Anda di halaman 1dari 15

Bahan ajar

PERSAMAAN TERMOKIMIA DAN CARA MENENTUKAN H REAKSI


A. Persamaan termokimia
Persamaan termokimia adalah :

 persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan entalpinya ( H ).


 Nilai H yang dituliskan di persamaan termokimia, disesuaikan dengan stoikiometri
reaksinya, artinya = jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi kimia = koefisien
reaksinya; ( fase reaktan maupun produk reaksinya harus dituliskan).

Contoh :

1. Pada pembentukan 1 mol air dari gas hidrogen dengan oksigen pada 298 K, 1 atm
dilepaskan kalor sebesar 285, 5 kJ.Persamaan termokimianya adalah :

H2(g) + 1/2 O2(g) → H2O(g) ΔH= −285,5 kJ

2. Pada pembentukkan 1 mol garam dapur dari logam natrium dengan gas klor diserap kalor
sebesar 411 KJ. Persamaan termokimianya adalah

Na(s) + ½ Cl2(g) → NaCl(s) ∆H = - 411 kJ

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menuliskan persamaan termokimia :

1. Koefisien reaksi menunjukkan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi.
2. Ketika persamaan reaksinya dibalik ( mengubah letak reaktan dengan produknya )
maka nilai H tetap sama tetapi tandanya berlawanan.
3. Jika kita mengalikan kedua sisi persamaan termokimia dengan faktor y maka nilai
H juga harus dikalikan dengan faktor y tersebut.
4. Jika kita membagi kedua sisi persamaan termokimia dengan faktor y maka nilai H
juga harus dibagi dengan faktor y tersebut.
5. Ketika menuliskan persamaan reaksi termokimia, fase reaktan dan produknya
harus dituliskan.

B. Jenis-Jenis Perubahan Entalpi standar

 Perubahan entalpi yang diukur pada suhu 25 oC dan tekanan 1 atm ( keadaan
standar) disebut perubahan entalpi standar ( dinyatakan dengan
tanda Ho atau DH298 ).
 Perubahan entalpi yang tidak merujuk pada kondisi pengukurannya dinyatakan
dengan lambang H saja.
 Entalpi molar = perubahan entalpi tiap mol zat ( kJ / mol ).
 Perubahan entalpi, meliputi :

o
1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ( Hf ) = kalor pembentukan

Adalah perubahan entalpi yang diperlukan atau yang dilepaskan pada pembentukan 1
mol senyawa dari unsur-unsur penyusunnya pada suhu dan tekanan standar ( 25 oC,1
atm ).
Bentuk standar dari suatu unsur adalah bentuk yang paling stabil dari unsur itu pada
keadaan standar ( 298 K, 1 atm ).

Contoh :

Entalpi pembentukan metanol adalah -238,6 KJ. Berarti pembentukkan 1 mol


metanol dari unsur-unsurnya dalam bentuk standar yaitu karbon (C), gas
hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2) yang diukur pada 298 K , 1 atm disertai
pelepasan kalor sebesar 238,6 KJ. Persamaan termokimianya :

C(s) + 2 H2(g) + ½ O2(g) → CH3OH(l) ∆Hfo = -238,6 kJ.

Catatan :

 Hf o unsur bebas = nol


 Dalam entalpi pembentukan, jumlah zat yang dihasilkan adalah 1 mol.
 Dibentuk dari unsur-unsurnya dalam bentuk standar.

o
2. Perubahan Entalpi Penguraian Standar ( Hd )

Adalah perubahan entalpi yang diperlukan atau yang dilepaskan pada penguraian 1 mol
senyawamenjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar.

Perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi


pembentukan standar, maka nilainya pun akan berlawanan tanda.

Menurut Marquis de Laplace, “ jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukkan


senyawa dari unsur-unsur penyusunnya = jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian
senyawa tersebut menjadi unsur-unsur penyusunnya. “ Pernyataan ini dikenal
dengan Hukum Laplace.

Contoh :

Diketahui Hf o H2O(l) = -286 kJ/mol, maka entalpi penguraian H2O(l) menjadi gas
hidrogen dan gas oksigen adalah +286 kJ/mol. Persamaan termokimianya :

H2O (l)  H2 (g) + ½ O2 (g) H = +286 KJ

o
3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ( Hc )

Adalah perubahan entalpi yang diperlukan atau yang dilepaskan pada pembakaran 1 mol
suatu zat secara sempurna pada keadaan standar.

Contoh:
pada pembakaran gas asetilen (C2H2) yang menimbulkan entalpi sebesar 1256 kJ/mol.
Persamaan termokimianya adalah sebagai berikut.

C2H2(g) + 5/2 O2(g) → 2 CO2(g) + H2O(g) ∆Hc° = -1256 kJ


o
4. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar ( Hn )

Adalah perubahan entalpi yang diperlukan atau yang dilepaskan pada penetralan 1 mol
asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam pada keadaan standar.

Contoh :

pada reaksi natrium hidroksida dan asam sulfat berikut.

2NaOH(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + H2O(aq) ∆Hno = - 57,27 kJ

Artinya, untuk menetralkan 1 mol H2SO4 dengan NaOH, dilepaskan kalor sebesar 57,27 kJ,
atau untuk menetralkan 1 mol NaOH dengan H2SO4 dilepaskan kalor sebesar ½ x (–57,27)
kJ = - 28,635 kJ.

5. Perubahan Entalpi Penguapan Standar ( Hovap)

Adalah perubahan entalpi yang diperlukan atau yang dilepaskan pada penguapan 1 mol
zat dalam fase cair menjadi fase gas pada keadaan standar.

Contoh:

H2O(l)  H2O(g) ΔH°vap = + 44 kJ

6. Perubahan Entalpi Peleburan Standar ( Hofus )

Adalah perubahan entalpi yang diperlukan atau yang dilepaskan pada pencairan /
peleburan 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase cair pada keadaan
standar.

Contoh :

H2O(s)  H2O(ℓ) ΔH°fus =+6,01 kj

7. Perubahan Entalpi Sublimasi Standar ( Hosub )

Contoh :

Perubahan entalpi sublimasi standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan
pada saat 1 mol zat fase padat berubah menjadi fase gas pada keadaan standar.
Contoh:
H2O(S)  H2O(g) ΔH°sub = +50,01 kJ
AH°sub = ΔH°fus + ΔH°vap

8. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar ( Hosol )

Perubahan entalpi pelarutan standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan
ketika 1 mol zat melarut dalam suatu pelarut pada keadaan standar.
Contoh:
HCI(g)  HC(aq) ΔH°s0l = -75,14kJ
C. Menentukan entalpi reaksi
“”. 1. Penentuan perubahan entalpi reaksi Berdasarkan data percobaan
kalorimetri

Gambar kalorimeter :

Cara penentuan kalor reaksi menggunakan kalorimeter disebut kalorimetri.


Kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi (tidak ada pertukaran materi atau energi
dengan lingkungan di luar kalorimeter).
Dengan mengukur perubahan suhu di dalam kalorimeter, kita dapat menentukan jumlah
kalor yang diserap oleh air serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus:

qair = m x c x T

qbom= C x T

keterangan :
q = jumlah kalor
m = massa air (larutan) di dalam kalorimeter
c = kalor jenis air (larutan) di dalam kalorimeter
C = kapasitas kalor dari bom kalorimeter
T= kenaikan suhu larutan (kalorimeter)

Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi sama
dengan kalor yang diserap oleh air (larutan) dan bom, tetapi tandanya berbeda.

qreaksi = - (qair + qbom)

kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan,
sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.

qreaksi = -qlarutan

CONTOH SOAL

Soal 1 :

Menentukan ∆H reaksi berdasarakan data kalorimeter


Ke dalam 50 mL larutan tembaga (II) sulfat 0,4 M ditambahkan serbuk zink (sedikit berlebihan),
ternyata suhunya naik 200C. Dengan menganggap bahwa kalor jenis larutan sama dengan kalor
jenis air, yaitu 4,18 j/g K dan kapasitas kalor wadah reaksi dapat diabaikan, maka tentukanlah
∆Hreaksi : (Massa jenis larutan 1 kg/L = 1 gr/ mL)
Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)

Pembahasan :
Diketahui :
50 ml ZnSO4 0,4 M
∆T = 200C = 20 + 273 = 293 K
c = 4,18 j/g K
Ditanya : ∆Hreaksi = . . . . .?

Jawab:
m larutan = 50 mL x 1 gr/mL = 50 gram

qlarutan = m x c x ∆T
= 50 gram x 4,18 j/g K x 293 K
= 61.237 j
= 61,237 kJ
qreaksi = - qlarutan = - 61,237 kJ

Kalor reaksi diatas adalah kalor reaksi yang dilepaskan pada reaksi 50 mL ZnSO4 0,4 M atau :
mol ZnSO4 = M x V = 0,4 M x 0,05 L = 0,02

Perhatikan reaksi : Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)


Jumlah Zn dan CuSO4 yang bereaksi sesuai dengan persamaan reaksi diatas adalah 1 mol, sehingga
:
∆reaksi = 1/0,02 x – 61,237 = - 3.061,85 kJ

Persamaan termokimia :
Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s) ∆H = - 3.061,85 kJ

Soal 2 :

Menentukan suhu setelah bereaksi (suhu akhir)


Sepotong seng pada temperature 20C dengan massa 65,3 gram dimasukkan ke dalam
100 mL air mendidih (T = 100C), massa jenis air 1 g/mL, kalor jenis seng = 0,4 j/g C dan
kalor jenis air adalah 4,2 j/g C. Temperatur yang dicapai oleh air dan seng adalah . . . . .

Pembahasan :
Karena seng adalah bahan yang bersifat konduktor, maka ketika dimasukkan ke dalam air
mendidih, kalor yang dihasilkan dari pendidihan air akan diserap seluruhnya oleh seng
sehingga :
Q air = Q seng
mair x c x ∆Tair = mseng x c x ∆Tseng

Logikanya suhu air akan turun sampai T akhir sedangkan suhu seng akan naik sampai
T akhir, sehingga :
∆Tair = 100C – T akhir
∆T seng = T akhir – 20C

Dengan mensubtitusi hal diatas didapatkan :


m air x c x ∆Tair = m seng x c x ∆Tseng
m air x c x (100C – T akhir )= m seng x c x (T akhir – 20C)
100 g x 4,2 j/g C x (100C – T akhir ) = 65,3 g x 0,4 j/g C x (T akhir – 20C)
42000 – 420 T akhir = 26,12 T akhir – 522,4
42000 + 522,4 = 420 T akhir + 26,12 T akhir
42.522,4 = 446,12 T akhir
T akhir = 42522,4 / 446,12
T akhir = 95,32C

2. Menggunakan hukum Hess


Menurut hukum Hess
“ perubahan kalor pada suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi bergantung
pada keadaan awal dan akhir reaksi”

Hukum Hess berkaitan dengan reaksi-reaksi yang dapat dilangsungkan dua atau lebih
cara (lintasan).

Contohnya, yaitu reaksi antara karbon (grafit) dengan oksigen membentuk


karbondioksida. Reaksi ini dapat berlangsung satu tahap, tetapi juga ada yang
berlangsung dua tahap.

Reaksi satu tahap


C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = - 394 kJ

Reaksi dua tahap


Tahap satu : C(s) + 1/2O2(g) → CO(g) ∆H =- 111 kJ
Tahap dua : CO(g) + 1/2O2(g) → CO2(g) ∆H = - 283 kJ

Menurut henry Hess, jika kedua reaksi dan perubahan entalpi nya dijumlahkan ternyata
hasilnya sama saja dengan rekasi pada satu tahap.

Makanya perubahan kalor suatu rekasi kata Hess tidak bergantung berapa banyak tahap
yang dijalani reaksi tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir saja.
Contoh soal :

Diketahui diagram Hess reaksi A → C

Gambar 1. Diagram Hess.


Perubahan A menjadi C dapat berlangsung 2 tahap.

Tahap I (secara Iangsung)

A → C → ∆H1

Tahap II (secara tidak langsung)

Berdasarkan Hukum Hess maka harga ∆H1 = ∆H2 + ∆H3

A→B ∆H2
B→C ∆H3
A→C ∆H2 + H3

Banyak reaksi dapat berlangsung menurut dua atau lebih tahapan.

Contoh : [4]

Reaksi karbon dan oksigen untuk membentuk CO2 dapat berlangsung dalam satu tahap
(cara langsung) dan dapat juga dua tahap(cara tidak langsung).

1) Satu tahap: C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = –394 kJ

2) Dua tahap: C(s) + ½ O2(g) → CO(g) ∆H = –110 kJ


CO(g) + O2(g) → CO2(g) ∆H = –284 kJ
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = –394 kJ

Hukum Hess dapat dinyatakan dalam bentuk diagram siklus atau diagram tingkat energi.
Diagram siklus untuk reaksi pembakaran karbon pada contoh di atas adalah sebagai
berikut:

Gambar 2. Diagram siklus reaksi pembakaran karbon.

Dari siklus reaksi di atas, pembakaran karbon dapat melalui dua lintasan, yaitu lintasan-1
yang langsung membentuk CO2, sedangkan lintasan-2, mula-mula membentuk CO,
kemudian CO2. Jadi, ∆H1 = ∆H2 + ∆H3

Diagram tingkat energi :

Gambar 3. Diagram tingkat energi reaksi karbon dengan oksigen


membentuk CO2 menurut dua lintasan.
Hukum Hess ini dapat digunakan untuk menentukan kalor reaksi yang tidak dapat
diketahui secara langsung.

Perhatikan contoh berikut ini.

Contoh : [5]

½ N2(g) + O2(g) → NO2(g) ΔH1 = x kJ = + 33,85 kJ/mol 1 tahap


½ N2(g) + ½ O2(g) → NO(g) ΔH2 = y kJ = + 90,37 kJ/mol 2 tahap
+
NO(g) + ½ O2(g) → NO2(g) ΔH3 = z kJ = – 56,52 kJ/mol

½ N2(g) + O2(g) → NO2(g) ΔH1 = ΔH2+ ΔH3 x=y+


z

Menurut Hukum Hess :

ΔH1 = ΔH2+ ΔH3 atau x = y + z

Gambar 4. Perubahan dari N2 g) dan O2 g) menjadi NO(g) disertai dengan perubahan


entalpi (ΔH1) sebesar +33,85 kJ/mol, meskipun reaksi ditetapkan dalam satu tahap atau
dua tahap, ΔH1 = ΔH2+ ΔH3.
RPP Mata Pelajaran Kimia - Kelas XI Rusdani, S.Pd

INSTRUMEN PENUGASAN
Satuan Pendidikan : SMANegeri 9 Padang
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI

Kompetensi dasar : 3.5 Memahami berbagai jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan,
entalpi pembakaran, dan lain-lain), hukum Hess dan konsep
energi ikatan .

Materi : Persamaan termokimia dan menentukan entalpi reaksi.


Tugas:

Buatlah tugas yang memuat tentang:

1. Tuliskan persamaan termokimia untuk data berikut dan diagram tingkat

energinya .

a. ∆H of H2O(l) = -187,8 kJ mol-1

b. ∆H 0f CH3Cl(s) = +74,81 kJ mol-1

c. ∆H 0f CaCO3(s) = -207,8 kJ mol-1


3. Tuliskan jenis-jenis ∆H reaksi berserta contoh masing-masing !

2. Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25°C
menjadi 60°C? Diketahui kalor jenis air, c = 4,18 J / gr°C

3. Perhatikan diagram siklus berikut :

Dari diagram tingkat energi tersebut, tentukan nilai x!

2020 Rusdani,S.Pd
RPP Mata Pelajaran Kimia - Kelas XI Rusdani, S.Pd

INSTRUMEN TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 9 Padang


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI MIPA

Kompetensi dasar : 3.5 Memahami berbagai jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan,
entalpi pembakaran, dan lain-lain), hukum Hess dan konsep
energi ikatan .

Soal:

A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

1. Pada pembakaran 1 mol gas metana pada suhu 298 K dan tekanan 1 atm, dibebaskan kalor
sebesar 802 kJ. Persamaan termokimianya adalah … .
A. 2 CH4(g) + 4 O2(g) ⎯⎯→ 2 CO2(g) + 4 H2O(l) ΔH = –802 kJ
B. C(s) + 2 H2(g) + 2 O2 (g) ⎯⎯→ CO2(g) + 2 H2O(l) ΔH = 802 kJ
B. C. CO2(g) + 2 H2O(g) ⎯⎯→ CH4(g) + 2 O2(g) ΔH = 802 kJ
D. CH4(g) + 2 O2(g) ⎯⎯→ CO2(g) + 2 H2O(l) ΔH = –802 kJ
E. 2 C(s) + 4 H2(g) + 4 O2(g) ⎯⎯→ 2 CO2(g) + 4 H2O(l) ΔH = –802 kJ

2. Perhatikan diagram tingkat energi berikut ini

Berdasarkan digram diatas, persamaan termokimia yang benar adalah .........


A. C2H2 (g)  2C (s) + H2 (g) H = +
B. 2C (s) + H2 (g)  C2H2 (g) H = +
C.. 2C (s) + H2 (g)  C2H2 (g) H = -
D. C2H2 (g)  2C (s) + H2 (g) H = -
E. 2C (s) + H2 (g)  C2H2 (g) H = 0

3. Dalam suatu reaksi kimia dilepaskan energi sebesar 8,4 KJ. Jika kalor ini digunakan untuk
memanaskan 100 ml air, maka kenaikan suhunya adalah ..........( kalor jenis air = 4,2 J/gC)
A. 4,2 C
B. 8,4 C
C. 20 C
D. 16,8 C
E. 40 C

2020 Rusdani,S.Pd
RPP Mata Pelajaran Kimia - Kelas XI Rusdani, S.Pd

4. Perhatikan diagram siklus berikut:

Berdasarkan diagram tersebut, harga x adalah....


A. −197 kJ
B. +197 kJ
C. −1383 kJ
D. +1383 kJ
E. − 1970 kJ

5. Berdasarkan siklus soal no 4 nilai H penguraian 1 mol SO3 adalah ....................


A. -790kJ
B. +197 kJ
C. −197 kJ
D. -593 kJ
E. +98,5 KJ

2020 Rusdani,S.Pd
RPP Mata Pelajaran Kimia - Kelas XI Rusdani, S.Pd

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


(LKPD)
Nama Siswa :................................
Kelas/No :..................................

Kompetensi Dasar : 3.5 Memahami berbagai jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan,
entalpi pembakaran, dan lain-lain), hukum Hess dan konsep
energi ikatan .

Indikator 3.5.1. Menuliskan persamaan termokimia


3.5.2 Menghitung H reaksi menggunakan data kalorimeter.
3.5.3. Menghitung H reaksi menggunakan hukum Hess.

Materi Pokok : Persamaan termokimia dan cara menentukan entalpi reaksi


Kelas / semester : XI MIPA / Ganjil
Waktu : 4 X 45 menit

KEGIATAN 1 Persamaan termokimia

1. Diketahui entalpi pembentukan standar (Hf0) dari berbagai zat sebagai berikut :
a. NaPO4 (s) = -1.917,4kJ mol-1.
b. HNO3 (g) = -135 KJ mol-1
c. CH3NO2 (l) = -1.134 KJ mol-1

Pertanyaan :

1. Tuliskan persamaan termokimianya.

2. Buatkan diagram tingkat energinya.

Jawab :

a. ...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

2020 Rusdani,S.Pd
RPP Mata Pelajaran Kimia - Kelas XI Rusdani, S.Pd

b. ...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

c. ...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

KEGIATAN 2 Menentukan kalor reaksi menggunakan kalori meter

1. Ke dalam kalorimeter dimasukkan 100 ml air dan 2,14 gram NH4Cl ternyata suhu larutan
turun dari 27 C menjadi 23,5C . bila kalor jenis air 4,18 J/gram C, Tentukan ΔH
pelarutan NH4Cl.

Jawab :
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................

2. Untuk mengukur entalpi reaksi antara larutan perak nitrat dan larutan NaCl dilakukan
percobaan dengan menggunakan kalori meter polisterina. Sebanyak 50 ml larutan NaCl 0,2
M direaksikan dengan 50 ml larutan perak nitrat 0,2 M. Suhu larutan mula-mula 27 oC dan

2020 Rusdani,S.Pd
RPP Mata Pelajaran Kimia - Kelas XI Rusdani, S.Pd

setelah reaksi suhu naik menjadi 31 C. Jika diketahui kalor jenis larutan = 4,2 J/K dan Massa
jenis larutan = 1 gr/ml. Tentukan perubahan entalpi reaksi!

Jawab :

..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

KEGIATAN 3 Menentukan entalpi reaksi menggunakan hukum Hess

1. Perhatikan diagram berikut !

Berdasarkan diagram diatas, maka nilai dari ΔH2 adalah...

Jawab :
..............................................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................

2020 Rusdani,S.Pd
RPP Mata Pelajaran Kimia - Kelas XI Rusdani, S.Pd

2. Perhatikan diagram siklus berikut :

Dari diagram tingkat energi di atas, tentukan nilai x!

Jawab :

......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................

2020 Rusdani,S.Pd

Anda mungkin juga menyukai