Anda di halaman 1dari 4

TENTANG BAHAN BAKAR MINYAK BUMI

Saat berpergian menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki di kota,


pernah nggak sih RG Squad merasa sesak dan kesal karena begitu banyak asap
berbau nggak enak? Tahu nggak kalian asap-asap itu munculnya dari
mana? Bener banget, kebanyakan asap itu keluar dari kendaraan-kendaraan
bermotor, seperti angkutan umum, mobil pribadi, motor, dan kendaraan bermotor
lainnya.
Perlu kalian ketahui bahwa pembakaran bahan bakar minyak akan
menghasilkan gas-gas sisa pembakaran. Kandungan utama bahan bakar minyak
adalah hidrokarbon, serta sedikit senyawa belerang, nitrogen dan oksigen.
Pembakaran sempurna hidrokarbon dalam minyak bumi menghasilkan karbon
dioksida dan uap air. Sementara itu pembakaran tidak sempurna akan
menghasilkan partikel padat yang dikenal dengan asap dan berisi butiran-butiran
halus dari karbon (jelaga), karbon monoksida, karbon dioksida, dan uap air.

Bensin merupakan salah satu hasil pengolahan minyak bumi yang


kandungan utamanya adalah oktana (C8H18).
Jika kita perhatikan reaksi pembakaran sempurna (reaksi 1) dan tidak sempurna
(reaksi 2 dan 3), dapat disimpulkan bahwa pembakaran dapat berlangsung
sempurna atau tidaknya, ditentukan oleh perbandingan jumlah (volume) bensin
(C8H18) dengan volume gas oksigen (O2). Semakin terbatas jumlah oksigen,
semakin tidak sempurna pembakaran yang terjadi, dan semakin banyak jelaga (C)
yang dihasilkan.

Gas karbon dioksida (CO2) merupakan gas rumah kaca yang dapat
menyebabkan terjadinya pemanasan global, sedangkan gas karbon monoksida akan
berikatan dengan hemoglobin sehingga mengganggu fungsi hemoglobin dalam
mengikat oksigen. Akibatnya, pada kadar tertentu dapat menyebabkan kematian.
Sementara itu, jelaga merupakan serbuk halus dari karbon (C) yang jika terhirup
dapat merusak alat pernafasan.
Selain gas karbon dioksida dan karbon monoksida, dampak pembakaran
bahan bakar dalam mesin kendaraan bermotor dapat menghasilkan gas belerang
dioksida (SO2) karena di dalam minyak bumi terdapat senyawa belerang, serta gas
oksida nitrogen (NOx) karena untuk membakar bahan bakar (bensin) dalam mesin
digunakan udara sebagai sumber oksigen dan udara mengandung gas nitrogen.
Belerang dari minyak bumi dapat teroksidasi menjadi gas belerang dioksida (SO2)
S(s) + O2(g) → SO2(g)

Ketika di udara gas SO2 ini dapat teroksidasi mejadi gas SO3.
SO2(g) + O2(g) → SO3(g)
Gas SO3 ini sangat mudah bereaksi dengan air menghasilkan asam sulfat, sehingga
gas SO3 ini dapat menyebabkan hujan asam.
SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq)
Pada suhu tinggi, di dalam mesin kendaraan bermotor dapat terjadi reaksi antara
nitrogen dan oksigen.
N2(g) + O2(g) → NOx(g)
Gas oksida nitrogen dalam kadar tinggi dapat menyebabkan iritasi pada
mata sehingga menyebabkan mata perih dan merah. Selain itu, dampak
pembakaran bahan bakar yang menghasilkan gas oksida nitrogen merupakan salah
satu gas penyebab terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang berdampak
pada pemanasan global (peningkatan suhu bumi).
Sekarang kalian tahu kan dari mana dan bagaimana asap-asap di jalanan itu
muncul. Selain itu kalian juga tahu kandungan-kandungan apa saja pada asap
kendaraan bermotor itu. Tetap berhati-hati ya, karena kandungan-kandungan asap
tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan RG Squad semua. Oke deh, kalian juga
bisa mengetahui lebih banyak lagi materi-materi pelajaran kimia di ruangbelajar.
Ruangbelajar akan menyajikan berbagai video animasi dengan materi pelajaran
yang lengkap dan sesuai kurikulum terbaru.
Dampak Pembakaran Bahan Bakar
Terhadap Lingkungan dan Cara Mengatasinya

Pembakaran bahan bakar yang menghasilkan minyak bumi hingga gas alam dapat
memberikan banyak manfaat. Namun, dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan
pun cukup besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.
Perlu diketahui bahwa pembakaran bahan bakar merupakan reaksi kimia antara bahan bakar
dengan oksigen. Kebanyakan kandungan bahan bakar mengandung unsur, seperti karbon,
hidrogen, dan belerang.
Mengutip laman e-learning dari Institut Pertanian Bogor, proses pembakaran terdiri
dari dua jenis, yaitu:

 Pembakaran sempurna, terjadi apabila seluruh unsur C yang bereaksi dengan oksigen
hanya akan menghasilkan CO2, seluruh unsur H menghasilkan H2O dan seluruh S
menghasilkan SO2.
 Pembakaran tak sempurna, terjadi apabila seluruh unsur C yang dikandung dalam
bahan bakar bereaksi dengan oksigen dan gas yang dihasilkan tidak seluruhnya CO2.

Jumlah energi yang dilepaskan pada proses pembakaran dinyatakan sebagai entalpi
pembakaran yang merupakan beda entalpi antara produk dan reaktan dari proses pembakaran
sempurna.
Entalpi pembakaran ini bisa dinyatakan sebagai Higher Heating Value (HHV) atau
Lower Heating Value (LHV). HHV diperoleh saat seluruh air hasil pembakaran dalam wujud
cair, sedangkan LHV diperoleh saat seluruh air hasil pembakaran dalam bentuk uap.
Umumnya, pembakaran tidak menggunakan oksigen murni melainkan memanfaatkan
oksigen yang juga ada di udara. Jumlah udara minimum yang diperlukan untuk menghasilkan
pembakaran lengkap disebut sebagai jumlah udara teoritis.

Dampak Pembakaran Bahan Bakar terhadap Lingkungan


Penggunaan bahan bakar di sektor tranportasi dan industri memberikan dampak
negatif terhadap lingkungan di sekitar. Menurut Modul Pembelajaran SMA Kimia karya
Setiyana, S.Pd., M.Eng, berikut beberapa gas yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan
bakar.
1. Gas karbon dioksida (CO2)
Polutan gas CO2 yang melebihi batas mengakibatkan gangguan pernapasan dan
meningkatnya suhu bumi yang disebut efek rumah kaca (global warming).
2. Gas karbon monoksida (CO)
Gas CO mempunyai ambang batas di udara 32 ppn, dalam darah bereaksi dengan hemoglobin
membentuk COHb yang bersifat racun, menyebabkan kematian.
3. Partikulat
Partikulat berupa karbon (C) dan timbal (Pb) dapat menimbulkan iritasi pada kulit, mata
perih, gangguan saluran pernafasan dan merusak ginjal.
4. Gas SO2 dan NO2, NO3
Gas sulfur dioksida (SO2) menimbulkan iritasi dan hujan asam yang bersifat korosif, oksida
NOx menghasilkan asap kabut (smog).
Cara Mengurangi Dampak Pembakaran Bahan Bakar
Untuk mengurangi dampak negatif dari pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan,
berikut ada beberapa cara mengurangi dampak pembakaran bahan bakar, yaitu:

1. Penghijauan atau pembuatan taman kota untuk melindungi lingkungan dan mengubah
gas buang CO2 menjadi O2 melalui proses fotosintesis.
2. Menggunakan sel bahan bakar melibatkan reaksi antara O2 dan H2 dengan produk
reaksi yang ramah lingkungan yaitu H2O.
3. Menerapkan penggunaan konverter kebalik pada sistem buangan kendaraan bermotor
untuk mengubah gas buang CO2 menjadi lebih aman.
4. Penggunaan EFI atau Electronic Fuel Injection pada sistem bahan bakar kendaraan
untuk mengurangi emisi gas polutan.

Anda mungkin juga menyukai