Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 ONAN GANJANG


Mata pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : XI/ 1
Materi Pokok : Dampak Pembakaran Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 2× 45 menit ( 1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

 KI 1 dan KI 2Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”)
 KI 3.Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4


4.3 Menyusun gagasan cara mengatasi dampak
pembakaran senyawa karbon terhadap
3.3 Mengidentifikasi reaksi pembakaran hidrokarbon
lingkungan dan kesehatan
yang sempurna dan tidak sempurna serta sifat zat
hasil pembakaran (CO2, CO, partikulat karbon)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.3.1 Menjelaskan reaksi pembakaran hidrokarbon 4.3.1 Mencari informasi mengenai dampak
sempurna dan tidak sempurna pembakaran senyawa karbon terhadap
3.3.2 Menjelaskan sifat zat hasil pembakaran lingkungan dan kesehatan
4.3.2 Merencanakan penyusunan gagasan cara
3.3.3 Mengidentifikasi reaksi pembakaran hidrokarbon cara mengatasi dampak pembakaran
yang sempurna dan tidak sempurna senyawa karbon terhadap lingkungan dan
3.3.4 Mengidentifikasi sifat zat hasil kesehatan
pembakaran(CO2, CO, partikulat karbon) 4.3.3 Menyusun gagasan cara mengatasi dampak
pembakaran senyawa karbon terhadap
lingkungan dan kesehatan
4.3.4 Menyajikan gagasan dampak pembakaran
bahan bakar terhadap lingkungan dan
kesehatan serta upaya untuk mengatasinya
C. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber
belajar, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin
tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat Mengidentifikasi reaksi pembakaran
hidrokarbon yang sempurna dan tidak sempurna serta sifat zat hasil pembakaran (CO2, CO, partikulat
karbon dan Menyusun gagasan cara mengatasi dampak pembakaran senyawa karbon terhadap lingkungan
dan kesehatan
.

D. Materi Pembelajaran
(Hanya poin-poin saja, penjabaran dari materi di lampiran)
 Reaksi pembakaran hidrokarbon

E. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Scientifik
Metode : Tanya Jawab,Penugasan
Model : Discovery Learning

F. Media Pembelajaran

 Laptop
 Infocus
 Whiteboard
 Spidol
G. Bahan Ajar dan Sumber Belajar

Bahan ajar

 Lks
 Modul

Sumber belajar
 Buku
 Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 ×45 menit)
IPK :

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari
KD 3.3 KD 4.3
3.3.3 Menjelaskan reaksi pembakaran
hidrokarbon sempurna dan tidak
sempurna 4.3.1 Mencari informasi mengenai dampak
3.3.4 Menjelaskan sifat zat hasil pembakaran senyawa karbon terhadap
pembakaran lingkungan dan kesehatan
4.3.2 Merencanakan penyusunan gagasan cara
3.3.3 Mengidentifikasi reaksi pembakaran cara mengatasi dampak pembakaran
hidrokarbon yang sempurna dan tidak senyawa karbon terhadap lingkungan
sempurna dan kesehatan
3.3.4 Mengidentifikasi sifat zat hasil 4.3.3 Menyusun gagasan cara mengatasi
pembakaran(CO2, CO, partikulat dampak pembakaran senyawa karbon
karbon) terhadap lingkungan dan kesehatan
4.3.4 Menyajikan gagasan dampak pembakaran
bahan bakar terhadap lingkungan dan
kesehatan serta upaya untuk
mengatasinya

Nilai Alokasi
Tahapan Aktifitas Peserta Didik dan Guru
Karakter Waktu
Pendahuluan Kegiatan Literasi Religiusitas 10 menit
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. Berdoa
c. Mengecek kehadiran siswa
d. Memberi motivasi belajar peserta didik secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari, disesuaikan dengan
karakteristik dan jenjang peserta didik
e. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari;
 Apakah pernah melihat Asap.
 Coba Sebutkan Dari Mana Aja Sumber Asap dapat
Dilihat
 Menurut Kalian Kenapa Ada Asap Putih dan Asap
Hitam , bagaimana hubungan dengan pembakaran
f. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai
g. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus
h. Membagi Kelompok Diskusi dengan Relevansi 1
Kelompok 5 Orang dengan Karakteristik Berbeda

Kegiatan Literasi Kemandirian 25 menit


Kegiatan Inti  Siswa mengamati video pencemaran udara
 Siswa mengamati media power point dampak
Tahap 1: pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya
Stimulation  Siswa membaca bahan ajar yang diberikan tentang
(stimulasi/pem dampak pembakaran bahan bakar dan cara
berian mengatasinya
rangsangan)
Tahap 2: CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK) Kemandirian 5 menit
Problem COLLABORATION (KERJASAMA)
statement Guru Mengajukan Pertanyaan kepada Kelompok Diskusi
(pernyataan/id  Apakah yang dimaksud dengan pencemaran/polusi
entifikasi udara?
masalah)  Bagaimanakah dampak pembakaran bahan bakar
terhadap lingkungan dan kesehatan?
 Bagaimanakah cara mengatasi dampak pembakaran
bahan bakar terhadap lingkungan dan kesehatan?
 Apa perbedaan Pembakaran Sempurna dan Tidak
Sempurna dan contoh aplikasinya dalam sehari hari Berpikir
kritis
Tahap 3: COLLABORATION (KERJASAMA) Kebersamaan 20 menit
Data Siswa didalam kelompok melakukan : (gotong
collection(Pen  Siswa mendiskusikan pencemaran udara yang disebabkan royong)
gumpulan oleh pembakaran bahan bakar,
Data)  Siswa mencari informasi mengenai zat-zatpencemar apa
saja yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
melalui studi literatur,
 Siswa berdiskusi dengan teman kelompok tentang
bagaimana dampak terhadap pembakaran lingkungan dan
kesehatan serta upaya untuk mengatasiny
 Siswa berdiskusi untuk mencari aplikasi pembakaran
sempurna atau tidak sempurna dalam kehidupan sehari
hari
Tahap 4: COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL Kebersamaan 20 menit
Verification THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(Pembuktian)  Salah satu kelompok menyampaikan hasil diskusinya di
depan kelas, dan siswa dari kelompok lain menanggapi
hasil diskusi temannya
 Guru Mencatat hal hal yang menyimpang atau tumpang
tindih atau ‘unik’ antara kelompok yang satu dengan yang
lain
 Guru Menilai keaktifan peserta didik (individu dan
kelumpok dalam kelas saat diskusi)
Tahap 5: COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI) Kebersamaan 5 menit
Generalization
(menarik  Kelompok yang menyampaikan hasil diskusinya memberi
kesimpulan/ge kesimpulan terhadap hasil diskusi .
neralisasi)
Penutup Kegiatan Literasi Kebersamaan 5 menit
 Guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan yang dan
diberikan oleh kelompok tersebut religiositas
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
 melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
 menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya
 menutup pembelajaran dengan berdo’a

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Penugasan,tes tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Penilaian Kinerja

2. Bentuk Penilaian :
a) Penilaian Sikap : Lembar Observasi
b) Penilaian Pengetahuan : Pilihan ganda, Essay
c) Penilaian Keterampilan : Rubrik Penilaian

3. Instrumen Penilaian (terlampir)

4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya,
atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:
- Siswa yang mencapai nilai 70(ketuntasan)  n  85(maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siswa yang mencapai nilai n  85(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Humbang Hasundutan, Juni 2019


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Onan Ganjang Guru Mata Pelajaran,

Drs. Osten Arifin Nainggolan Frans Herbert Christopel, S.Pd


NIP.19710929 199903 1 004 NIP.19861219 201001 1 011
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 3

Indikator:
Siswa dapat menyusun gagasan cara mengatasi dampak pembakaran senyawa karbon terhadap lingkungan dan
kesehatan

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Dampak pembakaran senyawa karbon
Tanggal Penilaian :
Sekolah : SMA Negeri 1 Onan Ganjang
Kelas : XI-MIPA 1

Aspek yang dinilai dalam laporan diskusi


No Nama Siswa Kelompok Kesesuaian isi Kelengkapan Susunan Ketepatan waktu Skor Nilai
dengan tema materi kalimat penyelesaian
1 Indah C 1
2 Budi Siburian 1
3 Petrus Simanullang 1
4 Agnes 1
5 Enriko L Gaol 1
6 Junjungan 2
7 Ismail 2
8 Ronaldo 2
9 Clara Damai 2
10 Eka Prasety 2
11 Fitriani 3
12 Puji Astuti 3
13 Daniel 3
14 David S 3
15 Raphael C 4
16 Carlos 4
17 Budi 4
18 Rudi 4
19 Mawae 4
20 Melisa 4
21 Feberi 5
22 Rahel 5
23 Ivan 5
24 Carly 5
25 Gerald 5
26 Michael 6
27 Barcelona 6
28 Timotius 6
29 Cindy 6
30 Sintya 6
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF


N Aspek yang dinilai Jumlah
Nama Siswa Kriteria
o. Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran skor

1 Indah C

2 Budi Siburian

3 Petrus Simanullang

4 Agnes

5 Enriko L Gaol

6 Junjungan

7 Ismail

8 Ronaldo

9 Clara Damai

10 Eka Prasety

11 Fitriani

12 Puji Astuti

13 Daniel

14 David S

15 Raphael C

16 Carlos

17 Budi

18 Rudi

19 Mawae

20 Melisa

21 Feberi
22 Rahel

23 Ivan

24 Carly

25 Gerald

26 Michael

27 Barcelona

28 Timotius

29 Cindy

30 Sintya

Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi

Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1
2

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama JJ : Jujur TJ : Tanggun Jawab DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik 75 = Baik 50 = Cukup 25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam membuat
3 kesimpulan hasil diskusi
kelompok.
4 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Contoh format penilaian teman sebaya:

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman.
Memberikan solusi terhadap
2
permasalahan.
Memaksakan pendapat sendiri
3
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik.
5 ...
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal(Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala
N Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 h Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan(Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan
tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik 75 = Baik
50 = Kurang Baik 25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek(Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk(Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
4

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga
LEMBAR KEGIATAN SISWA

Kelompok :
Nama :

Dampak Pembakaran Bahan Bakar Terhadap Lingkungan dan Kesehatan serta Cara Untuk
Mengatasinya

Tujuan pembelajaran:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pencemaran udara yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar
melalui media dan bahan ajar dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan zat-zat pencemar hasil pembakaran bahan bakar yang berdampak terhadap
lingkungan dan kesehatan melalui media dan bahan ajar dengan benar.
3. Siswa dapat menjelaskan cara untuk mengatasi dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan
dan kesehatan melalui media dan bahan ajar dengan benar.

KEGIATAN 1

1. Apakah yang dimaksud dengan pencemaran udara?


………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
2. Tuliskanlah zat-zat apa yang merupakan hasil pembakaran bahan bakar yang dapat mencemari udara!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
KEGIATAN 2

Lengkapilah tabel di bawah ini!!


Dampak bagi Dampak bagi
Zat pencemar Sumber Sifat dari zat
kesehatan lingkungan

Karbon
monoksida (CO)

Karbon dioksida
(CO2)

Oksida belerang
(SO2, SO3)

Oksida nitrogen
(NO, NO2)

KEGIATAN 3

1. Jelaskan bagaimana cara mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh CO2?


………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
2. Jelaskan kegunaan pengubah katalitik (catalytic converter) yang dipasang pada knalpot kendaraan
bermotor?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
3. Jelaskan bagaimana proses terjadinya hujan asam?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
KUNCI JAWABAN
1. Pencemaran udara adalah adalah masuknya zat-zat asing ke udara atau meningkatnya konsentrasi salah
satu komponen udara dalam jumlah dan waktu yang secara karakteristik mengubah susunan udara
normal sehingga mampu menimbulkan gangguan-gangguan bagi kehidupan maupun benda-benda lain.
2. Zat-zat apa yang merupakan hasil pembakaran bahan bakar yang dapat mencemari udara yaitu: karbon
monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), oksida belerang (SO2, SO3) dan oksida nitrogen (NO2,NO3)
3. Lengkapilah tabel di bawah ini!

Zat pencemar Sumber Sifat dari zat Dampak bagi Dampak bagi
tubuh lingkungan
Karbon Pembakaran tidak tidak berwarna, sesak napas, -
monoksida (CO) sempurna tidak berbau, pingsan, atau
tidak berasa, dan bahkan kematian
tidak merangsang
Karbon dioksida pembakaran sifat tidak - berlebihnya kadar
(CO2) sempurna bahan berwarna, tidak CO2 di udara
bakar minyak berasa, dan tidak mengakibatkan
bumi maupun merangsang efek rumah kaca
batu bara atau green house
effect
Oksida belerang Pembakaran sifat tidak Sesak napas menyebabkan
(SO2, SO3) belerang berwarna, tetapi terjadinya hujan
berbau sangat asam.
menyengat
Oksida nitrogen gas nitrogen ikut sifat tidak Kanker, kematian Hujan asam
(NO, NO2) terbakar bersama berwarna
dengan oksigen,
yang terjadi pada
suhu tinggi.

4. Cara mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh CO2 yaitu:


a) Menggunakan energi alternatif karena lebih sedikit menghasilkan gas buang dan aman terhadap
lingkungan dan kesehatan. Energi alternatif yang bias digunakan yaitu, bioetanol, biodiesel, energi
dari tenaga air dan angin serta energy surya.
b) Memperbanyak tanaman hijau di daerah yang polusi udara tinggi, sehingga gas CO 2 di udara dapat
diserap oleh tanaman hijau tersebut.

5. Kegunaan katalitik (catalytic converter) yang dipasang pada knalpot kendaraan bermotor yaitu: untuk
menyempurnakan pembakaran pada knalpot. Alat ini dapat mengurangi polusi kendaraan bermotor
dengan cara mengubah polutan-polutan yang berbahaya menjadi polutan yang ramah lingkungan.
6. Proses terjadinya hujan asam:

a) Pembentukan asam sulfit di udara lembab


 SO2(g) + H2O(l) H2SO3(aq)
b) Gas SO2 dapat bereaksi dengan oksigen di udara
 2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g)
c) Gas SO3 mudah larut dalam air, di udara lembab membentuk asam sulfat yang lebih berbahaya dari
pada SO2 dan H2SO3
 2 SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq)
BAHAN AJAR
Dampak Pembakaran Bahan Bakar Terhadap Lingkungan dan Kesehatan Serta Cara Untuk
Mengatasinya
Tujuan pembelajaran:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pencemaran udara yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar
melalui media dan bahan ajar dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan zat-zat pencemar hasil pembakaran bahan bakar yang berdampak terhadap
lingkungan dan kesehatan melalui media dan bahan ajar dengan benar.
3. Siswa dapat menjelaskan cara untuk mengatasi dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan
dan kesehatan melalui media dan bahan ajar dengan benar.

Salah satu dampak pembakaran bahan bakar yang berlebihan adalah pencemaran udara. Pencemaran
udara atau polusi udara adalah masuknya zat-zat asing ke udara atau meningkatnya konsentrasi salah satu
komponen udara dalam jumlah dan waktu yang secara karakteristik mengubah susunan udara normal sehingga
mampu menimbulkan gangguan-gangguan bagi kehidupan maupun benda-benda lain. Zat-zat hasil pembakaran
bahan bakar yang menimbulkan pencemaran udara antara lain karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO 2),
oksida belerang (SO2, SO3) dan oksida nitrogen (NO2,NO3)
1. Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
merangsang.Hal ini menyebabkan keberadaannya sulit dideteksi. Pada hal gas ini sangat berbahaya bagi
kesehatan karena pada kadar rendah dapat menimbulkan sesak napas dan pucat. Pada kadar yang lebih tinggi
dapat menyebabkan pingsan dan pada kadar lebih dari 1.000 ppm dapat menimbulkan kematian. Gas CO ini
berbahaya karena dapat membentuk senyawa dengan hemoglobin membentuk HbCO, dan ini merupakan racun
bagi darah.Oleh karena yang diedarkan ke seluruh tubuh termasuk ke otak bukannya HbO, tetapi justru HbCO
Keberadaan HbCO ini disebabkan karena persenyawaan HbCO memang lebih kuat ikatannya dibandingkan
dengan HbO.Hal ini disebabkan karena afinitas HbCO lebih kuat 250 kali dibandingkan dengan HbO. Akibatnya
Hb sulit melepas CO, sehingga tubuh bahkan otak akan mengalami kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen
dalam darah inilah yang akan menyebabkan terjadinya sesak napas, pingsan, atau bahkan kematian. Sumber
keberadaan gas CO ini adalah pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar minyak bumi. Salah satunya
adalah pembakaran bensin, di
mana pada pembakaran yang terjadi di mesin motor, dapat menghasilkan pembakaran tidak sempurna dengan
reaksi sebagai berikut.
2 C8H18(g) + 17 O2(g) → 16 CO(g) + 18 H2O(g)
Sumber lain yang menyebabkan terjadinya gas CO, selain pembakaran tidak sempurna bensin adalah
pembakaran tidak sempurna yang terjadi pada proses industri, pembakaran sampah, pembakaran hutan, kapal
terbang, dan lain-lain. Namun demikian, penyebab utama banyaknya gas CO di udara adalah pembakaran tidak
sempurna dari bensin, yang mencapai 59%. Sekarang ini para ahli mencoba mengembangkan alat yang berfungsi
untuk mengurangi banyaknya gas CO, dengan merancang alat yang disebut catalytic converter, yang berfungsi
mengubah gas pencemar udara seperti CO dan NO menjadi gas-gas yang tidak berbahaya, dengan reaksi:
Katalis Ni
 2 CO(g) + O2(g) 2 CO2(g)

Katalis Ni
 2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)

2. Karbon Dioksida (CO2)


Sebagaimana gas CO, maka gas karbon dioksida juga mempunyai sifat tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak merangsang. Gas CO2 merupakan hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak bumi maupun
batu bara. Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor dan semakin banyaknya jumlah pabrik,
berarti meningkat pula jumlah atau kadar CO2 di udara kita. Keberadaan CO2 yang berlebihan di udara memang
tidak berakibat langsung pada manusia, sebagaimana gas CO. Akan tetapi berlebihnya kandungan CO 2
menyebabkan sinar inframerah dari matahari diserap oleh bumi dan benda-benda di sekitarnya.Kelebihan sinar
inframerah ini tidak dapat kembali ke atmosfer karena terhalang oleh lapisan CO2 yang ada di
atmosfer.Akibatnya suhu di bumi menjadi semakin panas. Hal ini menyebabkan suhu di bumi, baik siang
maupun malam hari tidak menunjukkan perbedaan yang berarti atau bahkan dapat dikatakan sama. Akibat yang
ditimbulkan oleh berlebihnya kadar CO2 di udara ini dikenal sebagai
efek rumah kaca atau green house effect.

3. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)


Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi berbau sangat menyengat dan dapat
menyesakkan napas meskipun dalam kadar rendah. Gas ini dihasilkan dari oksidasi atau pembakaran belerang
yang terlarut dalam bahan bakar miyak bumi serta dari pembakaran belerang yang terkandung dalam bijih logam
yang diproses pada industri pertambangan. Penyebab terbesar berlebihnya kadar oksida belerang di udara adalah
pada pembakaran batu bara. Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya oksida belerang memang tidak secara
langsung dirasakan oleh manusia, akan tetapi menyebabkan terjadinya hujan asam. Proses terjadinya hujan asam
dapat dijelaskan dengan reaksi berikut.
a. Pembentukan asam sulfit di udara lembab

 SO2(g) + H2O(l) H2SO3(aq)


b. Gas SO2 dapat bereaksi dengan oksigen di udara

 2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g)


c. Gas SO3 mudah larut dalam air, di udara lembab membentuk asam sulfat yang lebih berbahaya dari pada SO2
dan H2SO3

 2 SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq)


Hujan yang banyak mengandung asam sulfat ini memiliki pH < 5, sehingga menyebabkan sangat korosif
terhadap logam dan berbahaya bagi kesehatan. Di samping menyebabkan hujan asam, oksida belerang baik SO 2
maupun SO3 yang terserap ke dalam alat pernapasan masuk ke paru-paru juga akan membentuk asam sulfit dan
asam sulfat yang sangat berbahaya bagi kesehatan pernapasan, khususnya paru-paru.
4. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Gas nitrogen monoksida memiliki sifat tidak berwarna, yang pada konsentrasi tinggi juga dapat
menimbulkan keracunan.Di samping itu, gas oksida nitrogen juga dapat menjadi penyebab hujan
asam.Keberadaan gas nitrogen monoksida di udara disebabkan karena gas nitrogen ikut terbakar bersama dengan
oksigen, yang terjadi pada suhu tinggi.
Reaksinya adalah:
 N2(g) + O2(g) 2 NO(g)
Pada saat kontak dengan udara, maka gas NO akan membentuk gas NO2 dengan reaksi sebagai berikut.

 2 NO(g) + O2(g) 2 NO2(g)


Gas NO2 merupakan gas beracun, berwarna merah cokelat, dan berbau seperti asam nitrat yang sangat
menyengat dan merangsang.Keberadaan gas NO2 lebih dari 1 ppm dapat menyebabkan terbentuknya zat yang
bersifat karsinogen atau penyebab terjadinya kanker. Jika menghirup gas NO2 dalam kadar 20 ppm akan dapat
menyebabkan kematian. Sebagai pencegahan maka di pabrik atau motor, bagian pembuangan asap ditambahkan
katalis logam nikel yang berfungsi sebagai konverter. Prinsip kerjanya adalah mengubah gas buang yang
mencemari menjadi gas yang tidak berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Proses pengubahan
tersebut dapat dilihat pada reaksi berikut.

Katalis Ni
 2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)

Beberapa cara mengatasi dampak pembakaran bahan bakar adalah sebagai berikut:
1. Mengontrol emisi gas buang: gas buang SO2 di udara yang dihasilkan dari pembakaran dapat diatasi
dengan cara desulfurisasi menggunakan filter basah. Gas buang NOx yang dihasilkan dari pembakaran
kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas CO dari
kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik (catalytic converter)
untuk menyempurnakan pembakaran.
2. Menggunakan energi alternatif: energi alternatif lebih sedikit menghasilkan gas buang dan aman
terhadap lingkungan dan kesehatan. Energi alternatif yang bias digunakan yaitu, bioetanol, biodiesel,
energi dari tenaga air dan angin serta energy surya.
3. Menggunakan sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi
angkutan pribadi.
4. Menggunakan masker ketika mengendarai sepeda motor
5. Tidak melakukan penebangan hutan secara liar, memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara
tinggi karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai indikator pencemaran dini, selain sebagai
penahan debu dan bahan partikel lain.
6. Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai