Anda di halaman 1dari 17

CONTOH PERHITUNGAN KEBUTUHAN UDARA

PEMBAKARAN

Misalnya 1 Kg Batubara Perhitungan Udara (O₂ ) :


dengan komposisi sbb. : a. Untuk membakar Carbon = 0.6196 X
2.67 = 1.654 Kg
Ultimate Analysis ( % by wt ) b. Untuk membakar Hidrogen = 0.0559 X
1. Carbon 61.96 8 = 0.447 Kg
2. Hydrogen 5.59 c. Untuk membakar Sulphur = 0.0051 X
3. Nitrogen 0.8 1 = 0.0051 Kg
4. Oxygen 26.51 d. Untuk Nitrogen, Oxygen & Total
5. Shulpur 0.51 Moisture tidak memerlukan oksigen
6. Total Moisture 15.46 karena memerlukan panas bukan
oksigen.
e. Total kebutuhan Oksigen (O₂ )
untuk membakar 1 Kg batubara
Total Panas yg dihasilkan : dengan komposisi tersebut = 1.654
Pembakaran Sempurna + 0.447 + 0.0051 = 2.163 Kg + 20 %
= 39,230 Kcal/Kg bh bakar. Excess Air = 2.52756 Kg O₂ .
Bila Tdk Sempurna
= 36,800 Kcal/Kg bh bakar.
Apa kerugian pembakaran bahan bakar ?
Limbah Pembakaran Bahan Bakar

Pembakaran bahan bakar fosil memiliki sejumlah efek


samping yang sangat tidak menyenangkan, mulai dari
masalah kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara
terhadap perubahan iklim yang disebabkan oleh
kelebihan karbon dioksida di atmosfer global.
Beberapa efek dari pembakaran bahan bakar seperti
yang tercantum di bawah ini :
• Polusi udara:
Zat-zat berbahaya seperti karbon monoksida (CO),
sulfur dioksida (SO2) , sulphur trioksida (SO3), Nitrogen
Oksida (NO x ), Karbon Dioksida (CO 2 ) dan senyawa
organik yang mudah menguap dilepaskan ke atmosfer
ketika bahan bakar fosil dibakar. Pembakaran bahan
bakar adalah sumber buatan manusia terbesar dari
polusi udara.
• Hujan asam :
Sulfur dioksida dan polutan lainnya berkontribusi
terhadap hujan asam. Hujan asam dapat merusak
hutan dan ekosistem air dengan meningkatkan tingkat
pH di atas apa tanaman asli dan hewan dapat
mentolerir. pH adalah ukuran keasaman atau
alkalinitas.
• Asap :
Berbagai polutan udara bergabung membentuk kabut
asap, yang dapat merusak tanaman dan
menyebabkan masalah pernapasan pada manusia.
• Perubahan Pemanasan global :
Pembakaran bahan bakar menghasilkan karbon
dioksida yang memaksa panas untuk tetap dekat
permukaan bumi. Efek jangka panjang dari kelebihan
rentang karbon dioksida ini dari badai yang lebih kuat
untuk kenaikan permukaan laut, dan banyak takut
bahwa kerusakan lingkungan mungkin tdk dpt diubah.
Polutan Khusus Pembakaran
Bahan Bakar Batubara
1. Sulfur Dioksida (SO2)
2. Sulfur Trioksida (SO3).
3. Nitrogen Oksida (NOx)
4. Karbon Monoksida (CO)
5. Abu (Fly Ash)
6. Karbon Dioksida (CO2)
7. Efek Rumah Kaca
8. Hujan Asam

1. Sulfur Dioksida

Ba tu b a ra m e m iliki ka n d u n g a n su lfu r y a n g d a p a t
mencapai 10% dalam fraksi berat. Namun rata-rata
kandungan sulfur di dalam batubara berada di kisaran 1-
4% tergantung dari jenis batubara tersebut. Proses
pembakaran batubara menyebabkan sulfur tersebut
terbakar dan menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan
sebagian kecil menjadi sulfur trioksida (SO3).
Polutan Khusus Pembakaran
Bahan Bakar Batubara
Secara langsung, sulfur oksida dapat menyebabkan
iritasi pada alat pernapasan manusia, mengurangi jarak
pandang kita, sekresi muskus berlebihan, sesak napas,
dan lebih lanjut dapat menyebabkan kematian. Reaksi
sulfur oksida dengan kelembaban ataupun hujan, dapat
menimbulkan hujan asam yang sangat berbahaya bagi
tanam a n , h e w a n te ru ta m a h e w a n a ir, se rta sifa t
korosifnya dapat merusak infrastruktur-infrastruktur yang
ada.

2. Sulfur Trioksida

Sebagian kecil sulfur dioksida yang terbentuk pada


pembakaran batubara, terkonversi menjadi sulfur
trioksida (SO3). Rata-rata SO 3 terbentuk sebanyak 1%
dari total gas buang pembakaran.
Polutan Khusus Pembakaran
Bahan Bakar Batubara
Satu sistem pada boiler yang berfungsi untuk mengontrol gas
buang NOx, memiliki efek samping meningkatkan
pembentukan SO3 dari 0,5% sampai 2%. SO3 sangat mudah
bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat (H2SO4)
pada temperatur gas buang di bawah 260 oC. Seperti yang
Anda ketahui bahwa asam sulfat bersifat amat sangat korosif
dan berbahaya.
S O 3 m e m ilik i s if a t h ig r o s k o p i s y a n g s a n g a t a g r e s i f .
Higroskopis adalah sebuah sifat untuk menyerap kelembaban
dari lingkungan sekitarnya. Sebagai gambaran untuk Anda,
SO 3 yang mengenai kayu ataupun bahan katun dapat
menyebabkan api seketika itu juga.
Kasus ini terjadi karena SO 3 mendehidrasikan karbohidrat
yang ada pada benda-benda tersebut. Polutan ini juga sangat
jelas berbahaya bagi manusia, karena apabila terkena kulit,
kulit tersebut akan seketika mengalami luka bakar yang
serius. Atas dasar inilah polutan SO3 harus ditangani dengan
sangat serius agar tidak mencemari lingkungan sekitar.
Polutan Khusus Pembakaran
Bahan Bakar Batubara
3. Nitrogen Oksida
Nitrogen Oksida yang dihasilkan oleh pembakaran
batubara biasa disebut dengan NOx. NOx meliputi semua
jenis senyawa yang tersusun atas atom nitrogen dan
oksigen. Nitrat oksida (NO) dan nitrogen dioksida (NOx)
menjadi penyusun utama dari polutan ini. NO, yang
paling banyak jumlahnya, terbentuk pada pembakaran
bertemperatur tinggi hingga dapat mereaksikan nitrogen
yang terkandung pada bahan bakar dan/atau udara,
dengan oksigen.
Bahaya polutan NOx yang paling besar berasal dari NO2,
yang terbentuk dari reaksi NO dengan oksigen. Gas NO2
dapat menyerap sprektum cahaya sehingga dapat
mengurangi jarak pandang manusia. Selain itu NO x
dapat mengakibatkan hujan asam, gangguan
pernapasan manusia, korosi pada material,
pembentukan smog dan kerusakan tumbuhan.
Polutan Khusus Pembakaran
Bahan Bakar Batubara
4. Karbon Monoksida

Gas yang tidak berwarna dan juga tidak berbau ini


terbentuk dari proses pembakaran yang tidak sempurna.
Karbon monoksida (CO) dihasilkan dari proses
pembakaran batubara di boiler dalam jumlah yang relatif
sangat kecil. Bahaya paling besar yang diakibatkan oleh
CO adalah pada kesehatan manusia dan juga hewan.
Jika gas CO terhirup, ia akan lebih mudah terikat oleh
hemoglobin darah daripada oksigen.

Hal ini menyebabkan tubuh akan kekurangan gas O 2 ,


dan jika jumlah CO terlalu banyak akan dapat
menyebabkan penurunan kemampuan motorik tubuh,
kondisi psikologis menjadi stress, dan paling parah
adalah kematian.
Polutan Khusus Pembakaran
Bahan Bakar Batubara
5. Abu (Fly Ash)
Hasil pembakaran batubara di boiler juga menghasilkan
partikel-partikel abu dengan ukuran antara 1 hingga 100
μm. Abu tersebut mudah terlihat oleh mata kita, bahkan
dapat mengganggu jarak pandang jika tersebar di udara
bebas. Selain itu fly ash sangat berbahaya jika sampai
terhirup oleh manusia, karena ia dapat melukai bagian-
bagian penting sistem pernapasan kita.
Fly ash tersusun atas beberapa senyawa padat,
diantaranya adalah SiO 2 , Al 2 O 3 , Fe 2 O 3 , dan CaO. Di
samping itu, fly ash juga mengandung logam-logam
berat dan partikel-partikel lain yang sangat beracun bagi
manusia jika berada dalam jumlah yang cukup. Racun-
racun tersebut berasal dari batubara, diantaranya adalah
arsenik, berilium, cadmium, barium, chromium, tembaga,
timbal, mercury, molybdenum, nikel, radium, selenium,
thorium, uranium, vanadium, dan seng.
Polutan Khusus Pembakaran
Bahan Bakar Batubara
6. Karbon Dioksida
Sejak tahun 1980-an, efek dari meningkatnya jumlah emisi
CO2 akibat ulah manusia semakin diperhatikan. CO2 yang
dikenal dengan sebutan gas rumah kaca, menjadi satu dari
beberapa gas buang yang mengakibatkan terjadinya global
warming (pemanasan global). CO 2 selalu dihasilkan oleh
semua jenis proses pembakaran yang menggunakan bahan
bakar fosil berbasis hidrokarbon.
Menangani emisi CO2 tidak semudah menangani emisi gas
buang lainnya, seperti SO 2 misalnya. Karena jumlah
produksi CO2 dari proses pembakaran yang secara alamiah
selalu berjumlah banyak. Salah satu metode paling efektif
untuk mengurangi pembentukan CO 2 adalah dengan
memperbaiki tingkat efisiensi dari proses pembakaran
(energi yang lebih banyak dari bahan bakar yang lebih
sedikit). Saat ini metode-metode untuk mengurangi jumlah
penggunaan bahan bakar karbon untuk menghasilkan
energi yang lebih besar terus dikembangkan.
Polutan Khusus Pembakaran
Bahan Bakar Batubara
7. Efek Rumah Kaca
Berbagai gas dalam atmosfer, seperti karbon dioksida,
uap air, metana, dan senyawa keluarga CFC, berlaku
seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan ultraviolet
tetapi menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu,
sebagian besar dari sinar matahari dapat mencapai
permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer dan
permukaan bumi. Tetapi radiasi panas yang dipancarkan
permukaan bumi akan terperangkap karena diserap oleh
gas-gas rumah kaca.
Efek rumah kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga
suhu permukaan bumi rata-rata 15˚C. Tanpa karbon
dioksida dan uap air di atmosfer, suhu rata-rata permukaan
bumi diperkirakan sekitar –25˚C. Jadi, jelaslah bahwa efek
rumah kaca sangat penting dalam menentukan kehidupan
di bumi. Akan tetapi, peningkatan kadar dari gas-gas rumah
kaca dapat menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi
terlalu tinggi shg dpt menyebabkan berbagai kerugian.
Polutan Khusus Pembakaran
Bahan Bakar Batubara
8. Hujan Asam
Air hujan biasanya sedikit bersifat asam (pH sekitar 5,7). Hal
itu terjadi karena air hujan tersebut melarutkan gas karbon
dioksida yang terdapat dalam udara, membentuk asam
karbonat.
Air hujan dengan pH kurang dari 5,7 disebut Hujan Asam.

CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)  asam karbonat

a. Penyebab Hujan Asam

SO2(g) + H2O(l) → H2SO3(aq)  asam sulfit

SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq)  asam sulfat

2NO2(g) + H2O(l) → HNO2(aq) + HNO3(aq)  asam nitrit


asam nitrat
Polutan Khusus Pembakaran
Bahan Bakar Batubara
b. Masalah yang Ditimbulkan Hujan Asam

* Kerusakan Hutan
* Kematian Biota Air
* Kerusakan Bangunan
Bahan bangunan sedikit-banyak mengandung kalsuim
karbonat. Kalsium karbonat larut dalam asam, maka dapat
bereaksi.

CaCO3(s) + 2HNO3(aq) → Ca(NO3)2(aq) + H2O(l) + CO2(g)

c. Cara Menangani Hujan Asam

* Menetralkan asam
* Mengurangi emisi SO2
* Mengurangi emisi oksida nitrogen
Sesuai Keputusan Kementrian Lingkungan
Hidup No.021 tanggal 1 Desember tahun 2008,
baku mutu emisi Sumber Tidak Bergerak PLTU,
kadar maximum pada mg/Nm3 dibatasi seperti
table berikut:
PARAMETER BATUBARA MINYAK GAS
Sulfur Dioksid SO2 750 1.500 150
Nitrogen Oksida 850 800 400
NO2
Total Partikulat 150 150 50
Opasitas 20% 20%

Anda mungkin juga menyukai