswa

1. Jelaskan perbedaan antara ikatan ion dan ikatan kovalen?


2. Tentukan jenis senyawa yang terbentuk oleh unsure-unsur berikut!
a. NH₃
b. CaO
c. PCl₃
d. NO₂
3. Gambar dan jelaskan ikatan kovalen koordinasi yang terjadi pada senyawa H₂SO₄!
4. Mengapa ikatan logam berbeda dengan ikatan ion maupun ikatan kovalen? Jelaskan!
5. Bagaimana pengaruh jumlah elektron valensi terhadap kekuatan logam?
LAMPIRAN 2

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMAN 5 Solok Selatan


Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : X/ Semester I
Mata Pelajaran : KIMIA
Kejadian/ Pos/
No Waktu Nama Butir Sikap Tindak Lanjut
Perilaku Neg
1

10
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR

Satuan Pendidikan : SMAN 5 Solok Selatan


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas :X
Kompetensidasar :Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan
logam serta kaitannya dengan sifat zat
Materi : Ikatan Kimia

Rubrik Penilaian

Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................

No Kategori Skor Alasan


1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan
sesuaidengan tanggal pengumpulan yang
telah disepakati?
2. 3. Apakah terdapat daftar pustaka sumber
informasi dalam penyelesaian tugas yang
dikerjakan?
3. Apakah bahasa yang digunakan untuk
menginterpretasikan lugas, sederhana,
runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?
4. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai
dengan konsep yang telah dipelajari?
5. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal

Anda mungkin juga menyukai