Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, telah disadari bahwa pembakaran bahan bakar
fosil (batu bara, minyak bumi, dan gas alam) menyebabkan masalah pencemaran lingkungan
khususnya pencemaran udara. Berikut ini akan kita bahas beberapa aspek yang berkaitan
Bensin ditambahkan berbagai adituf untuk menaikkan nilai oktannya. Salah satu
Oksida nitrogen yang terdapat dalam asap buang kendaraan berasal dari reaksi
nitrogen dengan oksigen. Pada suhu rendah, kedua gas ini tidak akan salung bereaksi.
Tetapi tingginya suhu dalam mesin kendaraan dan pengaruh loncatan bunga api listrik
N2(g) + O2 ⟶ 2NO(g)
Setelah keluar dari knalpot kendaraan, nitrogen monoksida kemudian bereaksi dngan
Gas-gas yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor tersebut banyak yang
dapat menimbulkan kerugian, diantaranya CO2, CO, hidrokarbo, oksida nitrogen, dan
oksida belerang.
a) Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca sehingga peningkatan kadar gas CO2
di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi. Peningkatan
suhu karena meningkatnya gas-gas rumah kaca di udaa disebut pemasana global.
Pemanasan global dapat mempengauhi iklim, mencaikan sungkup es di kutub
utara dan berbagai akibat lainnya.
Salah satu cara untuk mengurangi bahan pencemar yang berasal dari asap kendaraan
bermotor adalah memasang pengubah katalitik pada knalpot kendaraan. Pengubah
katalitk berupa silinder dari baja tahan karat yang berisi suatu struktur berbentuk
sarang lebah yang dilapisi katalis (biasanya platina).
Pada separuh bagian pertama dari pengubah katalitik , karbon monoksida bereaksi
dengan nitrogen monoksida membentuk karbon dioksida dan gas nitrogen.
𝑘𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠
2𝐶𝑂(𝑔) + 2𝑁𝑂(𝑔) → 2𝐶𝑂2(𝑔) + 𝑁2(𝑔)
Gas-gas racun gas tidak beracun
Pada bagian berikutnya, hidrokarbon dan karbon monoksida (jika masih ada) dioksidasi
membentuk karbon dioksida dan uap air. Timbel dapat merusak katalis dalam pengubah
katalitik. Oleh karena itu, pengubah katalitik hanya dapat berfungsi jika kendaraan
menggunakan bensin tanpa timbel.
5. Hujan Asam
Air hujan biasanya sedikit bersifat asam, dengan pH sekitar5,7. Hal itu terjadi karena
air hujan tersebut melarutkan gas karbondioksida (CO 2) yang terdapat di udara,
membentuk asam karbonat (H2CO3).
CO2(g) + H2O(l) ⟶ H2CO3(aq)
Air hujan dengan nilai pH di bawah 5,7 disebut dengan hujan asam.
a) Penyebab Hujan Asam
Polutan yang menyebabkan hujan asam adalah oksida belerang (SO 2 dan SO3)
dan nitrogen dioksida (NO2). Oksida-oksida tersebut larut dalam air
membentuk asam.
SO2(g) + H2O(l) ⟶ H2SO3(aq)
SO3(g) + H2O(l) ⟶ H2SO4(aq)
2NO2(g) + H2O(l) ⟶ HNO2(aq) + HNO3(aq)
Hujan asam biasanya turun di wilayah kota-kota industri atau daerah
sekitarnya. Akan tetapi, hujan asam mungkin saja terjadi di daerah yang
berada beberapa kilometer dari daerah industri karena polutan tertiup angin.
3) Kerusakan bangunan
Hujan asam berakibat buruk terhadap bahan bangunan biasa seperti
batu kapur, marmer dan beton. Bahan bangunan tersebut sedikit atau
banyak , mengandung kalsium karbonat (CaCO3). Kalsium karbonat larut
dalam asam.
LATIHAN