PEMBAKARAN
1. Sulfur Dioksida
Ba tu b a ra m e m iliki ka n d u n g a n su lfu r y a n g d a p a t
mencapai 10% dalam fraksi berat. Namun rata-rata
kandungan sulfur di dalam batubara berada di kisaran 1-
4% tergantung dari jenis batubara tersebut. Proses
pembakaran batubara menyebabkan sulfur tersebut
terbakar dan menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan
sebagian kecil menjadi sulfur trioksida (SO3).
Polutan Khusus Pembakaran
Bahan Bakar Batubara
Secara langsung, sulfur oksida dapat menyebabkan
iritasi pada alat pernapasan manusia, mengurangi jarak
pandang kita, sekresi muskus berlebihan, sesak napas,
dan lebih lanjut dapat menyebabkan kematian. Reaksi
sulfur oksida dengan kelembaban ataupun hujan, dapat
menimbulkan hujan asam yang sangat berbahaya bagi
tanam a n , h e w a n te ru ta m a h e w a n a ir, se rta sifa t
korosifnya dapat merusak infrastruktur-infrastruktur yang
ada.
2. Sulfur Trioksida
* Kerusakan Hutan
* Kematian Biota Air
* Kerusakan Bangunan
Bahan bangunan sedikit-banyak mengandung kalsuim
karbonat. Kalsium karbonat larut dalam asam, maka dapat
bereaksi.
* Menetralkan asam
* Mengurangi emisi SO2
* Mengurangi emisi oksida nitrogen
Sesuai Keputusan Kementrian Lingkungan
Hidup No.021 tanggal 1 Desember tahun 2008,
baku mutu emisi Sumber Tidak Bergerak PLTU,
kadar maximum pada mg/Nm3 dibatasi seperti
table berikut:
PARAMETER BATUBARA MINYAK GAS
Sulfur Dioksid SO2 750 1.500 150
Nitrogen Oksida 850 800 400
NO2
Total Partikulat 150 150 50
Opasitas 20% 20%