Anda di halaman 1dari 2

Keracunan CO (karbon monoksida)

a. Definisi
Karbon Monoksida (CO) adalah gas yang tidak berbau, tidak berasa, dan juga

tidak berwarna (Wardhana, 2004).Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu dibawah

-129OC. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan fosil dengan udara,

berupa gas buangan. Di kota besar yang padat lalu lintasnya akan banyak

menghasilkan gas CO sehingga kadar CO dalam udara relatif tinggi dibandingkan

dengan daerah pedesaan.

b. Gejala pajanan gas co


Umumnya rute keterpajanan gas karbon monoksida adalah melalui jalan

pernapasan atau rute terhirup atau inhalasi (inhalationroute). Gas ini

dikelompokkan sebagai bahan kimia asfiksia (asphyxiate). Ia mengakibatkan racun

dengan cara meracuni haemoglobin (Hb) darah. Hb berfungsi mengikat darah dalam

bentuk HbO. Setelah CO mengikat haemoglobin darah terbentuk ikatan HbCO,

maka otomatis oksigen akan terusir. Dengan mekanisme ini, tubuh mengalami

kekurangan oksigen dan gejala asfiksia atau kekurangan oksigen akan terjadi. Hal ini

disebabkan afinitas atau sifat pengikatan atau daya lengket karbon monoksida ke

haemoglobin darah dibandingkan dengan oksigen jauh lebih besar sebanyak 200 –

3.000 kali lipat. Dalam jumlah sedikit pun gas karbon monoksida jika terhirup dalam

waktu tertentu dapat menyebabkan gejala racun terhadap tubuh ( Majid, 2011).

Gejala-gejala lain dari keracunan CO antara lain, pusing, rasa tidak enak pada

mata, telinga berdengung, mual, muntah, detak jantung meningkat, rasa tertekan di

dada, kesukaran bernafas, kelemahan otot-otot, tidak sadar, dan bisa meninggal

dunia (Mukono, 2008).


c. Sumber co
Karbon monoksida yang terdapat di alam terbentuk dari salah satu proses

sebagai berikut :

a) Pembakaran tidak lengkap terhadap karbon atau komponen yang mengandung

karbon

b) Reaksi antara karbon dioksida dan komponen yang mengandung karbon pada suhu

tinggi

c) Pada suhu tinggi, karbon dioksida terurai menjadi karbon monoksida dan O
Sumber CO buatan antara lain kendaraan bermotor, terutama yang
menggunakan bahan bakar bensin. Di kota-kota besar, sumber utama penghasil CO
adalah kendaraan bermotor seperti mobil, truk, bus, dan sepeda motor karena
pembakaran Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak sempurna. CO dapat terbentuk
secara alamiah maupun sebagai hasil sampingan kegiatan manusia (Aji, 2008). Setiap
lima liter bensin dapat menghasilkan 1 - 1,5 kg CO.
d. Penanganan keracunan karbon
Bila terjadi keracunan gas karbon monoksida, maka untuk pertolongan pertama adalah segera
bawa korban ke tempat yang jauh dari sumber karbon monoksida, longgarkan pakaian korban
supaya mudah bernafas. Pastikan korban masih bernafas dan segera berikan oksigen murni.
Korban harus istirahat dan usahakan tenang. Meningkatnya gerakan otot menyebabkan
meningkatnya kebutuhan oksigen, sehingga persediaan oksigen untuk otak dapat berkurang.
Segera bawa korban ke rumah sakit terdekat.
Untuk menghindari terjadinya keracunan karbon monoksida dalam mobil maka dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Rutin memeriksakan sistem pembuangan kendaraan setiap tahunnya, kebocoran kecil
saja pada sistem pembungannya bisa memicu gas beracun karbon monoksida masuk
ke dalam mobil.
 Melakukan perawatan mesin dengan baik sehingga pembakaran BBM bisa
berlangsung sempurna.
 Jangan pernah menyalakan dan memanaskan mobil di dalam garasi tertutup, karbon
monoksida bisa cepat memenuhi ruangan tersebut. Sebaiknya membuka jendela dan
pintu ketika mobil berhenti sehingga sirkulasi udara berjalan dengan baik dan udara
luar bisa menetralisisr karbon monoksida.
 Jika ingin beristirahat dalam mobil, jangan menutup semua kaca dan pintu dengan
penyejuk udara yang masih menyala. Banyak kasus kematian dalam mobil akibat
tertidur dan keracunan gas karbon monoksida.

Anda mungkin juga menyukai