Anda di halaman 1dari 15

KIMIA ANORGANIK III

“Isomerisasi dalam Senyawa Kompleks Koordinasi”

Disusun Oleh :
1. Intan Mentari Putri
2. Siphora Nelly Fonataba
3. Jonathan Kawer
Dosen Pengampu :
Catur Fathonah Djarwo, S.Pd,M.Pd
A. Pengertian Isomer

 Isomer adalah dua atau lebih molekul atau ion yang mengandung jumlah dan jenis atom

yang sama, tetapi atom-atom tersusun berbeda.


 Senyawa-senyawa yang berisomer memiliki rumus molekul yang sama, tetapi sifat fisika

atau kimianya berbeda. Tidak semua senyawa koordinasi memiliki isomer. Keadaan
dimana terdapat isomer disebut dengan isomeri.
B. Jenis-jenis Isomer

Terdapat dua kelas utama isomer yaitu, isomer struktural dan stereoisomer.

1. Isomer Struktural
Isomer struktural adalah senyawa-senyawa yang mengandung jumlah dan jenis atom-atom
yang sama, tetapi satu atau lebih ikatan berbeda. Adapun tipe dari isomer struktural yaitu:

a. Isomer Koordinasi
 mengandung bagian anion
dan kation kompleks yang
dimana terjadi pergantian pada
beberapa ligan dari bagian
kationik menjadi anionik.
[M(A)x]+a[M’(B)y]-b membentuk isomer [M(B)y]+b[M’(A)x]-a

Contoh: [Co(NH3)6] [Cr(CN)6] dan [Co(CN)6] [Cr(NH3)6]

b. Isomer Ionisasi
Isomer-isomer dari suatu kompleks yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion
yang berbeda, terdiri dari kation kompleks dan anion bukan kompleks, dimana terjadi
pertukaran dua macam ion dengan muatan yang sama atau berbeda. Anion bukan ligan
berubah menjadi anion ligan dan begitu sebaliknya.

• [Co(NH3)5Br] SO4 ⇆ [Co(NH3)5Br]2+ + SO42-


• [Co(NH3)5(SO4)] Br ⇆ [Co(NH3)5(SO4)]+ + Br-
c. Isomer Pelarut
Isomer pelarut adalah terjadi akibat pertukaran ligan netral dengan anion bukan ligan dan
sebaliknya. Apabila ligan netral tersebut adalah air, disebut dengan isomer hidrasi.

• [Cr(H2O)4Cl2]Cl.2H2O hijau tua, satu mol Cl terendapkan


• [Cr(H2O)5Cl]Cl2.H2O hijau, 2 mol Cl terendapkan
• [Cr(H2O)6]Cl3 ungu, 3 mol Cl terendapkan

Isomer-isomer ini mempunyai sifat kimia yang sangat berbeda dan reaksinya dengan
AgNO3 untuk tes ion Cl, akan ditemukan ion Cl dalam larutan 1, 2, dan 3.
d. Isomer Pertalian atau Pertautan
 memiliki ligan sejenis namun ikatan antara atom pusat dengan ligan terjadi melalui atom
donor yang berbeda, terjadi pada ligan ambidentat. Ligan semacam ini memiliki lebih dari
satu atom yang dapat menyumbangkan pasangan elektron bebas dalam pembentukan ikatan.

• Ligan SCN- (atom donor S atau N)

• Ligan NO2- (atom donor N atau O)


e. Isomer Ligan
Isomer ligan adalah terjadi apabila dua ligan berbeda membentuk kompleks
dengan atom pusat yang sama pada posisi dan struktur yang sama.
Contoh: [M(tn)2Cl2] dengan [M(pn)2Cl2]
f. Isomer Posisi Koordinasi Ligan
 senyawa kompleks yang memiliki lebih dari satu atom pusat (polymetal) , dimana posisi
koordinasi ligan mengalami perubahan. Contoh: [Co2(CO)8] → ligan CO berubah menjadi
ligan jembatan menjadi ligan terminal.
2. Stereoisomer
Stereoisomer mengandung jumlah dan jenis atom yang sama, serta jumlah dan jenis ikatan
yang sama (yaitu penghubung antar atom sama), tetapi atom-atom disusun berbeda dalam
ruang. Terdapat dua jenis stereoisomer, yaitu: isomer geometri dan isomer optik.

a. Isomer geometri (perbedaan letak atom atau gugus atom dalam ruang). Isomer geometri
terdiri dari:
 Isomer cis- dan trans-
Apabila dua ligan yang sama posisinya berdekatan disebut dengan cis, sedangkan
apabila dua ligan yang sama posisinya berlawanan disebut dengan trans.
Gambar A menunjukkan isomer cis-trans pada [Pt(NH3)2Cl2]
sedangkan gambar B menunjukkan isomer cis-trans dari [Co(NH3)4Cl2]+
 Isomer Facial dan Meridinal
 Dijumpai pada molekul atau ion kompleks berbentuk oktahedral, dimana hanya terdapat

2 jenis ligan dan masing-masing jenis ligan berjumlah 3.


 Tiga ligan sejenis membentuk segitiga sama sisi (tidak melewati atom pusat) dan terletak

pada salah satu muka oktahedral disebut dengan fac (facial).


 Tiga ligan sejenis membentuk segitiga sama kaki (melewati atom pusat) disebut dengan

mer (meridional).
Contoh:
fac- [Co(NH3)3(NO2)3] dan mer- [Co(NH3)3(NO2)3]
fac- [Ir(H2O)3Cl3] dan mer- [Ir(H2O)3Cl3]
b. Isomer Optik

Isomer optik berkaitan dengan bayangan cermin dan dibedakan oleh arah putaran bidang
polarisasi cahaya. Isomer optik terjadi ketika molekul dan bayangannya tidak menghasilkan
bentuk yang sama.
Kompleks yang memiliki isomer optik merupakan kompleks kiral (tidak memiliki bidang
cermin atau pusat simetri atau keduanya) sedangkan kompleks yang tidak memiliki isomer
optik merupakan kompleks akiral.
Kedua isomer mempunyai sifat kimia yang sama, kedua isomer dipisahkan oleh arah
bidang putar yang berdasarkan pengukuran dapat diketahui memutar ke kanan (dextro (+))
atau ke kiri (laevo (-)).

• Pada bentuk I tidak sama dengan


bentuk II yang merupakan
bayangan dari bentuk I
• bentuk III juga tidak sama
dengan bentuk II yang
merupakan perputaran dari
bentuk I.
Sekian
dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai