Disusun Oleh :
1. Intan Mentari Putri
2. Siphora Nelly Fonataba
3. Jonathan Kawer
Dosen Pengampu :
Catur Fathonah Djarwo, S.Pd,M.Pd
A. Pengertian Isomer
Isomer adalah dua atau lebih molekul atau ion yang mengandung jumlah dan jenis atom
atau kimianya berbeda. Tidak semua senyawa koordinasi memiliki isomer. Keadaan
dimana terdapat isomer disebut dengan isomeri.
B. Jenis-jenis Isomer
Terdapat dua kelas utama isomer yaitu, isomer struktural dan stereoisomer.
1. Isomer Struktural
Isomer struktural adalah senyawa-senyawa yang mengandung jumlah dan jenis atom-atom
yang sama, tetapi satu atau lebih ikatan berbeda. Adapun tipe dari isomer struktural yaitu:
a. Isomer Koordinasi
mengandung bagian anion
dan kation kompleks yang
dimana terjadi pergantian pada
beberapa ligan dari bagian
kationik menjadi anionik.
[M(A)x]+a[M’(B)y]-b membentuk isomer [M(B)y]+b[M’(A)x]-a
b. Isomer Ionisasi
Isomer-isomer dari suatu kompleks yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion
yang berbeda, terdiri dari kation kompleks dan anion bukan kompleks, dimana terjadi
pertukaran dua macam ion dengan muatan yang sama atau berbeda. Anion bukan ligan
berubah menjadi anion ligan dan begitu sebaliknya.
Isomer-isomer ini mempunyai sifat kimia yang sangat berbeda dan reaksinya dengan
AgNO3 untuk tes ion Cl, akan ditemukan ion Cl dalam larutan 1, 2, dan 3.
d. Isomer Pertalian atau Pertautan
memiliki ligan sejenis namun ikatan antara atom pusat dengan ligan terjadi melalui atom
donor yang berbeda, terjadi pada ligan ambidentat. Ligan semacam ini memiliki lebih dari
satu atom yang dapat menyumbangkan pasangan elektron bebas dalam pembentukan ikatan.
a. Isomer geometri (perbedaan letak atom atau gugus atom dalam ruang). Isomer geometri
terdiri dari:
Isomer cis- dan trans-
Apabila dua ligan yang sama posisinya berdekatan disebut dengan cis, sedangkan
apabila dua ligan yang sama posisinya berlawanan disebut dengan trans.
Gambar A menunjukkan isomer cis-trans pada [Pt(NH3)2Cl2]
sedangkan gambar B menunjukkan isomer cis-trans dari [Co(NH3)4Cl2]+
Isomer Facial dan Meridinal
Dijumpai pada molekul atau ion kompleks berbentuk oktahedral, dimana hanya terdapat
mer (meridional).
Contoh:
fac- [Co(NH3)3(NO2)3] dan mer- [Co(NH3)3(NO2)3]
fac- [Ir(H2O)3Cl3] dan mer- [Ir(H2O)3Cl3]
b. Isomer Optik
Isomer optik berkaitan dengan bayangan cermin dan dibedakan oleh arah putaran bidang
polarisasi cahaya. Isomer optik terjadi ketika molekul dan bayangannya tidak menghasilkan
bentuk yang sama.
Kompleks yang memiliki isomer optik merupakan kompleks kiral (tidak memiliki bidang
cermin atau pusat simetri atau keduanya) sedangkan kompleks yang tidak memiliki isomer
optik merupakan kompleks akiral.
Kedua isomer mempunyai sifat kimia yang sama, kedua isomer dipisahkan oleh arah
bidang putar yang berdasarkan pengukuran dapat diketahui memutar ke kanan (dextro (+))
atau ke kiri (laevo (-)).