Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN MINYAK BUMI

1. Sumber bahan pencemaran


 pembakaran tidak sempurna
 menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida (CO), partikel karbon
(jelaga), dan sisa bahan bakar (hidroksida).
 pengotoor dalam bahan bakar.
 bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan menghasilkan oksida
belerang (SO2 atau SO3).
 bahan aditif (tambahan) dalam bahan bakar.
 bensin yang di tambahi tetraethyhead (TEL) yang punya rumus molekul Pb(C2H5)4
akan menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.

2. Asap buang kendaraan bermotor.

o Gas karbon dioksida (CO2)


Sebenarnya, gas karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi gas karbon dioksida
tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar ga karbon dioksida di udara
dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi yang di sebut pemanasan
global.

o Gas karbon monoksida (CO)


Gas karbon monoksida tidak berwarna dan tidak berbau, sehingga kehadirannya tidak
di ketahui. Gas karbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada
mata, saluran pernapasan, dan paru paru. Bila masuk kedalam darah melalui
pernafasan, gas karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin dara, membentuk
karboksihemoglobin (COHb).
CO + Hb → COHb
Hemoglobin seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi oksihemoglobin (O2Hb)
dan dibawa ke sel sel jaringan tubuh yang memerlukan.
O2 + Hb→O2Hb

Namun, afitas gas karbon monoksida terhadap hemoglobin sekitar 300 kali lebih besar
dari pada oksigen. Bahan hemoglobin yang telah mengikat oksigen dapat di serang
oleh gas karbon monoksida.

CO + C2 Hb > COHb + CO2

Jadi, gas karbon monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk membawa
oksigen bagi tubuh.

Cara mncegah peningkatan gas karbon monoksida di udara adalah dengan mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor dan pemasangan pengubahan katalitik pada knalpot.

o Oksida belerang (SO2 dan SO3)


Belerang dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi dengan air di dalam saluran
pernapasan, membentuk asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan menimbulkan rasa
sakit. Bila SO3 terhisap, yang terbentuk adalah asam sulfat (lebih berbahaya). Oksida
belerang dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan terjadi hujan asam.

o Oksida nitrogen (NO dan NO2)


Campuran NO dan NO2 sebagai pencemar udara basa di tandai dengan lambang Nox.
Ambang batas Nox di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun 9secara
langsung) pada manusia, tetapi Nox ini bereaksi dengan bahan bahan pencemar lin dan
menimbulkan fenomena asbut (asap kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya
pandang, iritasi pada mata dan saluran pernaparan, menjadikan tanaman layu, dan
menurunkan kualitas materi.

o Paerikel timah hitam


Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehigga bahan makanan
terkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan
timbel, seperti sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang
lebih hebat menyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan hati.

3. Pengubahan katalitik

Salah satu cara untuk mengurangi bahan pencemarn yang berasal dari asap kendaraan
bermotor adaah memasang pengubah katalitik pada knalpt kendaraan. Pengubah katalitik
berupa silinder dari baja tahan karat yang berisi suatu struktur berbentuk sarang lebah
yang di lapisi katalis (biasanya platina). Pada separuh bagian pertama dari pengubah
katalitik, karbon monoksida bereaksi dengan nitrogen nomoksida membentuk karbon
diksida dan gas nitrogen. Pengubah katalitik hanya dapat brtfungsi jika kendaraan
menggunakan bensin tanpa timbel.

4. Efek rumah kaca

Berbagai gas dalam atmosfer, seperti karbon dioksida, uap air, metana, dan senyawa
keluarga CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan ultraviolet tetapi
menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar sari sinar matahari dapat
mencapai permukaan bumi. Tetapi radiasi panas yang di pancarkan permukaan bumi akan
terperangkap karena di serap oleh gas gas rumah kaca.

Efek rumah kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu permukaan bumi rata rata
15 derajat C. Tanpa karbon dioksida dan uap air di atmosfer, suhu rata rata permukaan
bumi di perkirakan sekitar -25 derajat C. Jadi, jelaslah bahwa efek rumah kaca sngat
penting dalam menentukan kehidupan di bumi. Akan tetapi, peningkatan kadar dari gas
gas rumah kaca dapat menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi terlalu tinggi
sehingga dapat menyebabkan sebagai macam kerugian.
5. Hujan asam
Air hujan asam biasanya sedikit bersifat asam (pH sekitar 5,7). Hal itu terjadi karena air
hujan tersebut melarutkan gas karbon dioksida yang terdapat dalam udara, membentuk
asam karbonat.
CO2(g) + H2O(I) → H 2 CO3(aq) [Asam Karbonat]

Air hujan dengan pH kurang dari 5,7 disebut huja asam.

Penyebabnya Hujan Asam:

SO2(g) + H2O(l) -> H2SO3(aq) [Asam sulfit]

SO3(g) + H2O(l) -> H2SO4(aq) [Asam sulfat]

2NO 2(g) + H2O(l) -> HNO2(aq) + HNO3(aq) [asam nitrit asam nitrat]

Masalah yang di timbulkan hujan asam

 Kerusakan hutan
 Kematian biota air
 Kerusakan bangunan

Bahan banguan sedikit banyak mengandung kalsium karbonat larutan dalam asam, maka
dapat bereaksi. CaCO3 + 2HNO3 -> Ca(NO3)2

Anda mungkin juga menyukai