Anda di halaman 1dari 9

BAHAN AJAR

Dampak Pembakaran Bahan Bakar


Terhadap Lingkungan dan Kesehatan Serta Cara Untuk Mengatasinya

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pencemaran udara yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar
melalui media dan bahan ajar dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan zat-zat pencemar hasil pembakaran bahan bakar yang berdampak terhadap
lingkungan dan kesehatan melalui media dan bahan ajar dengan benar.
3. Siswa dapat menjelaskan cara untuk mengatasi dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan
dan kesehatan melalui media dan bahan ajar dengan benar.

B. PETA KONSEP

HIDROKARBON

REAKSI PEMBAKARAN REAKSI PEMBAKARAN TIDAK


SEMPURNA SEMPURNA

SIFAT ZAT HASIL PEMBAKARAN DAMPAK PEMBAKARAN


HIDROKARBON HIDROKARBON
C. MATERI

1.MATERI DASAR- HIDROKARBON


Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya,
senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom
karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah,
bensin, gas alam, plastik dan lain-lain.
Ditinjau dari cara berikatan karbon-karbon, senyawa hidrokarbon dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian besar.
A. Senyawa hidrokarbon alifatik, yaitu senyawa hidrokarbon yang membentuk rantai karbon
dengan ujung terbuka, baik berupa rantai lurus atau bercabang. Senyawa alifatik dibedakan
sebagai berikut
 Senyawa hidrokarbon jenuh, merupakan senyawa hidrokarbon yang berikatan kovalen
tunggal. Contohnya, senyawa alkana. Gas alam dan minyak bumi tergolong hidrokarbon
alifatik.
 Senyawa hidrokarbon tidak jenuh, merupakan senyawa hidrokarbon yang berikatan
kovalen rangkap dua atau rangkap tiga. Contohnya alkena dan alkuna.
B. Senyawa hidrokarbon siklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan ujung rantai karbon tertutup.
Senyawa siklik dibedakan sebagai berikut.
 Senyawa hidrokarbon alisiklik, merupakan senyawa golongan alifatik dengan ujung rantai
karbon tertutup. Contohnya sikloheksana dan sikloheksena.
 Senyawa hidrokarbon aromatik, merupakan senyawa benzena dan turunannya. Contoh
hidrokarbon aromatik yaitu benzena, naftalena, toluena, dan sebagainya.

2.MATERI DASAR- MINYAK BUMI

Minyak bumi (bahasa Inggris : Petroleum), dijuluki sebagai emas hitam adalah cairan kntal,
coklat gelap, atau kehijauan, yang mudah terbakar. Pengertian lain dari minyak bumi adalah hasil dari
peruraian (dekomposisi) materi tumbuhan dan hewan di suatu daerah yang subsidence (turun) secara
perlahan. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar
seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Minyak bumi merupakan bahan bakar yang dihasilkan oleh alam dari fosil-fosil yang terpendam
berjuta-juta tahun. Fosil adalah sisa tulang-belulang binatang atau sisa tumbuhan zaman purba yang
telah membatu dan tertanam di bawah lapisan tanah
Terjadinya proses pembentukan minyak bumi dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Dimulai ketika ada tanaman atau hewan yang terkubur di dalam lapisan kerak bumi selama
jutaan tahun yang lalu.
 Tanaman dan hewan yang mati tersebut akan terbawa ke dalam lapisan kerak bumi lewat
pergerakan lapisan lempeng bumi.
 Semua sisa tanaman dan hewan yang telah menjadi fosil akan bereaksi dengan panas bumi dan
gas alam yang terbentuk secara alami. Hal ini yang mengubah fosil menjadi cairan hitam atau
minyak bumi.

3. PEMBAKARAN HIDROKARBON

Pembakaran adalah proses oksidasi yang sangat cepat antara bahan bakar dan oksidator dengan
menimbulkan nyala dan panas. Bahan bakar merupakan substansi yang melepaskan panas ketika
dioksidasi dan secara umum mengandung karbon, hidrogen, oksigen dan sulfur. Sementara oksidator
adalah segala substansi yang mengandung oksigen yang akan yang bereaksi dengan bahan bakar.
Pembakaran adalah suatu proses reaksi kimia antara suatu bahan bakar dengan suatu oksidan,
disertai dengan produksi panas yang kadang disertai cahaya dalam bentuk pendar atau api

Pembakaran Sempurna

Pembakaran sempurna terjadi ketika bahan bakar bereaksi secara cepat dengan oksigen
(O2) dan menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Persamaan umum untuk reaksi
pembakaran sempurna adalah: Bahan Bakar + O2 → CO2 + H2O. Bahan bakar yang membakar
dalam reaksi pembakaran biasanya terdiri dari hidrokarbon, yang hanya berisi karbon (C) dan
hidrogen (H). Contoh hidrokarbon adalah metana (CH4), komponen utama dari gas alam.
Pada pembakaran sempurna, reaktan terbakar dengan oksigen menghasilkan beberapa
produk. Ketika hirokarbon terbakar dengan oksigen, maka reaksi utama akan menghasilkan
karbon dioksida dan air. Ketika elemen dibakar, maka produk yang dihasilkan biasanya juga
berupa oksida. Karbon dibakar menghasilkan karbon dioksida, sulfur dibakar menghasilkan
sulfur dioksida, dan besi dibakar menghasilkan besi(III) oksida. Nitrogen tidak dianggap
sebagai komponen yang bisa terbakar jika oksigen dipakai sebagai agen pengoksidasi, namun
nitrogen oksida NOx dalam jumlah kecil biasanya akan terbentuk. Jumlah udara yang diperlukan
untuk pembakaran sempurna disebut udara teoretis. Namun, pada praktiknya digunakan jumlah
2-3 kali jumlah udara teoretis.

Pembakaran Tidak Sempurna

Pembakaran tak sempurna merupakan pembakaran yang membentuk karbon monoksida


dan uap air. Pembakaran tak sempurna menghasilkan lebih sedikit kalor. Jadi, pembakaran tak
sempurna mengurangi efisiensi bahan bakar.
Pembakaran tak sempurna dihasilkan bila tidak ada oksigen yang cukup untuk
membakar bahan bakar sepenuhnya menjadi karbon dioksida dan air.Pada banyak bahan bakar,
seperti minyak diesel, batu bara, dan kayu, pirolisis muncul sebelum pembakaran.
Pada pembakaran tak sempurna, produk pirolisis tidak terbakar dan mengkontaminasi
asap dengan partikulat berbahaya, misalnya oksidasi sebagian etanol menghasilkan asetaldehida
yang berbahaya, begitu juga dengan oksidasi sebagian karbon yang menghasilkan karbon
monoksida yang beracun.

Reaksi Pembakaran Hidrokarbon

 Reaksi Pembakaran Tidak Sempurna :

C8H18(l) + 8 ½ O2 (g)  8 CO(g) + 9 H2O(g) ΔH = -2924,4 kJ


 Reaksi Pembakaran Sempurna :

C8H18(l) + 12 ½ O2 (g)  8 CO2(g) + 9 H2O(g) ΔH = -5460 kJ

Indentifikasi Reaksi Pembakaran

Sebagaimana terlihat pada reaksi di atas, pembakaran tak sempurna menghasilkan lebih
sedikit kalor. Jadi, pembakaran tak sempurna mengurangi efisiensi bahan bakar. kerugian lain
dari pembakaran tak sempurna adalah dihasilkannya gas karbon monoksida (CO), yang bersifat
racun. Oleh karena itu, pembakaran tak sempurna akan mencemari udara.
4. DAMPAK PEMBAKARAN HIDROKARBON

Polusi udara adalah dimana udara mengandung substansi fisik, kimia, partikel maupun biologis
di atmosfer dalam jumlah yang banyak dan dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup khususnya
manusia, polusi udara menyebabkan kerugian atau ketidaknyamanan pada manusia atau organisme
hidup lainnya, ataupun menyebabkan kerusakan pada lingkungan alam. Pencemaran udara dapat
ditimbulkan dari sumber-sumber alami maupun dari kegiatan manusia. Salah satu factor dari polusi
udara disebabkan oleh pembakaran senyawa hidrokarbon yakni seperti Minyak Bumi dalam bentuk
bahan bakar.
Salah satu dampak pembakaran bahan bakar yang berlebihan adalah pencemaran udara. Pencemaran
udara atau polusi udara adalah masuknya zat-zat asing ke udara atau meningkatnya konsentrasi salah satu
komponen udara dalam jumlah dan waktu yang secara karakteristik mengubah susunan udara normal sehingga
mampu menimbulkan gangguan-gangguan bagi kehidupan maupun benda-benda lain. Zat-zat hasil pembakaran
bahan bakar yang menimbulkan pencemaran udara antara lain karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2),
oksida belerang (SO2, SO3) dan oksida nitrogen (NO2,NO3)
a. Karbon Monoksida (CO)
Gas Karbon monosida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan
dan paru paru. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan gas ini beraksi dengan haemoglobin
darah membentuk karboksihemoglobin (COHb)
b. Karbon Dioksida (CO2)
Tegolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar gas CO2 di udara dapat meningkatkan suhu
permukaan bumi yang disebut pemanasan global.
c. Oksida Nitrogen NO dan NO2
Campuran NO dan NO2 ditandai lambang NOx. NOx tidak beracun secara langsung pada manusia,
tetapi bila NOx bereaksi dengan bahan bahan penvemar lain akan menimbulkan fenomena asbut
(asab-kabut) yang menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi mata dan saluran pernapasan,
menjadikan tanaman layu dan menurunkan kualitas materi
d. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Belereang dioksida yang terhisapa pernapasan bereaksi dengan air di dalam saluran pernapasan,
membentuk asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Bila SO3 terhisap,
yang terbentuk adalah aam sulfat. Dan Sox dapat larut dalam hujan dan menyebabkan hujan asama
e. Fly Ash
Fly ash tersusun atas beberapa senyawa padat, diantaranya adalah SiO2, Al2O3, Fe2O3 dan CaO.
Disamping itu fly ash juga mengandung logam logam berat dan partikel partikel lain yang sangat
beracun bagi manusia jika berada dalam jumlah yang cukup. Racun racun tersebut berasal dari
batubara diantaranya adalah arsenic, berilium, cadmium, barium, chromium, tembaga, timbal,
mercury dan lain lain.

5. SIFAT SIFAT HASIL ZAT PEMBAKARAN

Karbon Monoksida (CO)


Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
merangsang.Hal ini menyebabkan keberadaannya sulit dideteksi. Pada hal gas ini sangat berbahaya bagi
kesehatan karena pada kadar rendah dapat menimbulkan sesak napas dan pucat. Pada kadar yang lebih
tinggi dapat menyebabkan pingsan dan pada kadar lebih dari 1.000 ppm dapat menimbulkan kematian. Gas
CO ini berbahaya karena dapat membentuk senyawa dengan hemoglobin membentuk HbCO, dan ini
merupakan racun bagi darah.Oleh karena yang diedarkan ke seluruh tubuh termasuk ke otak bukannya HbO,
tetapi justru HbCO Keberadaan HbCO ini disebabkan karena persenyawaan HbCO memang lebih kuat
ikatannya dibandingkan dengan HbO.Hal ini disebabkan karena afinitas HbCO lebih kuat 250 kali
dibandingkan dengan HbO. Akibatnya Hb sulit melepas CO, sehingga tubuh bahkan otak akan mengalami
kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dalam darah inilah yang akan menyebabkan terjadinya sesak
napas, pingsan, atau bahkan kematian. Sumber keberadaan gas CO ini adalah pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan bakar minyak bumi. Salah satunya adalah pembakaran bensin, dimana pada
pembakaran yang terjadi di mesin motor, dapat menghasilkan pembakaran tidak sempurna dengan reaksi
sebagai berikut.
 2 C8H18(g) + 17 O2(g) → 16 CO(g) + 18 H2O(g)
Sumber lain yang menyebabkan terjadinya gas CO, selain pembakaran tidak sempurna bensin
adalah pembakaran tidak sempurna yang terjadi pada proses industri, pembakaran sampah, pembakaran
hutan, kapal terbang, dan lain-lain. Namun demikian, penyebab utama banyaknya gas CO di udara adalah
pembakaran tidak sempurna dari bensin, yang mencapai 59%. Sekarang ini para ahli mencoba
mengembangkan alat yang berfungsi untuk mengurangi banyaknya gas CO, dengan merancang alat yang
disebut catalytic converter, yang berfungsi mengubah gas pencemar udara seperti CO dan NO menjadi gas-
gas yang tidak berbahaya, dengan reaksi:
Katalis Ni
 2 CO(g) + O2(g) 2 CO2(g)
Katalis Ni
 2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)

Karbon Dioksida (CO2)
Sebagaimana gas CO, maka gas karbon dioksida juga mempunyai sifat tidak berwarna, tidak
berasa, dan tidak merangsang. Gas CO2 merupakan hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak
bumi maupun batu bara. Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor dan semakin banyaknya
jumlah pabrik, berarti meningkat pula jumlah atau kadar CO2 di udara kita. Keberadaan CO2 yang
berlebihan di udara memang tidak berakibat langsung pada manusia, sebagaimana gas CO. Akan tetapi
berlebihnya kandungan CO2 menyebabkan sinar inframerah dari matahari diserap oleh bumi dan benda-
benda di sekitarnya.Kelebihan sinar inframerah ini tidak dapat kembali ke atmosfer karena terhalang oleh
lapisan CO2 yang ada di atmosfer.Akibatnya suhu di bumi menjadi semakin panas. Hal ini menyebabkan
suhu di bumi, baik siang maupun malam hari tidak menunjukkan perbedaan yang berarti atau bahkan dapat
dikatakan sama. Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya kadar CO2 di udara ini dikenal sebagai
efek rumah kaca atau green house effect.

Oksida Belerang (SO2 dan SO3)

Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi berbau sangat menyengat dan dapat
menyesakkan napas meskipun dalam kadar rendah. Gas ini dihasilkan dari oksidasi atau pembakaran
belerang yang terlarut dalam bahan bakar miyak bumi serta dari pembakaran belerang yang terkandung
dalam bijih logam yang diproses pada industri pertambangan. Penyebab terbesar berlebihnya kadar oksida
belerang di udara adalah pada pembakaran batu bara. Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya oksida
belerang memang tidak secara langsung dirasakan oleh manusia, akan tetapi menyebabkan terjadinya hujan
asam. Proses terjadinya hujan asam dapat dijelaskan dengan reaksi berikut.
a. Pembentukan asam sulfit di udara lembab

 SO2(g) + H2O(l) H2SO3(aq)


b. Gas SO2 dapat bereaksi dengan oksigen di udara

 2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g)


c. Gas SO3 mudah larut dalam air, di udara lembab membentuk asam sulfat yang lebih berbahaya dari
pada SO2 dan H2SO3

 2 SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq)


Hujan yang banyak mengandung asam sulfat ini memiliki pH < 5, sehingga menyebabkan sangat korosif
terhadap logam dan berbahaya bagi kesehatan. Di samping menyebabkan hujan asam, oksida belerang baik
SO2 maupun SO3 yang terserap ke dalam alat pernapasan masuk ke paru-paru juga akan membentuk asam
sulfit dan asam sulfat yang sangat berbahaya bagi kesehatan pernapasan, khususnya paru-paru.
Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Gas nitrogen monoksida memiliki sifat tidak berwarna, yang pada konsentrasi tinggi juga dapat
menimbulkan keracunan.Di samping itu, gas oksida nitrogen juga dapat menjadi penyebab hujan
asam.Keberadaan gas nitrogen monoksida di udara disebabkan karena gas nitrogen ikut terbakar bersama
dengan oksigen, yang terjadi pada suhu tinggi.
Reaksinya adalah:
 N2(g) + O2(g) 2 NO(g)
Pada saat kontak dengan udara, maka gas NO akan membentuk gas NO2 dengan reaksi sebagai berikut.

 2 NO(g) + O2(g) 2 NO2(g)


Gas NO2 merupakan gas beracun, berwarna merah cokelat, dan berbau seperti asam nitrat yang
sangat menyengat dan merangsang.Keberadaan gas NO2 lebih dari 1 ppm dapat menyebabkan terbentuknya
zat yang bersifat karsinogen atau penyebab terjadinya kanker. Jika menghirup gas NO2 dalam kadar 20 ppm
akan dapat menyebabkan kematian. Sebagai pencegahan maka di pabrik atau motor, bagian pembuangan
asap ditambahkan katalis logam nikel yang berfungsi sebagai konverter. Prinsip kerjanya adalah mengubah
gas buang yang mencemari menjadi gas yang tidak berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan manusia.
Proses pengubahan tersebut dapat dilihat pada reaksi berikut.
Katalis Ni
 2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)

5. CARA MENGATASI DAMPAK PEMBAKARAN HIDROKARBON


Beberapa cara mengatasi dampak pembakaran bahan bakar adalah sebagai berikut:
1. Mengontrol emisi gas buang: gas buang SO2 di udara yang dihasilkan dari pembakaran dapat diatasi
dengan cara desulfurisasi menggunakan filter basah. Gas buang NOx yang dihasilkan dari
pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara menurunkan suhu pembakaran.
Produksi gas CO dari kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara memasang alat pengubah
katalitik (catalytic converter) untuk menyempurnakan pembakaran.
2. Menggunakan energi alternatif: energi alternatif lebih sedikit menghasilkan gas buang dan aman
terhadap lingkungan dan kesehatan. Energi alternatif yang bias digunakan yaitu, bioetanol,
biodiesel, energi dari tenaga air dan angin serta energy surya.
3. Menggunakan sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi
angkutan pribadi.
4. Menggunakan masker ketika mengendarai sepeda motor
5. Tidak melakukan penebangan hutan secara liar, memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi
udara tinggi karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai indikator pencemaran dini, selain
sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.
6. Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai