A. KOMPETENSI INTI
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
KD dari KI 4
4.2. Menjelaskan fenomena alam atau hasil percobaan menggunakan model atom.
Indikator:
4.2.1. Menyimpulkan penemuan inti atom, proton, elektron dan neutron.
4.2.2. Mengelompokkan atom-atom yang seisotop, seisoton dan seisobar.
4.2.3. Mempresentasikan hasil diskusi LKS tentang pengelompokan atom- atom yang seisotop,
seisoton dan seisobar.
4.2.4. Menyimpulkan perkembangan model atom.
4.2.5. Menggambarkan model atom Dalton, Thomson, Rutherfod, Bohr dan mekanika
gelombang.
4.2.6. Mempresentasikan hasil diskusi LKS tentang perkembangan model atom.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini:
1. Siswa dapat menyebutkan penemu inti atom, proton, elektron dan neutron.
2. Siswa dapat menjelaskan eksperimen yang mendukung penemuan inti atom, proton, elektron dan
neutron.
3. Siswa dapat menyebutkan muatan dari inti atom, proton, elektron dan neutron.
4. Siswa dapat menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu atom unsur berdasarkan
nomor atom dan nomor massanya.
5. Siswa menentukan isotop, isobar, dan isoton beberapa unsur.
6. Siswa dapat menjelaskan model-model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan
mekanika gelombang.
D. MATERI PEMBELAJARAN
- Partikel Penyusun Atom
- Nomor massa, nomor atom, isotop, isobar dan isoton
- Perkembangan model Atom
*) materi selengkapnya terlampir
2. Sumber Pembelajaran
Buku Referensi:
Das Salirawati. 2007. Belajar Kimia secara Menarik untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
PT. Grasindo.
Sri Rahayu Ningsih, dkk. Kimia SMA/MA Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara. Unggul Sudarmo.
2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam. 10 menit
2. Guru mengajak siswa berdoa dan memeriksa
kehadiran siswa.
3. Guru menyiapkan siswa untuk
memulai pembelajaran.
4. Guru memberikan apersepsi:
Guru: Apakah yang dimaksud dengan materi?
Siswa: Materi adalah segala sesuatu yang
menempati ruang dan memiliki massa.
Guru: Sebutkan contoh materi!
Siswa: Meja, kursi, whiteboard, boardmarker dll.
Guru: Apakah kertas ini juga termasuk materi?
Apakah kertas dipotong terus menerus sampai
tak terhingga atau hanya sampai pada bagian
terkecil saja?
Apakah bagian terkecil materi?
H. PENILAIAN
1) Penilaian Pengetahuan Soal Evaluasi
A. Soal Pilihan Ganda
1. Sinar katode merupakan partikel yang bermuatan negatif. Fakta yang mendukung hal tersebut
adalah ... (skor 10)
a. Massa elektron sangat kecil dan bergerak lurus
b. Dibelokkan oleh medan listrik menuju kutub negatif
c. Sifatnya tidak tergantung pada jenis katode yang digunakan
d. Dibelokkan oleh medan listrik menuju kutub positif
e. Merupakan hasil pancaran dari sinar katode
2. Partikel bermuatan positif yang terdapat dalam inti adalah ... (skor 10)
a. Proton c. Elektron e. Atom
b. Inti d. Neutron
3. Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya melakukan percobaan penghamburan sinar
alfa. Hasil percobaan yang ditemukan adalah ... (skor 10)
a. Proton c. Neutron e. Inti atom
b. Elektron d. Kulit atom
4. Atom merupakan bagian terkecil yang tidak bisa dibagi lagi. Pendapat tersebut berasal dari ...
(skor 10)
a. Aristoteles d. Niels Bohr
b. John Dalton e. Ernest Rutherford
c. Joseph John Thomson
5. Model atom Niels Bohr adalah nomor ... (skor 10)
a. c.
e.
b.
d.
B. Soal Uraian
1. Jelaskan tiga partikel penyusun atom!
2. Berapa massa atom dan jumlah elektron suatu atom dengan jumlah proton 15 dan jumlah
neutron 16?
3. Diantara atom-atom berikut, manakah pasangan atom yang merupakan isotop, isobar dan
isoton!
131 126 131 128 127 130
54 Xe ; 52 Te ; 53 I ; 54 Xe ; 52 Te ; 53 I
Kunci Jawaban
A. Soal Pilihan Ganda
1. D
2. A
3. E
4. B
5. C
B. Soal Uraian
1. Partikel penyusun atom
- Proton
Proton merupakan partikel bermuatan positif yang berada di dalam inti.
- Elektron
Elektron merupakan partikel bermuatan negatif yang berada dalam ruangan seputar inti.
- Neutron
Neutron merupakan partikel yang tidak bermuatan (netral) yang berada di dalam inti.
(Skor 20)
2. Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron = 15 + 16 = 31
Jumlah elektron = jumlah proton = 15 (Skor 25)
131
53 I dengan 13053 I
131
Isoton: 54 Xe dengan 13053 I
126
52 Te dengan 12854 Xe (Skor 25)
4. Kelemahan model atom Ernest Rutherford. Model atom rutherford bertentangan dengan teori
mekanika klasik. Menurut teori mekanika klasik, apabila suatu partikel yang bermuatan listrik
mengintari inti yang muatannya berlawanan dipercepat maka akan melepas energi. Elektron
yang bergerak mengelilingiinti terus-menerus maka akan kehilangan energi dan jatuh ke inti.
(Skor 30)
Keterangan Nilai:
x 100
Penilaian Keterampilan
Keterangan Nilai
Selalu = 4
Sering = 3
Jarang = 2
Tidak pernah = 1
x 100
A. Tujuan:
Siswa dapat mengelompokkan atom dengan proton dan neutron yang sama. Siswa dapat
mengelompokkan atom seisobar, isotop dan isoton.
B. Teori
A
Z
X = lambang unsur
A = nomor massa (menyatakan jumlah proton dan neutron)
Z = nomor atom (menyatakan jumlah proton), dimana untuk atom netral jumlah proton = jumlah
elektron.
Pada atom yang bermuatan, yaitu bermuatan positif dan bermuatan negatif memiliki jumlah proton
dan elektron tidak sama.
C. Kegiatan
Amatilah dengan cermat beberapa atom berikut, kemudian isilah tabel berikut berdasarkan data di
bawah ini dengan teliti!
14 14 16 30 31 32 131 131 126 127
6C ; 7N ; 8O ; 15 P ; 15 P ; 16 S ; 54 Xe ; 53I ; 52 Te ; 52 Te
Catatan:
Isotop: unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi mempunyai nomor massa yang berbeda
Isobar: atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai nomor
massa sama
Isoton: unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai jumlah neutron
yang sama
Kegiatan 2
A. Tujuan
1. Menjelaskan model-model atom Dalton, Thomson, Rutherfod, Bohr, dan mekanika gelombang.
2. Menggambarkan model atom Dalton, Thomson, Rutherfod, Bohr dan mekanika gelombang.
B. Dasar Teori
Perkembangan Model Atom
1. Model Atom Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton mengemukan gagasannya tentang atom sebagai partikel penyusun
materi. Dalton mengemukakan teori–teori tentang model atom yang digambarkan sebagai bola
pejal.
2. Model Atom Thomson
J. J. Thomson merupakan penemu elektron. Thomson mencoba menjelaskan keberadaan elektron
menggunakan teori dan model atom-nya. Menurutnya, elektron tersebar secara merata di dalam
atom yang dianggap sebagai suatu bola yang bermuatan positif. Model atom Thomson sering
disebut sebagai model roti kismis.
3. Model Atom Rutherford
Rutherford mengatakan bahwa atom terdiri dari inti (bermuatan positif) berada di pusat,
sementara elektron (bermuatan negatif) bergerak mengelilingi inti. Sebagian besar atom adalah
ruangan kosong dan hampir semua massa atom ada pada inti.
4. Model Atom Niels Bohr
Niels Bohr, fisikawan dari Denmark ini yang selanjutnya menyempurnakan model atom yang
dikemukakan oleh Rutherford. Penjelasan Bohr didasarkan pada penelitiannya tentang spektrum
garis atom hidrogen.
5. Model Atom Mekanika Kuantum
Model atom mekanika kuantum didasarkan pada:
a. Elektron bersifat gelombang dan partikel, oleh Louis de Broglie (1923).
b. Persamaan gelombang elektron dalam atom, oleh Erwin Schrodinger; (1926).
c. Asas ketidakpastian, oleh Werner Heisenberg (1927)
C. Kegiatan
Model
Atom Dalton Thomson Rutherfod Niels Bohr Mekanika
Kuantum
Keterangan
Dasar
Kelebihan
Kekurangan
Gambar
Lampiran 2. Materi Pembelajaran
STRUKTUR ATOM
2. Elektron
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron diawali
dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes. Kemudian J.J. Thomson meneliti lebih
lanjut tentang sinar katode ini dan dapat dipastikan bahwa sinar katode ini merupakan partikel, sebab
dapat memutar baling-baling yang diletakkan di antara katode dan anode.
3. Neutron
Setelah para ilmuwan mempercayai adanya elektron dan proton dalam atom, maka timbul
masalah baru, yaitu jika hampir semua massa atom terhimpun pada inti (sebab massa elektron sangat
kecil dan dapat diabaikan), ternyata jumlah proton dalam inti belum mencukupi untuk sesuai dengan
massa atom. Jadi, dalam inti pasti ada partikel lain yang menemani proton-proton.
Serangkaian percobaan untuk berbagai unsur menunjukkan bahwa massa atom selalu lebih besar
daripada jumlah massa proton dan elektron. Perlu dicatat bahwa jumlah proton yang merupakan
karakteristik bagi setiap atom unsur yang bersangkutan telah ditemukan menurut percobaan Moseley.
Bahkan dengan alat spektrograf massa dapat ditemukan adanya lebih dari satu macam harga massa
atom untuk atom-atom unsur yang sama sekalipun, yang kemudian dikenal sebagai isotop.
Untuk menjelaskan gejala-gejala tersebut perlu diperkenalkan adanya partikel lain yang bersifat
netral tanpa muatan yang kemudian disebut neutron. Partikel ini pertama kali diusulkan oleh
Rutherford pada tahun 1920 dan diduga mempunyai massa hampir sama dengan massa atom hidrogen,
tetapi, baru pada tahun 1933 ditemukan oleh J. Chadwick dalam proses reaksi nuklir. Dalam percobaan
ini (Gambar 1.5) partikel-α yang ditembakkan pada unsur berilium (Be) menghasilkan radiasi
berikutnya dengan daya penetrasi (tembus) sangat tinggi. Radiasi ini mampu menghantam proton
keluar dari parafin dengan gaya yang sangat kuat. Berdasarkan energi dan momentumnya, hanya
partikel netral dengan massa setingkat dengan massa proton yang mampu menghantam proton keluar
dari parafin. Oleh karena itu, Chadwick berpendapat bahwa radiasi dengan daya penetrasi kuat ini
tentulah terdiri atas partikel-partikel netral dengan massa sesuai untuk neutron. Dengan demikian atom
(berilium) mengandung partikel netral, neutron (n), selain proton (p) dan elektron (e), dan ketiganya
disebut sebagai partikel dasar penyusun atom.
Penemuan ini menyebabkan gugurnya teori atom Thomson. Partikel yang terpantul tersebut
diperkirakan telah menabrak sesuatu yang padat di dalam atom. Dengan demikian atom tersebut
tidak bersifat homogen seperti digambarkan oleh Thomson.
Gambar 2. Penjelasan Eksperimen Rutherford : penembakan lempeng emas tipis dengan sinar
Dari data hasil eksperimen tersebut, Ernest Rutherford menjelaskan sebagai berikut :
a. Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat karena melalui daerah hampa.
b. Sebagian kecil partikel alfa (bermuatan positif) yang mendekati inti atom dibelokkan karena
mengalami gaya tolak inti (juga bermuatan positif).
c. Sebagian kecil partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan karena inti bermuatan positif
dan sangat massif (keras dan berat).
Berdasarkan data hasil eksperimen dapat disimpulkan bahwa bagian dari atom tersebut ciri-
cirinya adalah sangat kecil, bermuatan positif, massanya berat yang selanjutnya disebut inti atom.
Akhirnya Rutherford mengusulkan model atomnya yang menyatakan bahwa atom terdiri atas inti
atom yang sangat kecil sebagai pusat massa dan bermuatan positif, yang dikelilingi oleh elektron
yang bermuatan negatif. Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi
inti, sehingga atom bersifat netral.
NOMOR MASSA, NOMOR ATOM DAN ISOTOP
1. Lambang Atom :
A
Z
X = lambang unsur
Z = nomor atom (menyatakan jumlah proton), dimana untuk atom netral jumlah proton = jumlah
elektron
Pada atom yang bermuatan, yaitu bermuatan positif dan bermuatan negatif memiliki jumlah proton
dan elektron tidak sama. Nomor atom adalah jumlah proton yang terdapat dalam inti atom, nomro
atom disebut juga nomor proton. Atom dari unsur yang sama mempunyai jumlah proton yanng sama
tetapi berbeda dari atom unsur lain. Suatu atom yang bersifat netral akan memiliki jumlah elektron
sama dengan jumlah proton.
Nomor atom (z) = jumlah proton= jumlah elektron
Nomor massa adalah jumlah proton dan jumlah neuutron dalam suatu atom. Dalam suatu atom
hanya ditentukan oleh banyaknya massa proton dan neutron. Hal ini dikarenakan massa proton dan
neutron memiliki jumlah yang sama, sedangkan massa elektron sangat kecil.
Nomor massa (A) = jumlah proton + jumlah neutron
Isoton adalah unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai jumlah
neutron yang sama.
Contoh:
13
6C dengan 147 N ; 3115 P dengan 3216 S
- Dapat menerangkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap
(Proust).
Kelemahan model/teori atom John Dalton:
- Ada partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatom.
- Tidak menjelaskan bagaimana atom-atom berikatan.
- Tidak dapat menerangkan sifat listrik atom.
Model Atom Dalton
- Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom. Dapat menerangkan sifat listrik
atom.
Kelemahan model/teori atom Joseph John Thomson:
- Tidak dapat menerangkan efek penghamburan cahaya pada lempeng tipis emas.
- Dapat menerangkan efek penghamburan sinar alfa pada lempeng tipis emas. Kelemahan model/teori
atom Ernest Rutherford:
- Bertentangan dengan teori elektrodinamika klasik Maxwell (elektron yang terus bergerak akan
memancarkan energi yang pada akhirnya akan habis dan jatuh ke inti).
Menurut teori atom mekanika kuantum, elektron tidak bergerak pada lintasan tertentu. Berdasarkan
hal tersebut maka model atom mekanika kuantum adalah sebagai berikut :
a. Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton dan neutron, dan elektron-elektron
mengelilingi inti atom berada pada orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom, hal ini
disebut dengan konsep orbital.
b. Dengan memadukan asas ketidakpastian dari Werner Heisenberg dan mekanika gelombang dari
Louis de Broglie, Erwin Schrodinger merumuskan konsep orbital sebagai suatu ruang tempat
peluang elektron dapat ditemukan.
c. Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum.