Anda di halaman 1dari 7

E-LKS (LKS Elektronik)

Teacher: Khairun Annisa

MATERI KIMIA

PEMBAKARAN HIDROKARBON

A. Pembakaran
Pembakaran adalah reaksi kimia yang cepat antara oksigen dan bahan yang dapat
terbakar, disertai timbulnya cahaya dan menghasilkan kalor. Pembakaran spontan adalah
pembakaran dimana bahan mengalami oksidasi perlahan-lahan sehingga kalor yang
dihasilkan tidak dilepaskan, akan tetapi dipakai untuk menaikkan suhu bahan secara
pelan-pelan sampai mencapai suhu nyala.
1. Jenis pembakaran ada dua:
a. Pembakaran sempurna
Pembakaran sempurna adalah pembakaran dimana semua konstituen yang
dapat terbakar di dalam bahan bakar membentuk gas CO 2, air (H2O), dan gas SO2,
sehingga tak ada lagi bahan yang dapat terbakar tersisa. Pebakaran sempurna juga
dapat dikatakan dimana hidrokarbon terbakar denga oksigen dan menghasilkan
karbon dioksida dan air.
Persamaan reaksi umum:
y
CxHy + (X + ) O2 → xCO2 + ¿) H2O
4
Contoh pembakaran hidrokarbon sempurna dengan oksigen menghasilkan
karbon monoksida dan air:
2C8H18 + 25O2 → 18CO2 + 16H2O
Contoh lain dari pembakaran sempurna adalah metanol campuran organik:
CH3OH + O2 → CO2 + 2H2O
b. Pembakaran tidak sempurna
Pembakaran tidak sempurna yaitu bila tidak ada oksigen yang cukup untuk
membakar bahan bakar sepenuhnya menjadi karbon dioksida dan air. Pembakaran
tidak sempurna terjadi ketika oksidan tidak mencukupi, yang mungkin berupa gas
oksigen. Sebagai hasil dari pembakaran hidrokarbon yang tidak lengkap dengan
oksigen. Pembakaran tidak sempurna menghasilkan energi yang lebih sedikit dari
pada pembakaran sempurna.
Persamaan reaksi umum:
x y
zCxHy + z . ( + ) O2 → z . xCO2 + ¿) H2O
2 4
Contoh pembakaran tidak sempurna dapat menghasilkan produk sampingan
beracun seperti karbon monoksida (CO):
4CH4 + 5O2 → 2CO + 8H2O + 2C
Contoh pembakaran tidak sempurna lainnya adalah pembakaran batu bara dan
batubara yang terbentuk karbon monoksida sebagai hasil dari reaksi kimia.
2. Perbedaan pembakaran sempurna dengan pembakaran tidak sempurna
a. Oksidan
Pembakaran sempurna terjadi ketika pasokan oksidan cukup dan mencukupi,
dan pembakaran tidak sempurna terjadi ketika pasokan okasidan tiak mencukupi.
b. Pembakaran hidrokarbon
Pembakaran hidrokarbon sempurna mengarah pada pembentukan
karbondioksida dan air, sementara pembakaran hidrokarbon yang tidak sempurna
mengarah pada pembentukan karbon monoksida dan air.
c. Api
Selama pembakaran tidak sempurna, api kuning atau orange biasanya padam,
sedangkan pada pembakaran sempurna api bewarna biru.
d. Merokok
Pembakaran yang tidak sempurna memancarkan asap sebagai hasil dari reaksi,
sedangkan pembakaran sempurna menghasilkan asap dari reaksi.
e. Produksi energi
Pembakaran tidak sempurna menghasilkan energi lebih sedikit dari pada
pembakaran penuh, karena tidak semua reagen dikonsumsi dalam reaksi, dan semua
reagen dikonsumsi dalam pembakaran sempurna.
3. Bahan bakar
Ditinjau dari sudut teknis, bahan bakar diartikan sebagai bahan yang apabila
dibakar dapat meneruskan proses pembakaran tersebut dengan sendirinya, disertai
dengan pengeluaran kalor. Bahan bakar dibakar dengan tujuan untuk memperoleh
kalor tersebut untuk digunakan baik secara langsung maupun tak langsung. Sebagai
contoh penggunan kalor dari proses pembakaran secara langsung adalah:
 Untuk memasak di dapur-dapur rumah tangga.
 Untuk instalasi pemanas

B. Proses Pembakaran
Dalam pembakaran, proses yang terjadi adalah oksidasi dengan reaksi sebagai
berikut:
Karbon + oksigen = Karbon dioksida + panas
Hidrogen + oksigen = Uap air + panas
Sulfur + oksigen = Sulfur dioksida + panas

Pembakaran di atas dikatakan sempurna bila campuran bahan bakar dan oksigen
(dari udara) mempunyai perbandingan yang tepat, hingga tidak diperoleh sisa. Bila
oksigen terlalu banyak, dikatakan campuran lean (kurus). Pembakaran ini menghasilkan
api oksidasi. Sebaliknya, bila bahan bakarnya terlalu banyak (atau tidak cukup oksigen)
dikatakan campuran rich (kaya). Pembakaran ini menghasilkan api reduksi.

Api reduksi ditandai oleh lidah api panjang, kadang-kadang sampai terlihat berasap.
Keadaan ini juga disebut pembakaran tidak sempurna. Untuk menentukan jumlah oksigen
yang tepat pada setiap pembakaran, merupakan hal yang tidak mudah. Pada umumnya
dipakai kelebihan udara. Keuntungannya tidak terjadi pemborosan bahan bakar.
Kerugiannya mengurangi panas hasil pembakaran. Untuk itu konsumsi udara bisa
dimanfaatkan untuk mengefisiensikan bahan bakar, tetapi tidak terlalu banyak (antara 5-
15%).

Oksigen (O2) merupakan salah satu elemen bumi paling umum yang jumlahnya
mencapai 20,9% dari udara. Bahan bakar padat atau cair harus diubah ke bentuk gas
sebelum dibakar. Biasanya diperlukan panas untuk mengubah cairan atau padatan
menjadi gas. Bahan bakar gas akan terbakar pada keadaan normal jika terdapat udara
yang cukup. Hampir 79% udara (tanpa adanya oksigen) merupakan nitrogen, dan sisanya
merupakan elemen lainnya. Nitrogen dianggap sebagai pengencer yang menurunkan suhu
yang harus ada untuk mencapai oksigen yang dibutuhkan untuk pembakaran.
Nitrogen mengurangi efisiensi pembakaran dengan cara menyerap panas dari
pembakaran bahan bakar dan mengencerkan gas buang. Nitrogen juga mengurangi
transfer panas pada permukaan alat penukar panas, juga meningkatkan volum hasil
samping pembakaran, yang juga harus dialirkan melalui alat penukar panas sampai ke
cerobong. Bahan bakar yang umum digunakan seperti gas alam dan propan biasanya
terdiri dari karbon dan hidrogen. Uap air merupakan produk samping pembakaran
hidrogen, yang dapat mengambil panas dari gas buang, yang mungkin dapat digunakan
untuk transfer panas lebih lanjut.

Nitrogen ini juga dapat bergabung dengan oksigen (terutama pada suhu nyala yang
tinggi) untuk menghasilkan oksida nitrogen (Nox), yang merupakan pencemar beracun.
Karbon, hidrogen dan sulfur dalam bahan bakar bercampur dengan oksigen di udara
membentuk karbon dioksida, uap air dan sulfur dioksida, melepaskan panas masing-
masing 8.084 Kkal, 28.922 Kkal dan 2.224 Kkal pada kondisi tertentu, karbon juga dapat
bergabung dengan oksigen membentuk karbon monoksida, dengan melepaskan sejumlah
kecil panas (2.430 Kkal/kg karbon) karbon terbakar yang membentuk CO 2 akan
menghasilkan lebih banyak panas lebih per unit bahan bakar dari pada daripada bila
menghasilkan CO atau asap.

Tujuan dari pembakaran yang baik adalah untuk melepaskan seluruh panas yang
terdapat dalam bahan bakar. Hal ini dilakukan dengan pengontrolan “tiga T” pembakaran
yaitu (1) temperatur atau suhu tinggi cukup tinggi untuk menyalakan dan menjaga
penyalaan bahan bakar, (2) turbulensi atau pencampuran bahan bakar dan oksigen yang
baik, dan (3) waktu yang cukup untuk pembakaran sempurna.

Terlalu banyak atau terlalu sedikitnya bahan bakar pada jumlah udara pembakaran
tertentu, dapat mengakibatkan terbakarnya bahan bakar dan terbentuknya karbon
monoksida. Jumlah O2 tertentu diperlukan untuk pembakaran yang sempurna dengan
tambahan sejumlah udara (udara berlebih) diperlukan untuk menjamin pembakaran yang
sempurna. Walau demikian, terlalu banyak udara berlebih akan mengakibatkan
kehilangan panas dan efisiensi.

C. Dampak Hasil Pembakaran


1 CO2 (Karbon Dioksi)
a. Gas yang tidak bewarna dan tidak berasa
b. Tergolong gas rumah kaca sehingga peningkatan kadar gas CO 2 diudara dapat
meningkatkan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global
2 CO (Karbon Monoksida)
a. Gas tidak bewarna, tidak berbau dan tidak berasa
b. Bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan, dan
paru-paru
c. Bila masuk kedalam darah melalui pernapasan, gas ini bereaksi dengan hemoglobin
darah membentuk karboksihemoglobin (COHb)
3 Partikulat Karbon
Partikulat karbon adalah partikel karbon padat pencemar udara yang berada di
udara bersama-sama dengan zat lain. Biasanya bercampur dengan asam hasil
pembakaran.
4 Timbal (Pb)
Tingginya kadar timbal dalam udara mengakibatkan tingginya kadar timbal dalam
darah.
5 Oksida belerang
a. Dapat larut dalam air hujan menyebabkan terjadinya hujan asam
b. Belerang dioksida yang terisap pernapasan bereaksi dengan air didalam saluran
pernapasan membentuk asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan menimbulkan
rasa sakit.
6 Asbut (Asab Kabut NOx)
a. Menyebabkan berkurangnya daya pandang
b. Iritasi pada mata dan saluran pernapasan
c. Menjadikan tanaman kayu
d. Menurunkan kualias materi
D. Cara Mengatasi Dampak Pembakaran Bahan Bakar
1 Melarang dan mengurangi penggunaan bensin yang mengandung timbal (Pb)
2 Pemeliharaan alat pembakar (knalpot kendaraan) yang menghasilkan proses kendaraan
yang sempurna
3 Memperhatikan kualitas bahan bakar. Makin baik kualitas bahan bakar, makin baik
daya bakarnya sehingga akan mengurangi polusi
4 Mengganti bahan bakar dengan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungn
5 Menurunkan kadar sulfur sehingga pada saat pembakaran mengeluarkan sulfur oksida
lebih sedikit
6 Produksi bensin yang ramah lingkungan, misalnya bensin tanpa timbal
7 Penghijaun atau pembuatan taman dalam kota
8 Penggunaan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaruhi dan yang lebih ramah
lingkungan, seperti tenaga surya dan sel bahan bakar.
LATIHAN

1. Jelaskan 2 jenis pembakaran beserta contohnya!


2. Menurut pendapat anda apakah tujuan dari pembakaran itu sendiri!
3. Jelaskan dampak dari hasil pembakaran!
4. Jelaskan perbedaan pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna
menurut pemahaman anda!

Anda mungkin juga menyukai