KERACUNAN GAS
Pengertian
Toksisitas merupakan istilah dalam toksikologi yang didefinisikan sebagai kemampuan bahan
kimia untuk menyebabkan kerusakan/injuri. Istilah toksisitas merupakan istilah kualitatif,
terjadi atau tidak terjadinya kerusakan tergantung pada jumlah unsur kimia yang terabsopsi.
Sedangkan istilah bahaya (hazard) adalah kemungkinan kejadian kerusakan pada suatu situasi
atau tempat tertentu; kondisi penggunaan dan kondisi paparan menjadi pertimbangan utama.
Keracunan karbon monoksida biasanya disebabkan oleh terhirupnya asap, gas buangan
kendaraan bermotor, atau asap dari cerobong yang tertutup atau pembakaran bahan bakar yang
tak sempurna dalam ruang tertutup. Efek toksiknya sepenuhnya disebabkan oleh hipoksia.
Karbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan
non-iritatif, yang densitasnya relatif sedikit lebih rendah dibandingkan dengan udara. Sumber
utama karbon monoksida pada kasus kematian adalah kebakaran, knalpot mobil, pemanasan
tidak sempurna, dan pembakaran yang tidak sempurna dari produk-produk terbakar, seperti
bongkahan arang. Diluar kematian akibat kebakaran, ada sekitar 2700 kematian yang
disebabkan oleh karbon monoksida setiap tahunnya di AS. Sekitar 2000 dari kasus ini adalah
bunuh diri dan 700-nya adalah kecelakaan. Pada kenyataannya seluruh kasus bunuh diri
tersebut melibatkan penghirupan gas buangan mobil. ( Hudak & Gallow, 2000 )
Karbon dan Oksigen dapat bergabung membentuk senjawa karbon monoksida (CO) sebagai
hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran
sempurna. Karbon monoksida merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasal dan pada
suhu udara normal berbentuk gas yang tidak berwarna. Tidak seperti senyawa CO mempunyai
potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan
pigmen darah yaitu hemoglobin.
Sumber utama karbon monoksida pada kasus kematian adalah kebakaran, knalpot mobil,
pemanasan tidak sempurna, dan pembakaran yang tidak sempurna dari produk-produk
terbakar, seperti bongkahan arang. Diluar kematian akibat kebakaran, ada sekitar 2700
kematian yang disebabkan oleh karbon monoksida setiap tahunnya di AS. Sekitar 2000 dari
kasus ini adalah bunuh diri dan 700-nya adalah kecelakaan. Pada kenyataannya seluruh kasus
bunuh diri tersebut melibatkan penghirupan gas buangan mobil.Gas alam( tanpa CO) telah
digantikan oleh gas arang yang menjadi bahan bakar dan sumber racun terbesar,Dan CO
masih merupakan sumber racun yang membahayakan. Bahaya tentang CO ini telah bayak
dipublikasi,khususnya terhadap lingkungan dan industri.
Karbon monoksida di lingkungan dapat terbentuk secara alamiah, tetapi sumber utamanya
adalah dari kegiatan manusia, Korban monoksida yang berasal dari alam termasuk dari
lautan, oksidasi metal di atmosfir, pegunungan, kebakaran hutan dan badai listrik alam.
Sumber CO buatan antara lain kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan bahan bakar
bensin. Berdasarkan estimasi, Jumlah CO dari sumber buatan diperkirakan mendekati 60 juta
Ton per tahun. Separuh dari jumlah ini berasal dari kendaraan bermotor yang menggunakan
bakan bakar bensin dan seperti yang berasal dari sumber tidak bergerak seperti pembakaran
batubara dan minyak dari industri dan pembakaran sampah domestik. Didalam laporan WHO
(1992) dinyatakan paling tidak 90% dari CO diudara perkotaan berasal dari emisi kendaraan
bermotor. Selain itu asap rokok juga mengandung CO, sehingga para perokok dapat memajan
dirinya sendiri dari asap rokok yang sedang dihisapnya. Sumber CO dari dalam ruang
(indoor) termasuk dari tungku dapur rumah tangga dan tungku pemanas ruang. Dalam
beberapa penelitian ditemukan kadar CO yang cukup tinggi didalam kendaraan sedan
maupun bus.
Kadar CO diperkotaan cukup bervariasi tergantung dari kepadatan kendaraan bermotor yang
menggunakan bahan bakar bensin dan umumnya ditemukan kadar maksimum CO yang
bersamaan dengan jam-jam sibuk pada pagi dan malam hari. Selain cuaca, variasi dari kadar
CO juga dipengaruhi oleh topografi jalan dan bangunan disekitarnya. Penggunaan CO dari
udara ambien dapat direfleksikan dalam bentuk kadar karboksi-hemoglobin (HbCO) dalam
darah yang terbentuk dengan sangat pelahan karena butuh waktu 4-12 jam untuk tercapainya
keseimbangan antara kadar CO diudara dan HbCO dalam darah Oleh karena itu kadar CO
didalam lingkungan, cenderung dinyatakan sebagai kadar rata-rata dalam 8 jam pemajanan
Data CO yang dinyatakan dalam rata-rata setiap 8 jam pengukuran sepajang hari (moving 8
hour average concentration) adalah lebih baik dibandingkan dari data CO yang dinyatakan
dalam rata-rata dari 3 kali pengukuran pada periode waktu 8 jam yang berbeda dalam sehari.
Perhitungan tersebut akan lebih mendekati gambaran dari respons tubuh manusia tyerhadap
keracunan CO dari udara.
Karbon monoksida yang bersumber dari dalam ruang (indoor) terutama berasal dari alat
pemanas ruang yang menggunakan bahan bakar fosil dan tungku masak. Kadarnya akan lebih
tinggi bila ruangan tempat alat tersebut bekerja, tidak memadai ventilasinya. Namun
umumnya penggunaanya yang berasal dari dalam ruangan kadarnya lebih kecil dibandingkan
dari kadar CO hasil asap rokok.
Penanganan segera sangat penting. Korban sebaiknya segera dipindahkan ke udara terbuka,
bersihkan jalan napas, dan segera berikan oksigen 100% dengan menggunakan masker yang
ketat (tight-fitting). Napas buatan sebaiknya diberikan bila diperlukan sampai timbul
pernapasan spontan yang adekuat, dan dihentikan hanya setelah penanganan henti jantung yang
efisien telah gagal. Korban disarankan untuk dirawat di rumah sakit karena komplikasi dapat
timbul setelah berjam-jam atau berhari-hari. Udema serebri sebaiknya diantisipasi pada
keracunan berat dan diatasi dengan infus manitol intravena Metode oksigen hiperbarik
sebaiknya didiskusikan dengan Sentra Informasi Keracunan bila korban dalam keadaan tak
sadarkan diri, atau menunjukkan tanda-tanda psikiatrik atau neurologik selain sakit kepala, atau
menunjukkan iskemia miokardia atau aritmia, atau kadar karboksihemoglobin darah lebih dari
20%, atau pasien sedang hamil.
Pencegahannya.
a) Jangan menggunakan generator di dalam ruangan atau ruangan yang tertutup sebagian
/ penuh, seperti garasi dan ruangan bawah tanah. Pintu dan jendela yang dibuka dapat
mencegah akumulasi karbon monoksida. Pastikan generator mempunyai jarak
minimal 1 meter pada ruangan yang terbuka di segala sisinya untuk memastikan
ventilasi yang memadai.
b) Jangan menggunakan generator diluar ruangan, jika peletakannya dekat dengan pintu,
jendela atau lubang ventilasi yang dapat mengakibatkan CO masuk dan berakumulasi
pada ruangan yang terhuni oleh manusia.
c) Jika menggunakan pemanas ruangan dan tungku, pastikan bahwa peralatan tersebut
bekerja dalam kondisi yang baik untuk mencegah timbulnya CO dan jangan pernah
menggunakannya pada ruangan tertutup atau dalam ruangan.
d) Pertimbangkan untuk mengganti peralatan yang berbahan bakar bensin dengan
peralatan yang dijalankan oleh listrik atau udara bertekanan, jika tersedia.
e) Periksa sistem pembuangan pembakaran mobil dan sistem pendingin udara anda
setahun sekali, kebocoran dalam system kecik tersebut dapat mengakibatkan
masuknya CO ke dalam mobil
f) Jika anda mengalami gejala keracunan CO, segera keluar untuk mendapatkan udara
segar dan cari bantuan dari poliklinik terdekat.
PENANGGULANGAN
Tanda dan gejala awal keracunan adalah stimulasi berlebihan kolinergik pada otot polos dan
reseptor eksokrin muskarinik yang meliputi miosis, gangguan perkemihan, diare, defekasi,
eksitasi, dan salivasi .Efek yang terutama pada sistem respirasi yaitu bronkokonstriksi dengan
sesak nafas dan peningkatan sekresi bronkus. Dosis menengah sampai tinggi terutama terjadi
stimulasi nikotinik pusat daripada efek muskarinik (ataksia, hilangnya refleks, bingung,, sukar
bicara, kejang disusul paralisis, pernafasan Cheyne Stokes dan coma. Pada umumnya gejala
timbul dengan cepat dalam waktu 6 – 8 jam, tetapi bila pajanan berlebihan dapat menimbulkan
kematian dalam beberapa menit. Kematian keracunan gas akut umumnya berupa kegagalan
pernafasan. Oedem paru, bronkokonstriksi dan kelumpuhan otot-otot pernafasan yang
kesemuanya akan meningkatkan kegagalan pernafasan. Aritmia jantung seperti hearth block
dan henti jantung lebih sedikit sebagai penyebab kematian., melalui inhalasi gejala timbul
dalam beberapa menit. Ingesti atau pajanan subkutan umumnya membutuhkan waktu lebih
lama untuk menimbulkan tanda dan gejala. Pajanan yang terbatas dapat menyebabkan akibat
terlokalisir. Absorbsi perkutan dapat menimbulkan keringat yang berlebihan dan kedutan
(kejang) otot pada daerah yang terpajan saja. Pajanan pada mata dapat menimbulkan hanya
berupa miosis atau pandangan kabur saja. Inhalasi dalam konsentrasi kecil dapat hanya
menimbulkan sesak nafas dan batuk. Komplikasi keracunan selalu dihubungkan dengan
neurotoksisitas lama dan organophosphorus-induced delayed neuropathy(OPIDN).(1) Sindrom
ini berkembang dalam 8 – 35 hari sesudah pajanan terhadap organofosfat. Kelemahan progresif
dimulai dari tungkai bawah bagian distal, kemudian berkembang kelemahan pada jari dan kaki
berupa foot drop. Kehilangan sensori sedikit terjadi. Demikian juga refleks tendon dihambat.
Arief, dkk (2000), Kapita Selekta Kedokteran ed. 3, jilid 2, Medika Aesculapius,Jakarta.
InfoPOM Badan POM Volume 5 No. 1 Januari 2004, Keracunan YanDisebabkan Gas
Karbon Monoksida, Jakarta.